Anda di halaman 1dari 6

4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay
KHUSUS UNTUK DOKTER Cari di Alomedika
Share To Social Media:

Oleh :
CMEJosephine Darmawan
Penyakit Obat Tindakan Medis Diskusi Dokter SKP Online
Host protein assay test merupakan pemeriksaan laboratorium yang dikembangkan untuk dapat membantu dokter membedakan antara infeksi
bakteri atau virus. Infeksi merupakan penyakit yang paling sering terjadi, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Membedakan jenis
patogen penyebab infeksi pentin untuk menentukan terapi. Dokter seringkali memberikan antibiotika pada kasus infeksi, padahal tidak semua
pasien memerlukannya.[1-3]
Host protein assay test atau tes asai protein inang terdiri dari 3 pemeriksaan, yaitu:
Interferon γ-induced protein-10 test atau tes protein-10 interferon gamma (IP-10)
C-reactive protein test atau protein reaktif C (CRP)
Tumor necrosis factor related apoptosis-inducing-ligand atau tes ligan pemicu apoptosis terkait faktor nekrosis tumor (TRAIL)[4-6]

Sumber: OrlaS, Wikimedia commons, 2016.


Membedakan Infeksi virus dan Infeksi Bakterial
SKP IDI
Infeksi adalah masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang menyebabkan gejala dan tanda inflamasi. Mikroorganisme patogen Gratis!
penyebab
infeksi tidak selalu bakteri, tetapi bisa oleh virus, jamur, amuba, dan parasit. Oleh karena itu, pengobatan dengan antibiotik sering diberikan
dengan tidak tepat pada kasus infeksi sehingga menyebabkan overtreatment. Hal ini mendorong terjadinya resistensi antibiotika.[1-3]

https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 1/6
4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

Virus dan bakteri merupakan mikroorganisme patogen yang memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Membedakan infeksi yang disebabkan
bakteri atau virus KHUSUS UNTUK DOKTER
dalam praktek umumnya dapat dilakukan dengan manifestasi klinis, tetapi kadang sulit dilakukan padaCari di Alomedika
pasien gawat darurat
dan memerlukan terapi cepat.[4,7]
CME
Sampai saat Penyakit
ini belum ada pedoman Obat
khusus untuk mengidentifikasi Tindakan
jenis patogen Medissuatu infeksi.
penyebab Diskusi Dokter penunjang
Pemeriksaan SKP yang
Online
selama
ini sering dilakukan untuk membedakan infeksi virus dan bakteri diantaranya pemeriksaan darah lengkap:
Darah lengkap / complete blood count: mudah, murah, cepat dilakukan, tetapi memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah yaitu 64% dan
67% secara berurut
Hitung jenis / differential count: sensitivitas 64% dan spesifisitas 76%, keduanya rendah
Laju endap darah / erythrocyte sedimentation rate: penanda yang sensitif tetapi tidak spesifik
Prokalsitonin: penanda yang baik untuk infeksi bakteri dengan sensitivitas 63% dan spesifisitas 82%
Protein reaktif C / C-reactive protein (CRP): penanda yang cukup baik untuk infeksi bakteri dengan sensitivitas 73% dan spesifisitas 67%
Tes serologi: sangat bergantung pada keputusan klinis dan diagnosis banding dokter, misalnya tes untuk demam dengue dan tifoid
Kultur: tes mikrobiologi yang sangat baik, tetapi membutuhkan waktu yang lama[5,9,10]
Beberapa tes di atas memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tidak terlalu tinggi, beberapa juga membutuhkan waktu yang lama, sehingga
sering kali diagnosis infeksi terlewatkan atau tidak tepat. [5,9,10].

Host Protein Assay Test


Tes asai protein inang digunakan untuk membedakan infeksi virus dan bakteri, terutama pada pasien anak dan gawat darurat. Tes ini bertujuan
untuk mendeteksi adanya infeksi bakteri, sehingga dapat dibedakan dari infeksi virus. Terdiri dari 3 jenis tes, yaitu IP-10, CRP, dan TRAIL.[4-6]
Studi kohort oleh van Houten et al pada tahun 2017, melibatkan 577 pasien anak, menunjukkan bahwa kombinasi 3 jenis tes tersebut sangat
baik untuk prediktor infeksi bakteri, dengan sensitivitas 86%, spesifitas 91%, dan nilai prediksi negatif tes 97,8% (95% CI 95,6‒98,9).[4]
Hasil yang sama ditunjukkan pada studi kohort oleh Oved et al dengan 765 pasien, yaitu tes TRAIL, IP-10, dan CRP merupakan tes yang lebih
unggul untuk membedakan infeksi bakteri dari virus.[6]
Srugo et al, tahun 2017, melakukan penelitian terkait validitas tes asai ini dengan uji double-blind multicenter di Swiss pada 361 anak dengan
demam. Uji klinis ini membuktikan bahwa kombinasi asai protein inang sangat akurat untuk membedakan infeksi bakteri dari virus bila
dibandingkan dengan tes laboratorium lain yang selama ini digunakan, seperti CBC, hitung jenis, CRP, dan prokalsitonin. Tes asai protein inang
mencapai sensitivitas 93,8% dan spesifitas 89,8%. [5]
Walaupun ketiga studi di atas mendapat pendanaan dari perusahaan independen yang mengembangkan alat untuk tes asai protein inang ini,
tetapi tes ini memiliki potensi yang menjanjikan untuk membantu diagnosis infeksi di unit gawat darurat. Selain itu, masih diperlukan penelitian-
penelitian lanjutan untuk mempelajari pedoman dan batasan nilai normal dalam penggunaan tes ini.[4-6]
Penerapan Host Protein Assay Test di Indonesia
Peraturan Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa penggunaan antibiotik harus sesuai dengan indikasi dan pemeriksaan mikrobiologi.
Menentukan penyebab penyakit infeksi harus dilakukan sebelum memberikan obat-obat antibiotik. Namun, kondisi yang terjadi dalam praktik
sehari-hari di antaranya:
Pedoman khusus mengenai tes penunjang yang dapat dilakukan untuk membedakan infeksi bakteri dan virus belum tersedia
Tes laboratorium yang adekuat sebelum memberikan terapi antibiotik seringkali tidak dilakukan karena membutuhkan waktu yang cukup lama,
sehingga terapi dilakukan secara empiris SKP IDI Gratis!
Jenis tes laboratorium yang saat ini dilakukan untuk diagnosis penyakit tropik dan infeksi adalah: CBC, hitung jenis, CRP, prokalsitonin,
pemeriksaan serologi dan tes cepat/rapid test, serta kultur[2,3,9]

https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 2/6
4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

Kesimpulan
KHUSUS UNTUK DOKTER
Meskipun menunjukkan hasil yang baik, pemeriksaan host protein assay test yang terdiri dari tes IP-10, CRP, dan TRAILCari
belumdi Alomedika
dapat diterapkan
di Indonesia. Hal ini karena tes secara umum belum tersedia, dan tes tidak efektif dalam biaya terutama di era jaminan kesehatan nasional
CME
(JKN). Selain Penyakit
itu, penggunaan ketiga Obat
tes asai tersebut masih Tindakan
memerlukan studi lanjut. Medis Diskusi Dokter SKP Online
Tes CRP (C-reactive protein) sendiri merupakan penanda yang cukup baik untuk infeksi bakteri, dengan sensitivitas 73% dan spesifisitas 67%,
serta sudah tersedia dan dapat dilakukan di Indonesia. Namun, jenis pemeriksaan ini belum dapat dilakukan fasilitas kesehatan tingkat pertama
sehingga pemeriksaan dasar seperti darah lengkap, hitung jenis, dan laju endap darah masih umum dilakukan. Pedoman diagnostik untuk
penyakit infeksi serta kebijakan pemerintah terkait biaya masih perlu dikembangkan. Faktor terpenting dalam menegakkan diagnosis infeksi
adalah keputusan klinis dokter yang tepat dan cermat.[2,9]
 
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi 
1. World Health Organisation. Antimicrobial resistance. WHO. October 2020. https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/antimicrobial-
resistance
2. Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. Jakarta: Kemenkes RI; 2015

3. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia. Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit. nomor 8 tahun 2015. Hal 1-32. Available
from https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114886/permenkes-no-8-tahun-2015

4. van Houten CB, de Groot JAH, Klein A, Srugo I, Chistyakov I, de Waal W, et al. A host-protein based assay to differentiate between bacterial and viral
infections in preschool children (OPPORTUNITY): a double-blind, multicentre, validation study. Lancet Infect Dis. 2017;17:431–40

5. Srugo I, Klein A, Stein M, Golan-Shany O, Kerem N, Chistyakov I, et al. Validation of a Novel Assay to Distinguish Bacterial and Viral Infections. Pediatrics
2017;140:e20163453

6. Oved K, Cohen A, Boico O, Navon R, et al. A novel host-proteome signature for distinguishing between acute bacterial and viral infections. PLoS One.
2015;10:e0120012

7. Bertens LCM, Broekhuizen BDL, Naaktgeboren CA, Rutten FH, Hoes AW, van Mourik Y, et al. Use of Expert Panels to Define the Reference Standard in
Diagnostic Research: A Systematic Review of Published Methods and Reporting. PLoS Med 2013;10:e1001531

8. Huijskens EGW, Koopmans M, Palmen FMH, van Erkel AJM, Mulder PGH, Rossen JWA. The value of signs and symptoms in differentiating between
bacterial, viral and mixed aetiology in patients with community-acquired pneumonia. J Med Microbiol. 2014;63:441–52

9. Atmadja AS, Kusuma R, Dinata F. Pemeriksaan Laboratorium untuk Membedakan Infeksi Bakteri dan Infeksi Virus. 2016;43:457–61

10. Harrison M. Erythrocyte sedimentation rate and C-reactive protein. Aust Presc 2015;38:93–4

Share To Social Media:

SKP IDI Gratis!

https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 3/6
4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

KHUSUS UNTUK DOKTER Cari di Alomedika

CME Penyakit Obat Tindakan Medis Diskusi Dokter SKP Online

Artikel Terkait

Akurasi Tes Widal dan Tubex untuk Diagnosis Tifoid

Penatalaksanaan Demam Dengue pada Ibu Hamil

Manajemen Dengue Pada Infant

SKP IDI Gratis!

https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 4/6
4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

KHUSUS UNTUK DOKTER Cari di Alomedika

CME Penyakit Obat Tindakan Medis Diskusi Dokter SKP Online

Nilai Diagnostik Tes Rumpel Leede untuk Demam Dengue

Akurasi Pengukuran Suhu Tubuh


Lebih Lanjut
DISKUSI TERKAIT

22 hari yang lalu


Keamanan isoprinosin pada DBD - Anak Ask the Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Richi Sp. A, izin bertanya dokter, bagaimana ya dok keamanan penggunaan isoprinosin pada anak dengan DBD

28 hari yang lalu


Artikel SKP Alomedika - Tes Widal Sebagai Pemeriksaan Awal Demam Tifoid: Masihkan Bermanfaat?
Oleh: dr. Livia Kurniati Saputra
1 Balasan
ALO Dokter,Demam tifoid merupakan penyakit endemis di Indonesia. Tes Widal telah digunakan sebagai pemeriksaan penunjang untuk
diagnosis demam tifoid sejak...

29 hari yang lalu


Pasien anak usia 7 tahun dengan IgM dengue positif
Oleh: dr.Muzdhalifatul Laila
2 Balasan
Alo dokter.. Ijin bertanya sy punya pasien anak usia 7 tahun dg keluhan panas hari ke 3 hasil laborat lekosit 6500,trombosit 70000, hematokrit
34,6 , Ig M...
Lebih Lanjut

SKP IDI Gratis!


Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!

Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya, Gratis!


https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 5/6
4/6/22, 1:54 PM Membedakan Infeksi Bakteri dan Virus dengan Tes Host Protein Assay - Alomedika

KHUSUS UNTUK DOKTER Cari di Alomedika

CME Penyakit Obat Tindakan Medis Diskusi Dokter SKP Online

Tentang Kami Advertise with us Syarat dan Ketentuan Privasi Kontak Kami

© 2021 Alomedika.com All Rights Reserved.

SKP IDI Gratis!

https://www.alomedika.com/tes-host-protein-assay-alat-diagnostik-terkini-untuk-membedakan-infeksi-bakteri-dan-virus 6/6

Anda mungkin juga menyukai