PENDAHULUAN
khusus melalui pengambilan sampel dari pasien dengan tujuan untuk untuk skrining
pengobatan dan pemantauan pengobatan pasien (Safitri et al., 2020). Hasil pemeriksaan
atau penanganan untuk mencegah hasil tidak sesuai dengan keadaan pasien (Ayupia,
2020).
Pemeriksaan laboratorium terdiri dari serangkaian proses yang saling terkait dan
berperan penting dalam menentukan kualitas sampel dan hasil pemeriksaan. Proses
pemeriksaan di laboratorium tersebut dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu tahap pra analitik,
analitik dan pasca analitik (Putra et al., 2020). Tahap pra analitik merupakan seluruh
kegiatan yang dilakukan sebelum sampel dianalisis. Tahap pra analitik meliputi
transportasi spesimen. Tahap pra analitik dilakukan untuk menilai kualitas sampel yang
akan diperiksa (Wahyu Wijayati & Ayuningtyas, 2021). Tahap analitik meliputi
persiapan reagen atau media, pipetasi reagen dan sampel, inkubasi, pemeriksaan serta
pembacaan hasil. Tahap pasca analitik meliputi pencatatan dan pelaporan hasil
agar mendapat hasil pemeriksaan yang tepat akurat sesuai dengan kondisi pasien. Salah
satu tahapan dalam proses laboratorium yang harus diperhatikan adalah tahapan
sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (semua sel yang memiliki penenda CD 4+
kekebalan tubuh (Gunawan et al., 2016). Virus ini menyebabkan penyakit Acquired
menurunnya daya imunitas tubuh. Kondisi ini menyebabkan tubuh mudah terserang
penyakit dan berakhir pada AIDS. Infeksi HIV dapat ditularkan melalui 3 cara utama
yaitu hubungan seksual, paparan produk darah yang terinfeksi virus HIV dan penularan
selama masa perinatal termasuk pada saat menyusui. Jenis penularan mana yang mudah
terjadi pada suatu kelompok masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, kultural
dan lingkungan yang sangat berbeda antar beberapa negara (Ratih, 2018).
data United Nations Programme on HIV and AIDS (UNAIDS) tahun 2020 sekitar 1,5
juta orang baru terinfeksi penyakit HIV, 37,7 juta orang hidup dengan penyakit HIV
dan 680 ribu orang meninggal karena AIDS. Data lain yang ditunjukkan oleh UNICEF
2021 dalam Novita et al. (2022) menyebutkan bahwa sekitar 38,0 juta orang hidup
dengan HIV di seluruh dunia pada tahun 2020, sekitar 2,78 juta anak-anak berusia 0-19
tahun, serta tiap harinya sekitar 850 anak terinfeksi dan 330 anak meninggal karena
AIDS dari 680.000 orang yang meninggal 120.000 (18%). Sedangkan, kasus
HIV/AIDS yang ada di Indonesia memasuki kolom ke-3 di dunia dan menduduki
Data yang diperoleh dari Kemenkes RI tahun 2020 ditemukan jumlah HIV di
Indonesia sebanyak 32.293 orang dengan pengobatan ARV sebanyak 25.119 orang.
Dari data tersebut diperoleh jumlah HIV terbanyak berada di Jawa Timur dengan
jumlah HIV sebanyak 5.216 kasus. Jumlah kasus HIV komulatif yang dilaporkan
sampai bulan Desember 2020 yaitu sebanyak 409.857 orang sedangkan jumlah AIDS
dilaporkan pada
kelompok umur 25-49 tahun (69,6%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15.6%), dan
kelompok umur ≥50 tahun (8,3%). Proporsi penderita HIV/AIDS menurut jenis
kelamin selama periode Oktober hingga Desember 2018 untuk rasio HIV positif antara
laki-laki dan perempuan adalah 2:1. Persentase HIV menurut faktor resiko selama
periode Oktober hingga Desember 2018 sebesar 20% disebabkan oleh LSL (laki-laki
seks dengan laki-laki), heteroseksual sebanyak 19%, dan pengguna narkoba suntik
karena masih banyak terdapat penolakan untuk melakukan pemeriksaan HIV. Dirumah
sakit pemeriksaan anti HIV biasanya dilakukan untuk tujuan diagnostik. Baku emas
immunosorbent assay (ELISA) dan Westerndan Western Blot (WB). Kedua pemeriksaan
hingga dua minggu untuk memperoleh hasil serta memerlukan tenaga dan alat
dapat mendiagnosis infeksi HIV secara cepat, akurat, mudah, dan murah dengan
rapid ini hanya membutuhkan waktu yang relative singkat, yaitu 10-20 menit serta
sampel yang digunakan bisa menggunakan darah whole blood dan serum, sehingga
pemeriksaan ini sering dilakukan pada klinik Voluntary Counseling Test (VCT ) untuk
tujuan menegakkan diagnosis infeksi HIV. Ketepatan pemeriksaan anti HIV dengan
suatu metode ditentukan oleh karakteristik seperti sensitifitas, spesifitas dan nilai
prediksi. Dasar pemilihan reagen ini berdasarkan pada strategi pemeriksaan yang
bersifat serial dengan waktu pemeriksaan yang telah ditentukan sesuai prosedur
pemeriksaan rapid anti HIV ini dengan sampel whole blood dan sampel serum. Whole
blood lebih mudah di dapatkan .definis whole blood atau darah lengkap adalah suatu
cairan yang terdapat dalam pembuluh darah yang berbentuk yang berwarna merah
terdiri dari dua bagian yaitu serum darah yang merupakan bagian yang cair, dan sel- sel
darah yang terdiri dari eritrosit, lekosit dan trombosit (Mukoromah et al., 2007). Serum
adalah cairan di atas bekuan darah yang tidak mengandung sel –sel darah dan tidak
mengandung unsur pembekuan darah. Serum mengandung zat penting dalam tubuh
seperti glukosa, lemak, elektrolit, enzim dan protein yang bertindak sebagai antibodi
Boadu et al (2016), sampel whole blood dari seseorang memiliki spesifisitas dan nilai
prediktif positif dan negatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel serum.
pemeriksaan anti HIV masih tergolong sedikit, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
“Perbedaan Jenis Sampel Whole Blood dan Serum Terhadap Hasil Pemeriksaan Anti-
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu
apakah terdapat perbedaan hasil dengan menggunakan sampel darah whole blood dan
serum terhadap hasil pemeriksaan rapid tes anti HIV di Puskesmas Babakan?
whole blood dan serum terhadap hasil pemeriksaan rapid tes anti HIV di Puskesmas
Babakan.
1. Mengetahui hasil pemeriksaan anti HIV dengan metode Rapid tes menggunakan
2. Mengetahui hasil pemeriksaan anti HIV dengan metode rapid tes menggunakan
sampel whole blood dan serum pada rapid tes anti HIV di Puskesmas Babakan
lebih meningkatkan penyuluhan, skrining, dan pengetahuan lebih pada usia remaja
maupun dewasa untuk menghindari factor pencetus HIV dan selalu melakukan
pemeriksaan di laboratorium.
1.4.2. Bagi Universitas
dan diharapkan dapat membantu peneliti selanjutnya dalam pengerjaan tugas serta
Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat pada saat perkuliahan serta
pemeriksaan dari sampel darah whole blood dan serum terhadap hasil pemeriksaan