Anda di halaman 1dari 19

Infeksi Genetalia 10.

Nadya
Luar (vulvitis) Putri
Nama Anggota : 11.Renata F
1.Aily nur 12.Riza A. W.
aisyah
13.Siti
2.Ajeng
Mayshita Naimatun
4.Fadi a Eka P 14.Safinatul
OKTOB
3.Elfa Aldianti
5.Istianatun
ER Ilmia
Ni'am

15 6.Lilik Sholika 15.Yuhana Nur


7.M. angga K S
8.Nurin Farissa d 16.Youshika
Apa infeksi
genetalia luar
itu ?
infeksi genetali luar merupakan organ atau alat kelamin
yang tampak dari luar,dapat dilihat bila wanita dalam posisi
litotomi Infeksi ini semakin disadari telah menjadi masalah
kesehatan dunia dan masalah kesehatan masyarakat yang
serius tetapi tersembunyi. Infeksi ini dapat menurunkan
fertilitas, mempengaruhi keadaan umum dan menggangu
kehidupan sex (Lusa Rochmawati, 2011) .
Bagian genetalia
eksterna
1. 3. Labia
Vulva mayora
4. Labia 2. Mons veneris
6.
minora 5. Vestibulum
Klitoris
7. 8.
Penyebab infeksi genetalia
luar
1. Sisa kotoran yang tertinggal karena
pembasuhan buang air besar yang kurang
sempurna
2.Kesehatan umum rendah
3. Kurangnya kebersihan alat kelamin, terutama
saat menstruasi
4. Perkawinan pada usia terlalu muda dan
berganti- ganti pasangan
5. Perlukan pada saat keguguran, melahirkan,
atau perkosaan
6.Kegagalan pelayanan kesehatan dalam sterilisasi
alat dan bahan dalam melakukan pemeriksaan/
Cont
Peny
oh a
kit
Gen
etali
VULVITI
S Pengertian
• Peradangan pada vulva (mons veneris, labia

mayora, labia minora, klitoris, vertibulum, efisium


uretra
externa, glandula bartholini dan glandula para
uretra)
• Vulvitis adalah suatu peradangan pada vulva

(organ kelamin luar wanita). Vulvovaginitis


adalah
peradangan pada vulva dan vagina
Tanda dan
Gejala
1.Vulva membengkak dan merah, sering tertutup
oleh secret pada introitus dan labia
2.Agak nyeri dan panas terutama waktu kencing
3.Leocorrhoe yang disertai perasaan gatal hingga
terjadi iritasi oleh garukan
4.Gangguan coitus
ETIOLOG
I
1.Infeksi
2.Zat atau benda yang bersifat iritatif
3.Tumor ataupun jaringan abnormal
lainnya
4.Terapi penyinaran
5.Obat-obatan
6.Perubahan hormonal
PATOFI SI OL
OGI 1. Lokal
Umumnya vulvitis dapat terbagi 3 golongan :
• Infeksi pada glandula bartholini ser ing timbul karena gonorea,
l
infeksi streptococcus, E.Coli
• Infeksi pada orifisium uretra externa, glandula para uretralis

sering
disebabkan karena gonorea
• Infeksi pada kulit, rambut, glandula sebasea, glandula eksokrin keringat,
bisa timbul karena luka atau sebab lain
Lanjuta
2.Timbul bersama-saman
dengan vaginitis atau timbul akibat
vaginitis 3.Permulaan atau menefestasi penyakit umum,
antara lain
·Penyakit kelamin klasic, yaitu gonorea, sfilis, ulkus mole,
limfogranuloma venerum
· Vulvitis yang disebabkan virus, termasuk limfogranuloma venerum,
herpes genetalis dan kandiloma
·Vulvitis pada DM Terapi dan penatalaksanaan
·Simptomatis
·Antibotik sesuai pengobatan
ASK
EP
a) PENGKAJIAN
1.Identitas Klien
2.Keluhan Utama
• Nyeri

• Luka

• Perubahan fungsi seksual

3. Riwayat Penyakit
• Sekarang

Keluhan Klien menderita infeksi alat kelamin


• Dahulu

• Riwayat keluarga mempunyai penyakit serupa, gangguan


Lanjuta
n
Pemeriksaan fisik
1. Pemeriksaan Bagian Luar
Inspeksi
• Rambut pubis, distribusi, bandingkan sesuai

usia perkembangan klien


• Kulit dan area pubis, adakah lesi, eritema,

visura, leokoplakia dan eksoria


• Labia mayora, minora, klitoris, meatus uretra terhadap
pemebengkakan ulkus, keluaran dan nodul
2. Pemeriksaan Bagian
Dalam Inspeksi
Serviks: ukuran, laserasi, erosi, nodula, massa,
keluaran dan warnanya Palpasi
• Raba dinding vagina: Nyeri tekan

dan nodula,
• Serviks: posisi, ukuran, konsistensi, regularitas,

mobilitas dan nyeri tekan


b) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan kenyamanan b/d infeksi pada system
reproduksi Kriteria hasil :
Memperhatikan bahwa nyeri ini ada mengidentifikasi aktivitas yang meningkatkan
dan menurunkan nyeri dapat mengidentifikasi dan menurunan sumber-sumber nyeri
Intervensi :
• kaji tingkat nyeri klien

• Berikan pengurang rasa nyeri yang optimal

• Meluruskan kesalahan konsep pada keluarga

• Bicarakan mengenai ketakutan, marah dan rasa frustasi klien

• Berikan privasi selama prosedur tindakan


Lanjut
3. an
Resiko tinggi terhadap perluasan infeksi b/d kontak dengan
mikroorganisme Kriteria hasil :
Klien mampu memperlihatkan teknik cuci tangan yang benar, bebas dari proses infeksi
nasokomial selama perawatan dan memperlihatkan pengetahuan tentang fakor resiko
yang berkaitan dengan infeksi dan melakukan pencegahan yang tepat. Intervensi:
• Teknik antiseptik untuk membersihan alat genetalia

• Amati terhadap manefestasi kliniks infeksi

• Infomasikan kepada klien dan keluarga mengenai penyebab, resiko-resiko pada


kekuatan penularan dari infeksi
• Terafi antimikroba sesuai order dokter
4. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi mengenai
penyakit, prognosis dan kebutuhan pengobatan
Kriteria hasil :
Menunjukan pemahaman akan proses penyakit dan prognosis, mampu
menunjukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan rasional dari
tindakan dan pasien ikut serta dalam program pengobatan
Intervensi :
• Tinjau proses penyakit dan harapan masa depan

• Berikan informasi mengenai terafi obat-obatan, interaksi,


efek samping dan pentingnya pada program
• Tinjau factor-faktor resiko individual dan bentuk

penularan/tempat masuk infeksi


• Tinjau perlunya pribadi dan kebersihan lingkungan.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
938/Menkes/SK/VIII/2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan, Bidan
merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan masalah
yang ditegakkan. Dengan kriteria :
1.Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien, tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara
komprehensif
2.Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga
3.Mempertimbangkan kondisi psikologi, sosial budaya klien/keluarga
4.Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan avidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan
bermanfaat untuk klien
5.Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
d) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Vulvitis meliputi modifikasi kebiasaan, menjaga kebersihan
daerah vulva, serta pemberian medikamentosa sesuai dengan
etiologinya. Medikamentosa Kortikosteroid topikal merupakan
medikamentosa utama yang diberikan pada kasus vulvitis
dermatitis dan vulvitis lichen sclerosus. Jika vulvitis disebabkan
oleh suatu infeksi maka perlu penambahan medikamentosa
sesuai patogen penyebab infeksi. Pada vulvitis sel plasma,
belum ada medikamentosa standar dan hasil pengobatan sangat
bervariasi dengan medikamentosa yang ada. (Hoffman BL,
2020)
E.
Evaluasi
Hasil evaluasi harus ditindak lanjuti sesuai dengan
kondisi
klien/pasien :
1. Penilaian diilakukan segera setelah selesai
melakukan asuhan sesuai kondisi klien.
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan
pada klien dan keluarga.
3.Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar.
4.Hasil evaluasi ditindak lanjuti
Thank
You
Semoga
Bermanfa

Anda mungkin juga menyukai