Oleh:
Kelompok 11 Offering B Pendidikan Biologi 2016
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
September 2018
A. Resume
Pada eukariotik, kontrol pembelahan sel lebih kompleks dari pada prokariotik
Karena tidak hanya pengaruran duplikasi kromosom dan sitokinesis, tetapi juga
komponen apparatus yang harus dibentuk dan berfungsi pada waktu yang tepat pada
siklus sel. Pada ragi Saccaromyces cerevisiae, proses pembelahan hampir dipangkas
dengan isolasi dan kajian mengenai mutan sensitif terhada suhu yang dapat memblokir
berbagai macam tahap pada siklus sel. Mutan gen didesain dengan cdc, yang mana dapat
mengakibatkan siklus pembelahan sel cacat atau rusak. Pengaruh cdc terhadap tahap
pembelahan sel ini membuat para ilmuan mengaksi lebih dalam terkait dengan
pengaturan tahap – tahap pembelahan sel.
Percobaan Transfeksi
Deteksi seluler onkogen yakni dengan cara percobaan transfeksi adalah
berdasarkan kemampuan onkogen untuk mengubah sel non kanker (indikator berdasarkan
kontrol pembelahan sel) ditumbuhkan pada kultur yang bersifat kanker (indikator
berdasarkan ketidakmampuan kontrol pembelahan sel). Normal (tidak mengalami
transformasi) sel yang tumbuh dalam kultur akan berhenti membelah jika bersinggungan
dengan sel lain (sel tetangga), fenomena ini disebut inhibition. Sel ini akan membentuk
monolayer pada permukaan medium kultur ketika mereka tumbuh. Sel yang mengalami
transformasi akan terus membelah atau tumbuh meskipun bersinggungan dengan sel
tetangga, jadi tidak ada fenomena inhibition, sel ini akan terus membelah hingga
membentuk tumor pada permukaan medium kultur.
B. Question
1. Bagaimana fungsi checkpoint dan kapan terjadinya pada Xenophus laevis?
2. Bagaimana perbedaan tumor ganas dan tumor jinak?
3. Bagaimana teori mengenai seleksi klonal?
4. Sebutkan dan jelaskan tiga macam gen major bistocompatibility complex (MHC)!
C. Answer
1. Xenophus laevis memperlihatkan bahwa sel memiliki 2 kali checkpoin selama
tahap pembelahan sel. Poin pertama disebut start, yakni terjadi di akhir fase G1.
Pada start poin ini sel akan menginisiasi untuk sintesis DNA sesaat sebelum
memasuki fase S. Checkpoint yang kedua yakni untuk memulai kodensasi
kromosom serta mengontrol penyebaran kromatid selama mitosis. Ini saat awal
sekali pada fase M siklus sel. Dapat disimpulkan bahwa adanya check poin ini
untuk mengatur protein sinyal pada kedua tahap.
2. Tumor ganas (bersifat kanker) dapat mudah berpindah ke bagian lain dari tubuh
(proses ini disebut metastasis), sedangkan tumor jinak tidak bersifat kanker dan
tidak dapat mengalami metastasis.