Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabila Rahman

NIM : 1910911320040

Rangkuman Oncogenic Virus


Perkembangan sel berdiferensiasi dan membentuk berbagai jenis jaringan dengan fungsi
yang berbeda-beda. Walaupun demikian setiap sel memiliki informasi genetik yang sama yang
disandi dalam DNA-nya. Dalam keadaan normal pertumbuhan sel diatur secara ketat oleh sistem
regulasi tersebut untuk memenuhi kebutuhan organisme. Sebaliknya sel-sel kanker tumbuh
autonom tidak terkendali, kemudian menginvasi jaringan organ di sekitarnya yang berakibat fungsi
organ bersangkutan terganggu. Transformasi sel normal menjadi sel kanker terjadi sebagai akibat
terganggunya sistem regulasi di atas yang berakibat sel-sel kanker mampu membelah diri menjadi
lebih banyak, bahkan hingga berjuta-juta sel dan tidak menghasilkan pertumbuhan sel-sel
progenitor normal. Salah satu unsur penting dalam gangguan sistem regulasi pertumbuhan sel
adalah onkogen. Konsep onkogen pertama kali dikemukakan setelah ditemukannya unsur-unsur
genetic virus (khususnya retrovirus) yang bertanggung jawab atas kemampuan virus bersangkutan
untuk mentransformasi sel. Ada dua jalur dimana virus dapat menyebabkan transformasi, yaitu
pertama dengan cara menghambat fungsi berbagai tumor suppressor gene seperti Rb dan p53 dan
menghambat salah satu keluarga Bcl2 yang pro-apoptotik yaitu bax, sedangkan jalur kedua dengan
cara menghasilkan produk onkogen virus yang menginduksi translokasi kromosom atau mutasi
gen lain dan berakhir dengan transformasi sel. Salah satu produk virus (viral oncogene) yang sudah
lama dikenal adalah E1A adenovirus yang menginduksi translokasi t(l1;22). Walaupun demikian,
infeksi virus tidak selalu berakhir dengan transformasi. Banyak virus dapat berada dalam tubuh
dalam keadaan laten untuk waktu yang lama dalam bentuk kriptik dan dapat mengawali
tumorigenesis, tetapi untuk berlanjut menjadi kanker diperlukan berbagai co-faktor. Beberapa
jenis virus onkologik melaksanakan proses transfotmasi sel dengan cara mengganggu fungsi
apoptosis dalam sel. misalnya SV40, herpes dan adenovirus, polioma maupun virus Epstein Barr
(EBV). Keluarga gen Bcl2 dan produknya diidentifikasi sebagai regulator kunci dalam proses
apoptosis dalam banyak jenis sel. Berbagai proses dapat merusak gen yang bertanggung jawab
atas perubahan proto-onkogen menjadi onkogen, salah satunya adalah aktivasi akibat reduplikasi,
transduksi dan penyisipan retrovirus (insertional mutagenesis). Transduksi retrovirus dapat
mengubah proto-onkogen c-myc menjadi onkogen melalui sedikitnya 3 cara, yaitu (a) bila ekspresi
gen bersangkutan dikendalikan oleh genom virus, (b) melalui fusi sebagian atau seluruh gen
dengan genom virus dan menghasilkan gen hibrid dan produk protein hybrid, (c) menyebabkan
kerusakan DNA setempat, misalnya point mutation atau deletion pada domain sandi gen
bersangkutan (coding 'domain). Fenomena pertama dan kedua merupakan konsekuensi
rekombinasi awal yang menanamkan proto-onkogen ke dalam genom virus. Fenomena ketiga
terjadi akibat perubahan yang disebabkan proses transduksi itu sendiri dan mutagenesis yang
terjadi selama perkembangan virus selanjutnya. Perkembangan virus seringkali mengalami
kesalahan sehingga berakibat mutagenesis pada berbagai bagian gen virus termasuk pada
protoonkogen yang ditransduksinya. Mutagenesis akibat penyisipan virus ini mengubah proto-
onkogen menjadi onkogen Seperti telah diuraikan di atas berbagai cara dapat mengubah proto-
onkogen menjadi onkogen. Ada 2 hipotesis bagaimana perubahan itu meng-akibatkan gangguan
fungsi gen. Hipotesis yang pertama adalah model kuantitatif, di mana patogenesis disebabkan oleh
meningkatnya aktivitas gen dan produknya, sedangkan hipotesis kedua didasarkan atas perubahan
spesifisitas atau fungsi sebenarnya dari produk gen bersangkutan. Banyak kankery ang disebabkan
perubahan gen secara kuantitatif, dan pada umumnya perubahan itu disebabkan mutasi yang
berakibat peningkatan fungsi (gain of function mutations), sehingga gen bersangkutan
diekspresikan berlebihan dan berfungsi secara terus menerus. Berbeda dengan mutasi gen supresor
(tumor suppresor genes) yang pada kanker umumnya mengalami pada onkogen umumnya terjadi
gain of function. Ada beberapa bentuk aktivitas berlebihan, yaitu: gain of function melalui kelainan
ekspresi gen atau gain of function melalui perubahan struktur protein. Gain of function akibat
perubahan ekspresi gen. Beberapa bentuk kerusakan genetik yang mengenai proto-onkogen dapat
mengubah ekspresi gen. Transduksi dan mutagenesis akibat sisipan (insertional mutagenesis) oleh
retrovirus menyebabkan fungsi transkripsi gen bersangkutan dapat dipengaruhi atau dikendalikan
oleh virus. Demikian pula translokasi kromosom dapat mengubah fungsi transkripsi gen-gen yang
mengalami translokasi Pada keadaan-keadaan tersebut ekspresi gen dan aktivitasnya meningkat
bahkan tidak terkendali (terus menerus aktif). Keadaan yang sama dapat timbul bila terjadi
amplifikasi gen. Pada umumnya DNA yang mengalami amplifikasi sangat peka terhadap
rangsangan transkripsi, bahkan tidak dapat dikontrol. Hasilnya sama dengan yang diakibatkan gain
of function mutations, yaitu ekspresi gen secara terus menerus. Ada kalanya ekspresi gen
berlebihan itu tidak disebabkan oleh translokasi maupun amplifikasi. Salah satu kemungkinan
mekanisme lain adalah perubahan minimal pada faktor transkripsi gen bersangkutan yang lebih
sulit dideteksi dibanding amplifikasi atau translokasi. Akibat hal- hal di atas adalah bahwa sel tidak
mampu mengontrol aktivasi gen yang berlebihan sehingga terjadi transformasi. 2. Gain of function
akibat perubahan struktur protein. Beberapa bentuk kerusakan gen dapat mengenai domain sandi
proto-onkogen, di antaranya kerusakan yang disebabkan mutasi, kehilangan atau terjadinya fusi
dengan gen lain. Perubahan-perubahan itu menghasilkan hal yang sama, yaitu: protein mutant
yang sulit dikendalikan oleh regulator-regulator yang dalam keadaan normal mampu menekan
aktivasi gen bersangkutan. Konsekuensi fungsional adalah sama dengan yang disebabkan
deregulasi ekspresi gen, yaitu aktivitas gen yang meningkat dan terus menerus yang tidak dapat
dihentikan oleh regulator yang normal.

Anda mungkin juga menyukai