Nurainun Darwis
P062222004
Gambaran Umum
Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan
tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang
berubah menjadi sel kanker. Dalam
perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat
menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga
dapat menyebabkan kematian.
Etiologi
• Genetik
• Merokok / Tembakau
• Diet & aktivitas fisik
• Ionisasi radiasi & sinar UV
• Lingkungan Industri
• Bahan kimia & obat - obatan
• Infeksi virus & parasit
• Hormon
Hallmarks of cancer
1. Growth signal autonomy
Adalah proses yang melibatkan mutasi genetik yang menjadi permanen dalam DNA sel. Dipicu oleh
insiator (bahan yg mampu menyebabkan mutasi gen) à initiated cells. Sel-sel masih mirip dengan sel
normal.
2. Promosi
Merupakan suatu tahap ketika sel mutan berproliferasi. Diakibatkan karena klon yang tidak stabil dan
mengalami inisiasi, dipaksa untuk berproliferasi dan menjalani mutasi tambahan sehingga akhirnya
berkembang menjadi tumaor ganas (neoplasma). Initiated cells dipicu oleh promotor (terus
meningkat à lesi insitu. Hormon sering menjadi promotor yang merangsang pertumbuhan sel
ganas.Misalnya Esterogen dapat merangsang pertumbuhan kanker pada payudara dan ovarium.
3. Progresi
Sutau tahap ketika klon sel mutan mendapatkan satu atau lebih karakteristik neoplasma ganas seiring
berkembangnya tumor, sel menjadi lebih heterogen akibat mutasi tambahan terhadap gen.
Karsinogenesis
• Kanker disebabkan oleh ekspresi mutasi dari
gen normal.
• Gen yang bermutasi dan menyebabkan kanker
tersebut disebut Onkogen (Oncogenes).
• Dari onkogen tersebut dihasilkan sel-sel kanker
yang bersifat non-self destruction.
• Hal inilah yang menyebabkan sel kanker terus
berkembang menjadi jutaan sel tertimbun.
• Faktor yang meyebabkan terjadinya mutasi
adalah mutagen.
• Beberapa mutagen dapat bersifat karsinogeneik.
Sedangkan Karsinogenik merupakan agen-agen
yang menyebabkan kanker
Beberapa check point yang akan
mengevaluasi pada siklus sel :
• G1-S checkpoint
Pada titik ini replikasi DNA akan dihambat bila ada
DNA yang rusak yang belum diperbaiki.
Kerusakan yang tidak diperbaiki akan menyebabkan
gen akan mengalami apoptosis.
Pada phase S mungkin ada checkpoint tambahan lain
untuk memeriksa ada tidaknya kerusakan DNA.
Pada semua sel tumor tampaknya gen RB dan p53
mengalami inaktif, sehingga akan terjadi mitosis yang
berlebihan dan dihambatnya apoptosis.
• Aktivasi gen p53 normal oleh agent perusak
DNA atau oleh kondisi hipoksia akan
menyebabkan tertahannya siklus sel pada
fase G1 dan menginduksi terjadinya proses
DNA repairing dengan cara meningkatkan
kerja gen p21 yang berfungsi menghambat
kerja dari cyclin dependent kinase dan
merangsang kerja gen GADD45 yang
berperan dalam proses DNA repairing.
• Keberhasilan proses repairing DNA akan membawa sel
memasuki tahapan siklus sel selanjutnya. Bila proses
repairing ini gagal gen p53 akan menginduksi gen
BAX yang berperan dalam promosi proses apoptosis.
• Pada sel yang fungsi gen p53 telah hilang atau gen p53
mengalami mutasi akan menyebabkan sel yang
mengandung DNA yang rusak ini untuk terus
berproliferasi dan dapat menyebabkan timbulnya
keganasan.
• G2-M checkpoint
Pada titik ini sel akan dihambat agar tidak memasuki
tahap mitosis sebelum proses replikasi DNA dan
perbaikan DNA dari segala kerusakan selesai.
• Spindle checkpoint
Spindle checkpoint akan mencegah pemisahan
kromosom pada saat mitosis hingga seluruh
kromosom telah melekat secara benar pada benang-
benang spindle. Hilangnya spindle checkpoint akan
menyebabkan terbentuknya sel-sel yang tidak normal.
Tahap-tahap perkembangan kanker
• DNA sel normal, mengalami pembelahan normal.
• DNA mengalami suatu mutasi.
• Sel normal mengalami suatu perubahan genetis.
• Terjadi penyebaran dan mutasi secara sekunder.
• Terjadi mutasi tersier (jika mutasi memberikan keuntungan
yang lebih lanjut kepada sel kanker, sel itu akan tumbuh
semakin banyak dibanding sebelumnya).
• Mutasi Ke-empat.
Sel termutasi melakukan invasi menembus membran.
• Angiogenesis.
adalah perekrutan pembuluh darah dari jaringan pembuluh
darah tetangga.
Metastasis tumor ganas dapat melalui bermacam-macam, yaitu :
1. Infiltratif
Adalah penyebaran ke jaringan sekitarnya, terjadi secara perlahan-lahan, sel-sel kanker menyebuk ke dalam
2. Limfogen
Yaitu sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan merupakan embolus masuk ke dalam kelenjar getah
3. Hematogen
Yaitu lewat pembuluh darah. Masuknya sel-sel kanker ke dalam pembuluh darah.
4. Implantasi
Biasanya terjadi di meja operasi, misal : jika alat telah digunakan untuk operasi dan dipakai untuk operasi lagi
5. Perkontinuitatum
• Invasi: Sel tumor menembus lapisan membrane basalis dan masuk ke matriks ekstrasel.
• Intravasasi: Dari matriks ekstrasel, sel tumor masuk menembus endotel pembuluh vaskuler
(intravasasi) dan mulai menyebar melalui aliran pembuluh tersebut.
• Sirkulasi: saat berada di dalam sirkulasi, sel tumor rentan terhadap destruksi oleh sel imun
pejamu. Di dalam aliran darah, sebagian sel tumor membentuk embolus (gumpalan)/adhesi
dan kemudian melekat ke leukosit dan trombosit. Embolus tersebut akan sedikit banyak
memperoleh perlindungan dari serangan sel efektor antitumor pejamu. Namun sebagian
besar sel tumor masuk dalam sirkulai sendiri-sendiri.
• Eksravasasi: ketika sampai di lokasi organ yang akan diinangi, sel tumor ataupun embolus
akan melekat ke endotel vaskuliar yang diikuti dengan pergerakan melalui membrane basal
dengan mekanisme yang serupa dengan yang berperan dalam invasi.
• Angiogenesis: Sesampainya sel tumor di organ yang diinangi, sel tersebut akan mengeluarkan
faktor pertumbuhan PLGF untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru.
• Pertumbuhan: setelah semua fasilitas cukup untuk mendukung kehidupan sel tumor
tersebut, maka sel tumor mulai tumbuh dan membelah sehingga membentuk tumor baru.
Stadium Kanker
Sistem TNM ini berdasarkan pada besarnya
tumor (T), tingkat penyebaran ke kelenjar
getah bening (N), dan adanya metastasis ( M).