Anda di halaman 1dari 43

MODUL 6

Kegiatan Belajar 2
ASESMEN OTENTIK
DENGAN METODE OBSERVASI

Disajikan oleh:
Dr. Hapidin, M.Pd
Observasi merupakan metode yang digunakan
asesmen dimana pendidik melakukan
pengamatan langsung terhadap perilaku anak
usia dini sebagai bagian dari indicator pada
aspek perkembangan tertentu

Melalui observasi, pendidik akan


menemukan secara nyata dan
langsung perilaku anak
Pengamatan (Observasi)
 Observasi : Proses  Guru biasanya mem
pengamatan yang buat catatan atau
dilakukan guru thdp penandaan terhadap
sikap/perilaku anak. keadaan sikap/peri
 Observasi dilakukan laku anak pada ber
dengan mengguna bagai aspek perkem.
kan instrumen (alat
ukur) sikap/perilaku
Jenis Teknik Observasi
ANEKDOT

Catatan anekdot merupakan


sebuah catatan sebagai Catatan Anekdot adalah
alat perekam pengamatan Pencatatan kejadian
(observasi) secara berkala
terhadap suatu peristiwa secara detail pada satu
atau kejadian penting, yang anak melibatkan latar
melukiskan perilaku dan kejadian, aksi/reaksi,
kepribadian sesorang dalam
bentuk pernyataan singkat kutipan tepat dan hasil
dan obyektif. kerja anak
(Pujiastuti,2012:85)
Ciri-ciri Catatan Anekdot

1. Menerangkan tanggal, tempat dan waktu


berlangsungnya kejadian tertentu dan siapa yang
menjadi observer,
2. Melukiskan peristiwa yang faktual dan objektif,
3. Segera dibuat setelah peristiwa itu terjadi, untuk
menghindari kehilangan informasi,
4. Harus dibuat oleh beberapa pengamat,
5. Harus bersifat selektif, dipilih peristiwa yang penuh arti
dan yang ada hubungannya dengan perkembangan
individu,
6. Laporan harus faktual dan dipisahkan antara data dan
interpretasi.
Tujuan Catatan Karakteristik
Anekdot Catatan Anekdot

 
Merupakan hasil pengamatan
langsung
Untuk memahami beberapa Memberikan hasil yang cepat,
perilaku atau untuk mengetahui akurat dan meruapakan kejadian
perkembangan anak, serta yang spesifik
untuk menggamati perilaku Berisikan catatan perilaku
yang tidak biasa.
Apabila terjadi suatu peristiwa
khusus (an accident) akan dicatat
secara terpisah
Mencatat tidak hanya perilaku
yang baik atau yang biasa tetapi
(Wortham,
juga mencatat perilaku yang tidak
2005:97)
biasa
Catatan Anekdot dapat digunakan
untuk mendeskripsikan:
 Perpisahan dan Penyesuaian (Kedatangan/pulang)
 Kemampuan Pribadi
 Perkembangan Fisik
 Perkembangan Sosial
 Perkembangan Emosi
 Bahasa dan berbicara
 Waktu perhatian dan ketertarikan
 Perkembangan kognitif
 Literacy
 Kreativitas
 Bermain
Menurut Barbarra Ann Nilsen Week

 Menunjukkan sebuah peristiwa perkembangan


anak pada area spesifik
 Merekam kejadian lucu untuk berbagi dengan
keluarga.
 Menunjukkan rician peristiwa untuk refleksi
kemudian
 Rincian catatan tepat untuk penggungkapan
kejadian lain pada anak
 Menunjukkan perilaku khas anak
 Rincian catatan menunjukkan peristiwa yang benar-
benar berkenaan perilaku khas anak
Nilsen, B.A, 2004:49

Teknologi yang digunakan


pada Anekdot

Audio Voice Program


Recording
Video
Recording
Manfaat Anekdot

1. Untuk memperoleh deskripsi perilaku individu yang


lebih tepat
2. Memperoleh gambaran sebab-akibat perilaku khusus
individu
3. Sebagai acuan dalam mengembangkan cara-cara
penyesuaian diri dengan masalah-masalah dan
kebutuhan individu secara mendalam
Kelebihan Anekdot

 Pengamat tidak perlu pelatihan khusus untuk mencatat


 Pengamatan bersifat terbuka.
 Pencatat menulis apa saja dan segala yang ia
saksikan dan tidak terbatas pada satu jenis perilaku
atau pencatatan,
 Pengamat dapat mengingat kejadian yang tidak
terduga kapan saja terjadinya, karena itu biasanya
dicatat di waktu nanti.
 Pengamat dapat memperhatikan dan mencatat
perilaku yang signifikansi dan mengabaikan lainnya.

(Janice, 2013:27)
Kelemahan Anekdot

Tidak memberikan gambaran yang lengkap karena


mencatat hanya kejadian yang menarik pengamat.
Terlalu bergantung pada ingatan pengamat karena
dicatat setelah kejadian.
Kejadian mungkin dipahami di luar konteks dan
karenanya ditafsirkan keliru atau digunakan dnegan cara
yang bias.
Sulit mengkodekan atau menganalisis catatan naratif,
jadi metode ini mungkin tidak terbukti bermanfaat secara
ilmiah.

Janice (2013:28)
Contoh Anekdot
Child Name : Robbie, Mary, Janie
Old : 4 years (Wortham, 2005:98)
Location : Sunnyside Preschool
Observer : Sue
Type of Development Observed : Social/Emotional
Incident Social/Emotional
Notes or Comments
Marry dan Janie berada di area rumah Anak-anak perempuan sering bermain
tangga (house keeping area). Seolah-olah bersama dan cenderung mencegah orang
mereka sedang menyiapkan sebuah lain untuk memasuki (menyusul)
makanan. Robby melihat mereka dan permainan mereka. Robby telah belajar
menghampirinya serta berkata bahwa dia bagaiman untuk bisa masuk ke dalam
ingin makan. Seketika melihat Robby, sebuah kelompok yang sedang bermain.
Janie berkata,”Kamu tidak boleh bermain Ia berhati-hati untuk tidak mengganggu.
disini, kami sedang sibuk”. Robby tetap Mereka menyerah ketika Robby
berdiri disitu sambil memperhatikan menawarkan untuk membantu mereka.
mereka memindahkan kemasan buah- Robby sudah terbiasa dapat masuk dan
buahan. Kemudian Robby berkata, “Saya diterima ke dalam sebuah kegiatan
bisa menjadi ayah dan mencuci piring”. bermain.
Marry berpikir sejenak lalu menoleh kea
rah Janie dan menjawab,”Oh…..Baiklah,
kamu boleh bermain bersama kami”.
Nama anak : Dody
Pengamat : Luky
Usia anak : 4 Tahun (Pujiastuti, 2012:91)
Lokasi : TK Bintang
Hari/Tanggal : Selasa, 11/11/2011
Waktu : 09.30
Tipe Pengamatan : Perkembangan Sosial

Kejadian Komentar
Anak-anak berbaris didepan wastafel, Erman terlihat tidak sabar
kemudian satu persatu cuci tangan, dan sehingga mendorong Ani dari
mengelap tangannya dengan lap yang belakang, tetapi Erman kemudian
dipegang oleh guru. Ketika Erman mau meminta maaf setelah gurunya
mendorong Ani dari belakang, Ani menyuruh meminta maaf.
mengatakan: “Eh Erman kamu harus
antri dulu donk, sabar, jangan dorong
aku”, sambil memukul bahu Erman. Lalu
Erman mundur kebelakang sedikit dan
diam saja. Lalu guru melerai, menyuruh
Erman meminta maaf, Erman
menjulurkan tangannya kea rah Ani dan
mengatakan “maaf ya”, lalu Ani juga
menjulurkannya. Lalu giliran Ani maju ke
dekat wastafel untuk cuci tangan.
Nilsen, B.A,
2004: 49
Sambungan…
..
CHECKLIST &
RATING SCALE

Metode Checklist adalah salah satu metode


informal observasi dimana observer sudah
menentukan indikator perilaku yang akan di
observasi dari subjek dalam satu tabel.

Metode ini memiliki derajat selektivitas yang tinggi


karena perilaku yang diamati sudah sangat
selektif, juga memiliki derajat inferensi yang tinggi
karena observer hanya fokus pada kategori
perilaku yang sudah ditentukan saja
TUJUAN MENGGUNAKAN
CHECKLIST

1. Untuk mengetahui perkembangan anak

2. Untuk menjalankan kerangka kerja dari


kurikulum perkembangan

3. Untuk menilai dan mengevaluasi


perkembangan dan pembelajaran anak
CHECKLIST
UNTUK MEMAHAMI PERKEMBANGAN ANAK

Checklist digunakan untuk memahami perkembangan


anak, untuk mendeskripsikan perkembangan motorik,
perkembangan sosial, dan perkembangan kognitif.

Indikator pada checklist di setiap area perkembangan


untuk setiap tahapan usia atau setiap level
perkembangan mengindikasikan perubahan
kematangan dan pengalaman pembelajaran setiap
anak.

Indikator dari checklist tersebut dapat menggambarkan


perkembangan dan mengetahui secara nyata tahapan
perkembangan anak selanjutnya.
CHECKLIST UNTUK MENGEMBANGKAN
KURIKULUM

Checklist perkembangan mendeskripsikan


gambaran tentang masing-masing perkembangan
dapat digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pengalaman pembelajaran bagi
anak usia dini.

Kurikulum anak usia dini menggambarkan


pengalaman dan kesempatan yang dibutuhkan oleh
anak usia dini.

Pendidik dapat memasangkan pengalaman


pembelajaran melalui checklist perkembangan
dengan level aktivitas dari level yang sederhana ke
level yang lebih kompleks.
CHECKLIST UNTUK MENILAI DAN MENGEVALUASI
PERKEMBANGAN DAN PEMBELAJARAN ANAK
Informasi terhadap perubahan perkembangan dan
pembelajaran anak merupakan salah satu hal yang
sangat penting dalam program anak usia dini.

Pendidik harus mengetahui proses perkembangan anak


dan perubahan program pembelajaran. Hal tersebut
harus didiskusikan dengan orang tua, guru lain,dan staf
pengajar yang juga akan mengajari anak-anak tersebut.

Checklist meliputi keseluruhan perkembangan sehingga


pendidik harus mengetahui proses perkembangan anak
secara individu dan secara kelompok.
TAHAP PELAKSANAAN CHECKLIST

Cekhlist merupakan kerangka kerja dari


perkembangan dan kurikulum. Ketika merancang
cekhlist, pendidik harus menentukan kategori
yang akan digunakan. Adapun langkahnya
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi keterampilan setiap
perkembangan
2. Membuat daftar dari perilaku yang diharapkan
3. Membuat contoh perencanaan yang akan
dituliskan dalam checklist
4. Menyimpan catatan cekhlist untuk dilaporkan
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN CHECKLIST

Kelebihan metode Checklist adalah


sederhana untuk dilakukan. Selain itu,
metode dengan adanya pencatatan pada
diskripsi memungkinkan observer
mengetahui konteks perilaku secara lengkap

Kekurangan dari metode ini adalah membuat


observer frustasi dengan banyaknya
checklist yang digunakan dan yang hendak
disimpan, observer juga harus memberikan
diskripsi perilakunya.
 
RATING SCALE

Rating Scale adalah alat pengumpul data


yang digunakan dalam observasi untuk
menjelaskan, menggolongkan, menilai individu
atau situasi
Rating Scale adalah alat pengumpul data
yang berupa suatu daftar yang berisi ciri-ciri
tingkah laku/sifat yang harus dicatat secara
bertingkat. 
JENIS SCALE

Terdapat 2 Rating Scale yang dapat


digunakan, yaitu :
1.Skala grafis
2.Skala numeris
PENGERTIAN SKALA GRAFIS
Menggunakan garis lurus horisontal ataupun terkadang vertikal
dalam penyajiannya. Skala grafis digunakan untuk mendeskripsikan
perilaku anak

Sebagai contoh:
Membantu
ketika diminta
selalu sering kadang jarang tidak
pernah
Menawarkan
bantuan
selalu sering kadang jarang tidak
pernah
Inisiatif
memperkenalkan selalu sering kadang jarang tidak
diri pernah
Pengertian Skala rating numeris

Skala rating numeris merupakan pemberian skala dengan

menggunakan angka. Angka yang digunakan dalam kebanyakan

skala rating harus didefinisikan dengan jelas. Di depan ataupun di

belakang setiap deskripsi disediakan ruang untuk membubuhkan

tanda yang menunjukkan kesesuaian dengan subjek yang diamati.


KELEBIHAN RATING SCALE

 Mudah penggunaannya.
 Menggunakan prosedur yang sistematis
KEKURANGAN RATING SCALE

1. Subjektivitas tinggi
2. Sering terjadi bias
3. Informasi kurang dapat dipercaya
4. Memiliki perbedaan interpretasi dalam
mengartikan kategori
5. Cenderung ke pusat skala
PERBEDAAN CHECKLIST DAN RATING SCALE

Rating scale adalah perluasan checklist.


Perbedaan dengan checklist adalah pada rating
scale observer mengindikasikan judgement
dalam bentuk frekuensi & atau kualitas
karakteristik performa (misal: sangat baik,
sedang, kurang), sedangkan pada checklist
hanya dituliskan hadir tidaknya perilaku.
CONTOH METODE
CHECKLIST
CONTOH SKALA RATING
NUMERICAL :
Definisi Metode Observasi Time
Sampling

Metode ini mengarahkan


observer untuk mempersempit
perhatian dengan merekam
aspek tertentu dari perilaku
sebagaimana terjadinya dalam
interval waktu tertentu
Karakteristik Time
Sampling

- Observer melihat dan mencatat perilaku tertentu


dalam kurun waktu yang sama dan menentukan
interval secara teratur atau secara acak / random
- Perilaku dan peristiwa yang terjadi di luar periode
tersebut tidak dicatat
- Panjang interval dan distribusi periode observasi
dan pencatatan dapat bervariasi tergantung pada
tujuan observasi
Tujuan Time Sampling

untuk merekam frekuensi perilaku untuk


jangka waktu yang telah ditetapkan,
pengamat harus memutuskan dulu perilaku
apa yang akan diamati, interval waktu yang
akan digunakan, dan bagaimana perilaku
yang akan direkam
Langkah-Langkah Time
Sampling
Kriteria Penggunaan Time
Sampling
Penyusunan Lembar
Observasi
Keuntungan dan Kekurangan
dari Penggunaan Metode Time
Sampling

No. Keuntungan Kelemahan


Tidak ada batasan jenis perilaku Penggunaan skema koding
1. yang dapat diobservasi yang dalam metode time sampling
dapat diobservasi. yakni tidak dapat
Time sampling juga menyediakan
2. data yang representatif dan
reliabel.
Dapat dikombinasikan dengan
3. beberapa teknik pencacatan yang
berbeda.
Child Name (s): Joanie

Age: 5

Location: Rosewood School Kindergarten

Date and Time: May 17, 10:45-11:00

Observer: Sussana

Type of Development Observed: Joanie Has Difficulty Completing Tasks

Event Time Notes or Comments

Art Center—leaves coloring activity on table 10:45 Some of Joanie’s behaviors seem to be resulting from

unfinished.   failure to follow procedures for uses of materials.

     

Library—looks at book, returns it to shelf. 10:50  

Manipulative Center— gets frustrated with   Behavior with the puzzles may come from frustration.

puzzle, piles pieces in center—leaves in table. 10:55 Joanie may need help in putting away with verbal rewards

Pulls out Lego blocks, starts to play. When   for fishing a task and putting materials away.

teacher signals to put toys away. Joanie 11:00  

leaves Lego blocks on table and joins other Encourage Joanie to get help with materials that are too

children. hard.

Anda mungkin juga menyukai