Anda di halaman 1dari 15

PENDALAMAN MATERI HARI 2

(Analisis Materi Pembelajaran Berbasis Masalah, Literasi, Numerasi, dan


Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi– HOTS)
Aktivitas Peserta

Mengidentifikasi masalah
kesulitan belajar siswa
Mengidentifikasi masalah
termasuk siswa berkebutuhan
terkait membangun
khusus dan masalah
relasi/hubungan dengan siswa
pembelajaran (berdiferensiasi)
dan orang tua siswa
di kelas berdasarkan
pengalaman saat menjadi guru
LK. 1.1. Identifikasi Masalah
Masalah yang Analisis Identifikasi
No. Jenis Permasalahan
Diidentifikasi Masalah
2. Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan Minimal 1 masalah yang Mendeskripsikan gejala-gejala
khusus dan masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di diidentifikasi dari tiap jenis faktual dari masalah kontekstual
kelas berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi permasalahan sesuai yang diangkat
guru. (HARI KE-2) permasalahan kontekstual yang
dihadapi

3. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan Minimal 1 masalah yang Mendeskripsikan gejala-gejala
orang tua siswa. (HARI KE-2) diidentifikasi dari tiap jenis faktual dari masalah kontekstual
permasalahan sesuai yang diangkat
permasalahan kontekstual yang
dihadapi

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG Daljab) 2022 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4
A. KESULITAN BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
1. Kesulitan Belajar
Secara harfiah kesulitan belajar merupakan terjemahan
dari Bahasa Inggris “Learning Disability” yang berarti
ketidakmampuan belajar. Kata disability diterjemahkan
kesulitan” untuk memberikan kesan optimis bahwa
anak sebenarnya masih mampu untuk belajar.
Menurut Hammill (1981), kesulitan belajar adalah beragam bentuk
kesulitan yang nyata dalam aktivitas mendengarkan, bercakap- cakap,
membaca, menulis, menalar, dan/atau dalam berhitung. Gangguan
tersebut berupa gangguan intrinsik yang diduga karena adanya
disfungsi system saraf pusat.
Menurut Suryani (2010), Kesulitan belajar adalah ketidakmampuan
belajar, istilah kata yakni disfungsi otak minimal ada yang lain lagi
istilahnya yakni gangguan neurologist.

Contoh masalah kesulitan belajar


- kesulitan membaca (disleksia)
- kesulitan menulis (disgrafia)
- kesulitan berhitung (diskalkulia)
- speech delay (terlambat berbicara)
- dan lain-lain
A. KESULITAN BELAJAR DAN
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
2. Pembelajaran Berdiferensiasi
Pembelajaran berdiferensiasi awalnya dikenalkan oleh (Carol Ann
Tomlinson & Moon, 2014); (Carol Ann Tomlinson, 1999) yang menyatakan
pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir,
melayani, dan mengakui keberagaman siswa dalam belajar sesuai dengan
kesiapan, minat,dan preferensi belajar siswa.
Pembelajaran diferensiasi adalah pembelajaran yang menyesuaikan
dengan perbedaan kebutuhan belajar masing-masing peserta didik
berdasarkan kesiapan belajar, minat, dan profil belajarnya (gaya belajar).
Guru yang beradaptasi pada perbedaan siswa bukan sebaliknya.
Sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi terlebih
dahulu melakukan pemetaan kebutuhan belajar
Jenis diferensiasi
Guru tidak menerapkan strategi diferensiasi
dalam proses pembelajaran

Contoh
masalah Guru menyamakan semua kemampuan anak
dengan tugas-tugas dan perlakuan yang sama
pembelajaran
berdiferensias
i Guru tidak melakukan pemetaan kebutuhan
belajar sebelum menerapkan strategi
diferensiasi
B. MEMBANGUN RELASI/HUBUNGAN
DENGAN SISWA DAN ORANG TUA SISWA
• Relasi guru-siswa didefinisikan sebagai pengalaman emosional yang
muncul dari interaksi guru dengan siswa (Pianta, 1999).
• Dimensi yang membangun relasi guru-siswa adalah:
• Kedekatan mengacu kepada pengaruh positif, kehangatan,
komunikasi terbuka, dan k e nya ma na n.
• Konflik, mengacu kepada hubungan kurang baik dan perselisihan.
• Ketergantungan, melibatkan keterikatan dan kecenderungan
mengandalkan guru (Ladd & Burgess, 2001; Pianta, Steinberg, &
Rollins, 1995).
B. MEMBANGUN RELASI/HUBUNGAN DENGAN SISWA DAN
ORANG TUA SISWA

Berkaitan dengan hubungan antara guru dan orangtua, dalam kode etik guru telah disebutkan tentang hal tersebut, yaitu
dalam pasal 6 (Nilai-Nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional)
Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa :
• Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa dalam
melaksannakan proses pedidikan.
• Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.
• Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan orangtua/walinya.
• Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas
pendidikan.
• Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan peserta didik dan proses
kependidikan pada umumnya.
• Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasin dengannya berkaitan dengan kesejahteraan
kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.
• Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan yang tidak profesional dengan orangtua/wali siswa untuk
memperoleh keuntungna-keuntungan pribadi.
Contoh Masalah
1. Membangun hubungan dengan siswa
Contoh masalah relasi dengan siswa
- Siswa takut ke sekolah
- Mayoritas siswa tidak menghargai gurunya
- Mayoritas siswa tidak mau belajar karena antipati pada gurunya

2. Membangun hubungan dengan orangtua siswa


Contoh masalah relasi dengan orangtua siswa
- Tidak ada komunikasi antara guru dan orangtua siswa
- Orangtua siswa langsung melaporkan guru ke atasan atau ke dinas Pendidikan jika ada kesalahan
kecil
Silahkan Mengerjakan LK berikut....
Masalah yang Analisis Identifikasi
No. Jenis Permasalahan
Diidentifikasi Masalah
1. Kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan
khusus dan masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di
kelas berdasarkan pengalaman mahasiswa saat menjadi
guru.

2. Membangun relasi/hubungan dengan siswa dan


orang tua siswa.

Anda mungkin juga menyukai