Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karsinogenesis adalah proses pembentukan kanker. Proses ini terjadi


ketika sel normal berubah menjadi sel kanker. Karsinogenesis memiliki ciri
berupa perubahan di tingkatan seluler, genetik, dan epigenetik,
serta pembelahan sel yang tidak normal. Pembelahan sel merupakan proses
fisiologis yang berlangsung di dalam semua jaringan. Dalam keadaan normal,
terdapat kesetimbangan antara pembelahan sel baru dengan kematian sel
lama (dalam proses apoptosis). Berdasarkan teori karsinogenesis yang paling
banyak diterima (yaitu teori mutasi somatik), mutasi pada DNA
dan epimutasi yang mengakibatkan kanker merusak kesetimbangan tersebut.
Akibatnya, pembelahan sel berlangsung secara tidak terkendali. Hanya
beberapa mutasi yang dapat menyebabkan kanker, sementara sebagian besar
tidak mengakibatkan hal tersebut.
Ragam-ragam gen tertentu yang diwarisi seseorang dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya kanker. Selain itu, faktor lingkungan
seperti karsinogen dan radiasi dapat menyebabkan mutasi yang memicu
kanker. Ditambah lagi kesalahan secara acak pada proses replikasi DNA dapat
menghasilkan mutasi pemicu kanker.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari keganasan?
2. Bagaimana tahapan karsinogenesis?
3. Bagaimana karakterstik sel kanker?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian keganasan
2. Mengetahui tahapan karsinogenesis
3. Mengetahui karakteristik sel Kanker
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keganasan

Kanker atau keganasan adalah suatu penyakit yang ditandai dengan


pertumbuhan dan penyebaran jaringan secara abnormal. Kanker
menyebabkan terjadinya perubahan genetik yang dapat berupa mutasi,
kelainan jumlah atau struktur.Proses terjadinya kanker ini disebut
karsiogenesis (Azis,2006). Kanker merupakan penyakit tidak menular.
Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang
tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai jaringan di dalam organ tubuh,
termasuk organ reproduksi wanita yang terdiri dari payudara, rahim (leher
rahim/ serviks), indung telur, dan vagina (Mangan, 2003).

Kanker bukan penyakit yang bisa tiba-tiba datang, namun merupakan


sebuah penyakit yang memiliki proses yang cukup panjang. Biasanya proses
terjadinya sel kanker ini berkisar antara 10-30 tahun. Namun ada berbagai
faktor resiko yang juga mempengaruhi, ada faktor resiko yang “tidak dapat
dikendalikan” (seperti usia,riwayat kanker sekeluarga) dan ada faktor yang
“dapat dikendalikan” (polusi, gaya hidup, rokok dan infeksi kronik). Jenis
kanker pun ada bermacam-macam. Hal ini tergantung dari organ atau
jaringan mana yang bermasalah atau diserang oleh sel kanker. Misal pada
pria, kanker dapat menyerang organg seperti tenggorokan, kerongkongan,
kulit, paru-paru, usus, perut, kandung kemih, prostat dan testis. Sedangkan
pada wanita, kanker dapat menyerang beberapa bagian yang sama dan juga
organ-organ vital wanita seperti payudara dan serviks.
B. Tahapan Karsinogenesis

 Tahap Inisiasi

Inisiasi merupakan proses yang terjadi ketika DNA berinteraksi dengan


senyawa karsinogen dan tidak dapat balik (irreversible). Contoh
karsinogen bisa berupa bahan kimia virus, atau radiasi. Apabila
karsinogen masuk kedalam tubuh, maka karsinogen akan
dimetabolisme, setelah itu hasilya (metabolitnya) megalami proses
detoksifikasi dan selanjutnya diekskresikan. Apabila proses diatas tidak
dapat dilakukan oleh tubuh dengan optimal, maka hasil metabolit
karsinogen akan berikatan dengan DNA sehingga DNA menjadi cacat
(mutasi DNA). Jika terjadi kecacatan DNA, maka tubuh berusaha
melakukan perbaikan DNA, Jika Perbaikan DNA tidak berhasil, maka sel
yang mengandung DNA yang cacat akan dieksekusi atau dimusnahkan
melalui mekanisme apoptosis. Jika proses eksekusi tidak mampu
dilakukan oleh tubuh dengan optimal, maka sel memiliki DNA yang
cacat secara permanen (irreversible). Kondisi inilah yang dikenal
dengan fase inisiasi.

 Tahap Promosi

Pada tahap promosi, sel yang memiliki DNA yang sudah cacat (mutasi
DNA) mengalami pembelahan dan berkembang menjadi malignan
(ganas). Dalam proses ini, terjadi transformasi atau perubahan dari sel
yang mengalami mutasi DNA menjadi sel yang ganas. Benzoapyrene
merupakan salah satu inisiator dan promotor tumor.

 Tahap Progresi

Tahap progresi merupakan tahap akhir dari karsinogenesis yang


bersifat irreversible dan dicirikan kerusakan genetik yang kompleks,
instabilitas genomik, gangguan integritas kromosom dan pertumbuhan
sel yang tidak terkendali. Tahap ini melibatkan perubahan seluler dan
molekuler dari keadaan pre-neoplastik menjadi neoplastik, yang
menginvasi (menyerbu) jaringan lain dan bermetastasis (menyebar)
untuk melanjutkan proses profilerasi sel

C. Karakteristik Sel Kanker


 Sel kanker dapat tumbuh tanpa memerlukan rangsangan dari faktor
pertumbuhan eksogen. Sel kanker dapat memproduksi ligan faktor
pertumbuhannya sendiri melalui rangsangan autocrin atau perubahan
transduser sinyal-sinyal.
 Kemampuan apoptosis menurun
 Kemampuan angiogenesis( kemampuan untuk membentuk pembuluh
darah yang baru untuk suplai nutrisi dan oksigen bagi sel kanker)
 Kemampuan menginvasi dan bermetastasis ke seluruh jaringan tubuh

D. Kanker Kulit

Lapisan terluar dari kulit mempunyai sel yang mengandung pigmen


melanin. Melanin melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang dapat
membakar kulit, mengurangi elastisitas kulit, dan dapat menyebabkan Anda
mengalami penuaan dini.

Terlalu banyak dan sering kulit Anda terkena sinar matahari dapat
menyebabkan kulit Anda terbakar. Sinar UV dapat menembus lapisan kulit
luar dan masuk ke dalam lapisan kulit yang lebih dalam lagi, sehingga dapat
merusak atau membunuh sel-sel kulit. Terkena paparan sinar ultraviolet
selama bertahun-tahun dapat menyebabkan terkena kanker kulit.

Sinar UV dapat mengakibatkan kerusakan DNA pada sel-sel kulit. Saat sel-
sel kulit sedang aktif membelah dan berkembang biak, sel-sel tersebut sangat
rentan terhadap kerusakan DNA. Kerusakan DNA yang terlalu parah dapat
menyebabkan kematian sel.

Namun, sebenarnya sel-sel kulit mempunyai mekanisme untuk merespon


dan memperbaiki kerusakan DNA dalam sel. Jika mekanisme tersebut tidak
memungkinkan perbaikan semua DNA dalam sel, maka akan terjadi
kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi sel-sel kulit dalam memperbaiki
kerusakan ini dapat menyebabkan DNA dalam sel bermutasi, yang pada
akhirnya dapat menyebabkan pertumbuhan sel tidak terkontrol, transformasi
sel, dan perkembangan kanker kulit.

Anda mungkin juga menyukai