Anda di halaman 1dari 5

PENYUSUNAN KLADOGRAM

Kladogram adalah dendrogram yang disusun dengan menggunakan metode kladistik.


Kladistik adalah salah satu cara untuk mempelajari hubungan kekerabatan. Bila pada metode
fenetik indicator hubungan kekerabatan dinyatakan dengan banyaknya karfakter yang sama
maka pada metode kladistik hubungan kekerabatan tersebut diindikasikan dengan banyaknya
karakter derivate yang sama. Dengan demikian setiap karakter hanya dibandingkan dengan
karakter yang homolog, selanjutnya ditentukan apakah karakteristiknya bersifat derivat atau
bukan. Suatus karakteristik derivat disebut apomorfi, sedangkan untuk status karakteristik
nenek moyang disebut plesiomorfi.

Karakteristik plesiomorfi biasanya diberi lambang numerik 0, sedang untuk apomorfi


lambang numeriknya antara 1 sampai dengan ∞ tetapi biasanya hanya antara 1 sampai 3 dan
paling sering hanya ada 1 saja.

ANATOMI KLADOGRAM
Supaya lebih mudah memahami kladogram maka Saudara perlu mengerti bagian-
bagiannya. Ada istilah-istilah yang digunakan dalam kladogram maupun pohon filogeni
yaitu: akar, nodus, nodus internal, nodus terminal, cabang internal, ujung percabangan,
taksa terminal. Posisinya dapat dilihat pada Gambar 13.1. Bagian akar hanya dapat muncul
bila dalam penyusunan kladogram digunakan kelompok tamu.

Gambar 1. Bagian-bagian kladogram

Contoh Kladogram Tumbuhan


Taksa yang dipelajari adalah A. Phaeoprotista; B. Rhodoprotista; C. Anthocerophyta; D.
Hepatophyta; E. Bryophyta. Sedangkan outgroup (takson tamu) adalah Volvocales.

Langkah 1. Tentukan karakter yang akan digunakan untuk analisis kladistik ini, dan tentukan
pula atributnya atau pernyataan pembeda dari masing-masing karakter.
Telah dipilih enam karakter yaitu:
1. sel penyusun tubuh: koloni sel atau jaringan
2. diferensiasi jaringan: ada atau tidak ada
3. alat pelekat: ada atau tidak ada
4. bentuk alat pelekat: tidak ada bentuk khusus atau ada semacam akar atau rizoid.
5. stadium yang dominan: sporofit (sporotalus) gametofit (gametotalus)
6. embrio atau zigot: dilapisi sel-sel steril atau tidak dilapisi sel-sel steril.

Langkah 2. Semua karakter harus dipolarisasikan.


Plesiomorfi: 0; apomorfi: 1 dan 2
1. sel penyusun tubuh: koloni (0); tersusun dari banyak sel atau jaringan (1).
2. diferensiasi jaringan: tidak ada (0); ada (1) .
3. alat pelekat: tidak ada (0); ada (1)
4. bentuk alat pelekat: tidak ada bentuk khusus (0); ada semacam akar atau rizoid (1).
5. stadium yang dominan: gametofit (0); sporofit (1).
6. embrio atau zigot: tidak dilapisi sel-sel steril (0);dilapisi sel-sel steril (1)
Langkah 3. Susun daftar taksa yang memiliki sifat plesiomorfi dan apomorfi dari masing-
masing karater. Supaya mudah sebaiknya disusun dalam bentuk tabel seperti berikut ini:

Tabel Deskripsi masing-masing takson berdasarkan status


karakternya.

Karakter Jumlah
Takson
1 2 3 4 5 6 apomorfi
Volvocales 0 0 0 0 0 0 0
Phaeoprotista 1 0 0 0 1 1 2A
Rhodoprotista 1 1 1 0 0 1 4B
Anthocerophyta 1 1 1 0 0 0 3C
Hepatophyta 1 1 1 1 0 0 4D
Bryophyta 1 1 1 0 0 0 3E

Vol Pha Rho Ant Hep Bry


Tabel 4.1. Karakter yang diamati dan keberadaannya pada tiap kelompok
Takson atau kelompok
Karakter atribut
A B C D E
sel penyusun tubuh koloni sel
Jaringan √ √ √ √ √
diferensiasi jaringan Ada √ √ √ √
tidak ada √
alat pelekat Ada khusus √ √ √ √
tidak ada √
bentuk alat pelekat tidak ada bentuk khusus √ √ √ √
akar atau rizoid √
stadium yang dominan sporofit (sporotalus) √
gametofit (gametotalus) √ √ √ √
embrio atau zigot dilapisi sel-sel steril √ √
tidak dilapisi sel-sel steril √ √ √
Keterangan: A. Phaeoprotista; B. Rhodoprotista; C. Anthocerophyta; D.
Hepatophyta; E. Bryophyta.

Contoh Kladogram Hewan


Kelompok hewan yang digunakan adalah Taksa yang dipelajari adalah ular (ula),
bengkarung (ben), buaya (bua), burung (bur), kucing (kuc). Takson tamunya adalah
Penyu
Langkah 1. Tentukan karakter yang akan digunakan untuk analisis kladistik ini, dan tentukan
pula atributnya atau pernyataan pembeda dari masing-masing karakter.
Telah dipilih enam karakter (Skelton, 1993) yaitu:
1) Tungkai
2) Struktur penutup kulit
3) Tempat perkembangan embrio
4) Tipe te ngkorak
5) Keberadaan fossa palatine
6) Keberadaan fenestratga anorbital
7) Suhu tubuh

Langkah 2. Semua karakter harus dipolarisasikan.


1) Tungkai : berkembang baik (0); mereduksi (1)
2) Struktur penutup kulit : sisik (0); bulu (1); rambut (2)
3) Tempat perkembangan embrio : dalam cangkang (0); dalam uterus (1)
4) Tipe tengkorak : anapsida (0), diapsida dan sinapsida tidak dapat
ditentukan mana yang lebih dahulu muncul
oleh karena itu kita anggap saja: tidak fossa
temporalis (0); ada (1).
5) Keberadaan fossa palatine : tidak ada (0); ada (1)
6) Keberadaan fenestrata anorbital : tidak ada (0); ada (1); menutup (2)
7) Suhu tubuh : ektoterm (0); endoterm (1)

Langkah 3. Susun daftar taksa yang memiliki sifat plesiomorfi dan apomorfi dari masing-
masing karakter. Supaya mudah sebaiknya disusun dalam bentuk tabel seperti berikut ini:

Tabel 13.2. Deskripsi masing-masing takson berdasarkan


status karakternya.

Karakter Jumlah
Takson
1 2 3 4 5 6 7 apomorfi
Penyu 0 0 0 0 0 0 0 0
Ular 1 0 0 1 1 0 0 3
Bengkarung 0 0 0 1 1 0 0 2
Buaya 0 0 0 1 1 2 0 4
Burung 0 1 0 1 1 1 1 5
Kucing 0 2 1 1 0 0 1 5

Langkah 4. Takson dengan peringkat apomorfi terendah adalah penyu dan selanjutnya
bengkarung.
1) Penyu dan bengkarung disatukan lebih dahulu (13. 4A).
2) Selanutnya ular, digabungkan dengan yang palingsedikit bedanya.
Menhitung perbedaan karakter:
Penyu : 0000000 Bengkarung : 0001100
Ular : 1001100 Ular : 1001100
Beda : 1 11 = 3 Beda :1 =1
Perbedaan ular – bengkarung lebih sedikit dari pada dengan penyu maka ular
digabungkan ke cabang bengkarung (Gambar 13.4B).

3) Takson selanjutnya adalah buaya.


Buaya : 0001120 Buaya : 0001120
Bengkarung : 0001100 Ular : 1001100
Beda : 2 =2 Beda : 1 2 =3
Perbedaan buaya – bengkarung lebih sedikit dari pada dengan ular maka buaya
digabungkan ke cabang bengkarung (Gambar 13.4C).

Gambar 13.4. Tahapan penggabunag penyu, ular,bengkarung dan buaya.

4) Dua takson berikuitnya yaitu burung dan kucing memiliki nikai apomorfi yang sama,
tetapi jumlah karakter apomorfi yang mirip dengan takson telah digabung sebelumnya
adalah burung (3 dengan buaya dan dua dengan bengkarung maupun ular), sedangkan
pada kucing hanya ada satu karakter saja yaitu karakter nomor 4. Berdasarkan hal ini
burung dipilih untuk digabungkan lebih dahulu. Burung lebihb tepat digabungkan ke
buaya daripada ke bangkarung sebab memiliki jumlah karakter apomorfi yang sama.

5) Hasil akhir kladogram disajikan pada Gambar 13.5A, gambar ini kemudian dilengkapi
dengan karakter pembeda sehingga menjadi Gambar 13.5B.
Kladogram pada Gambar 13.5B sangat rumit dalam arti ada karakter pembeda yang
muncul lebih dari sekali yaitu karakter nomor 6 dan 5.

Karakter pada Tumbuhan


Berikut adalah karakter, karakteristik dan status apomorfinya. Plesiomorfi = 0;
apomorfi: 1, 2, 3, 4 dan, 5.
1) Sel penyusun tubuh : seragam (0); ada deferensiasi (1).
2) Struktur tubuh : satu sel (0); koloni (1); multiseluler (3).
3) Tipe tumbuhan : thalus (0); kormus (1).
4) Posisi batang : semua di atas permukaan (0); ada yang di bawah permukaan
tanah (1).
5) Jaringan pengangkut : tidak ada (0); ada (1).
6) Alat penyebaran : spora (0); biji (1).
7) Alat pelekat : tidak ada (0); discus (1); rizoid uniseluler (2); rizoid
multiseluler (3); akiar serabut (4); akar tunggang (5).
8) Gametofit : bebas (0); bergantung (1).
9) Struktur befungsi daun :tidak ada (0); thalus (1); mikrofil (2); megafil (3).
10) Venasi daun : tidak ada (0); tunggak (1); bercabang (2).
11) Fertilisasi : tunggal (0); ganda (1).
12) Zigot : tidak diselubungi sel steril (0); diselubungi sel steril (1).
13) Endosperm : tidak ada (0); n (1); 2n (2); 3n (3).
14) Organ reproduksi : tidak ada khusus (0); strobilus (1); bunga (0).

4.1.Karakter pada Hewan


Berikut adalah karakter, karakteristik dan status apomorfinya. Plesiomorfi = 0;
apomorfi: 1, 2, 3, 4 dan, 5.
1) Sumbu simetri tubuh : radial (0); bilateral (1); radial sekunder (2).
2) Diferensiasi jaringan : tidak ada (0); ada (1).
3) Lapisan embrional : tidak ada (0); diploblasti (1); triploblastik (2).
4) Rongga tubuh : aselomata (0); pseudoselomata (1); selomata (2).
5) Metameri : tidak ada (0); ada (1).
6) Tagmasi : tidak jelas (0); jelas (1)
7) Alat gerak : bukan struktur khusus (0); struktur khusus (1).
8) Chorda dorsalis : tidak ada (0); notochord (1); columna vertebralis (2).
9) Daur hidup/metamorfosis: mengalami (0); tidak mengalami (1).
10) Mata/sensor cahaya :Tidak memiliki (0); bintik mata (1); ocelli (2); mata majemuk
bertangkai (4); mata tunggal (5).
11) Abdomen : tidak melipat (0); melipat (1).
12) Sayap : tidak ada (0); ada (1).
13) Tungkai : tidak memiliki (0); memiliki dan berkembang (1); mereduksi
(2).
14) Epitelium : tidak ada (0); ada (1).
15) Rongga pencernaan :tidak ada (0); gastrointestinal (1); intestinum (2); mereduksi
(3).
16) Anus : tidak ada (0); ada (1).
17) Antena : tidak ada (0); ada satu pasang (1); ada dua pasang (2).

Anda mungkin juga menyukai