Anda di halaman 1dari 74

Edukasi dan Pemantauan

Pertumbuhan dengan Buku KIA

Ali Alhadar, SpA(K)


UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
IDAI Jaya

Oktober 2021
Halaman grafik
• Anak laki laki dan perempuan
• BB/U: (lembaran panjang) ; hal 15 & 21
 Usia 0 – 24 bulan
 Usia 24 – 60 bulan
 Usia 0 – 60 bulan
• PB/U: (hal 16 dan 22)
 0 bulan – 60 bulan
• BB menurut PB (hal 17 dan 23)
 0 – 5 tahun
• Lingkar kepala 0 – 5 tahun
(hal 18 dan 24)
• Indeks massa tubuh
 Usia 5 – 6 tahun
Keterangan pada lembaran grafik

Total ada 4 hasil pengukuran


antropometri yang wajib harus musti
ditulis, di-plotting (dan diartikan)
Terima kasih
Gagal tumbuh pada balita
Ali Alhadar, SpA(K)
UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
IDAI Jaya
Pendahuluan
Tumbuh dan kembang

Tumbuh: bertambahnya ukuran tubuh (BB, PB, LiLA dan LK)


 Gagal tumbuh (failure to thrive)

Kembang: bertambah kematangan dalam fungsi dan perilaku


 Gagal berkembang (keterlambatan /delayed)

Bayi dan anak harus bertumbuh sesuai dengan kurva


pertumbuhan menurut usia dan jenis kelamin
Konsep untuk
bertumbuh dan
berkembang dengan
baik !!
Apa itu stunting? pendek? kate?
Stunting atau bukan??
Apa itu “stunting”?
Apa yang dimaksud dengan stunting?
Stunting adalah
Perawakan pendek yang disebabkan oleh
kekurangan gizi jangka panjang atau malnutrisi
kronik akibat:

 Asupan nutrisi yang tidak optimal


(misalnya karena ketidak tahuan orang tua tentang
ASI/MPASI yang benar, kemiskinan, dll atau
 Kebutuhan nutrisi yang meningkat akibat kondisi
kesehatan suboptimal akibat penyakit
(misalnya diare akibat sanitasi lingkungan yang
buruk, ISPA berulang akibat tidak diimunisasi, dll),

WHO CONCEPTUAL
FRAMEWORK 2013
Apakah semua yang pendek disebut stunting?
TIDAK

• Stunting jika perawakan pendek tersebut


disebabkan oleh kondisi kesehatan atau
nutrisi yang kurang

• BUKAN karena keturunan / kelainan hormonal


/ kelainan tulang
Bagaimana mengenali stunting pada
balita ?
• Ukur panjang atau tinggi badan anak
– posisi berbaring jika usia < 2 tahun
– Posisi berdiri jika usia ≥ 2tahun

• Plot pada grafik pertumbuhan PB/TB menurut


usia dan jenis kelamin
– PB/U < -2 Zscore disebut stunted
– PB/U < -3 Zscore disebut severely stunted
Dampak kekurangan nutrisi jangka pendek

• Wasted = kurus = gizi kurang Meningkatkan


1. Angka kesakitan
2. Angka kematian
3. Gangguan
pertumbuhan
4. Keterlambatan
• Severely wasted = sangat kurus perkembangan
=
gizi buruk 5. Biaya ekonomi, dll
Dampak kekurangan gizi jangka panjang

• Stunted = pendek

• Severely stunted =
sangat pendek
Memangnya kenapa kalau pendek?
Dampak kekurangan gizi jangka panjang
Efek pada DQ (developmental
quotient)
Grantham-McGregor SM et al. Lancet, 1991, 338:1–5
Jadi sekarang bagaimana?
Pencegahan !!
Kalau sudah terjadi pendek, sudah terlambat !!

Bagaimana mencegah gizi kurang / gizi buruk?


• Nutrisi yang benar pada ibu hamil dan ibu-
menyusui
• Deteksi dini malnutrisi
• Praktek pemberian nutrisi yang benar pada bayi
dan batita
Pentingnya 1000 HPK
(hari pertama kehidupan)*

Kehami 6 bulan – 2
lan 0-6 tahun
bulan
• ASI • ASI / SF +
• Nutrisi ibu
eksklusif MPASI
hamil

*aspek nutr
Bagaimana caranya deteksi dini?
• Pemantauan pertumbuhan bayi dan batita
menggunakan kurva /tabel WHO (Growth-
chart 2006)

• Mendeteksi masalah gizi sedini mungkin


meskipun status gizi masih baik (risiko gagal
tumbuh) menggunakan tabel WHO weight
velocity 2006 (tabel kenaikan berat badan)
Pemantauan berat badan rutin

INGAT: KMS hanya memantau tren berat


badan bukan menentukan status gizi

Kurang detail terhadap kenaikan BB


... Antropometri
Contoh penimbangan bayi yang
salah
Pengukuran panjang badan

http://www.unicef.org/nutrition/training/3.
1.1/3.html
Pengukuran tinggi badan

http://www.unicef.org/nutrition/training/3.
1.1/3.html
Pengukuran lingkar kepala
Contoh kurva WHO (BB/U = KMS)

Kurva KMS
Contoh tabel lapangan
Tentukan diagonis nutrisi pasien
• Status nutrisi balita berdasarkan tabel BB/PB
atau BB/TB
– Grafik di buku KIA

• Bukan berdasarkan BB/U


Bisa kombinasi perawakan dan status gizi
Tahun 2005
Tentukan diagnosis / status nutrisi
• Status nutrisi balita berdasarkan tabel BB/PB
atau BB/TB
– Grafik di buku KIA

• Status nutrisi bukan berdasarkan BB/U !!

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG STANDAR ANTROPOMETRI ANAK
Halaman 3 - 4
Interpretasi kurva pertumbuhan WHO
Jangan lupa di plot dan buat interpretasinya !!
Indikator pertumbuhan
Panjang / Berat terhadap
Z-skor Berat terhadap IMT terhadap
tinggi panjang /
umur umur
terhadap umur tinggi

Diatas 3
Lihat catatan 1 Lihat catatan 2 Obesitas Obesitas

Overweight Overweight
Diatas 2 (gizi lebih) (gizi lebih)
Beresiko gizi Beresiko gizi
Diatas 1 lebih lebih
(lihat catatan 3) (lihat catatan 3)

0 (median)

Dibawah -1

Perawakan Berat badan


Dibawah -2 Gizi kurang Kurus
pendek kurang
Perawakan
sangat Berat badan Gizi buruk
Dibawah -3 Sangat kurus
pendek sangat kurang (lihat catatan 5)
(lihat catatan 4)
Strategi Penanggulangan Stunting di Indonesia
A. Posyandu (kader, bidan desa, PGL/TPG)
PB/U <-2 SD (pendek)

B. Rujuk Puskesmas
Timbang dan ukur ulang (bidan + PGL/TPG)
Cari penyakit penyerta (dokter puskesmas)

C. Rujuk dokter spesialis anak


Membedakan stunting dan non stunting
Menatalaksana maksimal untuk menyelamatkan kognitif
A. Tingkat posyandu
• Peran kader, bidan desa dan petugas gizi sangat penting

• Harus bisa melakukan penimbangan (tanpa / baju


minimal), pengukuran panjang badan dengan baik
– BB / U (Berat kurang, normal atau lebih)
– PB / U (pendek atau bukan)
– LK/ U (mikro, makro atau normosefal)

• Mengetahui indikasi merujuk ke puskesmas


– BB/U < -2
– BB/U > +1
– PB/U < - 2
– kenaikan BB < p15
ALGORITMA DETEKSI DINI MALNUTRISI DAN RUJUKAN DARI POSYANDU
KE PUSKESMAS MENGGUNAKAN GRAFIK DAN TABEL WHO 2006

BB/U & PB/U <2 tahun

WAZ > +1 atau < -2


-2 ≤ WAZ < +1
LAZ < -2

Rujuk
Weight velocity <p15 Weight Velocity >p15
puskesmas
(tidak naik) (naik)
ukur PB

Rujuk puskesmas Kontrol bulan


ukur PB depan
Kenaikan berat badan

Periode Gram / hari Gram / bulan


(bulan)
0 – 3 bulan 25 – 30 750 – 900
4 – 6 bulan 20 600
7 – 9 bulan 15 450
10 – 12 bulan 8 – 10 200 – 300
> 1 tahun 6 180

Chumlea, LaMonte. Physical growth and maturation. Pediatric Nutrition


4th edition. Hal 23-34
B. Tingkat puskesmas
• Bidan, petugas gizi lapangan dan dokter puskesmas
• Evaluasi penyebab FTT
• Perlu dilakukan diagnosis dengan baik
• Mengetahui indikasi rujuk ke RSUD / dokter umum
terlatih / Spesialis anak
– PB/U < -2 SD
– BB/TB < -3 SD
– BB/TB > +1 SD
– BMI > +1
C. Tingkat RSUD /
Spesialis anak
• Evaluasi etiologi
stunting
• Tata laksana penyakit
penyerta dan nutrisi
Stunting harus dibedakan dengan penyebab
perawakan pendek (short stature) lainnya oleh
dokter spesialis anak, untuk menentukan
tatalaksana
Pendekatan penyebab weight faltering untuk
mencegah berlanjut menjadi stunting

Weight faltering

Asupan nutrisi tidak Kebutuhan nutrisi


adekuat meningkat

Ketersediaan pangan Ketidak-mampuan Penyakit infeksi


mengkonsumsi makanan yang
Ketidaktahuan gizi ada, mis: alergi makanan, mis: diare
lengkap dan seimbang kelainan metabolisme bawaan, berulang, ISPA, ISK,
prematuritas dll TB, HIV dll

Penyuluhan praktek Food for special Imunisasi, perbaikan


pemberian makan yang benar medically sanitasi, dll
Perbaikan ekonomi purpose (PKMK)
Tata laksana asuhan nutrisi pada balita
ASI eksklusif

Keberhasilan memberikan ASI ekslusif


• Pelayanan antenatal (edukasi persiapan
menyusui)
• Inisiasi menyusui dini
• Posisi dan pelekatan

HARUS ASI EKSLUSIF


Posisi menyusui
Pelekatan
Tanda bayi
lapar
Rekomendasi WHO
2003
• Inisiasi menyusu dini (< 1 jam
setelah bayi lahir)
• ASI eksklusif selama 6 bulan
• Makanan pendamping ASI
diberikan paling lambat pada
usia 6 bulan sambil melanjutkan
pemberian ASI
•Berikan Makanan Pendamping ASI:
–Tepat waktu
– Kandungan nutrisi cukup baik makro
maupun mikro dan seimbang
– Aman
– Diberikan dengan cara yang benar
MP-ASI (makanan pendamping ASI)
• HARUS diberikan setelah usia 6 bln
• Kebutuhan nutrisi baik makronutrien
maupun mikronutrien tidak dapat terpenuhi
oleh hanya ASI
• MP-ASI diberikan bertahap sesuai usia (jenis,
jumlah, frekuensi, tekstur dan konsistensi)
• Periode kritis dalam perkembangan
keterampilan makan: 6-9 bulan

• ASI tetap diberikan sampai usia 2 tahun atau


lebih tapi ingat harus teratur bukan on-
demand lagi

6 – 24 bulan
Kenapa harus pakai MP-ASI
Komposisi makanan bayi
(WAJIB diberikan sejak usia 6
bulan!!)
• Karbohidrat: Nasi / kentang / sagu
• Protein:
– Protein hewani: telur, daging merah (kambing, sapi,
domba), ayam, ikan, udang, cumi, dlsb
– Protein nabati: tahu dan tempe
Protein hewani lebih baik, karena asam amino lebih lengkap dibandingkan protein
*
nabati

• Lemak: minyak goreng atau santan kelapa


– Contoh: nasi goreng, telur dadar, opor, semur, nasi uduk, ayam goreng dll

• Serat (buah atau sayur sedikit saja, untuk anak dibawah 2 tahun
hanya sebagai perkenalan dengan serat)
Kebutuhan serat (fiber)
Pemberian ASI setelah 6 bulan
• Boleh diteruskan sampai usia 2 tahun
• Tidak on demand lagi / tidak semau bayi /
tidak kapan saja
• Jarang sering sering menetek  jadi tidak
mau makan
• Harus sesuai jadwal makan

• Buatlah dan ajarkan jadwal makan


SUSU
Contoh komposisi pemenuhan kebutuhan 1000 kalori

• 1 sachet bubur fortifikasi: 80 kalori


• 3x makan per hari, @2 sachet = 480 kalori

• Sisa kebutuhan 520 – 580 kalori

Kalori / 100 Kebutuhan per Frekuensi


ml hari pemberian
Susu formula
biasa atau ASI
67 780 – 865 ml 5 - 6 X 150 ml
Susu formula
tinggi kalori
100 520 – 580 ml 4 X 150 ml
150 350 – 390 ml 2 - 3 X 150 ml *volume lambung 25-30
ml/kgBB
Jadwal makan secara umum
• Jam 6 ASI / Susu formula
• Jam 8 Makan
• Jam 10 selingan bergizi
• Jam 12 makan
• Jam 14 ASI / Susu formula
• Jam 16 Selingan
• Jam 18 makan
• Jam 20 ASI / Susu formula
• Jam 22, 24, 02 ASI / Susu formula
Tekstur makanan bayi
> 12
bulan
10 –
12
bulan
Makan
8 - 10 biasa lunak
Nasi Tim
bulan Kasar
Nasi Tim
6–8 saring
bulan
Bubur Susu /
bubur halus
Informasi terpercaya (website IDAI)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai