Anda di halaman 1dari 3

pediatric outpatients

Bab I. Latar belakang pada bayi prematur (sekitar 25-85%) dan


Setiap kelompok usia anak rentan terhadap bayi yang mengonsumsi ASI secara eksklusif
defisiensi besi (DB).1,2 Kelompok usia yang tanpa suplementasi.11 Rekomendasi terbaru
paling tinggi mengalami DB adalah usia menyatakan suplementasi besi sebaiknya
balita (0-5 tahun) sehingga kelompok usia ini diberikan mulai usia 4-8 minggu dan dilanjutkan
menjadi prioritas pencegahan DB.1 Kekuran- sampai usia 12-15 bulan, dengan dosis
gan besi dengan atau tanpa anemia, terutama tunggal 2-4 mg/kg/hari tanpa melihat usia
yang berlangsung lama dan terjadi pada gestasi dan berat lahir.11,12 Remaja perempuan
usia 0-2 tahun dapat mengganggu tumbuh perlu mendapat perhatian khusus karena
kembang anak, antara lain menimbulkan de- mengalami menstruasi dan merupakan calon
fek pada mekanisme pertahanan tubuh dan ibu. Ibu hamil dengan anemia mempunyai
gangguan pada perkembangan otak yang risiko 3 kali lipat melahirkan bayi anemia, 2 kali
berdampak negatif terhadap kualitas sumber lipat melahirkan bayi prematur, dan 3 kali lipat
daya manusia pada masa mendatang.1,3,4,5,6 melahirkan bayi berat lahir rendah sehingga
suplementasi besi harus diberikan pada
Rekomendasi 1. remaja perempuan sejak sebelum hamil.13
Suplementasi besi diberikan kepada semua
anak, dengan prioritas usia balita (0-5 tahun), II.1. Suplementasi untuk bayi prematur/
terutama usia 0-2 tahun. bayi berat lahir rendah (BBLR)

Foto: Yuan Atmojo I Stylist: Rilly I. Rosera


Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan
Bab II. Pentingnya suplementasi besi kelompok risiko tinggi mengalami DB.
untuk anak Menurut World Health Organization (WHO),
Prevalensi anemia defisiensi besi (ADB) pada suplementasi besi dapat diberikan secara
anak balita di Indonesia sekitar 40-45%.7 massal , mulai usia 2-23 bulan dengan dosis
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tunggal 2 mg/kgBB/hari.1,5 Bayi dengan
tahun 2001 menunjukkan prevalensi ADB berat lahir rendah memiliki risiko 10 kali lipat
pada bayi 0-6 bulan, bayi 6-12 bulan, dan lebih tinggi mengalami DB. Pada dua tahun
anak balita berturut-turut sebesar 61,3%, pertama kehidupannya, saat terjadi pacu
64,8% dan 48,1%.8 Penelitian kohort terhadap tumbuh, kebutuhan besi akan meningkat.
211 bayi berusia 0 bulan selama 6 bulan dan Bayi prematur perlu mendapat suplementasi
12 bulan didapatkan insidens ADB sebesar besi sekurang-kurangnya 2 mg/kg/hari

Suplementasi besi 40,8% dan 47,4%.9 Pada usia balita, prevalens


tertinggi DB umumnya terjadi pada tahun
sampai usia 12 bulan. Suplementasi sebaiknya
dimulai sejak usia 1 bulan dan diteruskan

untuk anak
kedua kehidupan akibat rendahnya asupan sampai bayi mendapat susu formula yang
besi melalui diet dan pertumbuhan yang difortifikasi atau mendapat makanan padat
cepat pada tahun pertama.1,9 Angka kejadian yang mengandung cukup besi. Centers
Oleh: DB lebih tinggi pada usia bayi, terutama for Disease Control and Prevention (CDC)
dr. Hardiono D. Pusponegoro Sp.A(K)

20 Magazine 07/I/2012 Magazine


Magazine07/I/2012
07/I/2012 21
21
Suplementasi besi untuk anak

di Amerika merekomendasikan bayi-bayi serta tidak mendapatkan makanan tambahan Rekomendasi 2.


yang lahir prematur atau BBLR diberikan yang mengandung besi, suplementasi besi Dosis dan lama pemberian suplementasi besi (Rekomendasi A):
suplementasi besi 2-4 mg/kg/hari (maksimum juga diberikan mulai usia 4 bulan dengan
15 mg/hari) sejak usia 1 bulan, diteruskan dosis 1 mg/kg/hari.15 Usia (tahun) Dosis besi elemental Lama pemberian
sampai usia 12 bulan.10 Pada bayi berat lahir
Bayi* : BBLR (< 2.500 g) 3 mg/kgBB/hari Usia 1 bulan sampai 2 tahun
sangat rendah (BBSLR), direkomendasikan II.3. Suplementasi untuk balita dan anak
Cukup bulan 2 mg/kgBB/hari Usia 4 bulan sampai 2 tahun
suplementasi besi diberikan lebih awal.11,14,16,17 usia sekolah
2x/minggu selama 3 bulan
Pada anak usia balita dan usia sekolah, 2 - 5 (balita) 1 mg/kgBB/hari
berturut-turut setiap tahun
II.2. Suplementasi untuk bayi cukup bulan suplementasi besi tanpa skrining diberikan
Pada bayi cukup bulan dan anak usia di jika prevalens ADB lebih dari 40%.1 2x/minggu selama 3 bulan
> 5 - 12 (usia sekolah) 1 mg/kgBB/hari
bawah 2 tahun, suplementasi besi diberikan Suplementasi besi dapat diberikan dengan berturut-turut setiap tahun
jika prevalens ADB tinggi (di atas 40%) atau dosis 2 mg/kgBB/hari (dapat sampai 30 mg/ 2x/minggu selama 3 bulan
12 - 18 (remaja) 60 mg/hari#
tidak mendapat makanan dengan fortifikasi. hari) selama 3 bulan.1,5 berturut-turut setiap tahun
Suplementasi ini diberikan mulai usia 6-23 Keterangan: *Dosis maksimum untuk bayi: 15 mg/hari, dosis tunggal
#Khusus remaja perempuan ditambah 400 g asam folat
bulan dengan dosis 2 mg/kgBB/hari.1,2,5,14,18 II.4. Suplementasi untuk remaja
Hal tersebut atas pertimbangan bahwa Suplementasi besi pada remaja lelaki dan
prevalens DB pada bayi yang mendapat ASI perempuan diberikan dengan dosis 60 mg/ Bab III. Uji tapis (skrining) massal Bab IV. Pemeriksaan kadar hemoglobin
usia 0-6 bulan hanya 6%, namun meningkat hari selama 3 bulan. Pemberian suplementasi Data WHO tahun 1990-1995 menunjukkan The American Academy of Pediatrics (AAP)
pada usia 9-12 bulan yaitu sekitar 65%.18 Bayi besi dengan dosis 60 mg/hari, secara intermiten prevalens ADB pada negara-negara berkembang dan CDC di Amerika menganjurkan melakukan
yang mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan (2 kali/minggu), selama 17 minggu, pada adalah 39% (0-4 tahun), 48,1% (5-14 tahun) pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan hematokrit
dan kemudian tidak mendapat besi secara remaja perempuan ternyata terbukti dapat dan 52% (wanita hamil).1 Data SKRT tahun (Ht) setidaknya satu kali pada usia 9-12 bulan
adekuat dari makanan, dianjurkan pemberian meningkatkan feritin serum dan free erythrocyte 2001 menunjukkan prevalens ADB pada dan diulang 6 bulan kemudian pada usia
suplementasi besi dengan dosis 1 mg/kg/hari.10 protoporphyrin (FEP).2,23 Centers for Disease bayi 0-6 bulan, bayi 6-12 bulan, dan anak 15-18 bulan atau pemeriksaan tambahan
Untuk mencegah terjadinya defisiensi besi Control and Prevention (CDC) dan AAP balita berturut-turut sebesar 61,3%, 64,8% setiap 1 tahun sekali pada usia 2-5 tahun.
pada tahun pertama kehidupan, pada bayi merekomendasikan suplementasi besi pada dan 48,1%, serta 40,1% pada wanita hamil.8 Pemeriksaan tersebut dilakukan pada populasi
yang mendapatkan ASI perlu diberikan remaja lelaki hanya bila terdapat riwayat ADB Ringoringo mendapatkan prevalens ADB dengan risiko tinggi seperti bayi dengan
suplementasi besi sejak usia 4 atau 6 bulan.2,20 sebelumnya, tetapi mengingat prevalens DB pada bayi berusia 0-6 bulan sebesar 38,5%.25 kondisi prematur, berat lahir rendah, riwayat
The American Academy of Pediatrics (AAP) yang masih tinggi di Indonesia sebaiknya Berdasarkan data tersebut, saat ini tidak mendapat perawatan lama di unit neonatologi,
merekomendasikan pemberian suplementasi suplementasi besi pada remaja lelaki tetap perlu dilakukan uji tapis secara massal dalam dan anak dengan riwayat perdarahan, infeksi
besi pada bayi yang mendapat ASI eksklusif diberikan.10,15 Penambahan asam folat pada pemberian suplementasi besi.1 kronis, etnik tertentu dengan prevalens anemia
mulai usia 4 bulan dengan dosis 1 mg/kg/hari remaja perempuan dengan pertimbangan yang tinggi, mendapat asi ekslusif tanpa
dilanjutkan sampai bayi mendapat makanan pencegahan terjadinya neural tube defect Rekomendasi 3. suplementasi, mendapat susu sapi segar pada
tambahan yang mengandung cukup besi.15,21,22 pada bayi yang akan dilahirkan dikemudian Saat ini belum perlu dilakukan uji tapis usia dini, dan faktor risiko sosial lain.10,15,19,26,27
Bayi yang mendapat ASI parsial (>50% asup- hari.1,24 (skrining) defisiensi besi secara massal. Pada bayi prematur atau dengan berat lahir
annya adalah ASI) atau tidak mendapat ASI rendah yang tidak mendapat formula yang

>

22 Magazine 07/I/2012 Magazine


Magazine07/I/2012
07/I/2012 23
23
Suplementasi besi untuk anak

difortifikasi besi perlu dipertimbangkan untuk Rekomendasi 1.


Rekomendasi 4. Suplementasi besi diberikan kepada semua anak, dengan prioritas usia balita (0-5 tahun),
melakukan pemeriksaan Hb sebelum usia 6
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) di- terutama usia 0-2 tahun.
bulan.10,11
lakukan mulai usia 2 tahun dan selanjutnya
setiap tahun sampai usia remaja. Bila dari Rekomendasi 3.
Pada anak usia sekolah (5-12 tahun) dan
hasil pemeriksaan ditemukan anemia, dicari Saat ini belum perlu dilakukan uji tapis (skrining) defisiensi besi secara massal.
remaja lelaki, CDC hanya merekomendasikan
penyebab dan bila perlu dirujuk.
pemeriksaan Hb dan Ht pada individu yang
memiliki riwayat ADB.10 Pada usia remaja, uji Rekomendasi 4.
Bab V. Dukungan kebijakan pemerintah Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) dilakukan mulai usia 2 tahun dan selanjutnya setiap tahun
tapis dapat dilakukan satu kali antara usia
Dalam rangka menurunkan prevalens sampai usia remaja. Bila dari hasil pemeriksaan ditemukan anemia, dicari penyebab dan bila
11-21 tahun. Uji tapis dapat diulang setiap
ADB dan mendukung program nasional perlu dirujuk.
5-10 tahun, kecuali pada remaja perempuan
pencegahan DB, maka diperlukan dukungan
yang telah menstruasi dan mempunyai
dari pemerintah dan institusi lain.1 Rekomendasi 5.
risiko tinggi, uji tapis dapat diulang setahun
sekali.19,26 Indonesia merupakan salah satu Pemerintah harus membuat kebijakan mengenai penyediaan preparat besi dan alat laboratorium
Rekomendasi 5. untuk pemeriksaan status besi.
negara dengan prevalens anemia yang tinggi
Pemerintah harus membuat kebijakan menge-
dan mempunyai kemungkinan etiologi yang
nai penyediaan preparat besi dan alat labora-
beragam. Oleh karena itu, jika dari hasil
torium untuk pemeriksaan status besi.
pemantauan ditemukan anemia, maka perlu 1.
2.
World Health Organization. Iron deficiency anemia: Assessment, prevention, and control. A guide for programme managers. 2001.
Allen LH. Iron supplements: Scientific issues concerning efficacy and implication for research and programs. J Nutr. 2002;132:813S-9S.
dicari penyebabnya.1 3. Haas JD, Brownlie TIF. Iron deficiency and reduced work capacity: A critical review of the research to determine a causal relationship. J Nutr. 2001;131:676S-90S.
4. Akman M, Cebeci D, Okur V, Angin H, Abali O, Akman AC, dkk. The effects of iron deficiency on infants development test performance. Acta Paediatr. 2004;93:1391-6.
5. Lannotti LL, Tielsch JM, Black MM, Black RE. Iron supplementation in early childhood: Health benefit and risks. Am J Clin Nutr. 2006;84:1261-76.
6. Joyce C, McCann JC, Ames BN. An overview of evidence for a causal relation between iron deficiency during development and deficits in cognitive or behavioral func-
KESIMPULAN REKOMENDASI tion. Am J Clin Nutr. 2007;85:931-45.
7. Helen Keller International (Indonesia). Iron deficiency anemia in Indonesia. Jakarta; 1997:1-16.
Rekomendasi 1. 8. Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono. Anema gizi besi. Dalam: Untoro R, Falah TS, Atmarita, Sukarno R, Kemalawati R, Siswono, penyunting.
Gizi dalam angka sampai tahun 2003. Jakarta: DEPKES; 2005. h.41-4.
Suplementasi besi diberikan kepada semua anak, dengan prioritas usia balita (0-5 tahun), 9. Ringoringo HP. Pendekatan diagnostik status besi bayi berusia 0 bulan sampai 6 bulan di Banjarbaru: Saat terbaik pemberian suplementasi zat besi. [disertasi].
Jakarta: Universitas Indonesia; 2008. h.99-101
terutama usia 0-2 tahun 10. Centers for Disease Control and Prevention. Recommendation to prevent and control iron deficiency in United States. 1998.
11. Rao R, Geogieff MK. Iron therapy for preterm infants. Clin Perinal. 2009;36:27-42.
12. Berglund S, Westrup B, Domellof M. Iron supplements reduce the risk of iron deficiency anemia in marginally low birth weight infants. Pediatrics. 2010;126:e874-e883.
Rekomendasi 2. 13. Meinzen-Derr JK, Guererro ML, Altaye M, Ortega-Gallegos H, Ruiz-Palacios GM, Morrow AL dkk. Risk of infant anemia is associated with exclusive breast-feeding and
Dosis dan lama pemberian suplementasi besi (Rekomendasi A): maternal anemia in Mexican cohort. J Nutr. 2006;136:452-8.
14. Vendt N, Grunberg H, Leedo S, Tillmann V, Talvik T, dkk. Prevalence and causes of iron deficiency anemias in infants aged 9-12 months in Estonia. Medicina (Kaunas).
Baker RD, Greer FR, Committee of Nutrition. Clinical report diagnosis and prevention of iron deficiency and iron deficiency anemia in infants and young children (0-3
years of age). Pediatrics. 2010;126:1040-50.
Usia (tahun) Dosis besi elemental Lama pemberian 15. Franz AR, Mihatsch WA, Sander S, Kron M, Pohlandt F. Prospective randomize trial of early versus late enteral iron supplementation in infans with birth weight of less
than 1301 grams. Pediatrics. 2000;106:700-6.
Bayi* : BBLR (< 2.500 g) 3 mg/kgBB/hari Usia 1 bulan sampai 2 tahun 16. Steinmacher J, Pohlandt F, Bode H, Sander S, Kron M, Franz AR, dkk. Randomized trial of early versus late enteral iron supplementation in infants with a birth weight
Cukup bulan 2 mg/kgBB/hari Usia 4 bulan sampai 2 tahun of less than 1301 grams: Neurocognitive development at 5.3 years corrected age. Pediatrics. 2007;120:538-46.
17. Monajemzadeh SM, Zarkesh MR. Iron deficiency anemia in infants aged 12-15 months in Ahwaz, Iran. Int J. Gynaecol Obstet. 2009;52:182-4.
2x/minggu selama 3 bulan 18. Kohli-Kumar M. Screening for anemia in children: AAP recommendations-a critique. Pediatrics. 2001;108:1-2.
2 - 5 (balita) 1 mg/kgBB/hari 19. Kazal LA. Prevention of iron deficiency in infants and toddlers. Am Fam Physician. 2002;66:1217-27.
berturut-turut setiap tahun 20. Friel JK, Aziz K, Andrews WL, Harding SV, Courage ML, Adams RJ, dkk. A double-masked, randomized control trial of iron supplementation in early infancy in healthy
2x/minggu selama 3 bulan term breast-fed infants. J Pediatr. 2003;143:582-6.
> 5 - 12 (usia sekolah) 1 mg/kgBB/hari 21. Georgieff MK, Wewerka SW, Nelson CA, deReigner RA. Iron status at 9 months of infants with low iron stores at birth. J Pediatr. 2002;141:405-9.
berturut-turut setiap tahun 22. Zavaleta N, Respicio G, Garcia T. Efficacy and acceptability of two iron supplementation schedules in adolescent school girls in Lima, Peru. J Nutr. 2000;130:462S-4S.
23. Baker PN, Wheeler SJ, Sanders TA, Thomas JE, Hutchinson CJ, Clarc K, dkk. A prospective study of micronutrient status in adolescent pregnancy. Am J Clin Nutr.
2x/minggu selama 3 bulan 2009;89:1114 -24.
12 - 18 (remaja) 60 mg/hari#
berturut-turut setiap tahun 24. Ringoringo HP. Insidens defisiensi besi dan anemia defisiensi besi pada bayi berusia 0-12 bulan di Banjarbaru Kalimantan Selatan: Studi kohort prospektif. Sari Pedi-
atri. 2009;11:8-14.
Keterangan: *Dosis maksimum untuk bayi: 15 mg/hari, dosis tunggal 25. Wu AC, Lesperance L, Bernstein H. Screening for iron deficiency. Pediatr Rev. 2002;23:171-8.
#Khusus remaja perempuan ditambah 400 g asam folat 26. Domellof M, Dewey KG, Lonnerdal B, Cohen R, Hernell O. Diagnostic criteria for iron deficiency in infants should be reevaluated. J Nutr. 2002;132:3680-6.

24 Magazine 07/I/2012 Magazine


Magazine07/I/2012
07/I/2012 25
25

Anda mungkin juga menyukai