Nivia Tomasoa
2018-84-046
Pembimbing :
dr. Robby Kalew., Sp.A
Penyakit membran hialin pada bayi kurang bulan terjadi karena pematangan paru yang
belum sempurna akibat kekurangan surfaktan.
Tanpa surfaktan, alveoli menjadi kolaps pada akhir ekspirasi, sehingga menyebabkan
gagal nafas pada neonatus.
Di Indonesia, dari 950.000 BBLR yang lahir setiap tahun diperkirakan 150.000 bayi di
antaranya menderita SGNN, dan sebagian besar berupa RDS.
Respiratory Distress Syndrome
Respiratory Distress Syndrome (RDS) atau Penyakit membrane
hialin (PMH) adalah suatu sindroma yang terjadi pada bayi
premature karena imaturitas struktur paru dan insufisiensi
produksi surfaktan.
Sindrom ini terjadi pada bayi prematur segera atau beberapa
saat setelah lahir (4-6 jam) yang ditandai adanya pemapasan
cuping hidung, dispnu atau takipnu, retraksi (suprastemal,
interkostal, atau epigastrium), sianosis, suara merintih saat
ekspirasi, yang menetap dan menjadi progresif dalam 48-96 jam
pertama kehidupan.
Patofisiologi
Surfaktan
Surfaktan dibuat oleh sel
alveolus tipe II yang mulai
tumbuh pada gestasi 22-24
Suatu bahan senyawa kimia yang
minggu dan mulai mengeluarkan
memiliki sifat permukaan aktif.
keaktifan pada gestasi 24-26
minggu, yang mulai berfungsi
pada masa gestasi 32-36 minggu.