Anda di halaman 1dari 65

LO

 Anatomi Osteo Manus


 Histologi Osteo (Tulang pendek & panjang)
 Biokimia (Penghantaran Implus)
 Fisiologi (Mek. nyeri)
 Tipe pergerakan angular
EXT.SUP

- MANUS (tangan)
- OSSA CARPALIA (8)
Proximalis Distalis
os. Scaphoideum os. Trapezium
os. Lunatum os. Trapezoideum
os. Triquetrum os. Capitatum
os Pisiforme os. Hamatum
- OSSA METACARPALIA (5)
- Os. PHALANGES (14) →prox, media, distal
EXT.SUP - PERSENDIAN

 ART. MANUS
- Dibentuk : (1) antara ossa carpalia → art. Intercarpalia
(2) carpalia + metacarpalia → art. Carpometacarpalia
(3) antara caput metacarpalia → art. Intermetacarpalia
(4) metacarpalia –phalanx → art. Metacarpophalangea
(5) antar phalanx → art. Interphalangea (prox+dist)

- Type : Berbeda-beda → tidak terlalu penting


- Discus Art : Tidak ada
- Ligamentum : banyak

- Gerakan : - terutama Flexio + Extensio


- Abductio + Adductio → pada (4) + (5)
- Opposisi + Reposisi → pada (4) + (5)
.
EXT.SUP - OTOT

 Otot-otot MANUS, td kelompok :


o Otot-otot THENAR(radial) o Otot-otot HYPOTHENAR(ulnar)
- M.ABD.POLLICIS BREVIS - M.ABD.DIGITI QUINTI
- M.ADDUCTOR POLLICIS - M.PALMARIS BREVIS
- M.FLEXOR POLLICIS BREVIS - M.FLEXOR DIGITI QUINTI BREVIS
(=M.Flexor Digiti Minimi)
- M.OPPONENS POLLICIS
- M. OPPONENS DIGITI QUINTI
o Otot-otot INTERMEDIA/PROFUNDUS
- MM. LUMBRICALES (4)
- MM. INTEROSSEI VOLARES (4)
- MM. INTEROSSEI DORSALES (4)

* Otot-otot tsb → Otot Intrinsic Manus


EXT.SUP - OTOT

 Otot-otot MANUS (lanjutan)


Pada Manus, terdapat :
o FASCIA MANUS → yg membungkus MANUS
o APONEUROSIS PALMARIS → penebalan fascia manus pada
volar manus
o LIG. CARPI TRANSVERSARUM (=RETINACULUM FLEXORUM)
- Membentuk CANALIS CARPII bersama sulcus carpii
- Dilewati Vagina tendineum otot-otot flexor antebrachium
 M.flexor carpi radialis
 M.flexor poll. Longus
 M. flexor digit sublimis
 M.flexor digit profundus
 Dan N.MEDIANUS
MATRIX TULANG

O BAHAN ORGANIK
O  90% serat kolagen type I, sedikit type V
O HE  merah muda  merah
O  10%  unsur amorf:
O Kondroitin sulfat
O Asam hialuronat
O Glikoprotein
O Protein non kolagen, yaitu : Osteonektin &
Osteokalsin
MATRIX TULANG

O BAHAN ANORGANIK :
O Mineral :
O Ca & P  banyak hidroksiapatit
O Bikarbonat, sitrat, Mg, K, Na
SEL-SEL TULANG

Osteoblast O Unsur organik matrix


O Nukleasi mineral tulang
Bentuk Sel
O Aktif : relatif besar,bulat  poligonal,
inti eksentris, sitoplasma sangat basofilik
(banyak GER)
O  Aktif : gepeng, sitoplasma : kurang
basofilik
SEL-SEL TULANG

O Memelihara matrix & membebaskan


Osteosit kalsium
O Letak: lakuna pada matrix
O Dihubungkan melalui kanalikuli
O Bentuk : < osteoblas
O Motil
O Mempunyai cabang sitoplasma yg banyak
O Sitoplasma : kurang basofilik
O Dgn EM: mengandung GER, app.golgi kurang, kromatin inti
padat, lisosom
SEL-SEL TULANG

Osteoklast O Inti banyak, dekat permukaan tulang


O Sistem fagosit mononuklear
O Mengatur kadar serum kalsium (
parathormon & kalsitonin )
O Sitopl. : asidofilik, eosin (gelap),
mengandung mitokondria, badan golgi,
lisosom,GER.
O Meresopsi tulang  LACUNA HOWSHIP
Senyawa yang mengandung
Cairan kental berwarna
asam hialuronat dan
kekuning-kuningan dalam
glikoprotein yang berfungsi
rongga sinovial
sebagai pelumas

Komposisi:
Senyawa dihasilkan oleh pleksus -Sel monosit (+ 500 sel/m3)
kapiler yang terdapat di -- Limfosit dan makrofag
permukaan dalam membrana -Neutrofil (hanya sedikit)
sinovial
Potensial membran:

+
+
-
- Potensial membran
+
+
-
-
timbul akibat dari
Na+ + -
+ - K+  Difusi ion
Ca2+ + -
+ - Anion  Transport aktif (pompa
Anion + -
+ - ion)
+ -
+ -
+ -
+ -
Mekanisme terbentuknya potensial membran:

Dalam keadaan channel terbuka


K+ (“leak”):

Ion K lebih mudah berdifusi dari


pada ion Na

Dengan perkataan lain:

Channel lebih permiabel terhadap


Na+ K daripada terhadap ion Na
Mekanisme terbentuknya potensial membran

3 Na+

Dalam keadaan channel


tertutup:

Pompa Na-K akan


mengeluarkan kembali ion
Na dan memasukkan
kembali ion K
2 K+

ATP ADP
Mekanisme terbentuknya potensial membran

A. Potensial membran
akibat difusi ion K

B. Potensial membran
akibat difusi ion K
dan ion Na
Mekanisme terbentuknya potensial membran

C. Potensial
membran
akibat

- difusi K+

- difusi Na+

- aktifitas
pompa Na+-
K+
Mekanisme terbentuknya potensial aksi

K+ Bila syaraf distimulasi:

Terjadi peningkatan
permiabelitas membran 
channel terbuka

Akan tetapi channel lebih


Na+ permiabel terhadap Ion Na
Mekanisme terbentuknya potensial aksi
Potensial Aksi :

 Potensial membran istirahat (polarisasi)


stimulasi
 Difusi ion Na ke dalam sel  depolarisasi
 Overshoot: depolarisasi mencapai di atas 0 mV
 Diffusi ion K ke luar sel  repolarisasi
 Transport aktif ion Na dan ion K (pompa Na+-K+) 
ion Na kembali keluar sel dan ion K kembali ke dalam
sel

Polarisasi
Penyebaran potensial aksi
Sel syaraf:
Dua macam : - Mempunyai mielin
- Tidak mempunyai mielin

mielin

Sel syaraf bermielin


Penyebaran potensial aksi

Saltatory conduction
Diagram serat syaraf
 Bentuk hubungan:
 Saraf-saraf : sinaps
 Saraf-otot : myoneural junction
Ujung axon
 Neuron berakhir di
 otot
 kelenjar
 neuron lain
 Junction antara dua neuron: sinaps
 biasanya: ujung axon ke dendrit berikut
 bisajuga: axon ke axon berikut
 atau dendrit ke dendrit
 neuron biasa menerima ribuan ujung axon
Hubungan syaraf-syaraf pada suatu sel syaraf:
Synaps
Hubungan saraf-saraf pada suatu sel syaraf
Ujung terminal syaraf
Penyebaran potensial aksi
ke serat syaraf berikutnya

Melalui sinaps

Neuro-transmitter
- Asetilkolin
Koneksi sinaps
 akson dapat menerima
ujung syaraf lain
(synaptic inputs)
 akson
 cell
body
 dendrites
 axon
Anatomi sinaps
 Presynaptic neuron
 ujung menggembung: synaptic knob
 synaptic vesicles
 neurotransmitter (suatu hormon)

 Synaptic cleft (celah sinaps)


 tidak bisa dilompati action potential (AP)
 Postsynaptic neuron
 membransubsinaps menghadap cleft
 membawa AP menjauhi sinaps
Proses di sinaps
 Ujung axon (synaptic knob):
 AP  Ca channel opens  Ca masuk knob
 Neurotransmitter (synaptic vesicles)
 eksositosis ke synaptic cleft
 diffusi ke reseptor di membran subsinaps

 Ikatan neurotransmitter – reseptor


 aktifasi
pembukaan ‘special ion channel’
 permiabilitas neuron postsynaps berubah
Pada excitatory synapse
 Kanal Na dan K postsinaps terbuka
 Na masuk: beda konsentrasi dan muatan
 K keluar: beda konsentrasi saja
 Na masuk jauh lebih banyak

 Depolarisasi neuron postsynaps


 satusinaps: tidak cukup untuk depolarisasi
 beberapa sinaps: threshold tercapai  AP
 disebut: excitatory postsynaptic potential (EPSP)
Pada inhibitory synapse
 Perubahan kanal K dan Cl
K keluar, Cl masuk
 hiperpolarisasi neuron (makin negatif)

 disebut: inhibitory postsynatic potential (IPSP)

 Neuron semakin sulit mencapai ambang


Grand postsynaptic potential-GPSP
 Gabungan EPSP dan IPSP
 dari semua neuron presinaps  neuron postsinaps
 ribuan dendrit bersinaps di neuron postsinaps

 Presynaptic inputs:
 informasi sensoris dari lingkungan
 informasi keseimbangan homeostasis

 informasi dari pusat-pusat kontrol otak

 informasi lain-lain

 EPSP dan IPSP adalah graded potential


 Summasi temporal (tempus = time)
 rangsangan berurutan tapi jauh: sedikit
 rangsangan berdekatan: bisa  threshold
(graded potential tidak punya refrakter)
 Spatial summation (space)
 rangsangan serentak dari berbagai presinaps
 bisa mencapai AP

 bisa saling menghilangkan


Inhibisi atau fasiltasi presinaps
 Ujung akson presinaps
 bisadisyarafi oleh ujung akson lain
 neurotransmitternya bisa
bertambah atau berkurang
 Neurotransmitter:
 berkurang:inhibisi presinaps
 bertambah: fasilitasi presinaps
Konvergensi dan divergensi
 Convergence:
 neuronmenerima banyak akson neuron lain
 dipengaruhi oleh banyak sel lain

 Divergence:
 akson dikirim ke banyak neuron lain
 ujung akson bercabang

 mempengaruhi banyak sel lain


 Convergence:
neuron lain 
 akson-akson
mempengaruhi neuron penerima
 Divergence:
akson bercabang 
 ujung
mempengaruhi banyak sel lain
Neuromuscular Junction
Motor Endplate
- Serat otot disyarafi syaraf
bermielin
Axon terminal Vesikel
- 1 junction per 1 serat otot didalam lekukan sinaptik
sinaptik
- Ujung syaraf invaginasi ke
Celah
dalam serat otot, tapi berada sinaptik
di luar membran serat otot
- Ditutupi oleh sel Schwan 
insulasi dari cairan intersisial
- Akson terminal mengandung
banyak mitokondria untuk
sintesis neurotransmiter
- Neurotransmiter disimpan di
dalam vesikel sinaptik Celah subneural
Sekresi Asetilkolin (AK)

Impuls Lamina basalis


dan
 asetilkolinesterase Vesikel
Neuromuscular junction

Dense bar
Vesikel AK dilepaskan menuju ke ruang Membran syaraf
sinaptik
 Saluran Ca
Saluran Ca terbuka

Ca menarik vesikel AK ke membran
Reseptor
syaraf dekat dense bar asetilkolin

Membran otot
Vesikel AK menyatu ke membran syaraf Celah subneural

Release site
AK keluar ke ruang sinaptik melalui
proses eksositosis
Efek AK pada membran Postsinaptik

 Reseptor AK pada celah


subneural adalah saluran AK
(acetylcholine-gated ion channel)
Na+
 Saluran AK bila sudah ditempeli AK
AK  terbuka

 Saluran AK yang terbuka dapat


dilalui ion-ion positif Na, K, Ca 
depolarisasi

 Ion-ion negatif tidak bisa lewat,


karena muatan negatif di pintu
Nasib AK Setelah Dilepaskan

AK hanya berada di ruang sinaptik selama beberapa


milidetik, kemudian segera disingkirkan sehingga tidak
terjadi re-eksitasi otot setelah selesai satu potensial
aksi
  
 Mengaktivasi reseptor AK

 Segera disingkirkan dengan cara:

- Terbanyak dihancurkan oleh enzim AK- esterase


yang terdapat di lamina basalis pada ruang
sinaptik, antara presinap dan post-sinap
- Sejumlah kecil berdifusi keluar dari ruang sinaptik

Anda mungkin juga menyukai