Anda di halaman 1dari 41

PEMANTAUAN PERTUMBUHAN

& PERKEMBANGAN BAYI


PREMATURE

Divisi Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial


Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Makassar
2020
Pendahulua
n Bayi prematur: resiko dan komplikasi 
gangguan dalam pertumbuhan dan
perkembangannya  ↓ kualitas hidup
anak.

Kelahiran bayi premature di dunia: diperkirakan


15 juta/tahun, semakin meningkat.1 Komplikasi: infection –
intraventricular hemorrhage (IVH)
Dari 184 negara di dunia: prevalensi b’kisar 5-18
% dari seluruh bayi yang lahir.1 Pemantauan and periventricular leukomalacia
(PVL), Sensory problems: hearing
loss, retinopathy of prematurity
Penelitian lain: INA negara ke 5 tertinggi di
dunia, kelahiran bayi premature 675.700 per Bayi Premature (ROP), chronic lung disease or
bronchopulmonary dysplasia (BPD),
tahun.3,4,5 the patent ductus arteriosus (PDA),
Anemia of prematurity

Saat ini perawatan NICU lebih baik: Survival rate ↑


Perlu: pengetahuan tentang pemantauan tumbuh kembang
bayi premature.

World Health Organization. Born too soon. The global Action Report on Preterm Birth. 2012
Kriteria pemulangan: NICU

Rencana saat pulang Konseling orang tua

Pemantauan/follow up

• Promosi dan pencegahan


• Monitoring pertumbuhan
• Monitoring neurodevelopmental and behavioural
• Intervensi dini

Judarwanto, widodo."Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Prematur". 2010.


https://jurnalpediatri.com/2010/09/29/pemantauan-tumbuh-kembang-bayi-prematur/
Kriteria pemulangan: NICU

• Dasarnya: BB 2000 gram, namun bisa jika memenuhi unsur:


• Stabil secara fisiologis
• Program: mengaktifkan orang tua merawat bayi dirumah
• Pengaturan health care: dokter/paramedic berpengalaman merawat bayi risiko tinggi
• Program surveilence terorganisir: memantau pertumbuhan dan perkembangan.

Judarwanto, widodo."Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Prematur". 2010. https://jurnalpediatri.com/2010/09/29/pemantauan-tumbuh-kembang-bayi-prematur/


Pemantauan/follow up

• Promosi dan pencegahan


• Konseling orang tua:
• Cara menyusui, stimulasi, metode kangooro, sleep hygiene, pencegahan suddedn infant
death syndrome (SIDS)
• Imunisasi
• Monitoring pertumbuhan
• Neurologic assastment
• Sensory, developmental, and behavioral assastment

Judarwanto, widodo."Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Prematur". 2010. https://jurnalpediatri.com/2010/09/29/pemantauan-tumbuh-kembang-bayi-prematur/


cara menyusui Metode Kangooro
Judarwanto, widodo."Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Prematur". 2010. https://jurnalpediatri.com/2010/09/29/pemantauan-tumbuh-kembang-bayi-prematur/
Blencowe H, Cousens S, Oestergaard M et al. Lancet.2012;379:2162-72.
Monitoring Pertumbuhan
• Pertumbuhan fisik: kombinasi kompleks dari perubahan berat, tinggi,
lingkar kepala, dan komposisi tubuh.
• Pertumbuhan: tanda perkembangan
• Parameter yg dinilai: berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala.
• Laju pertambahan berat badan: masukan kalori
• Pertambahan tinggi badan dan lingkar kepala: protein
• Standar post natal optimal: kecepatan pertumbuhan intrauterin

Blencowe H, Cousens S, Oestergaard M et al. Lancet.2012;379:2162-72.


Cont’
• Pertumbuhan optimal: menyerupai pertumbuhan janin intrauterin
• umur kehamilan 23-27 mgg: 21 g/KgBB/hari
• Umur kehamilan 35-37 mgg: 12 g/KgBB/hari
 Rerata kecepatan pertumbuhan janin 23-37 mgg adalah 16 g/KgBB/hari.
• pertumbuhan < persentil ke-10 berdasarkan PMA saat dipulangkan12345
• Faktor – factor yg mempengaruhi gangguan pertumbuhan, selain premature:
• Potensi genetik.
• IUGR
• Komplikasi penyakit premature (displasia bronkopulmonalis, NEC, neuropati kronis,
leukomalacia periventrikular, perdarahan intraventrikuler yang hebat)
• Dukungan nutrisi setelah keluar dari RS.13
Cont’
• Fakta: Tidak memungkinkan mencapai komposisi tubuh sesuai intrauterin
• Standart penggunaan perkiraan pertumbuhan intrauterine kurang sesuai
• Disebabkan oleh:
• Bayi premature berbeda dgn janin dalam kandungan
• ASI nutrisi u/bayi
• Lingkungan janin berbeda dgn situasi setelah lahir.
• Bayi baru lahir: menjaga diri dari infeksi
• Penting  memaksimalkan pertumbuhan bayi premature  ↓ dampak
neurologi yg jelek.6

Blencowe H, Cousens S, Oestergaard M et al. Lancet.2012;379:2162-72.


Cont’
• Dilema pertumbuhan premature:
• Nutrisi yg tidak adekuat meningkatkan risiko gangguan perkembangan
neurologi7,8,9
• Dukungan nutrisi yg bagus/adekuat meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskuler di masa anak dan dewasa 10,11
• Meskipun, > pro dan kontra ttg target pertumbuhan, diharapkan ≈
pertumbuhan intrauteri:
• Penambahan BB bayi premature: 15-18 gr/kg/hari
• Penambahan PB: 0.8 – 1 cm/minggu
• Penambahan LK: 0.5 – 1 cm/minggu
Cont’
• Parameter pertumbuhan bayi premature: berat badan, tinggi badan,
lingkar kepala, dan komposisi tubuh.
• Berat Badan:
• Pe ↑ BB: cara tradisional menilai pertumbuhan neonates.
• M’gambarkan keseimbangan pemasukan dan pemakaian energy.
• Rekomendasi terkini: P’+ BB bayi preterm: 15-18 gr/kgbb/hari , 20-30
gr/kgbb/hari (BBLASR).
• Gambaran status nutrisi keseluruhan bayi tidak bisa dari berat badan saja, BB
dapat dipengaruhi oleh P’↑ karena fc.non nutrisi (edema) 6,12.
Cont’
• Lingkar kepala:
• Trimester ke 3: otak mengalami perubahan luar biasa (P’↑ kompleksitas
dendritic dan konektivitas sinaps)
• Indeks pertumbuhan otak dan berkorelasi dgn volume otak.
• Kecepatan pertumbuhan LK ≈ fetus pd trimester III, +- 1 cm/minggu.
• Gambaran MRI pd bayi mikrocepal: P’↓ pd gray matter nucleus ( kehilangan
neuron, arsitektur maupun keduanya) vs bayi dg z-score normal
• Perlambatan pertumbuhan LK keluaran perkembangan neurologis yg
buruk.
Cont’
• Panjang badan:
• Pertumbuhan PB: indeks pertumbuhan dan perkembangan organ,otak
• P’+ BB  keluaran neurologis yg baik, P’+ PB belum dapat dijelaskan
• Supresi pertumbuhan linear  kognitif yg buruk.
• Biomarker antropometri penting u/ perkembangan neurologis lanjut.
• Rendahnya kalori dan asupan protein selama dirawat di RS b’hubungan dg
supresi pertumbuhan linier yg lama.
• Komposisi tubuh:
• Penilaian u/ massa lemak dan FFM
Cont’
• 4-6 minggu setelah dipulangkan pemantauan pertumbuhan: BB, TB,
LK, dilakukan setiap minggu sd 2 minggu sekali.
• Pertumbuhan normal  pemantauan setiap bulan kemudian setiap 2
bulan sekali.
• Pengamatan ketat: sampai pertumbuhan adekuat tercapai.
• Grafik yg sering digunakan: Fenton atau Olsen
• Sdh dilakukan koreksi/estimasi utk menghubungkan grafik
fenton/Olsen ke WHO 14
Fenton VS Olsen
Grafik Fenton Grafik Olsen

• Interface ke grafik  39 mgg 1


WHO: 40 mgg
• baik untuk menilai  Baik untuk menilai SMK,
KMK, BMK untuk semua usia
SMK, KMK ATAU BMK kehamilan
pada usia kehamilan
 untuk monitor bayi prematur
yang muda sampai usia kehamilan 36
• memonitor bayi minggu.
prematur sampai
umur kehamilan 50
minggu REKOMENDASI: GRAFIK FENTON 14
GRAFIK OLSEN

Laki-laki Perempuan
GRAFIK FENTON
Tumbuh Kejar pada Bayi Premature
• Tumbuh kejar/catch up growth: suatu percepatan pertumbuhan
sebagai kompensasi adanya periode deprivasi sebelumnya.
• Tumbuh kejar mulai diperhitungkan jika terdapat status gizi kurang.
Idealnya diharapkan kenaikkan berat badan meningkat 1,5-2 X
kecepatan pertambahan BB normal (weight velocity).
• Secara umum perhitungan tumbuh kejar dinyatakan dengan:
(kenaikan BB per hari x BB ideal untuk usia tinggi )
(BB aktual)
• Tumbuh kejar pada bayi prematur sebelum dan sesudah 40 mg sbb ; •
• Kenaikan BB sebelum 40 mg:
Berat lahir < 1500 g: 13,5-16 g/kg/hari
Berat lahir > 1500 g: 10-13 g/kg/ hari
• Kenaikan BB setelah 40 mg usia gestasi.

Keane V. Assessment of growth. In Kliegman,Behrman,Jenson,Stanton. Nelson textbook of pediatrics 18th eds.2007; hal 72
Kebutuhan Gizi untuk Tumbuh Kejar
• Menghitung kebutuhan energy dan protein berdasarkan perhitungan sbb:
BB ideal berdasarkan PB x RDA energi/protein bayi premature
BB actual
• Tahun 1961, Waterlow: rangkuman dari beberapa penelitiannya yang mencatat: kecepatan kenaikkan BB
sangat erat hubungannya dengan rasio protein energi (PER) setiap 150 kkal/kg/hari diperlukan protein 3-4
g/kg/hari.

Keane V. Assessment of growth. In Kliegman,Behrman,Jenson,Stanton. Nelson textbook of pediatrics 18th eds.2007; hal 72
Memilih Jenis Nutrisi yang Tepat
• Pilihan nutrisi khusus (food for special medically purposed
= pangan khusus untuk keperluan medis) bayi prematur
berlaku pada bayi sangat prematur (<32 minggu) atau
berat lahir sangat rendah (<1500 g), di atas usia dan BB
tersebut jenis makanan yang diberikan sama dengan bayi
cukup bulan.
• Urutan pilihan adalah sebagai berikut ASI → ASI donor
yang aman → ASI + Human Milk Fortifier → susu formula
premature. Lihat gambar berikut:
Suplementa Jangan mulai memberikan
suplementasi vitamin dan mineral
si vitamin hingga bayi telah toleran terhadap
asupan enteral beberapa hari

 Saat asupan 120 kkal/kgBB/hari

 Multivitamin drop: sesuai kandungan


vitamin
aditif
Besi
• AAP Commitee on Nutrition : suplemen besi
elemental untuk bayi prematur usia 1 - 12
bulan.
• Rekomendasi IDAI : Bayi prematur : 3
mg/kgBB/hari sampai usia 2 tahun
Perkembangan Bayi Premature
• Hubungan prematuritas dengan perkembangan: perbedaan kejadian keterlambatan
perkembangan pada prematur.
• Penelitian oleh Soubasi, dkk (2014): Pada anak usia sekolah didapatkan data bahwa anak yang
terlahir prematur mengalami keterlambatan dalam neurologgis, dan tingkat kogntif yang
rendah.
• Penelitian Zwiten, dkk, 2003: perkembangan mental anak mengalami keterlambatan (terkait
perkembangan bicara dan bahasa, konsentrasi dan prilaku).
• Raybaud, dkk, 2013: perkembangan otak pada anak prematur sering kali tidak stabil.
• Greene, 2002: anak BBLR  gangguan neurologis dan mengalami keterlambatan
perkembangan serta IQ rendah  berdampak pada perkembangan otaknya.
• Perkembangan otak pada janin terjadi di intrauterin pada usia kehamilan 34-36 minggu
terjadi pertumbuhan akson dan dendrit (Volpe, 2008), sementara pada bayi yang terlahir
prematur perkembangan otak terjadi di ekstrauterin.
Cont’
 Perkembangan bayi selama dua tahun pertama harus diplot dari perkiraan tanggal jatuh
tempo bayi tanggal lahir bayi.
 Denver Prescreening Developmental Questionnaire, Denver Developmental Screening Test
dan Gesell Screening Inventory: semua tes yang diterima.
 Menggunakan tes perkembangan standar lebih penting daripada pilihan tes.
Pemeriksaan Fisik
• Vital sign
• Hipertensi lebih sering terjadi pada bayi premature vs bayi cukup
bulan.
• Faktor risiko termasuk displasia bronkopulmonalis dan trombosis
arteri renalis
• Frekuensi pemantauan tekanan darah pada bayi premature: dua
kali pada tahun pertama.
• Pernapasan:
 Bayi cukup bulan, Saat bangun:50 ± 19 per menit turun menjadi 26,5 ± 8/menit (12
bulan)
 Tanda-tanda distress nafas: retraksi sternum, penggunaan otot-otot tambahan dan
pernapasan perut.
• Heart rate
 Saat lahir: rata-rata 141 denyut per menit
 2 bulan: 171 denyut per
 1 tahun:142 denyut per menit
• Temuan pemeriksaan fisik yang lain:
 Head flattening  hilang usia 4 tahun
 Intubasi oral pd bayi baru lahir: kubah palatal tinggi, groove palatal dan kelainan gigi.
 Bayi prematur lebih cenderung kidal dibandingkan bayi cukup bulan.
Neurogical Assassment
Penglihatan
• Strabismus lebih sering terjadi pada bayi prematur vs bayi cukup bulan.
• konsultasi oftalmologis diindikasikan pada bayi dengan strabismus.
• Bayi berat lahir sangat rendah, strabismus usia 6 minggu, membaik saat
mencapai usia 9 bulan.
• Strabismus yang hadir pada usia sembilan bulan kemungkinan menetap
• Retinopati premature: evaluasi di nicu.
• American Academy of Ophthalmology: pemeriksaan skrining awal pada usia kronologis
empat hingga enam minggu, pemeriksaan tindak lanjut dilakukan sesuai kebutuhan.
Pendengaran
• Amerika, insidensi gangguan pendengaran: 1-3 dari 1000 kelahiran
hidup
• US preventive task force: prevalensi ggn. Pendengaran neonates di
NICU 20 kali > besar vs populasi neonates.
• Ggn. Pendengaran pd bayi  ggn. Wicara, berbahasa, kognitif, masalah
social, dan emosional.
• The Joint Committee of Infant Hearing dan American Academy of
Pediatrics: skrining pendengaran neonates harus dilakukan sebelum
usia 3 bulan dan intervensi sebelum usia 6 bulan.
• Risiko ketulian akibat prematuritas ↑  perlu dilakukan screening
Osteopenia of prematurity
• Trimester 3 intrauterin --> transfer calsium dan fosfor ke janin
• Lahir premature: Ca dan fosfor kurang --> penurunan densitas tulang -->
osteopenia
• Indikasi:
• Usia gestasi < 34 minggu
• BB lahir < 1800 gram
• Saat keluar RS sd usia 3 bulan usia koreksi
• Ion kalsium dan fosfor
• Serum Alkali phosfatase (ALP) --> indikator tidak langsung u/ melihat
aktivitas sel tulang.
Osteopenia of Prematurity in an Extremely Low-Birth-Weight Infant
Pemeriksaan laboratorium setelah keluar dari rumah sakit
Imunisasi
• Waktu imunisasi berdasarkan usia kronologis
• Vaksin hepatitis B, AAP: indikasi sampai dengan berat bayi 2000 gram.
• Semua imunisasi diberikan dalam dosis penuh
• Vaksin pertusis aseluler lebih disukai daripada vaksin pertusis sel utuh
(bayi dg masalah neurologis)
• Vaksin influenza seharusnya diberikan pd bayi > 6 bln (tu. masalah
kronis sistem pernafasan)
• Vaksin pneumokokus pada usia 2 tahun bermanfaat pada bayi dgn
masalah kronis seperti penyakit paru.
Daftar Pustaka
1. World Health Organization. Born too soon. The global Action Report on
Preterm Birth. 2012
2. Judarwanto, widodo."Pemantauan Tumbuh Kembang Bayi Prematur". 2010.
https://jurnalpediatri.com/2010/09/29/pemantauan-tumbuh-kembang-bayi-
prematur/
.
3. Blencowe H, Cousens S, Oestergaard M et al. Lancet.2012;379:2162-72.
4. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Riset kesehatan dasar
(Riskesdas). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2010.
5. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Riset kesehatan dasar
(Riskesdas). Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
6. Pfister KM, Ramel SE. Linear growth and neurodevelopmental outcomes. Clin
perinatal. 2014 Jun; 41(2):309-21
7. Ehrenkranz RA, Dusick AM, Vohr BR, et al. Growth in the neonatal intensive
care unit influences neurodevelopmental and growth outcomes of
extremely low birth weight infants. Pediatrics 2006;117(4):1253–61.
8. Lapillonne A, Salle BL, Glorieux FH, et al. Bone mineralization and growth
are enhanced in preterm infants fed an isocaloric, nutrient-enriched
preterm formula through term. Am J Clin Nutr 2004;80(6):1595–603.
9. Latal-Hajnal B, von Siebenthal K, Kovari H, et al. Postnatal growth in VLBW
infants: significant association with
10. Singhal A, Fewtrell M, Cole TJ, et al. Low nutrient intake and early growth
for later insulin resistance in adolescents born preterm. Lancet
2003;361(9363):1089–97.
11.Lucas A, Morley R, Cole TJ. Randomised trial of early diet in preterm babies and later intelligence
quotient. BMJ 1998;317(7171):1481–7.
12.Martin CR, Brown YF, Ehrenkranz RA, et al. Nutritional practices and growth velocity in the first
month of life in extremely premature infants. Pediatrics. 2009; 124 (2): 649-57
13.Eriksson JG, Forsen T, Tuomilehto J, Winter PD, Osmond C, Barker DJ. Catch up growth in childhood
and death from coronary heart diseases: longitudinal study. BMJ. 1999; 318: 427-31.38. Ong KK,
Ahmed ML, Emmett PM, Preece MA, Dunger DB. Assosiation between postnatal catch up growth
and obesity in childhood: prospective cohort study. BMJ. 2000; 320:967-71.
14.Clark RH, Olsen IE, Spitzer AR. Clin Perinatol 41 (2014) 295–307
15.Sreenivasan VV, Fisher BJ, Liebman J, Downs TD. Longitudinal study of the standard
electrocardiogram in the healthy premature infant during the first year of life. Am J Cardiol.
1973;31:57–63.
16.Keane V. Assessment of growth. In Kliegman,Behrman,Jenson,Stanton. Nelson textbook of
pediatrics 18th eds.2007; hal 72

Anda mungkin juga menyukai