Anda di halaman 1dari 6

Defenisi , etiologi , faktor

risiko dan manifestasi klinis


atresia esofagus
Indah khairunnisyah rambe
Defenisi Atresia Esophagus
• Atresia esoofagus adalah esophagus
(kerongkongan) yang tidak terbentuk
secara sempurna.
• Pada atresia esophagus, kerongkongan
menyempit atau buntu sehingga tidak
tersambung dengan lambung.
Kebanyakan Bayi yang menderita atresia
esophagus juga memiliki fistula
trakeoesofageal (suatu hubungan
abnormal antara kerongkongan dan
trakea/pipa udara).
Etiologi Atresia Esofagus
• Etiologi atresia esophagus merupakan multifaktorial dan masih belum diketahui dengan jelas.
• Prematuritas merupakan hal umum lebih dari 50% penderita disertai dengan berbagai kelainan seperti
penyakit jantung kongenital, kelainan tractus urinarius dan kelainan tractus gastrointestinal.
Faktor Risiko Atresia Esophagus

Gangguan saluran pencernaan lain Gangguan Jantung ( seperti


( seperti hernia diafragmatika, ventricular septal defect, tetralogy
Trisomi atresia duodenal, dan anus of fallot, dan patent ductus
inferforata ) arterious )

Gangguan ginjal dan saluran


kencing ( seperti ginjal polisistik
Gangguan musculoskeletal
atau horseshoe kidney, tidak
adanya ginjal dan hispopadia )
Atresia esofagus dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Faktor Radiasi : Radiasi pada permulaan kehamilan mungkin menimbulkan kelainan kongenital pada janin
yang dapat menimbulkan mutase gen

 Faktor gizi

 Deferensiasi usus depan yang tidak sempurna dan memisahkan masing-masing menjadi esofagus dan trakea
Gejala Klinis
Biasanya timbul setelah bayi berumur 2-3 minggu, yaitu berupa muntah yang proyektil beberapa saat
setelah minum ASI ( yang dimuntahkan hanya ASI ), bayi tampak selalu haus dan berat badan sukar naik.

Terbatuk atau
tersedak
Mengeluarkan Sianosis
setelah Tidak mau
ludah yang (kulitnya
berusaha menyusu
sangat banyak kebiruan)
untuk
menelan

Anda mungkin juga menyukai