Anda di halaman 1dari 20

DIARE & KONSTIPASI

DIARE
DEFINISI.
Sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling
sedikit tiga kali dalam 24 jam.
Dalam keadaan normal feses mengandung volume air
hingga 60-80%, sedangkan pada penderita diare bisa
mencapai lebih 90% , Menurut WHO diare adalah
buang air besar encer atau cair lebih dari 3 x sehari.
ETIOLOGI
PENYEBAB
Pertumbuhan bakteri berlebih, dalam usus bakteri memegang peranan penting dalam
proses pencernaan, apabila jumlah bakteri diatas normal akan terjadi gangguan dan bisa
terjadi diare.
Perubahan pasase usus, bisa menyebabkan diare untuk mendapatkan konsistensi normal
feses harus berada pada usus besar selama waktu tertentu dan apabila terjadi perubahan/
feses terlalu cepat meninggalkan usus, maka bentuk feses akan cenderung cair.
Jenis makanan tertentu bisa menyebabkan diare akut.
GEJALA
Diare juga dapat menyebabkan dehidrasi, maka tekanan darah akan turun dan bisa terjadi
pingsan pada penderita, kehilangan cairan tubuh juga dapat mengakibatkan asidosis
(ganguan asam basa pada darah)
PATOFISIOLOGI
Sebanyak kira-kira 9-10 L cairan memasuki saluran cerna setiap harinya, berasal dari luar (diet) dan dari
dalam tubuh kita (sekresi cairan lambung, empedu dan sebagainya. Sebagian besar (75%-85%) dari
jumlah tersebut akan diresorbsi kembali di usus halus dan sisanya sebanyak 1500 ml akan memasuki usus
besar. Sejumlah 90% cairan di usus besar akan di resorbsi, sehingga tersisa sejumlah 150-250 ml cairan
yang akan ikut membentuk tinja.
Pada dasarnya diare adalah gangguan transport air & elektrolit di saluran pencernaan, mekanisme gangguan ini terbagi
sebagai berikut:
DIARE OSMOTIK
Diare ini terjadi bila bahan-bahan tertentu teringgal dalam usus tidak dapat tercerna sempurna, bahan tersebut
menyebabkan volume air pada feses meningkat sehingga timbul diare, makanan tersebut antara lain kacang-kacangan, dan
senyawa pengganti gula sarbitol,manitol,& heksitol. Kekurangan laktse juga bisa menyebabkan diare osmotik, laktase adalah
enzim yang mengubah laktosa menjadi glukosa,& apabila enzim ini kekurangan maka saat mengkonsumsi susu, maka
laktosa akan terkumpul sehingga terjadi diare osmotik.
DIARE SEKRETORIK.
Pada diare jenis ini terjadi peningkatan sekresi cairan dan elektrolit. Ada 2 kemungkinan timbulnya diare sekretorik yaitu
diare sekretorik aktif dan pasif.
Diare sekretorik aktif terjadi bila terdapat gangguan aliran (absorpsi) dari lumen usus ke dalam plasma atau percepatan
cairan air dari plasma ke lumen. Sperti diketahui dinding usus selain mengabsorpsi air juga mengsekresi sebagai pembawa
enzim. Jadi dalam keadaan fisiologi terdapat keseimbangan dimana aliran absorpsi selalu lebih banyak dari pada aliran
sekresi.
Diare sekretorik pasif disebabkan oleh tekanan hidrostatik dalam jaringan karena terjadi pada ekspansi air dari jaringan ke
lumen usus. Hal ini terjadi pada peninggian tekanan vena mesenterial, obstruksi sistem limfatik, iskemia usus, bahkan
proses peradangan.
DIARE EKSUDATIF
Terjadi pada lapisan usus besar mengalami peradangan atau tukak pada lambung sehingga
melepaskan protein, darah, serta cairan-cairan lainnya yang menyebabkan kandungan serat
dan air meningkat pada feses,jika mengenai lapisan rektum penderita akan mengalami
desakan buang air besar yang tinggi.
EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi adalah studi tentang seberapa sering suatu penyakit terjadi pada kelompok
orang yang berbeda dan mengapa. Epidemiologi menggunakan beragam alat-alat ilmiah,
dari kedokteran dan statistik sampai sosiologi dan antropologi.
EPIDEMIOLOGI DIARE.
Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan di negara berkembang, terutama di
Indonesia baik di perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit diare bersifat endemis juga
sering muncul sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan diikuti korban yang tidak sedikit.
Untuk mengatasi penyakit diare dalam masyarakat baik tata laksana kasus maupun untuk
pencegahannya sudah cukup dikuasai. Akan tetapi permasalahan tentang penyakit diare
masih merupakan masalah yang relatif besar (Suraatmaja, 2010).
Sampai saat ini penyakit diare merupakan penyebab utama
kesakitan dan kematian, khususnya pada bayi dan balita di
Indonesia. Pemerintah telah menerapkan berbagai strategi
pemberantasan dan pengendalian penyakit diare ini.
Beberapa dasar pelaksanaan pemberantasan penyakit ini
antara lain :
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1216/MENKES/SK/XI/2001 tentang Pedoman
Pemberantasan Penyakit Diare
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesi
No.HK.03.0 1/160/1/2010 tentang Rencana Strategi
Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014
TUJUAN TERAPI
NON FARMAKOLOGI TERAPI
Pemberian larutan oralit (Larutan ini sering disebut rehidrasi
oral. Larutan ini mempunyai komposisi campuran
Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan
natrium bikarbonat.) tujuan dari pemberian oralit pada
penderita diare untuk mencegah terjadi dehidrasi karena
larutan oralit dapat mengganti cairan tubuh yang hilang oleh
diare. Terdapat dua jenis oralit, yaitu oralit dengan basa sitrat
(LGOS) dan oralit basa bikarbonat (LGOB). Adapun alternatif
pembuatan larutan oralit ini ialah dengan larutan gula-garam,
yaitu dua sendok teh gula dan setengah sendok teh
garam dapur dilarutkan ke dalam satu gelas air matang.
FARMAKOLOGI TERAPI
Untuk meringan kan diare, dapat dengan cara mengeraskan feses diberi kaolin, pektin.
Pemberian antibiotika apabila diare disebabkan oleh bakteri dan golongan antibiotik yang
dapat diberikan antara lain :
Golongan sefalosporin : cefixime,ceftriaxone,cefotaxime
Golongan kuinolon : ciprofloxacine
Golongan lain : erythomycin,metrodinazole,paromomycin
Obstipansia untuk terapi simtomatis (menghilangkan gejala) yang dapat menghentikan diare
dengan beberapa cara: Zat penekan peristaltik, sehingga memberikan lebih banyak waktu
untuk resorpsi air dan elektrolit oleh mukosa usus seperti derivat petidin (difenoksilatdan
loperamida), antokolinergik (atropine, ekstrak belladonna)
Adstringensia yang menciutkan selaput lendir usus, misalnya asam samak (tannin) dan
tannalbumin, garam-garam bismuth dan alumunium.
Adsorbensia, misalnya karbo adsorben yanga pada permukaannya dapat menyerap (adsorpsi)
zat-zat beracun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri atau yang adakalanya berasal dari
makanan (udang, ikan). Termasuk di sini adalah juga musilago zat-zat lendir yang menutupi
selaput lendir usus dan luka-lukanya dengan suatu lapisan pelindung seperti kaolin, pektin
(suatu karbohidrat yang terdapat antara lain sdalam buah apel) dan garam-garam bismuth
serta alumunium.
Spasmolitik, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang otot yang seringkali
mengakibatkan nyeri perut pada diare antara lain papaverin dan oksifenonium.
KONSTIPASI
Konstipasi (sembelit) adalah keadaan/ kondisi
seseorang kesulitan untuk buang air besar
dikarenakan terjadi pengerasan pada feses. Konstipasi
yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi
ETIOLOGI
 Konstipasi atau sembelit adalah keluhan pada sistem pencernaan yang paling umum dan banyak
ditemui di masyarakat luas termasuk di sekitar kita. Bahkan diperkirakan sekitar 80% manusia
pernah mengalami konstipasi atau sembelit. Penyebab umum konstipasi atau sembelit yang berada
disekitar kita antara lain:
 Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi.
 Pengaruh hormon dalam tubuh (misalnya dalam masa menstruasi atau kehamilan).
 Usus kurang elastis (biasanya karena sedang dalam masa kehamilan atau usia lanjut).
 Kelainan anatomis pada sistem pencernaan.
 Gaya hidup dan pola makan yang kurang teratur (seperti diet yang buruk).
 Efek samping akibat meminum obat yang mengandung banyak kalsium atau alumunium (misalnya
obat antidiare, analgesik, dan antasida).
 Kekurangan asupan vitamin C dan kekurangan makanan berserat.
 Merupakan gejala penyakit (misalnya tifus dan hernia).
 Sering menahan rangsangan untuk buang air besar dalam jangka waktu yang lama.
 Emosi, karena orang yang emosi atau cemas ususnya kejang, sehigga pertaltik usus terhenti dan usus
besar menyerap kembali cairan feses. Akibatnya feses menjadi semakin keras.
 Jarang atau kurang berolahraga.
 Kelebihan memakan daging. Terutama daging merah karena sulit dicerna dan memiliki banyak zat
besi. Besi adalah zat yang membuat pengerasan tinja, membuatnya berwarna gelap dan hitam.
 Dari penyalahgunaan obat, seperti obat laksatif. Sebagai contoh, pemakaian pencahar berguna untuk
melancarkan gerakan peristaltik. Lama-kelamaan usus menjadi terbiasa dan bergantung pada obat
tersebut, mengakibatkan reaksi usus menjadi lamban, dan menghambat gerak peristaltik mandiri
usus.dll
PATOFISIOLOGI
 Konstipasi dapat timbul dari adanya efek pengisian maupun
pengosongan rectum. Pengisian rectum yang tidak sempurna terjadi
bila peristaltic kolon tidak efektif. Statis tinja di kolon menyebabkan
proses pengeringan tinja yang berlebihan dan kegagalan untuk
memulai reflek dari rectum yang normalnya akan memicu evakuasi.
Pengosongan rectum melalui evakuasi spontan tergantung pada reflek
defekasi yang dicetuskan oleh reseptor tekanan pada otot-otot rectum,
serabut-serabut aferen dan aferen dari tulang belakang bagian sacrum
atau otot-otot perut dan dasar panggul. Kelainan pada reflaksi sfingter
ani juga bias menyebabkan retensi tinja.(Kolon adalah bagian ujung
dari saluran pencernaan manusia, yang terdiri dari usus besar, rektum,
dan anus. Kolon dimulai pada sisi kanan bawah perut, di mana
usus kecil mengosongkan isi pencernaan ke dalam bagian pertama dari
usus besar (sekum).)
EPIDEMIOLOGI
 Kontipasi biasanya terjadi pada wanita (karena faktor fisik dan psikologis), orang berusia lanjut
(karena kinerja sistem pencernaan pada orang tua mulai menurun), dan anak-anak (karena
sistem pencernaan pada anak-anak belum terlalu sempurna).
 Sekitar 12% dari populasi penduduk di seluruh dunia mengalami konstipasi.
 Pendapatan dari pasien obstipasi menyumbang sekitar 3% dari total seluruh pendapatan rawat
jalan.
 Kemungkinan seseorang terkena konstipasi dalam suatu masyarakat adalah sebesar 2 sampai
30%.
 Sekitar 50% penderita konstipasi yang berobat ke rumah sakit mengeluhkan bahwa buang air
besar mereka seperti terhambat.
 Jumlah penderita konstipasi di Amerika dan Asia-Pasifik sekitar 17,3%, dua kali lebih banyak
dibandingkan dengan Eropa yakni 8,75%.
 Sekitar 25% penderita konstipasi cenderung tidak melakukan apapun untuk menyembuhkan
konstipasi yang diderita, dan mereka lebih memilih untuk membiarkannya sembuh dengan
sendirinya. Sekitar 20% penderita sembelit menyepelekan gejalanya walaupun mereka sudah
mengalaminya dalam waktu berbulan-bulan dan menganggap hal tersebut sudah biasa.
 Kurang lebih sepertiga penderita konstipasi menggunakan pencahar, meskipun baru-baru ini
ada tinjauan yang menunjukkan
 bahwa obat pencahar adalah pengobatan yang aman dan efektif.
 Sekitar 18% penderita konstipasi tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya dan akibatnya
sekitar 12% dari mereka juga tidak dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
TERAPI
NON FARMAKOLOGI
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara alami dapat dilakukan dengan
pengubahan pola makan menjadi lebih sehat, rajin berolahraga, memijat perut dan
punggung, minum air putih sebanyaknya, meminum minuman prebiotik dan
probiotik, atau membiasakan diri untuk buang air besar setiap hari dengan membuat
jadwal buang air besar yang disebut bowel training. Terapi tertawa juga dapat
dilakukan, karena dengan tertawa otot perut secara refleks bergerak sehingga perut
terpijat sehingga merangsang gerakan peristaltik usus dan melancarkan buang air
besar.
Agar penderita konstipasi dapat cepat sembuh, maka penderita dilarang:
 Menahan buang air besar.
 Mengkonsumsi makanan siap saji dan bersifat panas.
 Makan dalam porsi yang banyak.
 Meminum minuman yang berkafein dan minuman ringan.
 Mengkonsumsi makanan atau minuman dingin.
FARMAKOLOGI TERAPI
Pemberian obat pencahar (laksatif) golongan obat ini cenderung efektif serta
aman digunakan dalam jangka lama.
Golongan obat pencahar :
1. Perangsang pencahar : merangsang langsung ke usus besar untuk
berkontraksi mengeluarkan feses, obat ini mengandung substansi yang
mengiritasi seperti senna, bisacodyl, cascara, tegaserod
2. Zat peningkat volume usus:
a. Bulking agent : psylium, methylselulosa
Bulking agent, obat pencahar yang aman untuk merangsang buang air besar
b. Bahan osmotik : bahan osmotik mendorong air ke usus, sehingga feses menjadi
lunak dan mudah dieksresikan, pencahar ini mengandung garam-garam (fosfat, sulfat,
magnesium)
c. Serat
3. Pelunak feses : decusate (membantu meningkatkan daya serap air feses)
membuat feses lunak dan mudah kontraksi untuk buang air besar.
PENGGUNAAN PENCAHAR/LAKSATIF
Keadaan sembelit/konstipasi karena pengaruh efek
samping obat, kurang minum, dan kurang
mengkonsumsi makanan berserat
Konstipasi pada pasien dengan resiko pendarahan
rektal seperti pada hemoroid (wasir)
Pembersihan saluran cerna sebelum pembedahan dan
prosedur radiologi
Pengeluaran parasit setelah pemberian antelmentik
Peringatan:
Anak-anak dan ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi
laksatif kecuali diresepkan dokter
OBAT-OBAT KONSTIPASI
Constipen
Dulcolactol syrup
Laxacod
Solac
Opilax 60 ml
Pralax syrup
DULCOLAX
Indikasi:
 Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persipan prosedur
diagnostik, terapi sebelum dan sesudah operasi dalam kondisi untuk mempercepat
defeksi.
Kontra Indikasi:
 Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian perut
seperti usus buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga pada pasien
yang diketahui hipersensitif terhadap bisacodyl atau komponen lain dalam produk
Komposisi:
 1 tablet salut enterik mengandung 5 g:
 4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)
Zat tambahan:
 laktosa, pti jagung, gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida,
eudragit L100 dan S100, dibutilftalat, polietilen glikol, Fe-oksida kuning, beeswax white,
carnauba wax, shellac..
Cara Kerja Obat:
 Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan.
Sebagai laksatif perangsang (hidragogue antiresorptive laxative), DULCOLAX
merangsang gerakan peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan
meningkatkan akumulasi air dan alektrolit dalam lumen usus besar.

Anda mungkin juga menyukai