KOLIK ABDOMEN
A. KONSEP PENYAKIT
1. DEFINISI
Kolik abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktusintestinal,
obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan
tetapi peristaltik normal (Reeves, 2011)
Kolik Abdomen adalah rasa nyeri perut yang sifatnya hilang timbul dan bersumber dari apa
yang terdapat didalam abdomen atau perut (Bare,2011)
Gambar 1
sistem pencernaan
(sumber :Retina,2011)
b.fisiologi
Sistem pencernaan /sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem
organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zatzat
gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi kedalam aliran darah serta membuang bagian makanan
yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisaproses tersebut dari tubuh. Saluran pencernaan
terdiri dari mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar,& anus.
1. Mulut
Merupakan suaturongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada manusia. Mulut
biasanya terletak dikepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan lengkap
yang berakhir dianus. Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan. Bagian dalam
dari mulut dilapisi olehselaput lendir. Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat
dipermukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana, terdiri darimanis, asam, asin dan juga pahit.
Penciuman dirasakan oleh saraf olfaktorius di hidung dan juga lebih rumit, terdiri dari berbagai
macam bau. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan (incisivus) dan dikunyah oleh gigi
belakang (molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecilyang lebih mudah dicerna. Ludah dari
kelenjar ludah akan membungkus bagianbagian dari makanan tersebut dengan enzim-enzim
pencernaan dan mulai mencernanya. Ludahjuga mengandung antibodi dan enzim (misalnya
lisozim), yang memecah protein dan juga menyerang bakteri secara langsung. Proses menelan
dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu
makanan mengalir dari bagian mulut kedalam lambung. Makanan berjalan melalui
kerongkongan dengan menggunakan prosesperistaltik. Esofagus bertemu dengan faring pada
ruas ke-6 tulang belakang. Esofagus dibagi menjadi tiga bagian:
3. Lambung
Merupakan organ otot berongga yang besar dan juga berbentuk seperti kandang keledai.
Terdiri dari 3 bagian yaitu:
a. Kardia.
b. Fundus.
c. Antrum.
Makanan masuk kedalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin
(sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi
masuknya kembali isi lambung kedalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmikuntuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-
sel yang melapisi lambung menghasilkan 3zat penting:
a. Lendir
Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada
lapisan lendir ini,bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak
lambung.
b. Asam klorida(HCl)
Asam klorida menciptakan suasana yang sangatasam, yang diperlukan oleh pepsin guna
memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap
infeksi dengancara membunuh berbagai bakteri.
Usus halus /usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak diantara
lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang
diserap kehati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan
air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Usus halus terdiri dari
tiga bagian yaitu usus dua belas jari duodenum), usus kosong (jejenum) dan usus penyerapan
(ileum).
Usus besar /kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.
Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Usus besar terdiri dari kolon asendens
(kanan), kolon transversum, kolon desendens (kiri), kolon sigmoid (berhubungan dengan
rectum). Banyaknya bakteri yang terdapat didalam ususbesar berfungsi mencerna makanan
beberapa bahan dan juga membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri didalam usus besar juga
berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitaminK. Bakteri ini penting untuk fungsi normal
dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri
didalam ususbesar. Akibatnya terjadi iritasi yang bias menyebabkan dikeluarkannya lendir dan
air dan terjadilah diare.
6. Umbai Cacing (Appendix)
Umbai cacing /apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini
disebut apendisitis /radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks
pecah dan membentuk nanah didalam rongga abdomen /peritonitis (infeksi rongga abdomen).
Dalam anatomi manusia, umbai cacing adalah ujung buntu tabung yang menyambung dengan
caecum. Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, umbai
cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bias bervariasi dari 2 sampai 20 cm.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir dianus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Biasanya
rektum ini kosong karena tinja disimpang ditempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon
desendens. Jika kolon desendens penuh dan juga tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul
keinginan untuk buang air besar (BAB). Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan
material didalam rectum akan memicu system sarafyang menimbulkan keinginan untuk
melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, seringkali material akan dikembalikan ke
ususbesar, dimana penyerapan air akan kembali dilakukan. Feses dibuang dari tubuh melalui
proses defekasi (buang air besar – BAB), yang merupakan fungsi utamaanus (Soedarmo,
Sumarmo S Poorwo, 2012.)
3. ETIOLOGI
Menurut Reeves,2011 adapun yang menjadi penyebab dari kolik abdomen yaitu :
a. Secara mekanis :
3.Volvulus (penyumbatan isi usus karena terbelitnya sebagian usus di dalam usus)
1.Ileus paralitik (Keadaan abdomen akut berupa kembung distensi usus tidak dapat
bergerak)
2.Lesi medula spinalis (Suatu kerusakan fungsi neurologis yang disebabkan oleh
kecelakaan lalu lintas)
3.Enteritis regional
5.Uremia (Kondisi yang terkait dengan penumpukan urea dalam darah karena ginjal
tidak bekerja secara efektif)
4. MANIFESTASI KLINIK
1.Mekanika sederhana
Kolik (kram) pada abdomen pertengahan sampai ke atas, distensi, muntah empedu awal,
peningkatan bising usus (bunyi gemerincing bernada tinggi terdengar pada interval singkat),
nyeri tekan difus minim
Kram ( abdomen tengah sampai bawah ) distensi yang muncul trakhir , kemudian terjadi
muntah ( fekule ), peningkatan bising usus, nyeri tekan difus minimal
Dapat terjadi bersama granulomatosa usus pada penyakit Crohn. Gejalanya kram, nyeri
abdomen, distensi ringan dan diare.
5.Strangulasi
Gejala berkembang dengan cepat; nyeri parah, terus menerus dan terlokalisir;distensi sedang;
muntah persisten; biasanya bising usus menurun dn nyeritekan terlokalisir hebat. Feses atau
vomitus menjadi berwarna gelap atau berdarah atau mengandung darah samar(Reeves, 2011.
5. Patofisiologi
Peristiwa patofisiologi yang terjadi setelah obstruksi usus adalah sama, tanpa memandang
apakah obstruksi tersebut diakibatkan oleh penyebab mekanik atau fungsional. Perbedaan
utamanya adalah pada obstruksi paralitik di mana peristaltic dihambat dari permulaan, sedangkan
pada obstruksi mekanik peristaltic mula-mula diperkuat, kemudian intermiten, dan akhirnya
hilang. Perubahan patofisiologi utama pada obstruksi usus dapat dilihat pada gambar. Lumen
usus yang tersumbat secara progresif akan teregang oleh cairan dan gas (70% dari gas yang
ditelan) akibat peningkatan tekanan intralumen, yang menurunkan pengaliran air dan natrium
dari usus ke darah. Oleh karena sekitar 8 liter cairan disekresi kedalam saluran cerna setiap hari,
tidak adanya absorpsi dapat mengakibatkan penimbunan intralumen dengan cepat. Muntah dan
penyedotan usus setelah pengobatan di mulai merupakan sumber kehilangan utama cairan dan
elektrolit. Pengaruh atas kehilangan ini adalah penciutan ruang cairan eksrta sel yang
mengakibatkan syok-hipotensi, pengurangan curah jantung, penurunan perfusi jaringan, dan
asidosis metabolic. Peregangan usus yang terus menerus mengakibatkan lingkaran setan
penurunan absorpsi cairan dan peningkatan sekresi cairan kedalam usus. Efek local peregangan
usus adalah iskemia akibat distensi dan peningkatan permeabilitas akibat nekrosis, disertai
absorpsi toksin-toksin bakteri kedalam rongga peritoneum dan sirkulasi sistemik. Akut abdomen
terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba – tiba atau sudah berlangsung lama. Nyeri yang
dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri
abdomen dapat berasal dari organ dalam abdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari
dinding perut (nyeri somatic). Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan terlokalisasi dan
berbentuk khas, sehingga nyeri yang berasal dari viseral dan berlangsung akut biasanya
menyebabkan tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan berkeringat dan disertai
fenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi dari nyeri abdomen bisa mengarah pada lokasi
organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walaupun sebagian nyeri yang dirasakan
merupakan penjalaran dari tempat lain. Oleh karena itu nyeri yang dirasakan bisa merupakan
lokasi dari nyeri tersebut atau sekunder dari tempat lain
Obstruksi usus
Akumulasi gas cairan didlam lumen sebelah prokssimal dari letak absopsi
Distensi
Profilerasi bakteri yg berlangsung cepat
Kehilangan H2o dan elektrolit
Tekanan infralumen Volume ECK Kehilangan cairan menuju ruang peritoneum
Pelepasan bakteri dan toksin dari usus yg nekrotik ke dalam peritoneum dan sirkulasi sistemik
Peritonitis septikemia
Syok hipovolemik
Rasa nyeri pada abdomen
6.Komplikasi
b. Kolik biliaris
d. Gangren
kandung empedu, saluran empedu dan pankreas diawali oleh infeksi pada organ-
organ tersebut.
e. Sepsis
darah turun.
f. Fistula
Fistula adalah saluran abnormal yang terbentuk antara dua organ. Batu empedu
g. Peritonitis
Peritonitis adalah radang rongga perut, disebabkan karena rongga perut yang
h. Ileus
Ilues dapat terjadi karena batu menyumbat isi usus. Dapat terjadi bila batu berukuran
a. Pemeriksaan fisik : Tanda - tanda vital
c. Pemeriksaan rectal
d. Laboratorium : leokosit, HB
e. Sinar X abdomen menunjukkan gas atau cairan di dalam usus.
h. Arteri gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metabolic
8.PENATALAKSANAAN
Keperawatan :
a. Koreksi ketidak seimbangan cairan dan elektrolit
a). Terapi Na + K + komponen darah
b). Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan
c). Dekstrose dan air untuk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
d).Dekompresi selang nasoenternal yamg panjang dari proksimal usus ke area penyumbatan sela
ng dapat dimasukkan sengan lenih efektif dengan pasien berbaring miring ke kanan
e).Antasid ( obat yang melawan keasaman )
9.DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall (1995), Buku Saku Diagnosa Keperawatan dan Dokumentasi, edisi
Sjamsuhidajat & Wim De Jong. 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
1.PENGKAJIAN
a. Aktivitas/istirahat
Tanda : Diam, malas, mudah capek
b. Sirkulasi
Gejala : Tachikardi ( respons terhadp demam, dehidrasi, proses inflamasi, dan nyeri)
d. Integritas ego
e. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk sampai bau dan berair. Episode
diare berdarah tak dapat diperkirakan, hilang timbul, sering tak dapat dikontrol (sebanyak 20-30
kali defekasi/hari ); perasaan dorong/kram ( tenesmus ); defekasi berperdarahan per rektal.
f. Makanan/cairan
Tanda : Penurunan lemak subkutan/massa otot Kelemahan tonus otot dan turgor kulit
buruk.Membran mukosa; luka, inflamasi rongga mulut
g. Higien
Tanda : Bau badan.h.Nyeri/kenyamanan Gejala : Nyeri tekan pada kuadran kiri bawah
( mungkin hilang dengandefekasi ).Titik nyeri berpindah, nyeri tekan ( atritis ). Nyeri mata,
fotofobia (iritis).
i.Nyeri Keamanan
Tanda : Lesi kulit mungkin ada misalnya : eritema nudusum ( meningkat, nyeri tekan, kemerahan
dan membengkak.
2.RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN