D DENGAN
GASTROENTERITIS
DI
OLEH :
2019
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Definisi
buang air besar lebih dari 4 kali dan pada bayi lebih dari 3 kali pada anak,
konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
yang terus menerus untuk dapat bertahan hidup terus. Makanan tersebut
jaringan-jaringan yang tua atau rusak dan memegang peranan utama dalam
suplai yang berkesinambungan untuk tubuh seperti air, elektrolit, zat gizi
Sebelum zat-zat air, elektrolit, zat gizi ini diperoleh tubuh makanan
6
dinding Tractus Gastrointestinal terdiri dari empat lapisan dinding, yaitu :
dua lapisan otot : lapisan otot sirkuler dan lapisan otot logitudinal), tunica
a. Mulut
oris), belakang (istmus favcium), dinding samping bibir dan pipi, batas atas
Dasar rongga mulut terdiri dari mandibula (rahang bawah), lidah, regio
salah satu alat bantu sistem pencernaan karena berperan sebagai alat
b. Pharing
7
Pharing atau tekak merupakan suatu saluran muskulo fibrosa, panjang kira-
kira 12 cm, terbentang tegak lurus antara basis cranii (dasar tengorokan)
cricoidea. Jadi pharing penting untuk lalunya bolus (makanan yang sedang
c. Esophagus
d. Lambung
dibagian atas agak kekiri sedikit pada rongga abdomen dibawah diafragma.
penyembuhan eritrosid.
e. Usus Halus
terletak sebelah bawah lambung dan hati, panjang kurang lebih 7 meter.
1) Duodenum
8
Disebut juga usus dua belas jari. Panjang kira-kira 20 cm,
Fungsi dari usus halus antara lain menerima zat-zat makanan yang
9
f. Usus Besar
Usus besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seolah-
kurang lebih 140 cm terbentang dari valvula ileocaecalis sampai anus. Usus
besar terdiri dari colon asendens, colon transversum, colon desenden dan
sigmoideum. Fungsi usus besar adalah untuk absorbsi air untuk kemudian
g. Anus
rektum dengan dunia luar, terletak didasar pelvis dindingnya diperkuat oleh
3. Etiologi
a. Faktor infeksi:
10
3) Jamur; candida enteritis.
(entamoebahystolityca, giardialamblia).
dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak
b. Faktor malabsorbsi
Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering intoleransi laktosa,
2) Malabsrobsi lemak.
3) Malabsorbsi protein.
c. Faktor makanan.
d. Faktor fsikologis.
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih
besar).
4. Patofisiologi
a. Gangguan osmotik
11
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
terjadi pergeseran cairan dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga
b. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan
usus.
12
Menurunnya pemasukan/ hilangnya cairan akibat muntah, diare,
demam, hiperpentilasi
Disfungsi seluler
Syok hipovolemik
Kematian
meningkat, napsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare,
tinja cair, mungkin disertai lendir atau darah, warna tinja makin lama
daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defikasi dan tinja makin lama
makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari
13
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan dapt
bayi ubun-ubun besar cekung, tonus dan turgor kulit berkurang, selaput
lendir mulut dan bibir terlihat kering. Berdasarkan banyak cairan yang
hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang dan berat. Bila
dan hipertonik.
gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah
karena :
b. Ketosis kelaparan.
14
d. Berpindahnya ion natrium dari cairan ekstrasel ke cairan intrasel.
6. Komplikasi
a. Dehidrasi
volume cairan yang hilang sama dengan atau lebih dari 100 ml/kg.
mEq/L.
mEq/L.
b. Syok hipovolemik
d. Hipokalsemia
15
e. Hiponatremia
f. Hipoglikemia
i. Malnutrisi energi protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga
mengalami kelaparan.
j. Asidosis.
7. Pemeriksaan diagnostik
diagnosis (kausal) yang tepat sehingga kita dapat memberikan obat yang
a. Pemeriksaan tinja
b. Pemeriksaan darah
1) Darah lengkap
16
mal nutrisi/malabsrobsi tekana fungsi sumsum tulang (proses
ginjal.
8. Pengobatan
a. Pengobatan kausal
biakan.
enteral.
17
b. Pengobatan simptomatik
2) Adsorbent.
3) Antiemetik.
4) Antipiretik.
c. Pengobatan cairan
18
ginjal) cairan yang dianjurkan adalah Half Strength Darrow Glukose
glukosa.
a) 24 jam pertama:
(1) Dehidrasi ringan; 180 ml/kg (sekitar 3 ¼ fl. oz per lb) per
hari.
(2) Dehidrasi sedang; 220 ml per kg (sekitar 4 fl. oz per lb) per
hari
(3) Dehidrasi berat; 260 ml per kg (sekitar 4 ¾ fl. oz per lb) per
hari
b) Hari-hari berikutnya:
yang dihitung secara kasar lewat buang air besar atau lewat
d. Pengobatan diuretik
Jenis makanan:
19
a) Susu (ASI/ susu formula yang mengandung laktosa rendah dan
tim) bila anak tidak mau minum susu karena di rumah sudah
c) Susu khusus yaitu susu yang tidak mengandung laktosa atau susu
e. Obat-obatan
dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras dan
sebagainya).
20
Asuhan keperawatan bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan
1. Pengkajian
1996). Pada tahap ini semua data dan informasi tentang klien yang
a. Pengumpulan data
lendir dan darah sebanyak lebih dari 3 kali sehari, berwarna kehijau-
makan dan mungkin ada demam ringan atau demam tinggi pada
21
3) Riwayat penyakit sekarang
(Ngastiyah, 1997).
anak tidak mau makan dan minum, tidak ada pemberian cairan
yang pernah diderita oleh anak maupun keluarga dalam hal ini orang
Disini hal-hal yang ditanyakan meliputi keadaan ibu saat hamil, gizi,
kesehatan anak sebelum lahir, saat lahir, dan keadaan anak setelah
lahir.
22
6) Tumbuh kembang
kemandirian.
7) Imunisasi
8) Psikososial
penyakit anak.
9) Kesehatan fisik
seperti frekuensi buang air besar dan buamg air kecil di rumah dan
23
di rumah sakit. Selain itu ditanyakan tentang konsistensi , warna dan
bau dari objek eliminasi. Kebiasaan tidur seperti tidur siang, malam,
kognitif anak, pola emosi anak saat dirawat, pola psikologi keluarga
penyakit anaknya.
atau norma yang berlaku dalam keluarga dan pola rekreasi serta
b. Pemeriksaan fisik
ubun besar cekung, mukosa bibir kering dan turgor kulit berkurang
24
nyeri atau distensi abdomen, demam dan terjadinya penurunan berat
badan
(Marylinn.E.Doenges, 1999)
a) Aktifitas/istirahat
b) Sirkulasi
c) Integritas Ego
d) Eliminasi
e) Makanan/cairan
lanjut.)
25
f) Hygene
Tanda : rambut rontok, kuku kotor dan rapuh, tanda erosi email
g) Neurosensori
h) Nyeri/ketidaknyamanan
i) Keamanan
j) Interaksi sosial
3) Pemeriksaan penunjang
c. Analisa data
26
dianalisa sebagai berikut : untuk menganalisa data dapat dibedakan
Data subyektif yaitu data yang didapat dari ungkapan atau keluhan
klien dalam hal ini anak dan ortu sedangkan data obyektif yaitu data
2. Diagnosa keperawatan
status atau masalah kesehatan potensial atau aktual (Gaffar, 1999: 61).
masalah klien yang dapat ditangani oleh perawat (Doenges, 2000: 46).
27
b. Menurut Tucker et all ( 1999 ), halaman 958-960
1). Diare yang berhubungan dengan iritasi usus, proses infeksi atau mal
absorbsi usus.
kurangnya informasi.
28
3. Perencanaan
perawatan adalah bukti tertulis dari tahap dua dan tiga proses keperawatan
Tujuan :
Diare teratasi
Kriteria hasil :
encer.
Rencana Keperawatan :
minuman dingin.
29
e. Observasi demam, letargi,takikardi.
Rasional :
diare.
Dx. 2. Kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake dan output
tidak seimbang.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Berat badan dalam batas normal sesuai dengan tinggi dan umur klien,
Rencana Tindakan :
30
c. Observasi dan catat respon terhadap diit yang diberikan.
Rasional :
selama sakit.
penyembuhan.
menyenangkan.
Dx. 3. Resiko terjadi defisit volume cairan b/d kehilangan cairan berlebihan
Tujuan :
Kriteria hasil :
Berat badan normal, mukosa bibir lembab, keluaran urin normal 10-20
31
Rencana tindakan :
Rasional :
dehidrasi.
Dx. 4 Perubahan integritas kulit (iritasi pada daerah anal) b/d frekuensi diare
yang sering.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
32
b. Anjurkan orangtua untuk membersihkan daerah perianal dengan air
bahan katun.
Rasional :
substansi pengiritasian.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
dibutuhkan.
33
d. Sediakan informasi yang kurang sesuai kebutuhan dan jika diminta
Rasional :
dipelajari.
perasaan.
membantu.
Tujuan :
rumah,
Kriteria hasil :
Rencana tindakan :
anaknya.
34
c. Berikan penjelasan setiap akan melakukan prosedur tindakan
keperawatan.
Rasional :
kebutuhan.
4. Intervensi
diharapkan dari pasien dan/ atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat
keluarga dalam cara yang dapat diprediksi, yang berhubungan dengan masalah
35
perawatan lainnya). Contoh dari kedua tindakan yang dilakukan secara
tidur pasien, menimbang berat badan anak, menganjurkan ibu untuk tetap
dipesankan.
5. Evaluasi
dari hasil yang telah dicapai . Sebagai proses akhir berarti evaluasi
merupakan umpan balik bagi perawat akan berhasil atau tidaknya tujuan
atau mungkin bahkan timbul masalah baru yang sama sekali tak terduga.
Dalam hal ini evaluasi berarti juga sebagai langkah koreksi terhadap
yang lebih relevan. Evaluasi dalam hal ini berupa penentuan kriteriase yang
telah dicapai sebagian maupun semuanya dan sama sekali tidak tercapai
atau bahkan timbul masalah baru. Bila masalah teratasi maka rencana
tindakan dipertahankan tapi bila rencana tindakan belum teratasi maka perlu
modifikasi dan begitu pula bila timbul masalah baru. (Tucker et all, 1998)
36
nutrisi, anak akan menunjukan tanda-tanda terpenuhinya kebutuhan cairan,
anak tidak menunjukkan tanda tanda penurunan kesadaran yang lebih lanjut,
anak dapat melakukan aktifitas sesuai dengan kondisi fisik dan tingkat
normal.
37
BAB III
C. TINJAUAN KASUS
Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang Asuhan Keperawatan pada
An. D dengan diagnosa medis Gastroenteritis.
A. Pengkajian
I. Identitas klien
Nama : An D
Suku/Bangsa : Jawa
Agama :Islam
1) Ayah
Nama : Tn D
Umur : 26 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
2) Ibu
Nama : Ny M
38
Umur : 32 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SD
1) Prenatal
2) Natal
3) Postnatal
Bayi menangis segera setelah lahir, tidak ada sianosis, menghisap asi
4) Riwayat Kesehatan
39
c. Lamanya dirawat : -
f. Riwayat imunisasi :
- Hepatitis 3 kali
anak berak cair 5 kali, anak rewel/cengeng, makan dan minum tidak mau
mata cekung badan lemah, suhu 37 º C, tanggal 17 juni 2019 jam 09.30
a. Komposisi keluarga
- Klien anak ke 4
a. Personal sosial
40
- Dapat membantu pekerjaan sederhana
- Membuka baju
b. Motorik kasar
- Melempar bola
- Naik tangga
c. Bahasa
d. Motorik halus
1. Makan
(makanan kelurga)
disukai - -
d. Makanan pantangan
41
a. Jenis minuman
c. Minuman yang
disukai
jam -
3. Pernah/sedang bekerja -
4. Peran/sebagai anak -
1. Tidur
(jam/hari)
gelisah
42
2. Istirahat
(jam/hari)
(jam/hari)
d. Pola eliminasi
b. Jumlah - -
e. Gangguan/kelainan - -
d. Gangguan/kelainan - -
43
e. Pola persepsi dan gaya hidup sehat
Kebiasaan -
a. Keadaan Umum :
3) S u h u : 37º C
4) N a d i : 110 kali/menit
6) Pernapasan : 25 x/menit
9) Tinggi badan : 80 cm
44
b. Kepala : kepala simetris, lingkar kepala 49 cm, rambut hitam dan bersih,
distribusi merata
c. Mata : Visus 6/6, tidak anemis pupil isokor, reflek terhadap cahaya baik
e. Pola hubungan dan peran : yang mengasuh anak orang tua / ibu,
lawan bicara cukup responsif. Peran anak sebagai orang yang berhak
h. Telinga simetris, lubang telinga bersih tidak ada serumen dan tidak
i. Mulut : bentuk bibir tidak terdapat labioscisis, jumlah gigi 10 gigi, tidak
ada caries.
k. Thorak simetris kiri dan kanan, tidak ada kiposis atau lardosis, lingkar
jantung terdengar jelas. Bj 1 pada ics 2-3 linea sentralis dekstra sinistra,
45
Bj 2 pada ics 4-5 linea sentralis sinistra dan linea linea medioclafikularis
sinistra, terdengar jelas dan teratur, tidak ada bunyi jantung tambahan,
8 kali/menit.
--
a. Kaotin sy 3 x 1
c. Cefadroxil sy 125 mg 3 x 1
d. Antasida sy 3 x ½
46
B. Data Fokus
1. Data Subjektif
- Anak saya berak encer sudah lima kali sejak kemarin pagi, berwarna
kuning
2. Data Objektif
- KU lemah.
- Temp 37° C
- Respirasi 25 kali/menit.
- Mata cekung
- .
47
D. C. DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KOLABORASI
48
(1) (2) (3) (4) (5)
5 17 juni 2019 Gangguan pola tidur b/d BAB sering 17 juni
ditandai dengan : 2019
Ds :
“ Anak saya sering terbangun karena
BAB “
Do : - Anak gelisah
- BAB encer
- Warna kuning
- P : 110 x / mnt
- Jumlah jam tidur 8-10 jam
-
Kurang pengetahuan orang tua tentang
17 juni 2019
6 penyakit dan perawatan untuk anak b/d
17 juni
kurangnya informasi ditandai dengan :
2019
Ds :
“Orang tua sering bertanya”
“ Ini obat apa ? “
Do : Pendidikan ibu SD
49