I. Pendahuluan
untuk mengurasi rasa tidak nyaman akibat dari munculnya gigi. Terkadang benda
yang digigit kemudian tidak sengaja tertelan oleh anjing tersebut sehingga
mengganggu kesehatan anjing. Kebiasaan ini juga dilakukan oleh anjing dewasa
lambung anjing dapat menyebabkan obstruksi baik obstruksi parsial maupun total
gastrotomi (Tobias, 2006). Gastrotomi adalah incisi pada dinding lambung sampai
menembus lumen (Fossum, 2002). Teknik ini merupakan prosedur operasi yang
relatif aman dan umum digunakan (Tobias, 2006). Operasi ini dilakukan dibawah
Laporan kasus mandiri dibuat agar penulis dapat melaporkan secara lebih
rinci tentang kegiatan kasus mandiri, mulai dari persiapan alat, persiapan hewan,
Posisinya bevariasi tergantung jumlah ingesta. Lambung kosong berada pada axis
longitudinal tubuh sedang pada lambung penuh berada pada axis transversal
sampai axis longitudinal tubuh pada permukaan lateral dan ventral dinding
abdomen. Bagian fundus melekat pada diafragma, sebagian tertutupi oleh organ
hati, sedangkan bagian pilorus berada di tengah rongga abdomen sejajar dengan
fundus, badan, atrium dan pilorus. Kardiak adalah daerah kecil yang berada pada
bagian kiri atas kardia. Badan adalah suatu rongga yang berdampingan dengan
lapisan tunika serosa (Sturtz et al., 2012). Lapisan ini tersusun atas sel epitel
squamus selapis dan jaringan ikat areolar. Lapisan sebelah dalam disebut lapisan
3
muskularis propia yang merupakan lapisan otot. Lapisan ketiga disebut lapisan
submukosa (Tortora, et al., 2009). Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat, saraf,
pembuluh darah dan pembuluh limfa. Lapisan paling dalam disebut lapisan
mukosa. Lapisan ini terdiri atas jaringan epitel dan mukosa yang memiliki banyak
kelenjar (Strutz et al., 2012). Pada mukosa terdiri dari 3 tipe sel yang
menghasilkan mukus, yaitu sel goblet, sel Chief dan sel parietal. Sel goblet
untuk melapisi makanan dan untuk memproteksi dinding dari enzim digesti. Sel
Chief ditemukan pada bagian fundus, sel ini menghasilkan pepsinogen yan
terdapat pada bagian fundus, sel ini menghasilkan asam klorida (HCl) yang dapat
(Aspinall, 2004).
Getah lambung merupakan hasil dari sekresi sel epitel permukaan dan
Konsistensi dapat sangat cair pada pH 1 atau sangat kental pada saat puasa. Getah
lambung terdiri atas air, bahan organis, nonorganis dan HCl. Bahan organis terdiri
Renin adalah enzim yang menggumpalkan susu yang terdapat pada lambung
hewan muda. Lipase merupakan enzim yang menghidrolisis lemak menjadi asam
4
lemak dan gliserol. HCl merupakan bagian terpenting pada getah lambung. Fungsi
pepsin dalam mencerna protein dan bertindak sebagai antiseptik pada lambung
(Marta, 2011).
kecepatan sekresi lambung bertambah pada waktu makan. Ada 2 stimuli yang
Sekresi getah lambung dapat diakibatkan dari stimulasi ujung saraf pada
mulut dan faring, bau, pandangan dan pikiran terhadap makanan (Marta, 2011).
mekanis terjadi akibat reflek ujung saraf dalam mukosa lambung atau akibat
akibat bahan-bahan kimia yang ada dalam makanan yang dihasilkan selama
Fase intestinal terjadi akibat dari zat yang terbentuk selama pencernaan
Sekresi fase sefalik dapat dihambat dari pusat yang lebih tinggi karena bau
atau pandangan pada makanan yang tidak enak dan respon sekretoris karena
pelepasan gastrin dapat dikurangi. Pengaruh saraf juga dapat menginhibisi sekresi
(Marta, 2011).
esofagus dan mulut. Vomit merupakan suatu gerak reflek untuk mengeluarkan
racun yang masuk bersama makanan atau apabila tubuh pada keadaan tertentu
sehingga tidak dapat menerima makanan terlalu banyak atau terlalu kasar (Marta,
2011).
6
2.2. Gastrotomi
sehingga dapat mencerna daging dalam jumlah besar. Kebiasaan anjing adalah
menelan daging dalam potongan besar dengan minimum kunyahan dan sering
menelan tulang. Dari faktor ini dapat menyebabkan ingesta tidak dapat dicerna
sehingga menimbulkan gejala klinis dalam waktu lama. Apabila terjadi gastritis
akibat adanya iritasi lokal atau di sepanjang daerah pilorus maka akan
patologis seperti ulcerasi, biopsi menghilangkan tumor dan lesi-lesi fokal (Tobias,
2010).
elektrolit harus dikoreksi. Hewan harus dicukur pada bagian pertengahan toraks
dieksplorasi secara total. Incisi abdomen dimulai dari xiphoideus sampai kranial
umbilikus. Semua alat yang akan digunakan dalam operasi harus dalam keadaan
memungkinkan incisi dilakukan ditengah antara kurvatura mayor dan minor pada
7
daerah yang sedikit vaskularisasinya. Stay suture dapat diberikan di tepi luka
incisi yang berfungsi untuk membantu menarik dan membuka sehingga isi
lambung dapat dikeluarkan dengan Allis tissue forceos, Carmalt atau Kelly
Ada banyak beberapa metode untuk menutup luka incisi pada lambung.
Beberapa ahli bedah menutup mukosa lambung keseluruhan dengan jahitan pola
menerus untuk mengurangi perdarahan dalam lambung. Ahli bedah yang lain
menutup lambung denga dua lapis jahitan namun hanya sampai pada lapisan
submukosa, sedang lapisan mukosa akan sembuh dengan sendirinya. Incisi yang
dilakukan pada daerah dekat pilorus dapat ditutup dengan satu lapis jahitan
terputus atau menerus. Untuk meutup lambung menggunakan benang yang dapat
diserap (absorbable), monofilamen ukuran 2-0 atau 3-0 dengan jarum taperpoin
(Tobias, 2010).
- Untuk dapat menarik lambung, tempatkan stay suture pada lambung, tusuk
kontaminasi.
- Untuk menutup luka incisi, jahit sepanjang luka incisi lambung dimulai
- Gunakan pola menerus sederhana atau pola Cushing sampai akhir incisi.
2010)
tingkat hematomesis, pucat, anemia dan melena yang terjadi. Makanan dapat
diberikan 12 sampai 24 jam setelah operasi jika hewan tidak muntah atau mual.
Muntah atau mual pasca operasi kemungkinan berasal dari ileus, abnormalitas
elektrolit, sakit, iritasi lambung atau kondisi lain. Penanganan pasca operasi
Anestesi adalah suatu keadaan hilangnya rasa atau sensasi tanpa atau
disertai dengan hilangnya kesadaran, bersifat sementara dan dapat kembali lagi
pada keadaan semula (Sudisma, 2006). Tindakan anestesi yang memadai meliputi
tiga komponen yaitu hipnotik (tidak sadarkan diri), analegesia (mati rasa) dan
relaksasi otot gerak. Ketiga target anestesi ini disebut Trias anestesi (Mangku dan
Senapathi, 2010). Tujuan anestesi dapat dicapai dengan pemberian obat secara
penting dalam tindakan operasi. Operasi tidak dapat dilakukan apabila anestesi
belum diberikan.
Anestesi umum adalah subtansi yang dapat menekan susunan saraf pusat
seluruh tubuh, reflek otot hilang, dan disertai dengan hilangya kesadaran. Anestesi
ini terdiri atas 2 jenis yaitu, anestesi volatil (inhalasi) dan non-volatil
hilangnya tonus otot, terdepresnya medulla oblongata sebagai pusat respirasi, dan
vasomotor, dan bila terjadi overdosis hewan akan mengalami kematian (Sudisma
et al., 2006).
melalui gabungan injeksi dan inhalasi. Anestesi umum inhalasi yang sering
eter, dan nitrous oksida. Anestesi umum yang diberikan secara injeksi meliputi
tidak menimbulkan rasa nyeri pada saat diinjeksi, absorbsinya cepat, waktu
induksi, durasi dan masa pulih dari anestesia berjalan mulus, tidak ada tremor
otot, memiliki indeks terapiuetik yang tinggi, tidak bersifat toksik, minimalisasi
efek samping pada organ tubuh seperti saluran pernafasan dan kardiovaskuler,
lain seperti relaksan otot, analgesik, dan sudah diketahui antidotnya. Untuk
anestesi atau dengan zat lain sebagai preanestesi dalam sebuah teknik yang
2.4.1. Atropin
kristal tidak bewarna dan tidak berbau, atau putih, bubuk kristalin. Atropin dalam
ditimbulkan oleh asetilkolin pada sel efektor organ tertentu pada kelenjar
eksokrin, otot polos, dan otot jantung, namun efek yang lebih dominan pada otot
jantung, usus, dan bronkus (Mangku dan Senapathi, 2010). Atropin menghambat
gastrointestinal dan saluran urinaria. Dan dosis yang sangat tinggi akan
iris dan lensa, hipersensitif pada obat antikolinergik, takikardia sekunder hingga
- 0,074 mg/kg IV, IM, atau SC (pak injeksi atropin, S.A-Fort Dodge, dalam
Plumb 2005)
- 0,02-0,04 mg/kg SC, IM, atau IV (Morgan 1988, dalam Plumb, 2005)
2.4.2. Ketamin
aksi yang cepat, juga memiliki aktivitas analgesik yang signifikan dan efek
dalam spuit yang sama, namun jangan mencampur ketamin dengan barbiturat atau
dizepam dalam satu spuit atau intravena yang sama karena presipitasi dapat terjadi
(Plumb, 2005).
dan juga dapat memblok serotonin, norepineprin, dan dopamin pada CNS. Sistem
Ketamin mempunyai efek anelgesia yang sangat kuat, akan tetapi efek
hipnotiknya lemah dan disertai dengan efek disosiasi. Pada mata obat ini
Pada jantung dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung. Dan pada
kucing, dapat menyebabkan efek hypotermik ringan, temperatur tubuh turun rata-
rata 1,60 C setelah pemberian obat. Efeknya pada tonus otot bervariasi, tapi
ketamin umumnya dapat menyebabkan peningkatan tonus otot atau tidak sama
sekali. Ketamin tidak menghilangkan reflek pinnal dan pedal, baik photik,
tekanan arteri pulmonari, dan tekanan venosus sentral. Efeknya pada seluruh daya
inotropik jika sistem simpatetik telah diblok. Ketamin tidak menekan sistem
respiratori secara signifikan, namun dosis yang lebih tinggi dapat menurunkan
ketamin tidak memberikan efek yang baik pada relaksasi otot, maka obat ini
meningkatkan tekanan CSF (cerebro spinal fluid) dan pemakaian tidak ditujukan
pada hewan yang mengalami trauma pada kepala. Penggunaan Ketamin juga
meningkat dan prosedur yang melibatkan pharing, laring, atau trakea. Hewan
14
darah, lakukan dengan hati-hati dalam mengontrol haemoragi pasca bedah (seperti
(recovery) ketamin dapat diperpanjang, dan efek stimulatori pada jantung dari
- Atropin (0,044 mg/kg) IM, dalam 15 menit diberi xylazin (1.1 mg/kg) IM, 5
menit kemudian diberi ketamin (22 mg.kg) IM (Booth 1988, dalam Plumb
2005).
- Xilasin 2.2 mg/kg IM, dalam 10 menit diberi ketamin 11 mg/kg IM. anjing
dengan berat lebih dari 22.7 kg (50 pon) dosis dikurangi pada kedua obat di
2.4.3. Xylasin
sedatif dan analgesik pada beragam spesies dengan kemampuan relaksasi otot.
Efek dari xylasin adalah dapat menyebabkan emesis (muntah) pada anjing dan
kucing. Efek pada sistem kardiovaskuler meliputi peningkatan inisial total resistensi
periperal dengan peningkatan tekanan darah diikuti dengan periode panjang dari
tekanan darah yang rendah. Efek bradikardia dapat terlihat pada beberapa hewan yang
mengalami heart blok derajat 2-3 atau aritmia yang lain. Menurunkan cardiac output
sebesar 30%. xilasin dilaporkan dapat meningkatkan efek aritmogenik dari epineprin
pada anjing. Xylasin dalam dosis yang tinggi dapat mengakibatkan menekan sistem
pernapasan, dengan penurunan volume tidal dan frekuensi nafas. Pada anjing
- 1,1 mg/kg IV, 1,1-2,2 mg/kg IM atau SC (Rompun@-Miles dalam Plumbs 2005)
- 0,6 mg/kg IV, IM sebagai sedatif (Morgan 1988, dalam Plumb 2005)
- Sebagai analgesik 0,1-1 mg/kg IV, IM, atau SC, untuk pasca operatif berkisar
0,1-0,5 mg/kg IV, IM, atau SC (Caroll 1999 dalam Plumb 2005).
16
3.1. Materi
operasi ini adalah anjing betina lokal berumur 5 bulan, air sabun, alkohol 70 %,
iodin tin, atropin sulfat 0,025%, ketamin HCl 10%, xylazin 2%, larutan penicillin-
streptomisin, infus NS, injeksi ampicillin 10 %, dan salep betadine, benang vicryl
Alat-alat yang digunakan pada operasi ini adalah handle scalpel dan blade
(pisau), gunting lurus dan bengkok, needle holder, pinset chirurgis, pinset
anatomis, seperangkat hemostatik forcep, allis forceps, duk klem, duk steril, jarum
3.2. Metode
Meja operasi disterilisasi dengan cara dilap dengan lap basah, lalu
keadaan steril diletakkan di meja khusus secara berurutan dan rapi di dekat meja
operasi.
17
puasa minum minimal 6 jam dengan tujuan pengosongan lambung supaya tidak
mendesak diaphragma selama operasi sehingga tidak terjadi muntah. Setelah itu
tekanan darah. Bagian yang akan diincisi yaitu daerah linea alba dicukur
rambutnya dengan silet tajam searah rebah rambut dengan terlebih dahulu
dibasahi dengan air sabun. Daerah yang sudah dicukur kemudian dibasuh dengan
air, diolesi alkohol secara sirkuler dari sentral ke perifer. Setelah itu dioleskan
Cincin, jam tangan, gelang dan asesoris lain yang mengganggu harus
dilepas. Operator dan co-operator memakai masker dan penutup kepala, kemudian
membersihkan tangan dan celah kuku, tangan dicuci dari ujung jari sampai siku
dengan sabun dan disikat, setelah itu tangan dibilas dengan air yang mengalir dan
akan lebih baik jika memakai air hangat. Tangan dicuci dengan alkohol 70 % dan
dibiarkan kering sendiri. Setelah itu tangan dianggap steril dan tidak boleh
memegang apapun. Tangan harus dalam posisi terangkat. Operator dan co-
Anestesi umum yang digunakan adalah kombinasi dari Ketamin HCl 10 % dengan
secara intramuskuler.
posisi. Daerah linea alba diolesi alkohol secara sirkuler dari arah sentral ke
tincture dengan cara yang sama. Duk dipasang pada bagian bawah tubuh
hewan, kemudian kiri, atas dan yang terakhir bagian kanan hewan dan
dipertahankan posisi duk dengan duk klem. Irisan pada dinding abdomen
forceps. Sebelum dilakukan irisan pada linea alba, muskulus yang terletak
pada kanan kiri garis median dijepit dengan allis forceps kemudian dengan
menggunakan gunting atau scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba.
19
dua lapis jahitan menggunakan benang vicryl dan jarum berujung bulat.
peritonium.
infus NS untuk mengganti cairan yang hilang dan untuk koreksi keseimbangan
elektrolit secara intravena. Luka bekas operasi diolesi salep betadine. Selain itu
IV. Hasil
putih, coklat dan hitam, berat badan 4,3 kg, milik Reno dan Rio dengan alamat
Anamnesis :
Nafsu makan baik, belum pernah vaksin dan obat cacing, banyak kutu dan
Status Praesens :
d. suhu : 39,1 ºC
k. Kelamin dan perkencingan : palpasi ginjal dan vesica urinaria tidak ada
kepincangan.
4.2. Operasi
monitoring waktu dari pre-operasi sampai pasca operasi ditunjukkan pada tabel 1
dua kali sehari selama 5 hari, Betadine dua kali sehari sampai luka kering. Selain
itu juga dilakukan monitoring perkembangan kondisi anjing pasca operasi selama
7 hari.
Frek.
Hari ke-/ Pulsus Temp
Obat Nafas Keterangan
Tgl (menit) (°C)
(menit)
38,1
1) Ampicillin 40 100 Anjing sudah sadar,
23/08/17 inj 0,5 cc lemas, jahitan tidak ada
yang lepas (jumlah jahitan
Betadine
13), daerah jahitan tidak
Infus NS bengkak, urinasi lancar.
3)
25/08/17 Ampicillin Makan lahap dengan
Pagi inj 0,5 cc 36 92 38,0 kaldu, Jahitan tidak ada
Betadine yang lepas (jumlah jahitan
13), daerah jahitan
Infus Ns bengkak, urinasi lancar,
I’m boost belum defikasi.
V. Pembahasan
putih, berat badan 5 kg, milik Reno dan Rio dengan alamat jalan Kaliurang KM 6
Sleman, Yogyakarta. Anjing secara umum dalam keadaan sehat, belum pernah
dan pemeriksaan fisik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kondisi pasien yang
menunjukkan anjing tenang namun ekspresi muka lesu (karena stress), frekuensi
nafas 40x permenit, pulsus 104x permenit dan suhu 39,1oC sebelum operasi
namun turgor kulit normal (<2 detik), kulit kropeng, terdapat kutu dan caplak,
tidak ada rasa sakit, anus bersih, sistole dan diastole dapat dibedakan, tidak ada
pulsasi pada vena jugularis. Palpasi ginjal dan vesika tidak ada rasa sakit dan
urinasi lancar. Reflek perineal, papebrae dan pedal bagus. Berjalan normal dengan
puasa minum 6 jam sebelum operasi. Menurut Fossum (2002), pada anjing muda
dapat dipuasakan makan selama 8 jam dan 4 jam puasa minum sudah cukup
hewan. Sebelum operasi dimulai dilakukan hewan dicukur pada bagian linea alba
yang sebelumnya diolesi dengan air sabun untuk mempermudah pencukuran dan
membersihkan kotoran yang tidak larut air. Kemudian dilakukan sterilisasi meja
operasi menggunakan lap basah kemudian di semprot alkohol 70% dan dilap
menggunakan lap steril. Alat – alat operasi dalam keadaan steril diletakkan pada
meja khusus secara berurutan dan rapi di dekat meja operasi. Operator dan co-
operator harus dalam keadaan steril sebelum dan selama berlangsungnya operasi.
Tangan dicuci dengan air sabun, disikat kemudian dibilas dan dicelupkan dalam
Pramedikasi yang digunakan adalah atropin sulfat 0,25 dengan dosis 0,04
adalah untuk meniadakan kegelisahan sehingga hewan menjadi lebih tenang dan
terkendali, memperkuat efek anestesi sehingga anestesi bekerja lebih dalam dan
pada anestesi serta mengurangi efek yang tidak diinginkan dan nyeri pada
dilakukan anestesi umum dengan ketamin HCl 10% dengan dosis 15 mg/kgBB
Kedua obat ini merupakan agen kombinasi yang saling melengkapi antara efek
xylazinee memberikan efek relaksasi otot yang baik. Penggunaa xylazinee dapat
mengurangi sekresi saliva dan peningkatan tekanan darah yang diakibatkan oleh
ekonomis, induksi dan pemulihan cepat, mempunyai pengaruh relaksasi yang baik
intramuskuler dan akan berakhir setelah 1 jam, sedangkan efek anastesi ketamin
HCl akan berlangsung selama 30-40 menit dan untuk recovery dibutuhkan waktu
5-8 jam (Sardjana dan Kusumawati, 2004). Sebelum di injeksi ketamin HCl dan
ekstremitasnya di meja operasi dengan posisi rebah dorsal. Pada bidang yang akan
diincisi dioles povidone iodine secara sirkuler dari sentral ke perifer. Setelah itu
ditutup duk dan difiksir menggunakan duk klem. Incisi abdomen dimulai dari
irisan difiksasi dengan allis forceps. Sebelum dilakukan irisan pada linea alba,
muskulus yang terletak pada kanan kiri garis median dijepit dengan allis forceps
kemudian dengan menggunakan scalpel dibuat irisan kecil pada linea alba,
29
(Budras, et al., 2007). Selanjutnya Gastrium di alasi dengan kasa steril yg telah
kurvatura mayor dan kurvatura minor pada daerah yang sedikit pembuluh
darahnya. Menurut fossum (2002), incisi pada gastrium dilakukan pada daerah
yang sedikit pembuluh darahnya pada ventral gastrium, antara kurvatura minor
dan kurvatura mayor. Penutupan lambung dilakukan dengan dua lapis jahitan,
jahitan pertama dengan pola sederhana menerus melibatkan tunika serosa, tunika
acid. Pola jahitan yang dipakai sesuai sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Slatter (2003), yaitu dinding lambung ditutup dengan dua lapis jahitan inverting.
Jahitan pertama di jahit dengan pola sederhana menerus yang terdiri dari lapisan
bisa diserap yaitu polyglactin acid. Jahitan yang kedua menggunakan model
lambert menerus, hanya melibatkan tunika serosa dan muskularisnya saja dengan
benang catgut chromik. Jahitan ini sesuai dengan metode Fossum (2002) yaitu
jahitan menerus lambert hanya pada lapisan serosa dan muskularisnya saja,
mengalami kontraksi pada saluran cerna dan ada indikasi untuk vomit. Menurut
Plumb (2005), efek dari xylazinee dapat menyebabkan emesis (muntah) pada
sintetik yang dapat diserap oleh tubuh melalui proses hidrolisis dalam 56 – 70
hari, mempunyai ligasi yang kuat dan sedikit memberi trauma pada jaringan
merupakan benang yang dapat diserap seraca enzimatis, memiliki daya ikat antara
7-19 hari dan diserap sempurna dalam tubuh antara 70 hari (Ma’aruf, 2016). Kulit
dijahit dengan pola sederhana tunggal menggunakan benang silk. Benang silk
merupakan benang yang tidak diserap sehingga harus diambil ketika luka sembuh.
ampisilin untuk menghindari infeksi sekunder dengan dosis 10 mg/kgBB dan pada
luka diberi povidone iodin. Untuk menghindari hipotermi dapat dilakukan dengan
Anjing yang telah dioperasi tidak boleh diberi makan selama 2 hari. Untuk
mengganti cairan dan energi yang digunakan, anjing diinfus menggunakan infus
NS. Pemberin infus bertujuan untuk mengatasi kondisi kritis, sel-sel endotelium
31
karena gradien osmosis. Plasma expander berguna untuk mengganti cairan dan
Pada luka incisi diberi povidone iodine selama 7 hari sampai luka
mengering sebanyak dua kali sehari. Iodine merupakan germicidal yang bekerja
dengan cepat. Bakteri terbunuh dalam waktu 1 menit, dan spora bakteri akan
terbunuh setelah 15 menit. Iodine juga dapat untuk mengobati luka, serta melawan
Pakan cair diberikan setelah 2 hari. Pakan cair berupa kuah kaldu di
campur dengan hati yang sudah di haluskan,karena tidak terjadi muntah kemudian
hari berikutnya makanan diberikan secara bertahap yaitu nasi di campur dengan
berlebihan.
Fossum (2002), proses kesembuhan luka dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu
inflamasi, debris, perbaikan, dan pematangan. Pada hari pertama jahitan masih
pertumbuhan dan aktfitasi sel radang yaitu makrofag, limfosit dan fibroblast. Fase
kedua atau pada hari ke 2 dan ke 3 yaitu debris yang akan didominasi oleh sel
polimorfonuklear, sel ini akan memfagositosis kotoran dan bakteri serta jaringan
nekrosis. Pada hari ke 4-5 luka jahitan mulai mengering, atau fase perbaikan pada
32
fase ini telah terjadi pembentukan epitel baru. Setelah 7 hari post operasi
mulai mengering. Pada hari ke-7 dilakukan pengambilan benang jahit agar tidak
VI. KESIMPULAN
dilakukan untuk mengambil benda asing. Membuka dinding gastrium dengan cara
incise gastrium dilakukan diantara kurvatura minor dan kurvatura mayor yang
sedikit pembuluh darahnya. Penutupan luka gastrium dengan dua pola jahitan,
baik ditandai dengan tidak adanya muntah darah, feses normal, hewan lincah,
nafsu makan baik. Perawatan pasca operasi yang tepat dilakukan untuk mencegah
terjadinya infeksi dan menjadikan luka pasca operasi menjadi cepat sembuh dan
kering.
34
Daftar Pustaka
Lampiran
1. Persiapan Hewan
operasi dilakukan.
2. Hewan ditimbang.
operasi
37
4. Injeksi atropin
7. Persiapan Alat
38
8. Persiapan Operator
Cuci tangan