A. DEFINISI
TUMOR merupakan sel-sel abnormal yang terbentuk hasil proses
pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi. Tumor gaster adalah
penyakit yang terjadi di lambung, dimana Penyakit ini diduga dipicu karena
adanya radang lambung yang dibiarkan.Tumor gaster biasanya bersifat jinak,
namun apabila tidak segera diatasi maka bisa menyebabkan tumor gaster yang
ganas. Tumor jinak dibagi atas tumor jinak epitel (benigna epithelial tumor)
dan tumor jinak non epitel. Neoplasma jaringan ikat yang banyak ditemukan
adalah tumor otot polos. Salah satu gambaran yang mengarah ke jinak ialah
ukurannya yang kecil, berkapsul, aktivitas mitolik yang rendah dan tidak
ditemukan nekrosis (Rubenstein, 2007).
B. Anatomi dan Fisiologu Gaster
1. Anatomi Gaster
Lambung adalah organ pencernaan yang paling melebar, dan terletak di
antara bagian akhir dari esofagus dan awal dari usus halus. Lambung
merupakan ruang berbentuk kantung mirip huruf J, berada di bawah
diafragma, terletak pada regio epigastrik, umbilikal, dan hipokondria kiri
pada regio abdomen (Widjaja,2007). Secara anatomik, lambung memiliki
lima bagian utama, yaitu kardiak, fundus, badan (body), antrum, dan pilori.
a. Kardia adalah daerah kecil yang berada pada hubungan
gastroesofageal (gastroesophageal junction) dan terletak sebagai pintu
masuk ke lambung.
b. Fundus adalah daerah berbentuk kubah yang menonjol ke bagian kiri
di atas kardia.
c. Badan (body) adalah suatu rongga longitudinal yang berdampingan
dengan fundus dan merupakan bagian terbesar dari lambung.
d. Antrum adalah bagian lambung yang menghubungkan badan ( body) ke
pilorik dan terdiri dari otot yang kuat.
e. Pilorik adalah suatu struktur tubular yang menghubungkan lambung
dengan duodenum dan mengandung spinkter pilorik (Schmitz &
Martin, 2008).
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan penyakit dan pengobatan yang
diantisipasi.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan
anoreksia.
3. Nyeri akut berhubungan dengan adanya sel epitel abnormal.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif dan
ketidakadekuatan pertahanan sekunder.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan kognitif.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
C. IntervensiKeperawatan
Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam merencanakan progran terapi yang tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi dan social
Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas seperti kursi roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi kekurangan dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA