TUMOR GASTER
1941313007
PROFESI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
TUMOR GASTER
5. Penatalaksanaan
Menurut Brunner and Suddarth (2013) tidak ada pengobatan yang
berhasil menangani karsinoma lambung kecuali mengangkat tumornya.
Bila tumor telah menyebar ke area lain yang dapat di eksisi secara
bedah, penyembuhan tidak dapat dipengaruhi. Pada kebanyakan pasien
ini paling efektif untuk mencegah gejala seperti obstruksi dapat
diperoleh dengan reaksi tumor. Bila gastrektomi subtotal radikal
dilakukan, puntung lambung di anastomosikan pada yeyenum, seperti
pada gastrektomi untuk ulkus. Bila gastrektomi total dilakukan
kontinuitas gastrointestinal di perbaiki dengan anastomosis pada organ
vital lain seperti hepar, pembedahan dilakukan terutama untuk tujuan
paliatif dan bukan radikal. Pembedahan paliatif dilakukan untuk
menghilangkan gejala obstruksi dan disfagia. Untuk pasien yang
menjalani pembedahan namun tidak menunjukkan perbaikan,
pengobatan dengan kemoterapi dapat memberikan kontrol lanjut
terhadap penyakit dan paliasi.
6. Komplikasi
Menurut Brunner and Suddarth (2013) komplikasi dari tumor gaster
adalah sebagai berikut :
1. Perforasi
2. Hematemesis
3. Obstruksi pada bagian bawah lambung dekat pilorus
4. Adhesi
5. penyebaran pada berbagai organ seperti hati, pankreas dan kolon.
7. Patofisiologi
Kanker dapat terjadi pada semua bagian lambung tetapi lebih sering
ditemukan pada sepertiga distal. Kebanyakan kanker-kanker lambung
adalah adeno karsinoma dan terjadi dalam bentuk-bentuk polypoid,
ulseratif atau infiltratif. Bentuk ulseratif merupakan bentuk yang paling
sering terjadi dan mungkin menampakkan gejala-gejala semacam ulkus
peptikum, yang karenanya sering kali memperlambat diagnosis dan
mendorong pasien untuk mengobati sendiri.
Tumbuhnya kanker pada pintu masuk atau pintu keluar lambung
dapat menimbulkan tanda-tanda obstruksi esofagus dan pilorus (nyeri
ulu hati dan cepat kenyang). Pada umumnya bagaimanapun tanda-tanda
awal dari kanker lambung tersebut tidaklah nampak. Kanker lambung
dapat menyebar secara langsung melalui dinding lambung jaringan-
jaringan yang berdekatan, ke pembuluh limfe, ke kelenjar limfe regional
di lambung, ke organ-organ perut lain dan cenderung menyebar ke arah
intraperitoneal. Prognosis tergantung pada dalamnya invasi dan
tingkatan metastasis
C. Landasan Teoritis Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a) Identitas Pasien
Nama, Umur, No. RM, Tanggal lahir, Jenis kelamin,
tanggalmasuk, diagnosa medis, alamat
2. Riwayat Kesehatan Pasien
a. Alasan Masuk Rumah sakit
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan lalu
d. Riwayat kesehatan keluarga
4. Fungsional Gordon
a. Pola persepsi
Pada pasien tumor gaster biasanya klien menghubungkan penyakit
yang dideritanya dengan kebiasaan atau pola hidup yang mereka
jalani. Penderita pada umumnya tidak siap terhadap tindakan yang
akan dilakukan untuk pengangkatan tumor.
b. Pola nutrisi metabolik
Kebiasaan diet buruk, anoreksia, mual atau muntah, intoleransi
makanan, perubahan pada berat badan, berkurangnya massa otot
merupakan gejala yang timbul akibat tumor gaster.
c. Pola eliminasi
Biasanya akan terjadi perubahan urine dan feses yang ditandai
dengan distensi abdomen,teraba masssa pada kuadran atas, urine
pekat, gelap,feses warna tanah liat, steatorea
d. Pola aktivitas dan latihan
Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam
kebiasaan tidur malam hari, keterbatasan partisipasi dalam hobi,
tingkat stress tinggi.
e. Pola tidur dan istirahat
Istirahat tidak efektif nyeri pada abdomen , sehingga klien mengalami
kesulitan tidur.
f. Kognitif persepsi
g. Persepsi dan konsep diri
Adanya perubahan fungsi dan struktur tubuh akan menyebabkan
penderita mengalami gangguan pada gambaran diri.
h. Peran hubungan
Ketidakadekuatan atau kelemahan sistem pendukung masalah tentang
fungsi atau tanggung jawab peran dan riwayat perkawinan
i. Seksualitas
j. Koping toleransi
Lamanya waktu perawatan, perjalanan penyakit yang kronik, perasaan
tidak berdaya karena ketergantungan menyebabkan reaksi psikologis
yang negatif berupa marah, kecemasan, mudah tersinggung dan lain –
lain, dapat menyebabkan penderita tidak mampu menggunakan
mekanisme koping yang konstruktif / adaptif.
k. Nilai keprercayaan
Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tidak
menghambat penderita dalam melaksanakan ibadah tetapi
mempengaruhi pola ibadah penderita.
5. Diagnosa Keperawatan
Activity Therapy
1. Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi
Medik dalam merencanakan progran terapi
yang tepat.
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten
yangsesuai dengan kemampuan fisik, psikologi
dan social
4. Bantu untuk mengidentifikasi dan
mendapatkan sumber yang diperlukan untuk
aktivitas yang diinginkan
5. Bantu untuk mendpatkan alat bantuan aktivitas
seperti kursi roda, krek
6. Bantu untu mengidentifikasi aktivitas yang
disukai
7. Bantu klien untuk membuat jadwal latihan
diwaktu luang
8. Bantu pasien/keluarga untuk mengidentifikasi
kekurangan dalam beraktivitas
9. Sediakan penguatan positif bagi yang aktif
beraktivitas
10. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
11. Monitor respon fisik, emoi, social dan spiritual
DAFTAR PUSTAKA