NIM : 20191527
KELAS : 2B, D3 KEPERAWATAN
MATKUL : KEPERAWATAN ANAK
1. Apa yang disebut dengan :
a) Hisfrung
b) Atresia ani
c) Labiopalatoschzisis
d) Hipospedia
JAWAB :
a) Penyakit Hirschsprung (mega kolon kongenital) adalah suatu penyumbatan
pada usus besar yang terjadi akibat pergerakan usus yang tidak adekuat karena
sebagian dari usus besar tidak memiliki saraf yang mengendalikan kontraksi
ototnya. Hirschsprung terjadi karena adanya permasalahan pada persarafan
usus besar paling bawah mulai dari anus hingga usus diatasnya. Saraf yang
berguna untuk membuat usus bergerak melebar menyempit biasanya tidak
sama sekali atau kalaupun ada sedikit sekali. Namun yang jelas kelainan ini
akan membuat BAB bayi tidak normal, bahkan cenderung sembelit terus-
menerus. Hal ini dikarenakan tidak adanya saraf yang dapat mendorong
kotoran keluar dari anus.
b) Atresia ani adalah kelainan bawaan yang berhubungan dengan sistem
pencernaan. Kelainan ini menyebabkan tidak sempurnanya pembentukan
saluran dari rektum (tempat penyimpanan feses sementara pada usus besar)
sampai ke anus. Atresia ani ini tidak dijumpainya anus pada daerah perineum.
Kelainan ini dikenal juga dengan malformasi anorektal dimana saluran cerna
yaitu anus dan rektum tidak berkembang secara normal. Kelainan ini sering
kali juga melibatkan kelainan pada saluran genitourinaria. Atresia ani terjadi
karena terhentinya penurunan rektum yang berasal dari posisi usus yang lebih
tinggi ke posisi anus normal sehingga terjadi ektopik anal kanal dan tidak
adanya anus pada posisi normal. Faktor genetik dan lingkungan diduga
berperan dalam terjadinya atresia ani.
c) Labiopalatoschizis adalah suatu kondisi dimana terdapat celah pada bibir
atasdiantara mulut dan hidung. Kelainan ini dapat berupa celah kecil pada
bagian bibir yang berwarna sampai pada pemisahan komplit satu atau dua sisi
bibir memanjangdari bibir ke hidung. Celah pada satu sisi disebut labioschisis
unilateral, dan jika celahterdapat pada kedua sisi disebut labioschisis bilateral.
Kelainan ini terjadi karenaadanya gangguan pada kehamilan trimester pertama
yang menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang janin. Faktor yang
diduga dapat menyebabkan terjadinyakelainan ini adalah kekurangan nutrisi,
stres pada kehamilan, trauma dan faktor genetik.
d) Hipospadia adalah kelainan letak uretra dan merupakan kelainan bawaan pada
anak laki-laki, ditandai dengan posisi anatomi pembukaan saluran kemih di
bagian ventral atau bagian anterior penis, biasanya disertai lengkung penis
yang tidak normal dan ukurannya lebih pendek daripada laki-laki normal.
Letaknya bervariasi sepanjang bagian ventral dari penis atau di perineum
sebagai akibat gagalnya penyatuan dari lempeng uretra, hipospadia berat
didefinisikan sebagai sebagai suatu kondisi hipospadia yang disertai dengan
letak muara uretra eksterna diantara proximal penis sampai dengan di
perbatasan penis dan skrotum dan mempunyai chordee.
2. Jelaskan terjadinya hisprung dengan kalimat anda sendiri tapi disertai sumber yang akurat
?
JAWAB : hirschprung terjadi Ketika persarafan pada usus besar paling bawah yaitu
mulai anus hingga usus besar diatasnya terjadi kelainan, hal tersebut karena saraf pada
usus yang bergerak melebar ini mengalami penyempitan, hal ini mengakibatkan
penderitanya mengalami sembelit atau sulit BAB, BAB tidak normal ini terjadi Ketika
tidak adanya saraf yang dapat mendorong kotoran keluar dari anus, kotoran yang
menumpuk dibagian bawah menjadi keras sehingga menyebabkan pembesaran pada usus
yang membuat kotorannya pun besar sekali melebihi orang dewasa, penumpukan yang
berlangsung lama akan menimbulkan pembusukan yang dapat menyebabkan radang
usus,bahkan tanpa di sadari penderita akan mengeluarkan cairan dari lubang anus yang
sangat bau dan tinja berwarna gelap bahkan hitam.
Sumber : https://id.mwikipedia.org/wiki/penyakit_hirschsprung
Regtoamoid colon
Tidak adanya peristaltic serta spingter rectum tidak mempunyai daya dorong
Daya propulsit tidak ada, proses evakuasi feses dan udara terganggu
Reflex inhibisi rekro spingter terganggu Spinger rectum tidak mengalami relaksasi
Feses lama dalam kolon rectum Akumulasi yang berlebihan pada usus
Penjelasan : Hisprung terjadi Ketika Tidak adanya neuron meissner dan aurbach di segmen
menyebabkan Regtoamoid colon sehingga menyebabkan Serabut saraf dan otot polos menebal
menyebabkan Tidak adanya peristaltic serta spingter rectum tidak mempunyai daya dorong
menyebabkan Daya propulsit tidak ada, proses evakuasi feses dan udara terganggu sehingga
terjadi Pasase usus terganggu , pasase usus terganggu menyebabkan dua kejadian : yang pertama
Obstruksi dan dilatasi bagian proksimal menyebabkan Reflex inhibisi rekro spingter terganggu
sehingga terjadi Spingter ani interna tidak relaksasi , menyebabkan Feses lama dalam kolon
rectum sehingga terjadi konstipasi. Yang kedua Tidak adanya evakuasi usus spontan sehingga
terjadi Spinger rectum tidak mengalami relaksasi menyebabkan Mencegah keluarnya feses dari
usus besar sehingga terjadi Akumulasi yang berlebihan pada usus sehingga terjadi obstruksi
mekanis usus
ATRESIA ANI
Gangguan
Pertumbuhan
Fusi / pembentukan
anus dari tonjolan
embrionik
Anus dan rektum rectum berkembang
dari embrionik belakang
Atresia Ani
Atresia anal
Penumpukan feses
Peningkatan tekanan
Mual, muntah
abdominal
Operasi anoplasti
colostomy
Penjelasan : kelainan kongenital atau kelainan bawaah terjadi gagal pertumbuhan, fusi
dan juga pembentukan anus ketika tubuh tidak mampu mengendalikan buang air besar
(BAB) mual &muntah dengan Gangguan pemenuhan nutrisi dengan resiko kekurangan
volume cairan, nutrisi feses tidak lancar ,sembelit Gangguan pola eliminasi, dilakukan
pembedahan Pre Op cemas karena kurangnya informasi, Post OP kurangnya pengetahuan
perawatan kolostomi atau tindakan pembuatan lubang bagian perut sebagai saluran
pembuangan feses. atau kotoran.
LABIOPALATOSHZISISE
Penjelasan : kegagalan penyatuan atau perkembangan jaringan lunak dan tulang selama
fase embrio pada trisemester 1. Terbelahnya bibir dan hidung kareana kegagalan proses
nosal medial dan maksilaris untuk menyatu terjadi selama kehamilan 6-8 minggu.
Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan oleh
kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12 minggu penggabungan
komplit garis tengah atas bibir antara 7-8 minggu massa kehamilan.
HIPOSPEDIA
Penjelasan gangguan ketidakseimbangan hormon karena faktor genetik dan lingkungan
gangguan perkembangan embrio Malformasi akongenital gangguan citra tubuh
hipospadia pembedahan pre op ansietas kurangnya info mengenai kondisi, post op
gangguan pola hospitalisasi, nyeri akut luka insisi bedah, kerusakan integritas terputusnya
jaringan, resiko infeksi perawatan luka yang tidak edekkuat.
4. Tanda dan gejala dari masing-masing penyakit tersebut adalah ?
JAWAB :
a) Tanda dan gejala Hirschprung
Tanda dan gejala hisprung pada bayi yang baru lahir :
Penyakit kuning
Susah menyusui
Kelelahan
Impaksi tinja
Malnutrisi
Lubang anus di tempat yang salah, misalnya terlalu dekat dengan vagina.
Tidak buang air besar dalam jangka waktu 24–48 jam kelahiran.
Feses keluar dari saluran yang salah, seperti dari uretra, vagina, skrotum
(kantong testis) atau dasar dari penis.
Terdapat fistula atau saluran yang tidak normal seperti antara rektum dan
sistem reproduksi atau sistem urinary yang merupakan tempat terjadinya
penyaringan darah.
c) Tanda dan Gejala Labiopalatoschzisis
Tanda :
Adanya celah pada bibir bagian atas. Antara sisi bibir kanan dan sisi bibir
kiri tidak menyatu dengan sempurna.
Belahan di bibir yang tampak seperti cekungan kecil atau memanjang dari
bibir ke gusi dan bagian bawah hidung
lubang uretra tidak berada di ujung penis, penis yang ditutupi oleh kulup
penyemprotan urine tidak normal saat buang air kecil dan penis seolah
bertudung karena ditutupi oleh kulup.
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan prabedan rutin (misalnya hitung darah lengkap )
c. Pemeriksaan diagnosis
d. Foto Rontgen
e. Pemeriksaan fisik
f. MRI untuk evaluasi abnormal
4. Hipospedia
a. Rontgen
b. USG sistem kemih kelamin
c. BNO-IVP karena biasanya pada hipospadia juga disertai dengan kelainan
kongenital ginjal
d. kulture urine pada anak yang hipospedia