Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

PENGAMBILAN SPESIMEN URINE DAN FESES, PENAMPUNGAN URINE DAN


PERSIAPAN PEMERIKSAAN ENDOSCOPI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah I
Dosen Pengampu : Reza Fahma I.S.Kep.Ns

Disusun Oleh :
Nama : Tri Rakhmawati Sa’adah
Nim : 20191527
Kelas : 2B, D3 Keperawatan

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


Jl. Lingkar Raya Kudus-Pati Km. 5 Jepang Kec. Mejobo, Kudus
TAHUN AJARAN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN TINDAKAN
PENGAMBILAN SPESIMEN URINE DAN FESES, PENAMPUNGAN URINE DAN
PERSIAPAN PEMERIKSAAN ENDOSCOPI

PENGAMBILAN SPESIMEN FESES

PENGERTIAN Pengambilan specimen feses adalah tes yang dilakukan pada sampel
feses atau tinja untuk mendiagnosis sejumlah penyakit pada system
pencernaan.
TUJUAN Pemeriksaan feses dilakukan untuk:
1. melihat ada tidaknya darah. Pemeriksaan ini menggunakan
kertas tes Guaiac
2. analisa produk diet dan sekresi saluran cerna. Bila feses
mengandung banyak lemak (disebut: steatorrhea),
kemungkinan ada masalah dalam penyerapan lemak di usus
halus.Bila ditemukan kadar empedu rendah, kemungkinan
terjadi obstruksi pada hati dan kandung empedu.
3. mendeteksi telur cacing dan parasit. Untuk pemeriksaan ini
dilakukan tiga hari berturut-turut
4. mendeteksi virus dan bakteri. Untuk pemeriksaan ini
diperlukan jumlah feses sedikit untuk dikultur. Pengambilan
perlu hati-hati agar tidak terkontaminasi. Pada lembar
pengantar perludituliskan antibiotik yang telah dikonsumsi
MANFAAT Untuk mendeteksi adanya kuman, seperti kelompok salmonella,
sigela, sherichia coli, stafilokokus, dan lain-lain
INDIKASI 1. Dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan penyerapan
PEMBERIAN gizi atau sindrom malabsorbsi
2. Dilakukan pada pasien yang mengalami alergi atau
peradangan pada saluran pencernaan seperti alergi susu pada
bayi
3. Dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan saluran
cerna seperti mual, muntah, BAB berlendir, serta diare

PERALATAN 1. Lidi Kapas


2. Pispot
3. Botol tempat tinja
4. Sarung tangan
5. Larutan clorin 0,5%
6. Perlak
7. Sabun cuci tangan
TAHAP A. Tahap Pra-Interaksi
PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat didekat pasien
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama klien
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Mencocokkan klien dengan gelang identitas klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pada
klien/keluarga
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/ menjaga privacy klien
2. Memakai sarung tangan
3. Atur posisi klien dorsal recumben
4. Bantu klien melepaskan celana dalam klien
5. Untuk pasien yang tidak kuat berjalan, pasang perlak
dibawah bokong
6. Menaruh pispot dibawah bokong untuk BAB
7. Mengambil tinja sedikit dengan lidi kapas dan
menaruhnya kedalam botol yang telah disediakan
8. Membantu pasien untuk cebok
9. Memberikan etiket yang jelas dan mengisi formulir
pengiriman ke laboratorium
10. Membereskan alat
11. Membantu klien memakai celana dalam kembali
12. Mencuci tangan dalam larutan clorin 0,5% lepas
sarung tangan secara terbalik
13. Merendam dalam larutan clorin selam 10 menit
14. Mencuci tangan menggunakan sabun serta
mengeringkan dengan handuk
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SUMBER https://id.scribd.com/document/354691474/Sop-Pengambilan-
Spesimen-Feses

PENGAMBILAN SPESIMEN URINE

PENGERTIAN Pemeriksaan laboratorium lengkap meliputi warna, kejernihan, PH,


dan unsur sedimen urine
TUJUAN 1. Mengambil sampel yang tidak terkontaminasi untuk
menganalisis urine rutin atau test diagnostik yang meliputi test
kuktir atau sensititas
2. Untuk mengetahui adanya mikroorganisme dalam urine
INDIKASI 1. Pemeriksaan kesehatan rutin
PEMBERIAN Untuk memantau kondisi kesehatan bagi penderita diabetes,
hipertensi, penyakit ginjal dan penyakit liver
2. Mendiagnosis suatu penyakit
Dilakukan pada klien yang menderita gejala penyakit yang
memengaruhi urine seperti nyeri perut, nyeri saat buang air
kecil dan buang air kecil berdarah
3. Dilakukan pada klien Untuk memantau tingkat keparahan
diabetes

MANFAAT Untuk mengetahui kelainan pada ginjal, saluran empedu, dan


pankreas
PERALATAN 1. Pispot
2. Botol tempat urine
3. Sarung tangan
4. Larutan clorin 0,5%
5. Perlak
6. Sabun cuci tangan
TAHAP 1. Tahap Pra-Interaksi
PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat didekat pasien

2. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama klien
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Mencocokkan klien dengan gelang identitas klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pada
klien/keluarga
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
tindakan dilakukan

3. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/ menjaga privacy klien
2. Memakai sarung tangan
3. Untuk pasien yang tidak kuat berjalan, pasang perlak
dibawah bokong
4. Posisikan klien dorsal recumben
5. Bantu lepaskan celana dalam klien
6. Menaruh pispot dibawah bokong untuk BAK
7. Membiarkan urine yang keluar permulaan, dan
menampung urine yang keluar berikutnya dengan
benkok atau botol yang disediakan sesuai kebutuhan
8. Membantu pasien untuk cebok
9. Pakaikan kembali celana dalam klien
10. Bila pasien bisa berjalan, memberitahukan untuk
membiarkan saja urine yang keluar permulaan
mengalir sedikit dan menampung urine yang keluar
berikutnya dengan bengkok atau botol.
11. Memberikan etiket yang jelas dan mengisi formulir
pengiriman ke laboratorium
12. Membereskan alat
13. Membantu klien memakai celana dalam kembali
14. Mencuci tangan dalam larutan clorin 0,5% lepas
sarung tangan secara terbalik
15. Merendam dalam larutan clorin selam 10 menit
16. Mencuci tangan menggunakan sabun serta
mengeringkan dengan handuk
4. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SUMBER https://id.scribd.com/document/354691474/Sop-Pengambilan-
Spesimen-Feses

PENAMPUNGAN URINE

PENGERTIAN Spesimen urine yang ideal adalah urine pancaran tengah


(midstream), di mana aliran pertama urine dibuang dan aliran urine
selanjutnya ditampung dalam wadah yang telah disediakan.
TUJUAN Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis. Aliran
pertama urine berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba dari
luar uretra agar tidak mencemari spesimen urine.
INDIKASI 1. Dilakukan pada klien yang memiliki masalah kesehatan pada
kandung kemih
2. Mengalami retensi urine yakni kondisi ketika kandung kemih
tidak dapat kosong sutuhnya
3. Frekuensi buang air kecil, jumlah urine yang keluar, dan aliran
urine yang perlu di monitor misalnya pada pasien penyakit
ginjal.
PERALATAN 1. Tempat penampungan urine
2. Handuk
TAHAP A. Tahap Pra-Interaksi
PELAKSANAAN 1. Mencuci tangan
2. Menempatkan alat didekat pasien

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan sapa nama klien
2. Memperkenalkan diri pada klien
3. Mencocokkan klien dengan gelang identitas klien
4. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pada
klien/keluarga
5. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
tindakan dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran/ menjaga privacy klien
2. Atur klien posisi dorsal recumbent
3. Bantu klien melepaskan celana dalam klien
4. Bersihkan daerah genital sebelum berkemih.
5. Pada saat berkemih labia mayora dibuka.
6. Buang urin awal kamudian tahan, kemudian tampung
urine
7. berikutnya sampai terisi setengah tabung. Sebelum
urin habis
8. tahan urin dan buang sisanya. Urin yang ditampung
adalah urin porsi tengah.
9. Tutup wadah rapat.
10. Bantu klien mengenakan celana dalam klien
11. Segera kirim sampel urine ke laboratorium.
D. Tahap terminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
SUMBER https://id.scribd.com/document/325613095/Sop-Urine-Porsi-Tengah

PERSIAPAN PEMERIKSAAN ENDOSCOPI

PENGERTIAN Tindakan pengamatan secara langsung pada saluran cerna bagian atas
(mulai dari esophagus, gaster dan duodenum) dengan memasukkan
alat untuk melihat Kelainan atau untuk melihat Kelainan atau
penyakit.
TUJUAN 1) Diagnostic
Untuk melihat atau mengetahui adanya kelainan saluran cerna
bagian atas yakni dengan melihat saluran mukosa dan lumen
apakah ada lesi-lesi erosi atau perdarahan, polip dan tumor.
2) Terapeutik
a) Untuk polipektomi yaitu pengambilan jaringan polip.
b) Sklerotherapi esophagus
c) Ligasi varises esophagus
d) Pengambilan Pengambilan benda asing
INDIKASI Dilakukan pada klien dengan keluhan saluran pencernaan seperti
BAB atau muntah darah, diare , muntah terus menerus, nyeri perut,
berat badan menurun, disfagia serta rasa panas di ulu hati.
MANFAAT 1. Untuk mengetahui apa yang menjadi penyebab dari penurunan
berat badan secara signifikan
2. Untuk mengetahui lokasi akurat dari perdarahan yang terjadi
pada saluran pencernaan
3. Untuk mengetahui luasnya luka akibat menelan zat korosif
yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pernapasan,
kulit, atau sistem pencernaan.
PERSIAPAN A. Persiapan
PERALATAN
1) Persiapan mental/psikologis
Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tujuan
ntang tujuan , manfaat prosedur , manfaat prosedur dan resiko
kemungkinan yg akan terjadi
2) Persiapan fisik
Puasa makan 6-8 jam Puasa makan 6-8 jam sebelum pemeriksaan
sebelum pemeriksaan Boleh minum air putih dan puasa 10-12 jam
Boleh minum air putih dan puasa 10-12 jam sebelum p sebelum
pemeriksaan. emeriksaan. Pasien usia 40 tahun keatas periksa EKG
3) Persiapan administrasi
Pasien atau keluarga harus menandatangani surat persetujuan
tindakan (informed consent) Surat konsul dari dokter pribadi Surat
konsul dari dokter pribadi yang merawat pasie yang merawat pasien
tersebut kepada dokter konsulen n tersebut kepada dokter konsulen
endoskopi. Menjelaskan perihal administrasi
4) Persiapan alat
Sebelum dipergunakan, alat-alat harus diperiksa terlebih dahulu.
1) Gastrointestinal video scope
2) Video system center
3) Light source
4) Monitor
5) Water countainer
6) Suction pump
7) Biopsy forcep
8) Brushing
9) Mouth piece
10) Patient monitor
11) Handscoon
12) Masker
13) Alcohol swab
14) Mitella
15) Washlap
16) Pot berisi formalin 10%
17) Kom 2 buah (untuk desinfektan dan air bersih)
18) O2 dan selang O2
19) Formulir informed consent
20) Formulir laporan tindakan
21) Formulir pemeriksaan patologi
22) Bengkok dan tissue
23) Resusitasi kit
5) Persiapan Persiapan obat-obatan obat-obatan
 Midazolam
 Sulfa atropine
 Buscopan
 Obat-obat emergency: adrenalin, kalmethason, antihistamin
 Xylocain jelly 2%
 Xylocain spray 10%
 Spuit 3 cc, spuit 5cc dan spuit 50cc
 Surflo-W
TAHAP A. FASE ORIENTASI
PELAKSANAAN
1. Mengucapkan Salam
2. Memperkenalkan diri
3. Mencocokkan klien dengan identitas klien
4. Menjelaskan tujuan
5. Menjelaskan prosedure
6. Menanyakan kesiapan pasien
B. FASE KERJA
1. Menjaga privasi klien
2. Mencuci tangan
3. Memindahkan Memindahkan / membaringkan
membaringkan pasien ke tempat tidur pemeriksaan
4. Mengukur TTV
5. Memasang surflo w 9 Menyiapkan Menyiapkan ct
scan / foto OMD ke light box jika ada
6. Menghubungkan / Menghubungkan / memasang gastro
intestinal memasang gastro intestinal video skop video
skop ke light ke light source, video source, video
system center,printer,keyboard water continer dan
suction pump
7. Menyemprotkan xylocain Menyemprotkan xylocain
spray 10 % ke dalam oropharing dalam oropharing
untuk naastesi untuk naastesi local, pada waktu di
semprotkan pasien di minta tahan nafas agar gas
anastesi tidak masuk ke saluran pernafasan
8. Memberikan premedikasi Memberikan premedikasi
sesuai program sesuai program ( anastesi ) anastesi )
9. Memasang mouth Memasang mouth face kedalam
mulut kedalam mulut pasien
10. Menbantu pasien untuk Menbantu pasien untuk miring
ke kiri miring ke kiri dan meletakan dan meletakan
mitella di bawah mitella di bawah dagu pasien
11. Memasang Memasang O2 dan monitor monitor
12. Menbantu dokter Menbantu dokter untuk memasukan
untuk memasukan gastro intestinal video gastro
intestinal video skop melalui skop melalui mulut,
Esofagus lambung sampai duodenum, selama
pemeriksaan perawat membantu memegang skop agar
tidak terlepas
13. Memperhatikan keadaan Memperhatikan keadaan
umum pasien, umum pasien, tanda-tanda vital, tanda-
tanda vital, saturasi oksigen, saturasi oksigen,
penghisapan sekresi di mulut, dan menahan mouth
piece jangan sampe terlepas
14. Mengambil Mengambil foto pada bagian tertentu
tertentu
15. Mengambil jaringan melalui biopsy /clotest bila
diperlukan
16. untuk di bawa kebagian kebagian patologi patologi
17. Mengeluarkan alat bila telah selesai pemeriksaan
18. Merapikan pasien
19. Mengobservasi tanda-tanda vital
20. Merapikan dan membersikan alat
21. Mencuci tangan
22. Membuat label nama pasien di botol pemeriksaan
23. Serah terima pasien dengan perawat ruangan
24. Mencatat hasil pemeriksaan ke buku registrasi
25. merendam mencuci, menstrerilkan mencuci,
menstrerilkan dan mengeringkan mengeringkan alat
C. FASE TERMINASI
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

SUMBER https://id.scribd.com/document/374834994/Sop-Endoscopy

Anda mungkin juga menyukai