Anda di halaman 1dari 7

1. Mengapa perut kembung, tidak bisa kentut, muntah, dan sakit saat ditekan?

a. Perut kembung: hilang oleh karena kerusakan sensorik di kolon dan rektum sehingga
terdapat gas di usus, menyebabkan hipokalemi. Gas juga bisa akan terjadi penumpukan tinja.
disebabkan karena laktosa tidak tercerna, sehingga difermentasi oleh
bakteri di colon. Proses defekasi yang tidak lancar akan menyebabkan feses menumpuk
b. Tidak bisa kentut :
hingga menjadi lebih banyak dari biasanya dan dapat menyebabkan feses
gas yang dihasilkan di usus tadi tidak bisa dikeluarkan karena terjadi
obstruksi usus. Usus menjadi hipermotil. Ditunjang dengan mengeras yang kemudian dapat berakibat pada spasme sfingter ani. Feses
pemeriksaan fisik sausage shape, yaitu adanya massa pada usus, yang yang terkumpul di rektum dalam waktu lebih dari satu bulan menyebabkan
bisa menghalangi keluarnya gas dari perut. Hal ini juga bisa
dilatasi rektum yang mengakibatkan kurangnya aktivitas peristaltik yang
menyebabkan mual, muntah, dan sakit saat ditekan yang biasa disebut
defense muscular. Hal-hal di atas merupakan tanda adanya suatu mendorong feses keluar sehingga menyebabkan retensi feses yang semakin
invaginasi/intususepsi. banyak. Peningkatan volume feses pada rektum menyebabkan kemampuan

c. Konstipasi infeksi (Sembelit) sensorik rektum berkurang sehingga retensi feses makin mudah terjadi.

Keadaan dimana sulit untuk melakukan pembuangan air besar.


Kebiasaan buang air besar yang tidak teratur yang dapat menyebabkan
kesulitan untuk melakukan pembuangan air besar.

 Sembelit terjadi jika kimus masuk ke usus dengan sangat lambat.


Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi
keras dan kering. Kekurangan cairan dan infeksi virus juga dapat
Defekasi hilang
menyebabkan konstipasi. Hal ini disebabkan karena kurang
minum, menderita demam, dan kehilangan cairan melalui saluran
napasnya.

Gejala dan tanda klinis konstipasi pada anak dimulai dari rasa nyeri
saat defekasi, anak akan mulai menahan tinja agar tidak dikeluarkan
untuk menghindari rasa tidak nyaman yang berasal dari defekasi dan
terus menahan defekasi maka keinginan defekasi akan berangsur 2. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik dan mekanisme terjadinya? ·
 Bising usus meningkat : tanda motilitas usus meningkat, menandakan - Tujuh puluh persen bahkan lebih terjadi pada penderita berumur di bawah 1
adanya suatu obstruksi. · tahun. Umur penderita tersering sekitar 6-7 bulan. Intususepsi terjadi pada 1-4
 Borborigme + : bunyi yang dihasislkan saat perut lapar, menandakan bayi dari 1000 bayi kelahiran hidup. Intususepsi lebih sering terjadi pada laki-
perut kosong tidak berisi makanan tetapi berisi udara. · laki daripada perempuan. Angka kejadian pada anak laki-laki 3 kali lebih
 Metallic sound : memperjelas dugaan adanya obstruksi pada usus. · besar bila dibandingkan anak perempuan. Seiring dengan pertambahan umur,
 Defense muscular - : menandakan belum terjadi peritonitis. Bakteri perbedaan kelamin menjadi bermakna. Pada anak usia lebih dari 4 tahun, rasio
usus belum sampai pada peritoneum. Apabila + menandakan adanya insidensi anak laki-laki dengan anak perempuan adalah 8 : 1.
peritonitis. - Patofisiologi Penyebab pasti intususepsi belum diketahui. Ini mungkin
berhubungan dengan infeksi pada anak, pengaruh dari perubahan diet,
Patognomonik untuk intususepsi: pemberian makanan padat. Pemberian makanan selain susu ketika umur
kurang dari 4 bulan akan berakibat buruk terhadap bayi, karena sistem
a. Sausage shape : menandakan adanya segmen usus yang masuk ke pencernaan bayi pada usia ini belum tumbuh kembang sempurna. Pemberian
segmen usus yang lain makanan pada usia itu berpeluang terjadinya invaginasi usus halus.
b. Dance sign : sensasi kekosongan biasanya pada perut kanan bawah, - Invaginasi terjadi karena adanya sesuatu di usus yang menyebabkan
karena masuknya caecum pada colon ascendens. peristaltik berlebihan biasanya terjadi pada anak-anak tetapi dapat juga
terjadi pada dewasa. Pada anak-anak 95% penyebab tidak diketahui,
3. Diagnosis dari scenario? hanya 5% yang memiliki kelainan pada usus, misalnya divertikulum
Trias invaginasi/ intususepsi: Meckeli, polip, hemangioma. Dua puluh persen dari kasus intususepsi
 Anak mendadak kesakitan episodik, menangis dan mengangkat kaki timbul setelah infeksi virus (infeksi pernafasan bagian atas,
(craping pain), berlanjut sakit kontinyu. gastroenteritis) yang menimbulkan pembesaran dari jaringan limfoid
 Muntah warna hijau (cairan lambung). ileum distal. Intususeptum akan didorong masuk oleh peristalsis ke
 Defekasi feses campur lender (kerusakan mukosa) atau darah (lapisan dalam usus yang lebih distal dengan mesenterium dari intususeptum ikut
dalam) current jelly stool. terjepit masuk. Hal ini kemudian diikuti terjadinya sembab, kongesti
- Definisi Intususepsi adalah masuknya segmen usus progsimal (ke arah vena dan limfa yang akan menyebabkan keluarnya tinja yang berwarna
oral) ke rongga lumen usus yang lebih distal (ke arah anal) sehingga kemerahan akibat darah yang tercampur mukus (current jelly stool/red
menimbulkan gejala obstruksi berlanjut strangulasi usus. Definisi lain current jelly). Selanjutnya, jika tekanan kongesti melampaui tekanan
invaginasi atau intususepsi yaitu masuknya segmen usus (intusuceptum) arteri maka akan terjadi nekrosis. Baru-baru ini diduga ada hubungan
ke dalam segmen usus di dekatnya (intususcipient). Pada umumnya usus antara rotavirus dan intususepsi, walaupun laporan kasus terjadinya
bagian proksimal yang mengalami invaginasi (intusuceptum) memasuki intususepsi selama bayi divaksin sangat kecil. Rotavirus merupakan
usus bagian distal (intususcipient), tetapi walaupun jarang ada juga yang penyebab gastroenteritis berat pada bayi dan anak usia di bawah 5 tahun
sebaliknya atau retrograde. Paling sering masuknya ileum terminal ke di USA.
colon. Intususeptum yaitu segmen usus yang masuk dan intususipien - Klasifikasi Intususepsi dapat diklasifikasikan dalam tiga tipe:
yaitu segmen usus yang dimasuki segmen lain. Intususepsi merupakan enteroenterik, kolokolik, dan enterokolik. Intususepsi enterokolik hanya
keadaan yang umum terjadi pada anak-anak, dan merupakan kejadian melibatkan usus halus. Intususepsi kolokolik hanya terjadi pada kolon,
yang jarang pada orang dewasa. Insidensi Invaginasi dapat terjadi pada sigmoid, dan rektum. Sedangkan intususepsi enterokolik melibatkan
setiap umur, bahkan dapat terjadi intrauterine. kedua usus halus dan kolon, ini adalah tipe yang paling sering terjadi.
- Gejala Klinis - kebanyakan terjadi pada anak dengan gizi baik. - usia < 1 2) Teraba massa seperti sosis di daerah subcostal yang terjadi
tahun. - sebagian besar terjadi pada daerah ileosekal. - Crampy spontan
abdominal pain (kolik) yang mendadak dan intermiten, disertai dengan 3) Nyeri tekan (+)
tangisan yang tidak dapat dihentikan dan tungkai yang ditarik ke arah 4) Dance sign (+) sensasi kekosongan pada kuadran kanan bawah akibat
perut. - Muntah. - Tinja yang berbentuk seperti jeli kemerahan (current masuknya sekum pada kooln asenden
jelly stool/red current jelly) - Secara bertahap anak akan pucat dan lemas, 5) RT : pseudo portio (+) sensasi seperti portio vagina akibat invaginasi usus
bisa menjadi dehidrasi, merasa demam, dan perut mengembung. - Masa yang lama, lender berdarah (+)
abdomen berbentuk seperti sosis pada kuadran kanan atas atau c. Pemeriksaan lanjutan dan penatalaksanaan intussisepsi
epigastrium tengah. Selain itu, ada gejala-gejala seperi anak menjadi 1) USG USG memiliki sensitivitas dan spesifitas yang tinggi pada kasus
cepat marah, nafas dangkal, mendengkur, konstipasi. intussisepsi
4. Penyebab intususepsis 2) Pemeriksaan radiologi Memiliki sensitivitas dan spesifitas yang rendah
Penyebab intususepsis pada anak adalah idiopatik. Pada beberapa kasus, karena pada intussisepsi massa yang diperiksa konsistensi nya lunak
penyebab paling sering adalah diverticulum Merckel. Pada dewasa, (usus),
intususepsis biasanya merupakan hasil dari beberapa kondisi medis 3) sedangkan foto radiologi digunakan untuk mencari masa keras seperti
misalnya: a. Tumor b. Jaringan parut usus c. Bekas operasi pada usus halus tulang. Apabila ingin memeriksa intussisepsi dapat ditambahkan dengan
dan colon d. Hematoma e. Inflamasi kontras sehingga terlihat coiled spring appearance. Foto abdomen tiga
posisi.
5. Bagaimana faktor risiko? Tanda obstruksi (+) : distensi, air fluid level, hearing bone (gambaran
- Faktor lingkungan: Sarana air bersih, Jamban, Kualitas plica circularis usus).
bakteriologis air, Saluran pembuangan limbah. · Kondisi rumah. Meskipun hasil laboratorium tidak spesifik untuk menegakkan diagnosis
- Faktor ibu · Pengetahuan. · Pendidikan. · Hygiene. · Perilaku. · intususepsi, sebagai proses dari progresivitas, akan didapatkan
Status kerja. · Umur. abnormalitas elektrolit yang berhubungan dengan dehidrasi, anemia dan
- Faktor anak · Status gizi. · ASI eksklusif. Usia (6-11 tahun) Jenis atau peningkatan jumlah leukosit (leukositosis>10.000/mm3).
kelamin d. Penatalaksanaan
- Faktor sosial-ekonomi · Pendapatan. · Status ekonomi keluarga. · Penatalaksanaan intussisepsi dapat berupa tindakan reduksi operatif dan
Jumlah bayi dalam keluarga. · Jumlah anggota keluarga. non operatif.
- Tindakan non operatif
6. Alur diagnosis dan terapi intussusepsi Dilakukan dengan enema terapeutik berupa enema hidrostatik
a. Anamnesis : menggunakan barium atau kontras larut air, atau dapat dilakukan
Anamnesis dengan keluarga dapat diketahui gejala-gejala yang enema pneumatik dengan insuflasi udara, untuk mengeluarkan bagian
timbul dari riwayat pasien sebelum timbulnya gejala, misalnya usus yang terlipat.
sebelum sakit, anak ada riwayat dipijat, diberi makanan padat - Tindakan operatif
padahal umur anak dibawah 4 bulan Dapat dilakukan dengan membuat insisi paraumbilical kanan
b. Pemeriksaan fisik : kemudian menekan secara halus bagian usus yang masuk
1) Obstruksi mekanik ditandai darm steifung dan darm counter (intussuspektum) ke arah usus yang dimasuki (intususipien). Selain itu
dapat dilakukan tindakan laparoskopi. Pada dasarnya tindakan non
operatif didahulukan kecuali jika tindakan nonopada kontraindikasi pertama jenis obat baru anti diare yang dapat pula digunakan lebih
absolut berupa peritonitis dan perforasi. Apabila demikian maka aman pada anak.
dilakukan tindakan operatif.  Kelompok opiat
7. Mengapa pasien dirujuk? Dalam kelompok ini tergolong kodein fosfat, loperamid HCl serta
Terkait komplikasi kasus yaitu kematian jaringan usus dan perforasi. Bila kombinasi difenoksilat dan atropin sulfat (lomotil). Penggunaan kodein
ditolong kurang dari 24 jam, komplikasi bisa diminimalisasi sehingga adalah 15-60mg 3x sehari, loperamid 2 – 4 mg/ 3 – 4x sehari dan
risiko kematian hanya 13% namun jika dalam 2-5 hari tidak mendapat lomotil 5mg 3 – 4 x sehari.
penanganan yang memadai bisa berakibat fatal. Efek kelompok obat tersebut meliputi penghambatan propulsi,
peningkatan absorbsi cairan sehingga dapat memperbaiki konsistensi
8. Mengapa keluhan tidak membaik setelah diberi obat anti diare? feses dan mengurangi frekwensi diare.Bila diberikan dengan cara yang
- Obat anti diare yang diberikan tidak cocok. benar obat ini cukup aman dan dapat mengurangi frekwensi defekasi
Anti spasmodik Loperamid : merupakan derivat opioid yang bekerja sampai 80%. Bila diare akut dengan gejala demam dan sindrom
dengan mengurangi kontraksi usus. Loperamid dapat diberikan pada disentri obat ini tidak dianjurkan.
dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas.  Efek samping dari loperamid
Efek Samping : · Penggunaan loperamid pada anak di bawah 2 tahun Loperamid merupakan derivat opioid yang bekerja dengan mengurangi
dapat menyebabkan illeus paralitik. · Penggunaan jangka panjang kontraksi usus. Loperamid dapat diberikan pada dewasa dan anak usia
dapat menyebabkan intussisepsi karena ketidakseimbangan kontraksi. · 12 tahun ke atas.
Efek samping ringan meliputi nyeri perut, pusing, mual, dan muntah Efek Samping :
(Drugs, 2015) - Penggunaan loperamid pada anak di bawah 2 tahun dapat
- Obat diare ada yang menghambat peristaltik usus (contoh : imodium) menyebabkan illeus paralitik
dan ada juga yang bersifat absorben yaitu menyerap cairan. - Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan intussisepsi karena
Kemungkinan ibu bayi tersebut membeli obat yang absorben, sehingga ketidakseimbangan kontraksi
dengan diserapnya cairan tersebut, terjadi penghambatan dalam - Efek samping ringan meliputi nyeri perut, pusing, mual, dan muntah
ekskresi kuman penyebab diare. Jadi agen masih tetap ada sehingga (Drugs, 2015)
diare juga masih tetap berlangsung karena infeksinya terus
berlangsung.  Kelompok absorbent
Arang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau
9. Macam-macam obat antidiare smektit diberikan atas dasar argumentasi bahwa zat ini dapat menyeap
 Kelompok antisekresi selektif bahan infeksius atau toksin-toksin. Melalui efek tersebut maka sel
Terobosan terbaru dalam milenium ini adalah mulai tersedianya secara mukosa usus terhindar kontak langsung dengan zat-zat yang dapat
luas  racecadotril  yang bermanfaat sekali sebagai penghambat merangsang sekresi elektrolit.
enzim enkephalinase sehingga enkephalin dapat bekerja kembali secara  Zat Hidrofilik
normal. Perbaikan fungsi akan menormalkan sekresi dari elektrolit Ekstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Plantago oveta, Psyllium,
sehingga keseimbangan cairan dapat dikembalikan secara normal. Di Karaya (Strerculia), Ispraghulla, Coptidis dan Catechu dapat
Indonesia saat ini tersedia di bawah nama hidrasec sebagai generasi membentuk kolloid dengan cairan  dalam lumen usus dan akan
mengurangi frekwensi dan konsistensi feses tetapi tidak dapat
mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit. Pemakaiannya adalah 5-
10 cc/ 2x sehari dilarutkan dalam air atau diberikan dalam bentuk
kapsul atau tablet.
 Probiotik
Kelompok probiotik yang terdiri dari  Lactobacillus  dan
Bifidobacteria  atau  Saccharomyces boulardii, bila mengalami
peningkatan jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek yang
positif karena berkompetisi untuk nutrisi dan reseptor saluran cerna.
Syarat penggunaan dan keberhasilan mengurangi/menghilangkan diare
harus diberikan dalam jumlah yang adekuat. (Rani HAA, 2002)

10. Mengapa pasien BAB dengan lendir darah? H-2 diare, lalu H-1 hanya
lendir darah saja?
 Hematokezia Darah segar yang keluar lewat anus. Merupakan
manifestasi tersering. Karena perdarahan kolon kiri bisa juga
karena usus halus.
 Melena Feses hitam dengan bau khas. Hb terkonversi menjadi
- Perlekatan atau adhesi :yaitu lengkung usus menjadi melekat pada area yang sembuh
hematin/hematokrom lain oleh bakteri setelah 14 jam.bisa karena
secara lambat atau pada jaringan parut setelah pembedahan abdomen.
usus halus, atau kolon bagian kanan dengan pelambatan motilitas.
- Hernia : Protrusi usus melalui area yang lemah dalam usus atau dinding dan otot
 Darah samar Perdarahan ringan yang tidak sampai mengubah
abdomen
warna tinja.
- Volvulus yaitu usus memutar dan kembali kekeadaan, akibatnya lumen usus menjadi
OBSTRUKSI USUS tersumbat, menunjukkan adanya pemelintiran (pemutaran) dari saluran usus, kira-kira
pada dasar pelekatan mesenteric
- Tumor yang ada dalam dinding usus meluas kelumen usus atau tumor diluar usus
menyebabkan tekanan pada dinding usus.

 Faktor Neurogenik/Fungsional : Obstruksi yang terjadi karena suplai saraf otonom


mengalami paralisis dan peristaltik usus terhenti sehingga tidak mampu mendorong.

Intususepsi atau invaginasi adalah bagian dari usus menyusup ke dalam bagian lain
yang ada di bawahnya akibat penyempitan lumen usus. Pada gangguan ini satu segmen
dari usus halus dikerutkan oleh suatu gelombang peristaltik, serta masuk mengalami
invaginasi ke dalam segmen distal dari usus tersebut. Sekali terjebak, segmen yang
masuk tersebut oleh gerakan peristaltik didorong ke dalam segmen bagian distal, ikut
menarik mesenterium dibelakangnya (Robbins dan Kumar, 1995:266).
 Faktor vaskuler

yaitu obstruksi aliran darah yang dapat timbul sebagai akibat dari okulasi komplet
(infark mesentrika) atau oklusi proksimal (angina abdominal).

Anda mungkin juga menyukai