STEP 1 :
- Wheezing : suara yang dikarenakan penyempitan dan menyebabkan turbulensi, bunyi dapat
didengar tanpa stetoskop.
- Salbutamol : obat agonis beta 2 yang merangsang bronkodilatasi, sebagai penanganan sesak
nafas.
STEP 2 :
Fisiologi :
- Seluler
- Ekstrinsik
1. Ventilasi : Udara atsmosfer – Alveoli
2. Difusi : Alveoli – Darah
3. Transportasi : Pengaturan O2 dan CO2 dengan Hb
4. Difusi : Darah – sel jaringan
Sistem respiratorius
a. Bronchiolus respiratorius
b. Ductus alveolaris
c. Saccus alveolaris
d. Alveoli
Tortora, Willwy. 2002. Principles of Anatomy and Fisiology. Ed. 13.
Mekanisme kolinergik
Saraf kolinergik merupakan bronkokonstriktor saluran napas dominan pada
binatang dan manusia. Peningkatan refleks bronkokonstriksi oleh kolinergik dapat
melalui neurotransmiter atau stimulasi reseptor sensorik saluran napas oleh
modulator inflamasi seperti prostaglandin, histamin dan bradikinin.
Mekanisme adrenergik
Saraf adrenergik melakukan kontrol terhadap otot polos saluran napas secara tidak
langsung yaitu melalui katekolamin/ epinefrin dalam tubuh. Mekanisme adrenergik
meliputi saraf simpatis, katekolamin dalam darah, reseptor α adrenergik dan
reseptor β adrenergik. Perangsangan pada reseptor α adrenergik menyebabkan
bronkokonstriksi dan perangsangan reseptor β adrenergik akan menyebabkan
bronkodilatasi.
1. Suplai oksigen yang adekuat, apabila suplai oksigen terganggu disebabkan tercampurnya udara
yang dihirup dengan gas-gas inert, asap, keracunan CO2 menyebabkan nyeri kepala, sesak nafas,
lemah, mual, berkeringat, penglihatan kabur, pendengaran berkurang dan mengantuk.
2. Saluran udara yang utuh dimana tidak ada hambatan saluran udara yang mengalirkan O2 melalui
trakheobronkhial menuju membran alveolus kapiler.
3. Fungsi pergerakan dinding dada dan diafragma yang normal. Jika fungsi dinding dada lemah akan
mempengaruhi pernafasan. Penyebabnya trauma pada dinding dada yang mengakibatkan fraktur
iga.
4. Adanya alveoli dan kapiler yang bersama-sama berfungsi membentuk unit pernafasan terminal
dalam jumlah yang cukup.
6. Suatu sistem sirkulasi yang utuh dan pompa jantung yang efektif.
Atopi adalah suatu keadaan respon seseorang yang tinggi terhadap protein asing
yang bermanifestasi berupa rhinitis alergika, urtukaria atau dermatitis.
Ganguan genetic kompleks akibat interaksi berbagai gen rentan terhadap factor
lingkungan patologis, berhubungan dengan variasi gen signifikan dan kombinasi
polimorfisme (repon imun atau remodeling jaringan)
Contoh lokasi yang rentan adalah lengan panjang kromosom 5 (5q), gen yang
termasuk:
o 11_13: polimorfisme kerentanan terhadap perkembangan asma atopic
o CD 14: polimorfisme nukleutida tunggal asma akibat kerja
o Alel HLA kelas II: memproduksi igE antibody
o Gen reseptor adrenergic 132 dan IL4 asma atopi, kadar igE serum total
o 20q, lokasi ADAM33: regulasi proliferasi otot polos dan fibroblast bronkus
remodeling jalan napas
o Regulasi enzim khitinase: inflamasi TH2 keparahan asma
o YKL 40: apabila tinggi dalam serum meningkatkan keparahan asma
Asma Alergik atau non Alergik inflamasi dan hiperreaktivitas saluran napas
PATOFISIOLOGI
Keadaan yang menimbulkan serangan menstimulasi bronkospasme melalui salah satu dari 3
mekanisme:
Saluran udara menyempit akibat spasme otot polos lumen dan produksi mucus yang
berlebih sehingga menyebabakan turbulensi arus udara dan getaran mucus bronkus
mengakibatkan suara mengi atau wheezing yang terdengar jelas selama serangan asma.
Aktivitas gerak badan (exercise) memicu saluran pernapas yang hiperaktif sehingga timbul
bronkokonstriksi. Pada orang yang berolah raga ventilasi per menit meningkat.
Sebelum masuk ke paru, udara yang dingin (temperature kamar) dan kering harus
dihangatkan dan dijenuhkan dengan uap oleh air pada epitel trakeobronkial epitel
trakeobronkial menjadi dingin dan kering bronkokontriksi saluran pernapasan
Tidak berkurang saat istirahat, karena meskipun pada saat istirahat, keadaan lumen
tersebut akan tetap sama, kecuali apabila diberikan pengobatan untuk mendilatasi
lumen.
Marah- marah
BERSIN
Iritasi hidung N. Trigeminus Medula otak Inspirasi udara secara cepat dan banyak (-
+ 2500 bl) uvula menutup, epiglotis awalnya menutup otot perut kontraksi
diafragma tertekan Tekanan dada meningkat epiglotis membuka secara t iba-tiba
Pengeluaran udara secara cepat BATUK
10. Dx dan DD dari skenario ? (Asma bronchiale )
Diagnosis :
ASMA BRONKIAL
Asma merupakan salah satu penyakit obstruktif yang terjadi karena hambatan jalan
napas, ditandai oleh terhambatnya aliran udara, biasanya terjadi akibat
meningkatnya resistensi yang disebabkan oleh. hambatan parsial atau total pada
berbagai tahap.
Kapasitas vital paksa/ forced vital capacity (FVC) normal atau sedikit menurun,
sedangkan tingkat aliran ekspirasi, biasanya diukur sebagai volume ekspirasi paksa/
forced expiratory volume pada detik pertama (FEV1), sangat berkurang.
Obstruksi ekspirasi dapat terjadi akibat penyempitan anatomik jalan napas.
Diagnosis banding:
Komplikasi Asma:
- Pneumothoraks
- Pneumomediastinum dan emfisema subkutis
- Atelektaksis
- Aspergilosis bronkopulmuner subkutis
- Gagal napas
- Bronchitis
- Fraktur iga
penderita dibekali peak flow meter: digunakan pada saat terasa perubahan aliran
napas, penderita mengukur hembusan napas yang keluar
Nonfarmakologi
Termoplasti bronkus
memberikan energi panas selama bronkoskopi untuk mereduksi otot polos
sehingga mengurangi reaksi berlebihan jalan nafas atau bronkokontriksi
Mengurangi kontak dengn alergen
STEP 3
1. Anatomi dan fisiologi sistem pernafasan ?
- ANATOMI
a. Nares anterior
b. Cavum nasi
c. Nares posterior
d. Nasopharing
e. Orofaring
f. Laringofaring
g. Laring
h. Trachea
i. Bronchus principalis
j. Bronchus lobaris
k. Bronchus segmentalis
l. Bronchiolus terminalis
m. Bronchiolus repiratorius
n. Ductus alveolaris
o. Saccus alveolaris
p. Alveoli
- FISIOLOGIS
Tekanan atmosfir sama seperti tekanan di paru2. Oksigen masuk dari alur anatomi
pernafasan, masuk ke paru2, bronchus, alveolus. Oksigen dibawa ke vena pulmo, ke jantung
disebarkan ke sistemik. Di dalam sistemiika da respirasi seluler. Eksternal : dari paru2
disebarkan ke seluruh tubuh. Intrasel : di mitokondria (o2 masuk ke sel). Lalu kembali lagi ke
jantung dan seterusnya
Fase2:
Asma :
- Asma alergik / ekstrinsik : dipengaruhi dari riwayat oeonyakit allergic pada keluarga, bisa
musiman kaya dingin. Biasanya pada anak2. Kadar IgE serum meningkat, mekanisme imun.
- Asma idiopatik / non allergic / intrinsik : tidak ada faktor keluarga seperti bulu, debu, tepung,
kalo parah ke campuran. Biasanya menyerang ketika mulai dewasa. Kadar IgE normal, bukan
dari mekanisme imunn
- Asma campuran : campuran antara non allergic sama allergic
Faktor pencetus hipersensitivitas kontraktil dari brochus bronkus kontraksi dan menyebabkan
mukosa yang berlebihan peradangan pada brnchus mengundang antigen dan makrofag
immunoglobulin E bereaksi Ag dan Ab mengeluarkan mediator inflamasi seperti histamin dan
bradikinin bronkontriksi. Kalau kontraksinya berebihan akan menyebabkan sesak nafas.
Saat insprasi bronchus melebar, saat ekspirasi bronchus mengecil karena infeksi virus -> inflamasi
ada hiperaktifitas saluran nafas -> mengakibatkan aliran turbulen saat ekspirasi
Udara dingin
Tekanan parsial O2 menurun, harusnya tekanan dai atmsofir lebih tinggi di paru2. Api kalo
dingin, kebalikannya. Sehingga fase inspirasi akan menurun.