Anda di halaman 1dari 33

SADURAN

Ori Magen, M.D , et al., Tahun 2022 dengan judul

Dosis Keempat Vaksin BTN162b2 mRNA Covid-19 dalam Ruang Lingkup


Nasional di Israel

Disusun oleh:

Indah Khairunnisyah Rambe


200131202

Pembimbing:
dr. Yuki Yunanda, M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

1
SADURAN

Ori Magen, M.D et al., Tahun 2022 dengan judul

Dosis Keempat Vaksin BTN162b2 mRNA Covid-19 dalam Ruang Lingkup


Nasional di Israel

Disusun oleh:
Indah Khairunnisyah Rambe

200131202

Pembimbing:
dr. Yuki Yunanda. M.Kes

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

2
Dosis Keempat Vaksin BTN162b2 mRNA Covid-19 dalam Ruang Lingkup
Nasional di Israel

“ Saduran ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi persyaratan
dalam mengikuti kegiatan Kepanitraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara”

Disusun oleh:
Indah Khairunnisyah Rambe

200131202

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS
ILMU KEDOKTERAN PENCEGAHAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022

3
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Dosis Keempat Vaksin BTN162b2 mRNA Covid-19 dalam Ruang Lingkup
Nasional di Israel

Nama : Indah Khairunnisyah Rambe

Nim : 200131202

Medan, 26 Mei 2022

Pembimbing

dr. Yuki Yunanda, M.Kes

NIP. 197906 222003121001

4
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan saduran
yang berjudul “Dosis Keempat Vaksin Covid-19 BTN162b2 dalam Ruang Lingkup
Nasional di Israel”. Tujuan penulisan saduran ini adalah untuk melengkapi persyaratan
Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan saduran ini, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada dosen
pembimbing yaitu dr. Yuki Yunanda, M. Kes yang telah meluangkan waktu dan
memberikan banyak masukan dalam penyusunan saduran ini sehingga dapat selesai tepat
pada waktunya. Penulis menyadari bahwa penulisan saduran ini masih jauh dari
sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisan. Oleh karena itu,
penulismengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
perbaikan saudara ini di kemudian hari. Semoga saduran ini dapat ini dapat bermanfaat
dalam perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Kesehatan.

Medan, 26 Mei 2022

Penulis

5
DAFTAR ISI

SADURAN ................................................................................................................... 2
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... 4
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 5
DAFTAR ISI ................................................................................................................. 6
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 7
1.1 LATAR BELAKANG ......................................................................................... 7
1.2 TUJUAN SADURAN ......................................................................................... 8
1.3 MANFAAT SADURAN ..................................................................................... 8
BAB II ........................................................................................................................... 9
METODE PENELITIAN .............................................................................................. 9
2.1 DESAIN PENELITIAN ...................................................................................... 9
2.2 LOKASI PENELITIAN .................................................................................... 10
2.3 WAKTU PENELITIAN .................................................................................... 10
2.4 SUMBER DATA .............................................................................................. 10
2.5 ANALISIS STATISTIK.................................................................................... 11
BAB III........................................................................................................................ 13
HASIL PENELITIAN................................................................................................. 13
3.1 KARAKTERISTIK PENELITIAN ................................................................... 13
3.2 EFEKTIVITAS………………………………………………………………..15
BAB IV ....................................................................................................................... 19
DISKUSI ..................................................................................................................... 19
BAB V......................................................................................................................... 21
KESIMPULAN ........................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Varian Omikron yang merupakan salah satu varian virus corona (SARS-CoV-2), yang
pertama kali di identifikasikan pada November 2021, telah menghasilkan gelombang
infeksi yang terbesar dalam pandemi penyakit corona virus 2019 (Covid-19) , bahkan
di negara-negara dengan pemasaran vaksinasi massal yang telah berhasil. Meskipun
data awal Afrika Selatan dan selanjutnya dari Inggris menyarankan bahwa varian
Omikron kurang ganas jika dibandingkan dengan varian Delta (B16172) yang dilihat
dari tingkat rawat inap pasien omikron yang jauh lebih rendah selama periode waktu
terjadinya penyebaran virus Covid-19 varian moikron ini.

Bukti Awal menunjukkan bahwa dua dosis vaksin (BTN162b2(Pfizer-BioNtech)),


mRNA-1273(Moderna), atau ChAdOX nCoV-19 (Astra-Zeneca) menawarkan
perlindungan terbatas terhadap varian omicron dan bahwa vaksin ketiga yang baru
diberikan ( Booster) dosis efektif dalam mencegah gejala dan penyakit yang parah. Oleh
karena itu pembuat kebijakan mempertimbangkan untuk menawarkan dosis vaksin
keempat kepada orang-orang yang paling rentan sebagai kemungkinan perlindungan
terhadap varian omicron.

Penyebaran yang sangat pesat oleh varian B11529 (Omikron) dari varian virus COVID-
19 pada saluran pernafasan manusia terutama orang-orang yang telah memiliki penyakit
bawaan sebelumnya. Disamping itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa
efektivitas dosis booster corona virus 2019 telah menurun dalam melakukan
pencegahan varian omicron ini. Beberapa negara telah mulai memberikan dosis booster
keempat pada orang-orang yang berisiko.

Untuk mengevaluasi efektivitas dosis keempat vaksin BTN162b2 untuk pencegahan


hasil terkait Covid-19, Peneliti melakukan analisis data yang di catat oleh organisasi
perawatan kesehatan terbesar di Israel dari tanggal 3 Januari 2022 hingga 8 Februari

7
2022. Peneliti mengevaluasi efektivitas dosis vaksin keempat dibandingkan dengan
efektivitas vaksin dosis ketiga pada orang yang diberikan setidaknya 4 bulan
sebelumnya dengan rentang usia 60 tahun atau lebih. Kemudian Para peneliti akan
membandingkan hasil orang yang telah mendapatkan vaksin dosis keempat dengan
orang-orang yang tidak, dan secara individual akan mencocokkan kedua orang dari
masing-masing kelompok tersebut sehubungan dengan beberapa variable
sosiodermografi dan klinis. Analisis sensitivitas dilakukan dengan menggunakan
regresi parametrik Poisson

1.2 TUJUAN SADURAN

Tujuan penulisan saduran ini adalah:


1. Untuk lebih mengerti dan menelaah tentang “Dosis Keempat Vaksin Covid-19
BTN162b2 dalam ruang Lingkup Nasional di Israel ”
2. Untuk memenuhi syarat dalam mengikuti kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior
(KKS) di Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.

1.3 MANFAAT SADURAN

Saduran ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis dan pembaca
khususnya yang terlibat dalam bidang medis dan masyarakat secara umum agar dapat
lebih mengetahui dan memahami lebih dalam menelaah jurnal “Dosis Keempat
Vaksin Covid-19 BTN162b2 di Lingkungan Nasional”

8
BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 DESAIN PENELITIAN

Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji parametrik poisson. Desain
studi analisis primer yang telah dilakukan sebelumnya sama dengan penelitian
efektivitas vaksin yang dilakukan sebelumnya yaitu meneliti populasi yang sama. Pada
setiap hari selama masa penelitian, adapun orang-orang yang dijadikan sampel
penelitian yaitu memenuhi syarat yaitu :
1. Orang yang menerima dosis keempat vaksin mRNA BTN162b2 pada hari itu
yang di kategorikan ke dalam Kelompok yan telah mendapatkan vaksin keempat
2. Orang-orang yang belum menerima dosis ke empat pada hari itu dijadikan sebagai
kelompok kontrol
Kemudian, ada beberapa faktor yang dikaitkan dengan karasteristik dari pasien seperti
: usia, jenis kelamin, daerah tempat tinggal , sektor populasi (tiga kategori: Arab,
Yahudi Umum, dan yahudi Utara-Ortodoks)
CDC telah mengeluarkan beberapa penyakit yang masuk ke dalam penyakit komorbid
yang memperberat gejala Covid-19. Setiap orang menerima dosis ketiga, dengan
jumlah kondisi pasien kronis yang sudah ada sebelumnya yang ditentukan oleh CDC (
pada 20 september 2020) sebagai faktor resiko Covid-19 berat dikategorikan ke dalam
3 kelompok yaitu : 0,1,2, dan >3. yang artinya 0 = pasien yang tidak mempunyai
komorbid, 1= Pasien dengan memiliki 1 komorbid , 2 = Pasien memiliki 2 komorbid,
dan >3 = Pasien memiliki lebih dari 3 penyakit komorbid. Sedangkan jumlah pasien
rawat inap di rumah sakit dalam 3 tahun sebelumnya dikategorikan menjadi 5 kategori
yaitu : 0,1,2,3,4, dan 5 , dimana 0= tidak pernah masuk rumah sakit dalam 3 tahun
sebelumnya, 1= pernah 1 kali masuk RS dalam 3 tahun sebelumnya , >3 = >2-3 kali
masuk RS dalam 3 tahun terakhir.
Dua Variabel terakhir bersama-sama digunakan untuk mendapatkan data pasien dengan
kondisi kronis. Setiap Pasangan yang cocok diikuti tanggal yang cocok hingga yang
paling awal dari peristiwa berikut yaitu hasil yang diinginkan, pada 18 Februari 2022
9
hari terakhir pengumpulan data atau vaksinasi dosis ke empat dari anggota control dari
pasangan yang cocok. Kontrol yang menerima dosis vaksin keempat setelah mereka
dicocokkan sebagai control menjadi memenuhi syarat untuk di rekrut Kembali ke
kelompok empat dosis dan du cocokkan dengan kontrol baru.

2.2 LOKASI PENELITIAN


Lampiran Tambahan, tersedia di NEJM.org, mencantumkan bahwa penelitian di
lakukan di Israel, pada Clait Health Service (CHS) yaitu organisasi perawatan di
negara israel

2.3 WAKTU PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data antara 3 Januari 2022 sampai 18
februari 2022, dengan menperoleh data dari Ckait Health Services (CHS) Ketika varian
omicron dominan di Israel.

2.4 SUMBER DATA

Data yang digunakan yaitu data yang dikumpulkan antara 3 Januari dan 18 Februari
2022, ketika varian omicron dominan di Israel, untuk meniru percobaan target
mengevaluasi efektivitas dosis vaksin keempat dibandingkan dengan tiga dosis vaksin.
Kami menganalisis data dari Clalit Health Services (CHS), organisasi perawatan
kesehatan pembayar-penyedia terintegrasi terbesar di Israel. Dengan lebih dari 4,7 juta
anggota, CHS mencakup lebih dari setengah populasi Israel. Populasi CHS sebagian
besar mewakili populasi umum Israel. memasukkan orang-orang yang berusia 60 tahun
atau lebih, telah menjadi anggota CHS setidaknya selama 1 tahun, dan memenuhi
syarat untuk menerima dosis vaksin keempat setiap saat selama masa studi (yaitu, telah
divaksinasi dengan dosis ketiga BNT162b2 setidaknya 4 bulan sebelumnya) dan tidak
memiliki infeksi SARS- CoV-2 yang dikonfirmasi PCR sebelumnya.
Catatan kesehatan CHS telah sepenuhnya didigitalkan sejak tahun 2000, dan
penyimpanan datanya meliputi data demografi, diagnostik, farmakologis,
laboratorium, prosedur, pencitraan, dan rawat inap. Data terkait infeksi SARS-CoV-2

10
(polymerase-chain-reaction [PCR] dan tes antigen) dan hasil Covid-19 (termasuk
rawat inap, penyakit parah, dan kematian) disimpan secara terpusat oleh Kementerian
Kesehatan Israel dan dikirim setiap hari ke empat organisasi kesehatan nasional.
Dimana Penelitian ini telah disetujui oleh dewan peninjau kelembagaan CHS.
Pengecualian dari persyaratan untuk informed consent diberikan. Penulis menjamin
keakuratan dan kelengkapan dan keakuratan data dalam laporan ini.

2.5 KRITERIA KELAYAKAN SAMPEL


Kami memasukkan orang-orang yang, pada awal (didefinisikan di bawah), berusia 60
tahun atau lebih, telah menjadi anggota CHS setidaknya selama 1 tahun, dan memenuhi
syarat untuk menerima dosis vaksin keempat setiap saat selama masa studi (yaitu, telah
divaksinasi dengan dosis ketiga BNT162b2 setidaknya 4 bulan sebelumnya16) dan
tidak memiliki infeksi SARS- CoV-2 yang dikonfirmasi PCR sebelumnya. Seperti pada
penelitian sebelumnya,17-19kami juga mengecualikan pekerja perawatan kesehatan,
orang-orang di fasilitas perawatan jangka panjang, orang-orang yang dikurung di
rumah, dan orang-orang yang telah berinteraksi dengan sistem perawatan kesehatan
(misalnya, menemui dokter atau menjalani tes darah) selama 3 hari sebelumnya.
Kriteria pengecualian terakhir ini mengurangi kemungkinan bahwa orang yang memilih
untuk menunda penerimaan dosis vaksin keempat karena merasa tidak enak badan
(mungkin dengan gejala Covid-19) akan dimasukkan dalam kelompok kontrol.
Mengingat kelangkaan data yang hilang dalam kumpulan data CHS (<1%), kami juga
mengecualikan orang dengan data yang hilang pada indeks massa tubuh (BMI), sektor
populasi, atau area tempat tinggal.

2.6 ANALISIS STATISTIKA

Kurva kejadian kumulatif dibangun dengan menggunakan Estimator Kaplan-Meier.


Untuk setiap periode tindak lanjut, hanya pasangan yang cocok di mana data untuk kedua
anggota belum disensor pada awal periode tindak lanjut yang disertakan. Risiko
didefinisikan sebagai kemungkinan hasil tertentu yang berkembang selama periode
tindak lanjut. Estimasi risiko pada masing-masing kelompok dibandingkan baik sebagai
rasio risiko maupun sebagai perbedaan risiko. Efektivitas vaksin diperkirakan 1
11
dikurangi rasio risiko. Kami menghitung interval kepercayaan 95% menggunakan
metode bootstrap nonparametrik dengan 500 pengulangan. Lebar interval kepercayaan
belum disesuaikan untuk multiplisitas dan tidak boleh digunakan untuk menyimpulkan
signifikansi statistik.
Kami melakukan dua analisis sensitivitas untuk mengeksplorasi kekokohan perkiraan
kami. Pertama, perkiraan kami tentang analog observasional dari efek per-protokol, di
mana data dari pasangan yang cocok disensor ketika kontrol menerima dosis keempat,
akan menjadi bias jika kemungkinan vaksinasi berubah sekitar waktu infeksi (yaitu,
sensor nonrandom). Oleh karena itu kami melakukan analisis yang identik dengan
analisis utama kecuali bahwa ketika kontrol menerima dosis vaksin keempat, sensor
data dari pasangan yang cocok ditunda selama 7 hari,17periode di mana dosis tambahan
belum diharapkan berlaku. Dalam analisis sensitivitas ini, kontrol tidak menjalani
perekrutan kembali ke kelompok empat dosis.
Kedua, sebagai alternatif pendekatan Kaplan– Meier nonparametrik kami, kami juga
menyesuaikan tiga model regresi Poisson parametrik dengan fungsi tautan-log22pada semua
orang yang memenuhi syarat, dengan masing-masing model menggabungkan definisi yang
berbeda dari paparan waktu yang bervariasi: tidak ada dosis vaksin keempat, hari 1 sampai 4
setelah dosis vaksin keempat, hari 5 dan 6, dan hari 7 dan seterusnya; tidak ada dosis vaksin
keempat, hari ke-1 sampai ke-4, hari ke-5 dan ke-6, hari ke-7 sampai ke-13, dan hari ke-14 dan
seterusnya; dan tidak ada dosis vaksin keempat dan setiap

12
BAB III

HASIL PENELITIAN

3.1. KARASTERISTIK PENELITIAN

Gambar 1. Karasteristik Pasien


Dari 340.402 orang yang menerima dosis vaksin keempat selama masa studi ( Gambar.1) ,
258.994 (76,1%) yang memenuhi kriteria dan 182.122 (70,3%) dari mereka yang memenuhi
syarat berhasil dicocokkan dengan kontrol. Sebanyak 44.362 orang yang awalnya dicocokkan
sebagai kontrol direkrut kembali ke dalam kelompok empat dosis setelah menerima dosis
vaksin keempat dan dicocokkan dengan kontrol baru.
13
Gambar 2 Karakteristik dasar dari Sampel Penelitian
Usia rata-rata dari pasangan yang cocok adalah 72 tahun (kisaran interkuartil, 67 hingga
78), dan 53% adalah wanita (Tabel 1). Kedua kelompok memiliki distribusi faktor
pencocokan yang sama dan distribusi kondisi serupa yang diidentifikasi oleh CDC
sebagai faktor risiko untuk Covid-19 yang parah. Orang yang cocok umumnya mirip
14
dengan total populasi yang memenuhi syarat yang telah menerima dosis keempat
berkaitan dengan distribusi faktor yang cocok. Beberapa perbedaan berkaitan dengan
usia, jenis kelamin, sektor populasi dan jumlah rawat inap di rumah sakit dalam 3 tahun
sebelumnya dicatat ketika orang-orang yang cocok yang telah menerima dosis keempat
dibandingkan secara langsung dengan orang-orang yang tidak cocok yang telah menerima
dosis keempat (Tabel S2). Perbedaan ini berkaitan dengan kesulitan dalam menemukan
orang yang belum menerima dosis keempat dan yang dapat dicocokkan secara tepat
dengan orang yang telah menerima dosis keempat dan berasal dari subkelompok yang
lebih kecil (misalnya, pria yang berusia >80 tahun dan memiliki banyak perawatan di
rumah sakit). penerimaan). Tindak lanjut maksimum adalah 30 hari setelah dosis vaksin
keempat, dengan median tindak lanjut 26 hari (kisaran interkuartil, 7 hingga 30).

3.2. EFEKTIVITAS

Gambar 3. Perbandingan Efektivitas Vaksin Dosis Ke-4 dengan Vaksin Dosis Ke-3
Selama hari ke 7 hingga 30, perkiraan efektivitas relatif dari dosis BNT162b2 keempat
dibandingkan dengan tiga dosis adalah 45% (95% confidence interval [CI], 44 hingga 47)
terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi PCR, 55% ( 95% CI, 53 hingga 58)

15
terhadap gejala Covid-19, 68% (95% CI, 59 hingga 74) terhadap rawat inap terkait Covid-
19, 62% (95% CI, 50 hingga 74) terhadap Covid-19 yang parah, dan 74% (95% CI, 50
hingga 90) terhadap kematian terkait Covid-19 (Tabel 2).
Selama periode ini, risiko rawat inap terkait Covid-19 adalah 86,6 kejadian per 100.000
orang dalam kelompok empat dosis, dibandingkan dengan 266,7 kejadian per 100.000
orang pada kelompok kontrol — perbedaan risiko 180,1 kejadian per 100.000 orang (
95% CI, 142,8 hingga 211,9). Risiko Covid-19 parah pada periode ini adalah 42,1
kejadian per 100.000 orang dalam kelompok empat dosis, dibandingkan dengan 110,8
kejadian per 100.000 orang pada kelompok kontrol, sesuai dengan perbedaan risiko 68,8
kasus per 100.000 orang (95 % CI, 48,5 hingga91.9). Selama hari 14 hingga 30, perkiraan
efektivitas relatif dari dosis BNT162b2 keempat adalah 52% (95% CI, 49 hingga 54)
terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi PCR, 61% (95% CI, 58 hingga 64)
terhadap gejala Covid-19, 72% (95% CI, 63 hingga 79) terhadap rawat inap terkait Covid-
19, 64% (95% CI, 48 hingga 77) terhadap Covid-19 yang parah, dan 76% (95% CI, 48
menjadi 91) terhadap kematian terkait Covid-19.
Pengujian PCR untuk Covid-19 secara sementara lebih jarang pada kelompok empat
dosis dibandingkan pada kelompok kontrol pada awal masa penelitian. Namun,
perbedaan ini tidak terlihat selama periode tindak lanjut yang menarik (yaitu, dari hari ke
7 dan seterusnya) (Gbr. S1 dan Tabel 2).
Kurva kejadian kumulatif untuk kelima hasil utama disajikan pada Gambar 2. Kurva ini
menyimpang terutama pada kira-kira hari ke 7 setelah dosis vaksin keempat. Setelah
periode sementara awal dari risiko infeksi yang lebih rendah pada kelompok empat dosis,
perbedaan yang sangat kecil antara kelompok terlihat pada hari ke 5 dan 6 (Gbr. 3A).
Setelah hari ke-7, efektivitas relatif meningkat secara bertahap hingga mencapai
perkiraan stabil sekitar 50% pada hari ke-14.
Hasil analisis sensitivitas di mana sensor ditunda selama 7 hari (Gbr. S2 dan Tabel S3)
dan efektivitas relatif terhadap infeksi yang dikonfirmasi PCR seperti yang diperkirakan
dengan model parametrik (Tabel S4 dan S5) umumnya serupa dengan yang ada di analisis
utama, baik dari segi ukuran perkiraan dan lintasannya (Tabel 2). Perkiraan efektivitas
relatif terhadap kematian terkait Covid-19 dalam analisis sensitivitas memiliki interval
kepercayaan yang luas, yang membatasi kemampuan untuk membandingkan hasil dengan

16
analisis primer. Perkiraan efektivitas vaksin harian relatif terhadap infeksi yang
dikonfirmasi PCR berdasarkan model parametrik mengikuti lintasan yang sangat mirip
dengan analisis primer (Gbr. 3B dan Tabel S6).

Gambar 4. Insiden Kumulatif Hasil Covid-19 pada Kelompok empat dosis dan kelompok
kontrol
17
Gambar 5. Efektivitas Vaksin Harian dalam Analisis Primer dan Analisis
Regresi Possiom

18
BAB IV

DISKUSI

Hasil penelitian ini sangat menyarankan bahwa, dibandingkan dengan hanya dosis ketiga
BNT162b2 yang diterima setidaknya 4 bulan sebelumnya, dosis keempat BNT162b2
memberikan perlindungan dini terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang dikonfirmasi PCR (95% CI,
44 hingga 47). % pada hari ke 7 hingga 30 dan 49 hingga 54% pada hari ke 14 hingga 30), gejala
Covid-19 (masing-masing 53 hingga 58% dan 58 hingga 64%), rawat inap terkait Covid-19 (59
hingga 74% dan 63 hingga 79%, masing-masing), Covid-19 parah (masing-masing 50 hingga
74% dan 48 hingga 77%), dan kematian terkait Covid-19 (masing-masing 50 hingga 90% dan 48
hingga 91%).
Pada hari-hari awal masa tindak lanjut, segera setelah vaksinasi keempat mereka, orang-orang
dalam kelompok empat dosis tampaknya memiliki penurunan risiko infeksi SARS-CoV-2 yang
dikonfirmasi (Gbr. 3). Risiko awal yang lebih rendah ini telah diamati dalam penelitian
sebelumnya dan mungkin merupakan hasil dari memasukkan beberapa orang sebagai kontrol
yang sudah terinfeksi pada awal dan, karena gejalanya, cenderung memilih untuk menerima
vaksin pada hari tertentu (“sehat bias vaksin").17,22,23Orang yang divaksinasi juga menjalani
tes Covid-19 relatif lebih jarang dalam beberapa hari pertama setelah vaksinasi, mungkin karena
mereka mengaitkan gejala apa pun dengan efek samping vaksin. Namun, bias ini merupakan
fenomena sementara, seperti yang ditunjukkan oleh risiko yang hampir sama pada hari ke 5 dan
6 pada dua kelompok studi (Gbr. 3A dan 3B). Setelah ini, kira-kira pada hari ke 7, vaksin mulai
berlaku, dengan efektivitas secara bertahap meningkat ke tingkat yang stabil di sekitar hari ke 14.
Mengingat ukuran perbedaan yang sangat kecil antara kedua kelompok selama hari ke 5 dan 6,
sebagian besar dari ini berikutnya perbedaan bisa disebabkan efektivitas dosis vaksin keempat.
Dasar referensi untuk perbandingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis ketiga
BNT162b2 yang diterima setidaknya 4 bulan sebelum tanggal indeks, daripada potensi dasar
lainnya, seperti dua dosis BNT162b2 atau tanpa vaksinasi, karena dua alasan. Pertama, karena
sifat luas dan keberhasilan kampanye vaksinasi ganda di Israel, beberapa orang berusia 60 tahun
19
atau lebih yang telah memiliki dua dosis vaksin atau kurang dan yang belum memiliki Covid-19
tetap ada.8 Kedua, meskipun ada bukti yang mendukung efek efektivitas dosis vaksin ketiga,
termasuk efektivitas terhadap varian omicron,5,6semakin banyak bukti yang
mendokumentasikan penurunan perlindungan kekebalan dari dosis ketiga dari waktu ke waktu.5-
7 Oleh karena itu, dan dalam menghadapi gelombang pandemi besar yang didorong oleh varian
omicron, diperlukan penilaian yang akurat tentang manfaat dosis vaksin keempat di antara orang-
orang yang menjadi kandidat untuk menerimanya. yaitu, mereka yang telah menerima dosis
ketiga.
Studi ini tunduk pada beberapa keterbatasan. Pertama, waktu tindak lanjut yang tersedia singkat,
dan oleh karena itu kami belum dapat menilai efek jangka panjang, termasuk kemungkinan
berkurangnya efek. Kedua, seperti halnya studi observasional, potensi perancu ada; namun,
mengingat pencocokan ketat yang kami lakukan dan perbedaan risiko yang sangat kecil setelah
periode sementara bias vaksin yang sehat, kami percaya bahwa sedikit sisa pembaur yang tersisa.
Ketiga, penting untuk mengakui tradeoff antara minimalisasi bias (melalui pencocokan ketat) dan
generalisasi hasil (melalui maksimalisasi ukuran sampel dan keragaman sampel). Interpretasi
hasil harus dibuat sehubungan dengan populasi yang dianalisis. Akhirnya, hasil mungkin secara
berbeda salah diklasifikasikan sebagai fungsi apakah orang memilih untuk menjalani tes PCR.
Namun, jumlah tes pada kelompok empat dosis serupa dengan kelompok kontrol selama periode
tindak lanjut yang diminati. Hasil yang lebih parah, seperti rawat inap terkait Covid-19, Covid-
19 parah, dan kematian terkait Covid-19, kurang rentan terhadap potensi kesalahan klasifikasi
tersebut.
Kekhawatiran potensial telah dikemukakan tentang penggunaan dosis vaksin keempat. European
Medicines Agency telah bertanya apakah vaksinasi terlalu sering dapat mengakibatkan respons
kekebalan yang lebih lemah,24,25sedangkan yang lain mengklaim bahwa vaksin keempat dapat
"meningkatkan" sistem kekebalan "terlalu efektif" terhadap SARS-CoV-2 tipe liar, yang
berpotensi mengurangi perlindungan luas terhadap varian yang semakin beragam di masa
depan.26 Meskipun vaksin BNT162b2 dirancang untuk menargetkan protein lonjakan dari
SARS- CoV-2 tipe liar asli,27varian omicron berbeda secara substansial

20
BAB V

KESIMPULAN

Dalam penelitian ini dosis keempat BNT162b2 efektif dalam mengurangi resiko
jangka pendek hasil terkait Covid-19 antara orang-orang yang telah menerima
dosis ketiga setidaknya 4 bulan sebelumnya.

Penelitian ini sangat menyarankan bahwa, dibandingkan dengan hanya dosis


ketiga BNT162b2 yang diterima setidaknya 4 bulan sebelumnya, dosis keempat
BNT162b2 memberikan perlindungan dini terhadap infeksi SARS-cov-2 yang
dikonfirmasi PCR

21
DAFTAR PUSTAKA

1. SARS-CoV-2 sequences by variant. Our 26-11-2021-classification-of-omicron-


(b.1 World in Data (https://ourworldindata.org/ .1.529)-sars-cov-2-variant-of-
concern). grapher/covid-variants-bar?country=AUS 3. Wolter N, Jassat W,
Walaza S, et al.
2. Menamin J, Robertson C. Severity of omi- cron variant of concern and vaccine
effec- tiveness against symptomatic disease: national cohort with nested test
negative design study in Scotland. University of Edinburgh Research Explorer,
December 22, 2021 (https://www.research.ed.ac.uk/ en/publications/severity-of-
omicron-variant -of-concern-and-vaccine-effectiveness-).
3. ~GBR~USA~BEL~ITA~FRA~ESP~DEU~BWA ~ZAF~CAN).
4. 2. Classification of omicron (B.1.1.529): SARS-CoV-2 variant of concern.
Geneva: World Health Organization, November 26, 2021
(https://www.who.int/news/item/
5. Early assessment of the clinical severity of the SARS-CoV-2 omicron variant in
South Africa. December 21, 2021 (https://www
.medrxiv.org/content/10.1101/2021.12.21 .21268116v1). preprint.
6. 4. Sheikh A, Kerr S, Woolhouse M, Mc-5. Effectiveness of 3 doses of COVID-
19 vaccines against symptomatic COVID-19 and hospitalisation in adults aged
65 years and older. London: UK Health Security Agency, 2022
(https://khub.net/documents/ 135939561/338928724/Effectiveness+of+3+
doses+of+COVID-19+vaccines+against+ symptomatic+COVID-19+and+
hospitalisation+in+adults+aged+65+ years+and+older.pdf/ab8f3558-1e16-465c
-4b92-56334b6a832a).
7. 6. Gardner BJ, Kilpatrick AM. Estimates of reduced vaccine effectiveness
against hospitalization, infection, transmission and symptomatic disease of a
new SARS- CoV-2 variant, Omicron (B.1.1.529), using neutralizing antibody
titers. December 12, 2021 (https://www.medrxiv.org/content/
10.1101/2021.12.10.21267594v2). preprint. 7. Ferdinands JM, Rao S, Dixon
BE, et al. Waning 2-dose and 3-dose effectiveness of mRNA vaccines against

22
COVID- 19-associated emergency department and urgent care encounters and
hospitaliza- tions among adults during periods of delta and omicron variant
predominance — VISION Network, 10 states, August 2021–January 2022.
MMWR Morb Mortal Wkly Rep 2022;71:255-63.
8. 8. Israel Ministry of Health. Israel Covid- 19 data dashboard
(https://datadashboard .health.gov.il/COVID-19/general). (In He- brew.)
9. 9. Prime Minister’s Office. PM Bennett announces Israelis 60+ and medical
work- ers to receive 4th vaccine. January 2, 2022 (https://w w
w.gov.il/en/departments/news/ event_statement020122).
10. 10. CDC recommends Pfizer booster at 5 months, additional primary dose for
certain immunocompromised children. Press release, January 4, 2022 (https://
11. www.cdc.gov/media/releases/2022/s0104 -Pfizer-Booster.html).
12. 11. All adults to be offered COVID-19 boosters by end of January. Press
release, November 30, 2021 (https://www.gov.uk/ government/news/all-adults-
to-be-offered -covid-19-boosters-by-end-of-january).
13. 12. Bar-On YM, Goldberg Y, Mandel M, et al. Protection by a fourth dose of
BNT162b2 against omicron in Israel. N Engl J Med. DOI:
10.1056/NEJMoa2201570.
14. 13. SARS-CoV-2 variants in analyzed se- quences, Israel. Our World in Data
(https://ourworldindata.org/grapher/ covid-variants-area?country=~ISR).
15. 14. Cohen R, Rabin G. National Insur- ance Institute R and PA. Membership in
sick funds 2016. Period Surv 2017;289: 104. (In Hebrew.)
16. 15. Israel Ministry of Health. Collection of statistical data — 20 years of the na-
tional health insurance law. 2015 (https://
www.health.gov.il/English/News_and_ Events/Spokespersons_Messages/Pages/
03062015_2.aspx#).
17. 16. Clalit Health Services. COVID-19 vac- cine doses 3 & 4 (booster): the
complete guide. 2022 (https://www.clalit.co.il/he/
your_health/family/Pages/3rd_corona_ vaccine.aspx). (In Hebrew.)
18. 17. Dagan N, Barda N, Kepten E, et al. BNT162b2 mRNA Covid-19 vaccine in
a nationwide mass vaccination setting. N Engl J Med 2021;384:1412-23.

23
19. 18. Barda N, Dagan N, Ben-Shlomo Y, et al. Safety of the BNT162b2 mRNA
Covid-19 vaccine in a nationwide setting. N Engl J Med 2021;385:1078-90.
20. 19. Barda N, Dagan N, Cohen C, et al. Ef- fectiveness of a third dose of the
BNT162b2 mRNA COVID-19 vaccine for preventing severe outcomes in
Israel: an observa-
21. tional study. Lancet 2021;398:2093-100. 20. Lipsitch M, Tchetgen Tchetgen E,
Co- hen T. Negative controls: a tool for detect- ing confounding and bias in
observation- al studies. Epidemiology 2010;21:383-8. 21. COVID-19: people
with certain medi- cal conditions. Centers for Disease Con- trol and Prevention
(https://www.cdc.gov/ coronavirus/2019-ncov/need-extra -precautions/people-
with-medical -conditions.html).
22. 22. Bar-On YM, Goldberg Y, Mandel M, et al. Protection of BNT162b2
vaccine booster against Covid-19 in Israel. N Engl J Med 2021;385:1393-400.
23. 23. Mahmud SM, Righolt CH. Pitfalls of the healthy vaccinee effect. Lancet
2018; 391:123.
24. 24. EMA regular press briefing on COVID- 19. European Medicines Agency,
January 11, 2022 (https://www.ema.europa.eu/en/ e v e n t s / e m a - r e g u l a r
- p r e s s - b r i e f i n g - c o v i d -1 9 -11#event-summary-section).
25. 25. Pratt E. Why a 4th COVID-19 shot likely won’t provide more protection.
Healthline, January 17, 2022 (https://www .healthline.com/health-news/why-a-
4th -covid-19-shot-likely-wont-provide-more -protection).
26. 26. Not so fast! Top immunologist says Israel shouldn’t rush fourth Corona
shot. Israel Today, January 3, 2022 (https://www .israeltoday.co.il/read/not-so-
fast-top -immunologist-says-israel-shouldnt-rush -fourth-corona-shot/).
27. 27. Martínez-Flores D, Zepeda-Cervantes J, Cruz-Reséndiz A, Aguirre-
Sampieri S, Sampieri A, Vaca L. SARS-CoV-2 vaccines based on the spike
glycoprotein and im- plications of new viral variants. Front Im- munol
2021;12:701501.
28. Copyright © 2022 Massachusetts Medical Society.

24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai