Anda di halaman 1dari 14

Asuhan Kebidanan Pada Neonatus Bayi dan

Balita Dengan Kelainana Bawaan

“Atresia Esofagus”

Presented By
Meri Juwita Fitri
APA ITU ATRESIA ESOFAGUS ?

Atresia berarti buntu, dengan demikian atresia esofagus adalah


kelainan bawaan di mana ujung saluran buntu, biasanya
sebanyak 60% disertai dengan hidramnion
ETIOLOGI

Etiologi atresia esophagus merupakan multifaktorial dan masih belum


diketahui dengan jelas.

Faktor genetik menyumbang angka sebesar 2%

Angka kejadian pada anak kembar dinyatakan 6x lebih banyak


dibanding bukan kembar
PATOFISIOLOGI

Gangguan peristaltic esophagus biasanya paling sering dialami pada


bagian esophagus distal

Janin dengan atresia tidak dapat dengan efektif menelan cairan


amnion. Sedangkan pada atresia esophagus dengan fistula
trakeoesofageal distal, cairan amnion masuk melalui trakea kedalam
usus.

Neonatus dengan atresia tidak dapat menelan dan akan mengeluarkan


banyak sekali air liur atau saliva. Aspirasi dari saliva atau air susu
dapat menyebabkan aspirasi pneumonia.

Pada atresia dengan distal TEF, sekresi dengan gaster dapat masuk
keparu-paru dan sebaliknya, udara juga dapat bebas masuk dalam
saluran pencernaan pada saat bayi menangis / ventilasi bantuan
Next ..

Keadaan tersebut bisa menyebabkan perforasi akut gaster yang fatal

Bagian esophagus distal tidak menghasilkan peristaltic dan ini bisa


menyebabkan disfagia setelah perbaikan esophagus dan dapat
menimbulkan reflux gastroesofageal

Trakea juga dipengaruhi akibat gangguan terbentuknya atresia


esophagus

Trakea abnormal, terdiri dari berkurangnya tulang rawan trakea dan


bertambahnya ukuran otot tranversal pada posterior trakea

Dinding trakea lemah sehingga mengganggu kemampuan bayi untuk


batuk yang akan mengarah pada munculnya pneumonia yang bisa
berulang-ulang

Trakea dapat kolaps bila diberikan makanana ataupun air susu dan ini
akan menyebabkan pernapasan yang tidak efektif, hipoksia atau apneu
GAMBARAN KLINIS

Atresia menyebabkan saliva terkumpul pada ujung bagian esofagus yang


buntu. Apabila terdapat fistula, maka saliva ini akan mengalir keluar atau
masuk ke dalam trakea.

Hal ini akan lebih berbahaya apabila saliva mengalir melalui fistula
trakeoesofagus karena cairan saliva akan masuk kedalam paru-paru

Kelainan ini baru diketahui setelah bayi berumur 2-3 minggu dengan gejala
muntah proyektif beberapa saat setelah minum susu

Pada periksaan fisik dilakukan setelah bayi menyusui akan ditemukan


gerakan peristaltik lambung karena ada usaha melewatkan makanan melalui
daerah yang sempit di pilorus. Tidak jarang ditemukan tumor
TANDA & GEJALA

Liur yang menetes terus menerus

Liur Berbuih

Adanya aspirasi ketika bayi diberi minum


(tersedak)
Bayi tampak sianosis akibat aspirasi yang
dialami

Bayi akan mengalami batuk seperti


tercekik saat bayi diberi minum

Muntah yang proyektil


KLASIFIKASI

Kalasia

Ialah keadaan bagian bawah esophagus yang tidak dapat menutup


P
secara baik, sehingga menyebabkan regurgitasi, terutama kalau bayi
E
dibaringkan.
R
T Kelainan yang terjadi pada bagian bawah esophagus pada
O persambungan dengan lambung yang tidak dapat menutup rapat
L sehingga bayi sering regurgitasi bila dibaringkan
O
N Memberi makanan dalam posisi tegak, yaitu duduk
G dalam kursi khusus.
A
N
Next ..

Akalasia

Ialah kebalikan chalasia yaitu bagian akhir esophagus tidak


membuka secara baik, sehingga keadaan seperti stenosis atau atresia

Sebabnya: karena terdapat cartilage trachea yang tumbuh ektopik


dalam esophagus bagian bawah, berbentuk tulang rawan
yang ditemukan secara mikroskopik dalam lapisan otot
Next ..

Classification System Gross

Atresia esophagus disertai dengan fistula trakeoesofageal distal


adalah tipe yang paling sering terjadi

sistem klasifikasi gross of bostom :

Ø Tipe A__ Atresia esophagus tanpa fistula ; atresia esophagus


murni (10%)
Ø Tipe B__ Atresia esophagus dengan TEF proximal (<1%)
Ø Tipe C__ Atresia esophagus dengan TEF distal (85%)
Ø Tipe D__ Atresia esophagus dengan TEF proximal dan distal
(<1%)
Ø Tipe E__ TEF tanpa atresia esophagus ; fistula tipe H (4%)
Ø Tipe F__ Stenosis esophagus congenital tanpa atresia (<1%)
PENATALAKSANAAN

Posisikan bayi setengah duduk bila atresia esofagus disertai fistula. Namun
apabila atersia tanpa disertai fistula bayi diposisikan dengan kepala lebih
rendah (trendelenburg) dan sering2lah mengubah-ubah posisi

Segera lakukan pemasangan kateter ke dalam esofagus dan bila


memungkinkan lakukan pengisapan terus menerus

Berikan perawatan seperti bayi normal lainnya, seperti pencegahan hipotermi,


pemberian nutrisi adekuat, dll

Lakukan informed consent & informed choice kepada keluarga untuk


melakukan rujukan pada pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
Meri juwita fitri™

Anda mungkin juga menyukai