Anda di halaman 1dari 13

ATRESIA ESOFAGUS

Kelompok 2

Heti hartati
Indah rohyani
Riska maelani
Magfirotun nazila
Yuni hastuti
Zaenatul milla
PENGERTIAN

Atresia Esofagus adalah esofagus (kerongkongan) yang


tidak terbentuk secara sempurna. Pada atresi esofagus,
kerongkongan menyempit atau buntu; tidak tersambung
dengan lambung sebagaimana mestinya. Kebanyakan bayi
yang menderita atresia esofagus juga memiliki fistula
trakeoesofageal (suatu hubungan abnormal antara
kerongkongan dan trakea/pipa udara).
ETIOLOGI

Hingga saat ini, teratogen penyebab kelainan ini masih


belum diketahui. Terdapat laporan yang
menghubungkan atresia esofagus dalam keluarga.
Terdapat 2% resiko apabila saudara telah terkena
kelainan ini. Kelainan ini juga dihubungkan dengan
trisomi 21, 13 dan 18. angka kejadian pada anak
kembar dinyatakan 6x lebih banyak dibanding bukan
kembar.
PENYEBAB

Atresia esofagus merupakan suatu kelainan bawaan


pada saluran pencernaan.
Terdapat beberapa jenis atresia, tetapi yang paling
sering ditemukan adalah kerongkongan yang buntu dan
tidak tersambung dengan kerongkongan bagian bawah
serta lambung.
FAKTOR RESIKO

a) Faktor Obat, salah satu obat yang diketahui dapat


menyababkan kelainan kongenital adalah thali
domine
b) Radiasi, radiasi pada permulaan kehamilan mungkin
dapat menimbulkan kelainan kongenital pada
janinyang dapat mengakibatkan mutasi gen
c) Gizi ibu sewaktu hamil ( Fitri warnet, 2008)
GEJALA
 mengeluarkan ludah yang sangat banyak dan berbuih
 terbatuk atau tersedak setelah berusaha untuk menelan
 tidak mau menyusu
 sianosis (kulitnya kebiruan).
KOMPLIKASI
 atresia esofagus dapat menimbulkan komplikasi sebagai
berikut:
a. Aspirasi pneumonia
b. Tersedak
c. Kemungkinan meninggal
d. Masalah memberi makan
e. Refluks setelah pembedahan
f. Penyempitan esofagus karena adanya
luka bekas pembedahan
DIAGNOSA
 ditegakkan sebelum bayi lahir. Salah satu tanda awal
dari atresia esofagus diketahui dari pemeriksaan USG
prenatal yaitu polihidramnion
 ditentukan pada waktu di ruang persalinan, karena
aspirasi paru yaitu kesulitan memasukkan kateter ke
dalam lambung biasanya memperkuat kecurigaan
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan berikut:
 Memasukkan selang nasogastrik
 Rontgen esofagus menunjukkan adanya kantong udara dan
adanya udara di lambung serta usus.
KLASIFIKASI

1. Kalasia
Kalasia adalah kelainan yang terjadi pada
bagian bawah esophagus(pada persambungan
dengan lambung) yang tidak dapat menutup
rapat sehingga bayi sering regurgitasi bila
dibaringkan.
2.Akalasia

Akalasia merupakan kebalikan dari kalasia, pada


akalasia bagian distal esophagus tidak dapat membuka
dengan baik sehingga terjadi keadaan seperti stenosis
atau atresia.
 Penyebabnya:
adanya kartilago trakea yang tumbuh ektopik
pada esofagus bagian bawah.
 Pertolongannya adalah tindakan bedah sebelum dioperasi
pemberian minum harus dengan sendok sedikit demi
sedikit dengan bayi dalam posisi duduk.
PENATALAKSANAAN

Jika keadaan bayi stabil, dilakukan pembedahan untuk


memperbaiki atresia dan menutup fistula. Sebelum
pembedahan dilakukan, untuk mencegah pneumonia
aspirasi, makanan bayi diberikan melalui infus dan pada
kerongkongan bagian atas dipasang alat penghisap ludah
agar tidak masuk ke paru-paru.
Terima Kasih....

Anda mungkin juga menyukai