Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) adalah suatu organisasi
kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Pelayanan kesehatan yang
diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh yang meliputi
 pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif 
(peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak
membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan
dalam kandungan sampai
tutup usia (ffendi, !""#).
$ujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan
nasional, yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar
terwujud derajat
kesehatan yang setinggi%tingginya ($rihono, !""&).
M's adalah singkatan dari Millennium 'evelopment oals yang
dalam bahasa ndonesia disebut $ujuan Pembangunan Milenium.
Pada Konferensi $ingkat $inggi (K$$) Milenium Perserikatan *angsa
%*angsa (P**) bulan +eptember !""", sebanyak -# negara anggota P**,
termasuk 
ndonesia. M's juga merupakan komitmen nasional dalam upaya lebih
mensejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan
kelaparan,
 pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan lingkungan. 'ari -
tujuan M's yang menjadi tanggung%jawab Kementerian Kesehatan yaitu
M'  (memberantas kemiskinan dan kelaparan) , / (menurunkan kematian
anak), & (meningkatkan kesehatan ibu), 0 (Mengendalikan 12 dan 3'+,
Malaria dan Penyakit Menular 4ainnya ($b)) dan 5 (memastikan kelestarian
lingkungan hidup). +etiap tujuan memiliki satu atau beberapa target
beserta indikatornya.
6paya percepatan pencapaian target M's menjadi prioritas
 pembangunan nasional yang memerlukan sinergis kebijakan perencanaan
dari tingkat Pusat hingga 'aerah. +esuai npres 7o 8 $ahun !"" tentang
Program Pembangunan 9ang *erkeadilan, pemerintah provinsi dan
kabupaten:kota sebagai unsur pemerintahan diwajibkan untuk
melaksanakan percepatan
 pencapaian M';s yang tertuang dalam suatu <encana 3ksi 'aerah (<3').
6ntuk mencapai berbagai tujuan M's di bidang kesehatan,
dinas kesehatan kota =irebon mempunyai cara tersendiri untuk mencapai
tujuan M's tersebut dengan menerapkan <umah +akit *erbasis
Masyarakat (<+*M). <+*M adalah jejaring pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh <umah +akit +wasta dan Pemerintah di
masing%masing wilayah
 binaannya berupa pelayanan kesehatan <umah +akit secara langsung oleh
dokter spesialis baik promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta
memberikan transfer of knowledge  bagi tenaga kesehatan dan
masyarakat yang dibantu oleh Puskesmas, institusi kesehatan lainnya, dan
warga siaga di
wilayah binaannya dalam suatu tatanan sistem rujukan.<+*M merupakan
kegiatan dalam upaya menekan dan menurunkan jumlah kematian ibu
bersalin dan bayi dimana kegiatannya dibawah tanggung jawab 'inas
Kesehatan Kota
=irebon melalui Program Pendanaan Kompetisi yang dimulai tahun !""0.
Puskesmas gunung sari merupakan salah satu puskesmas yang berada di
kota
=irebon yang mempunyai komitmen dalam menjalankan sistem <+*M
('inkes Kota =irebon, !"").
Masih tingginya angka kematian ibu (3K) serta angka kematian bayi
(3K*) di ndonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara 3+37
lainnya. *erdasarkan survey kesehatan rumah tangga tahun !""!%!""8 angka
kematian ibu !"5 per "".""" kelahiran hidup angka kematian bayi //,80 per 
""" lahir hidup. 1al ini merupakan suatu masalah yag serius
yang memerlukan perhatian, kepedulian serta penanganan dari berbagai
pihak baik dari pemerintah, pihak swasta maupun masyarakat sendiri.
('inkes kota
=irebon, !"")
Kota cirebon merupakan salah satu kota yang menyumbang 3K*
dan 3K tertinggi di indonesia. *erdasarkan hasil susenas *P+ 3K* kota
cirebon masih cukup tinggi yaitu -:""" kelahiran hidup, tetapi dalam kurun
waktu
" tahun yaitu pada tahun##" 3K* turun menjadi 5,&#:""" kelahiran
hidup dengan perincian 3K* laki%laki 0!,-/> dan 3K* perempuan /#,5>.
Pada tahun !"! diwilayah kerja puskesmas gunung sari jumlah 3K ",
sedangkan jumlah 3K* sebanyak / orang. Pada tahun !"8 jumlah 3K ",
sedangkan jumlah 3K* sebanyak  orang. Pada tahun ini jumlah 3K ",
sedangkan jumlah 3K* sebanyak ! orang. (*P+, !"!).

1.2 Tujuan Penulisan


.!.$ujuan 6mum
Meningkatkan mutu pelayanan <umah +akit *erbasis
Masyarakat (<+*M) dalam upaya meningkatkan kesehatan dan
menurunkan angka angka kematian ibu dan anak.
!.!.$ujuan Khusus
. Mengoptimalkan kunjungan dan pelayanan dokter spesialis
obgyn, spesialis anak dan spesialis jantung
!. Meningkatkan penjaringan kasus di masyarakat mengenai bumil
risti dan bayi risti.
8. Meningkatkan promosi dan pemberian informasi mengenai
<+*M dan jadwal kunjungan dokter spesialis.
/. Meningkatkan transfer of knowladge untuk tenaga kesehatan
dan masyarkat terutama tentang pencegahan bumil risti dan
bayi risti.

BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1 Identiikasi Masala!


*erdasarkan serangkaian kegiatan <+*M yang sudah berjalan sejak 
tahun !""0, masih banyak kendala baik teknis maupun nonteknis yang perlu
disikapi. *anyak hal yang terkait dengan <+*M yang berfokus pada
kesehatan ibu dan anak dalam pelaksanaannya masih belum optimal.
+elama dalam proses praktek belajar lapangan mengenai <+*M yang
kami temui dilapangan yang dilakukan selama / minggu antara lain
!.. Kurangnya informasi pada masyarakat mengenai program <+*M
+elama kami melakukan kegiatan praktek belajar lapangan di
Puskesmas unung +ari, kami melakukan survey terhadap /" orang (!"
orang di poli anak dan !" orang di poli K3) di Puskesmas unung +ari.
$abel . Persentase tingkat pengetahuan pasien tentang <+*M

3nak (>)?bgyn ( >)


 7o Pertanyaan $idak $idak 
$ahu$ahu
$ahu$ahu
3pakahandamengetahui
&>#&>">#">
tentang <+*M @
3pakahandatahuada
! kunjungan 'okter +pesialis di !"> -"> #&> &>
Puskesmas unung +ari @
3pakahandatahunama

'okter +pesialis yang


85&>!&> -"> !">
 berkunjungkePuskesmas
unung +ari @
3pakahandatahukapan
 jadwal kunjungan 'okter 
/&>-&>#&>&>
+pesialisdiPuskesmas

unung +ari @

<esponden Pertanyaan  " Pertanyaan ! Pertanyaan 8 Pertanyaan / Aumlah 1asil


 "  "  Kurang
! " "  "  Kurang
8 " "  "  Kurang
/ " " " " " Kurang
& " " " " " Kurang
0 " "   ! =ukup
5 " " " " " Kurang
- "   " ! =ukup
# " "   ! =ukup
" " "  "  Kurang
 " "  "  Kurang
! "  " "  Kurang
8 " "  "  Kurang
/ " "  "  Kurang
& " "  "  Kurang
0 " "  "  Kurang
5     / *aik
- " " " " " Kurang
# "   " ! =ukup
!" " "  "  Kurang
$abel !. Persentase tingkat pengetahuan pasien tentang <+*M (3nak)

1asil
. *aik  'apat menjawab / pertanyaan dengan benar 
!. =ukup  'apat menjawab !%8 pertanyaan dengan benar 
8. Kurang  'apat menjawab  pertanyaan dengan benar
dan tidak bisa menjawab sama sekali

Kesimpulan
. *aik  & >
!. =ukup  !" >
8. Kurang  5& >

<esponden Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Pertanyaan Aumlah 1asil


 ! 8 /
 "    8 =ukup
! "    8 =ukup
8 "    8 =ukup
/ "    8 =ukup
& "    8 =ukup
0 "    8 =ukup
5   "  8 =ukup
- "    8 =ukup
# "    8 =ukup
" "    8 =ukup
 " " " " " Kurang
!     / *aik
8 "    8 =ukup
/ "    8 =ukup
& "    8 =ukup
0 "    8 =ukup
5 "    8 =ukup
- "  "  ! =ukup
# "  "  ! =ukup
!" "    8 =ukup
$abel 8. Persentase tingkat pengetahuan pasien tentang <+*M (?bgyn)

1asil
. *aik  'apat menjawab / pertanyaan dengan benar 
!. =ukup  'apat menjawab !%8 pertanyaan dengan benar 
8. Kurang  'apat menjawab  pertanyaan dengan benar
dan tidak bisa menjawab sama sekali
Kesimpulan
. *aik & >
!. =ukup  #" >
8. Kurang & >

!..! 'okter spesialis harus diingatkan kembali ketika ada


jadwal kunjungan <+*M.
Kesibukan dokter spesialis membuat pihak puskesmas harus
menghubungi kembali dokter spesialis tersebut.
!..8 3lur <ujukan
Program <+*M untuk alur rujukan masih kurang optimal karena
 pada pelayanan sekunder dirumah sakit overload oleh pasien *PA+. 1al
tersebut akan menyulitkan penanganan pasien ibu hamil yang risiko
tinggi sehingga semakin meningkatkan 3ngka Kematian bu (3K) dan
3ngka Kematian *ayi (3K*).
!../ Aadwal kunjungan dokter spesialis yang kurang
$abel /. Aadwal Kunjungan 'okter +pesialis
 7ama 'okter +pesialis Aadwal Kunjungan
'r. ka Prasetya, +p.? 1ari <abu Minggu ke  dan 8
'r. 1j. 3tikah, +p.3 1ari selasa Minggu ke 
dan 8 'r. 1. M. dial +anif, +p.AP +etiap 8 bulan sekali
Karena jadwal kunjungan dokter spesialis yang kurang, hanya !
kali dalam satu bulan menyebabkan pasien tidak mendapatkan
pelayanan dari dokter spesialis pada saat itu juga.
$abel &. Kunjungan pasien <+*M Puskesmas unung +ari
$ahun kunjungan
 7o Aenis kunjungan $rend
!"! !"8
 3nak /& ! ↑
! ?bgyn -5- !8 +tandart
Aumlah #!8 8!&
'okter spesialis yang bertanggung jawab dalam pelayanan <+*M
anak di Puskesmas unung +ari adalah dr. 1j. 3tikah, +p.3 yang
dilaksanakan pada hari selasa minggu ke  dan 8. Aumlah pasien pada
kunjungan dokter spesialis anak tidak terlalu banyak jika dibandingkan
dengan jumlah pasien pada kunjungan dokter spesialis obgyn. 1al ini bisa
terlihat pada tabel 0 di bawah ini.
$abel 0. Kunjungan pasien anak <+*M Puskesmas unung +ari

$ahun Keteranga
 7o *ulan Aanuari%7ovember 
!"! !"8 !"/ n
 Aanuari / & "
! Bebruari & - "
8 Maret - # "
/ 3pril 8 " 5
& Mei " " 0
0 Auni 0 / "
5 Auli 0 # 8
- 3gustus " ! /
# +eptember 8 " &
" ?ktober ! / &
 7ovember 8 / 5
! 'esember & 5 "
Aumlah /& ! /5

'okter spesialis yang bertanggung jawab dalam pelayanan <+*M


obgyn di Puskesmas unung +ari adalah 'r. ka Prasetya, +p.?
yang dilaksanakan pada hari rabu minggu ke  dan 8. Aumlah
pasien pada kunjungan dokter spesialis obgyn lebih banyak jika
dibandingkan dengan
 jumlah pasien pada kunjungan dokter spesialis anak. 1al ini bisa terlihat
 pada tabel 5 di bawah ini.

$abel 5. Kunjungan pasien ?bgyn <+*M Puskesmas unung +ari

$ahun Keteranga
 7o *ulan Aanuari%november 
!"! !"8 !"/ n
 Aanuari 0" 58 5#
! Bebruari 5& 85 !5
8 Maret 5! "- &&
/ 3pril 05  &/
& Mei 0 #& !
0 Auni 5"  8"
5 Auli -" !5 !0
- 3gustus 05 &8 8&
# +eptember -" "5 !!
" ?ktober 5/ 55 /
 7ovember -/ & !&
! 'esember -- ## %
Aumlah -5- !8 /--

!..& $idak ada pengganti dokter spesialis


*erdasarkan pedoman buku <+*M tahun !""0 kunjungan
dokter spesialis baik ?bstetri maupun spesialis 3nak datang setiap !
minggu sekali yang sudah ditetapkan. *ila dokter spesialis yang
bersangkutan
 pada hari yang sudah ditentukan berhalangan hadir maka dokter yang
 bersangkutan akan memberi tahu ke puskesmas dan menunjuk
dokter spesialis lain sebagai gantinya (Kaptiningsih, !""0).
Pada minggu ke%/ kegiatan praktek belajar lapangan ini,
dokter spesialis anak berhalangan hadir dan tidak ada pengganti untuk
dokter spesialis anak tersebut.

!..0 Transfer Of Knowledge


Kegiatan transfer of knowledge untuk tenaga pelayanan dasar 
dipuskesmas yang dilakukan secara periodik setiap 8 bulan sekali.
(Kaptiningsih, !""0). <+*M memberikan transfer of knowledge
untuk tenaga kesehatan puskesmas dan masyarakat melalui ceramah,
$anya
 jawab, demonstrasi atau peragaan, seminar dan diskusi ilmiah.
+edangkan di Puskesmas unung +ari tidak pernah dilakukan Transfer of
Knowledge selama <+*M didirikan. Ketika kunjungan dokter spesialis
obgyn, para staff seperti perawat ataupun bidan di puskesmas hanya
menyampaikan
keluhan yang ia rasakan, bukan melakukan diskusi. +edangkan pada
kunjungan dokter spesialis anak, tidak melakukan diskusi antara
perawat, dokter umum di puskesmas gunung sari dan dokter spesialis
anak sehingga kegiatan transfer of knowledge tidak berjalan optimal.

2.2 Pri"ritas Masala!


*erdasarkan beberapa identifikasi masalah yang diidapat selama observasi
mengenai <+*M di Puskesmas unung +ari untuk penentuan prioritas
masalah yang ada, dilakukan menggunakan matriks 6+ ( Urgency, Sriuousness,
Growth) yang dianalisis menggunakan ketiga unsur tersebut (+yamriloade, !"C
3smoko,
!"8).
. Baktor Urgency yang berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. +emakin mendesak suatu masalah
untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgency masalah tersebut.
!. Baktor Sriuousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut
terhadap organisasi. 'ampak ini terutama yang menimbulkan kerugian bagi
organisasi seperti dampaknya terhadap produktifitas, keselamatan jiwa
manusia, sumberdaya atau sember dana. +emakin tinggi dampak masalah
tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah tersebut.
8. Baktor Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. +emakin cepat
 berkembang masalah tersebut, maka semakin tinggi tingkat pertumbuhannya.
+uatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi
 permasalah tersebut.

$abel -. Penilaian Kriteria Metode 6+

Kriteria
 7ilai6rgency
+eriousness rowth
+angat u rgen
+angat s erius +angat tumbuh
!=ukup u rgen
=ukup serius =ukup
86rgen
+erius Kurang s erius $umbuh Kurang tumbuh
/Kurang 6 rgen
+angatkurang

&+angat Kurang urgen+angat kurang serius


tumbuh

$abel #. Baktor Urgency, Seriousness dan Growth

 7ilai +kor 
 7o Permasalahan
6+
Kurangnya informasi pada masyarakat mengenai
&/&
 program <+*M
'okter spesialis harus diingatkan kembali ketika ada
!!//
 jadwal kunjungan <+*M.
83lur ruju kan&&&
/Aadwal k unjungan d okter spesialis y ang k urang/8! &$idak da
a p engganti d okter s pesialis888
0Transfer Of Knowledge!!!

'engan menjumlahkan (6D+D), nilai tertinggi ditetapkan sebagai prioritas


masalah kesehatan . +etelah kita analisis masing%masing factor 6, +, dan 
seperti pada uraian yang diatas, selanjutnya kita dapat menggabungkan ketiga
faktor tersebut.
$abel ". $otal skor matriks 6+

6rutan
$otal
 7ilai +kor  Priorita
 7o Permasalahan skor 
s
6 + 
Kurangnya informasi pada masyarakat
 & / & / 
mengenai program <+*M
'okter spesialis harus diingatkan
! kembali ketika ada jadwal kunjungan ! 8 8 - 2
<+*M.
8 3lur ruj ukan & & & & 
Aadwal kunjungan dokter spesialis yang
/ / 8 8 " 
kurang
& $idak a da p engganti d okter s pesialis 8 8 8 # 2
0 Transfer Of Knowledge ! ! ! 0 2

*erdasarkan $abel # diatas, untuk mementukan prioritas masalah dengan


mengambil masalah yang mempunyai total skor paling tinggi. 'engan
demikian, urutan prioritas permasalahan di puskesmas gunung sari adalah
sebagai berikut 
. 3lur rujukan
!. Kurangnya informasi pada masyarakat mengenai program <+*M.
8. Aadwal kunjungan dokter spesialis yang kurang
/. $idak ada pengganti dokter spesialis
&. 'okter spesialis harus diingatkan kembali ketika ada jadwal
kunjungan <+*M.
0. Transfer Of Knowledge

2. # Analisis Masala!
 *erdasarkan hasil penentuan prioritas masalah dengan menggunakan
matriks 6+ didapatkan bahwa yang menjadi prioritas masalah utama
dipuskesmas gunung sari adalah alur rujukan pasien <+*M pada ibu hamil
risiko tinggi.
Menurut hasil analisis yang kami dapatkan, alur rujukan program
<+*M bertumpang tindih dengan sistem *PA+. +ebagai contoh, pasien
<+*M ibu hamil risti yang dirujuk berdasarkan indikasi medis kerumah sakit
tidak mendapatkan pelayanan karena rumah sakit yang dituju overload karena
ruangan yang tersedia tidak memadai dan dokter spesialis tidak mencukupi.
1al tersebut dapat menyebabkan 3ngka Kematian bu dan 3ngka Kematian
3nak meningkat.
$abel . 3nalisis +E?$

3nalisis 1asil
+trength (+) . +arana penunjang cukup baik (-)
!. $erdapat peraturan walikota no.  tahun !""5 (")
Eeakness (E) .Aadwal dokter spesialis yang kurang (-)
!.$idak ada pengganti dokter spesialis yang berhalangan

hadir (-)
?pportunities (?) . 4okasi Puskesmas yang strategis (#)
!. 'okter +pesialis yang mencukupi di kota =irebon (/)
$hreats ($) . Kesibukan dokter spesialis dalam hal penjadwalan (5)
!. nformasi <+*M kepada masyarakat (-)

nternal F +trength % Eeakness


- % 0 F!
ksternal F ?pportunities%$hreats
8 % & F %!

*erdasrkan analisis +E?$ yang kami lakukan program <+*M ini


terdapat pada kuadran ! (diversifikasi strategi) yang artinya kegiatan dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tangtangan berat sehingga
diperkirakan roda kegiatan akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila
hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. ?leh karenanya, kegiatan disarankan
untuk segera memeperbanyak ragam strategi taktisnya.
BAB III
PEME$AHAN MASALAH

#.1 Alternati %egiatan Untuk Pe&e'a!an Masala!


'alam kegiatan praktek belajar lapangan selama  bulan ini di Puskesmas
unung +ari kami mendapatkan & permasalahan yang menjadi point pokok dan
untuk solusi yang kami simpulkan sebagai berikut 
. 3lur <ujukan
% Membuat peraturan yang jelas tentang alur rujukan pasien <+*M
% Membuat M?6 dengan rumah sakit%rumah sakit di Kota =irebon untuk 
rujukan pasien <+*M
!. Kurangnya informasi pada masyarakat mengenai program <+*M.
% 'engan menggunakan media cetak dan elektronik untuk mempromosikan
 program <+*M yang sudah berlangsung.
% Kader lebih aktif dalam penyampaian tentang <+*M dalam setiap
kegiatan kesehatan.
8. Aadwal kunjungan dokter spesialis yang kurang
% Membuat peraturan yang jelas dan tegas antara dinas kesehatan dengan
dokter spesalis terkait.
% Menambah jadwal kunjungan dokter spesialis agar pelayanan <+*M
dapat berjalan lebih optimal.
/. $idak ada pengganti dokter spesialis
% Peraturan yang sudah dibuat harus jelas dan tegas.
% Mempersiapkan pengganti dokter spesialis jika berhalangan hadir.
&. 'okter spesialis harus diingatkan kembali ketika ada jadwal kunjungan
<+*M.
% $erdapat struktur organisasi tersendiri mengenai <+*M di puskesmas.
% Menambah sumber daya manusia dalam pelayanan spesialisasi terkait
<+*M
0. Transfer Of Knowledge
% 'okter spesialis lebih meluangkan waktunya untuk melakukan transfer of 
knowledge kepada tenaga kesehatan puskesmas ataupun kepada pasien.
% $enaga kesehatan dipuskesmas harus lebih aktif ketika ada kunjungan
dokter spesialis.

#.2 Urutan Pri"ritas Masala!


*erdasarkan alternatif solusi diatas kami mengurutkan pemecahan
masalah berdasarkan peluang dari pemecahan prioritas masalah yang paling
mungkin dilakukan dan mudah diaplikasikan dimasyarakat, oleh karena itu kami
membuat suatu skoring untuk menilai berbagai pemecahan masalah tersebut.
$abel ! 6rutan Prioritas Masalah

6rutan
 priorita
Kegiatan
s
 Membuat peraturan yang jelas tentang alur rujukan pasien <+*M
Kader lebih aktif dalam penyampaian tentang <+*M dalam setiap
!
kegiatan kesehatan.
8$erdapat struktur organisasi tersendiri mengenai <+*M di puskesmas.
$enaga kesehatan dipuskesmas harus lebih aktif ketika ada kunjungan
/
dokter spesialis.
'okter spesialis lebih meluangkan waktunya untuk melakukan
& transfer of knowledge kepada tenaga kesehatan puskesmas ataupun
kepada pasien.
'engan menggunakan media cetak dan elektronik untuk 
0
mempromosikan program <+*M yang sudah berlangsung.
Menambah jadwal kunjungan dokter spesialis agar pelayanan <+*M
5
dapat berjalan lebih optimal.
-Membuat peraturan yang jelas dan tegas antara dinas kesehatan
dengan dokter spesalis terkait.
Membuat M?6 dengan rumah sakit%rumah sakit di Kota =irebon
#
untuk rujukan pasien <+*M
"Mempersiapkan pengganti dokter spesialis jika berhalangan hadir.
Peraturan yang sudah dibuat harus jelas dan tegas.
Membuat peraturan yang jelas dan tegas antara dinas kesehatan
!
dengan dokter spesalis terkait.
#.# Pe&e'a!an Masala!
3lur rujukan <+*M yang dilakukan sebelum adanya program *PA+ masih
 berjalan dengan baik, dibuktikan dengan 3K tahun !"8 diperoleh ".
7amun setelah program *PA+ dijalankan, 3K tahun !"/ menjadi / orang.
1al ini disebabkan karena <umah +akit yang menjadi rujukan mengalami
kelebihan kapasitas pasien yang dirujuk dari Puskesmas dan mengakibatkan
penanganan yang kurang optimal dari pihak <umah +akit. ?leh karena itu
untuk mencapai tujuan program <+*M, kami memilih untuk GMembuat
peraturan yang jelas tentang alur rujukan pasien <+*MH agar dijadikan usulan
kegiatan sebagai solusi dari prioritas masalah.

#.( Usulan Pe&e'a!an Masala! Dengan Ran'angan I&)le&entasi


Program yang kami usulkan dalam kesempatan belajar praktek
lapangan selama / minggu di Puskesmas unung +ari ini bertujuan untuk
lebih mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan <+*M khususnya mengenai
peraturan yang jelas tentang alur rujukan pasien <+*M agar pelayanan
dokter spesalis semakin optimal dan penapisan kasus baik ibu risti maupun
neonatus risti semakin meningkat. Kegiatan program yang kami usulkan yaitu
meningkatkan kegiatan
 promotif dan preventif pada masyarakat. Misalnya sosialisasi <+*M, penguatan
 jejaring <+*M, dan kerjasama lintas sektor.
BAB I*
PENUTUP

(.1 %esi&)ulan
<+*M adalah jejaring pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh
<umah +akit +wasta dan Pemerintah di masing%masing wilayah binaannya berupa
 pelayanan kesehatan <umah +akit secara langsung oleh dokter spesialis baik 
 promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta memberikan transfer
of knowledge bagi tenaga kesehatan dan masyarakat yang dibantu oleh
Puskesmas, institusi kesehatan lainnya, dan warga siaga di wilayah
binaannya dalam suatu tatanan sistem rujukan.Kegiatan <+*M merupakan
salah satu program unggulan yang dimiliki oleh kota cirebon untuk mencapai
program  Millenium Develoment Goals (M's) yaitu untuk menurunkan jumlah
3ngka Kematian bu (3K) dan 3ngka Kematian *ayi (3K*). Pada tahun !"!
jumlah 3K ", sedangkan jumlah 3K* sebanyak / orang. Pada tahun !"8 jumlah
3K ", sedangkan jumlah 3K* sebanyak  orang. Pada tahun ini jumlah 3K ",
sedangkan jumlah 3K* sebanyak 
! orang.
Pada pelaksanaannya, <+*M di Puskesmas unung +ari masih
mempunyai beberapa permasalahan yang harus diselesaikan agar tujuan dari
dibentuknya <+*M dapat berjalan secara optimal. Permasalahan yang kami
 jadikan prioritas adalah alur rujukan dari <+*M yang bertumpang tindih dengan
*PA+. 6ntuk menangani permasalahan tersebut, adapun solusi yang kami ajukan
yaitu membuat peraturan yang jelas tentang alur rujukan pasien <+*M.

(.2 Saran
'iharapkan dengan adanya kegiatan praktek belajar lapangan ini, dengan
menganalisis berbagai permasalahan <+*M yang diselenggarakan di Puskesmas
unung sari dapat memberikan dampak yang positif dan pelayanan
puskesmas khususnya <+*M dapat berjalan lebih optimal.

DA+TAR PUSTA%A
fendi, B. (!""#). Keerawatan Komunitas Teori dan !raktek dalam keerawatan.
Aakarta salemba Medika.
$rihono.(!""&).  Mana"emen !uskesmas #er$asis !aradigma Sehat . Aakarta
+agung +eto.
Peraturan 'aerah Kota =irebon.(!"). Tentang Sistem Kesehatan Kota %ire$on
 &o.' Tahun ()**. 3vailable from http::www.dphn.go.id: I3ccessed 8"
 7ovember !"/J
+taff Puskesmas u n u n g +a r i. ( !"  8) .  ! ro fi l !uskesmas
Gunung Sari. Kota 2 4 7 R W K a m p u n g S ia g a
=irebon 85 % Sudah 8 Indikator
+taff Puskesmas unung +ari. (!"!).  !rofil !uskesmas Gunung Sari. Kota
=irebon
+taff Puskesmas unung +ari. (!"8). +ekaitulasi Kegiatan +S#M . Kota
Pera=ni rRebuomn Peran Pukema:
ah Sakit:
an !umi# dan neonata# !aik ang ditemukan o#eh kader, mahai"i ak!id atau hai# temuan !in"i
aanatanr paiien dan mem!erikan tran-er o- kno"#edge pada nake di"i#aah !inaanna
 tidak menutup untuk maarakat di#uar !inaanna, tetapi da#am "i#aah kota /ire!on, diertai u

Stake 0o#der:
4ampiran  Peran Masing%Masing +take 1SM "arga iaga
1older 
Pemkot
IBI
Intitui pendidikan

Peran $IK3S kota /ire!on


Menediakan arana ang di!utuhkan pukema
Mengadakan M) dengan RS$, RS "ata, $/, PMI'
Mem-ai#itai antara pukema, take ho#der dan RSBM
4ampiran ! 3lur Aejaring <+*M

RS$ *unung +ati

RS' Putra BahagiaRS' Sum!er Kaih RS /iremai RB' P($ RS'Pe#a!uhan
RS' Budi RSB Muhamadiah
1uhur RS'Budi
(ta

Wi#aah Binaan Pkm' Ka#i.aga Pkm' Ka#itan.ung Pkm'1arangan Pkm' Perum tara Pkm'Sitopeng

Wi#aah Binaan Pkm'/angkring Pkm'Ke.akan Pkm'+# Kem!ang Pkm'ne#aan


Wi#aah Binaan Pkm'/angko# Pkm'Keunean Pkm'Peiir Pkm'Pegam!iran

Ke6amatan 0ar.amKuek6taimatan ke.akaKne6amatan KeamKe!6iamatan PekKae#i6pamn atan


1emah Wungku

Kader dan Warga Siaga

Anda mungkin juga menyukai