Anda di halaman 1dari 12

BALABALA gang

KASUS 1
Seorang ibu membawa bayi lelaki usia 2 bulan dengan BB 4 kg, PB 55 cm, dan LK 40 cm ke
Anda untuk dilakukan imunisasi DTP. Saat usia 1 bulan ibu membawa bayi vaksin BCG di
bidan, BB saat itu ditimbang 3,8 kg. Saat lahir BB 3,5 kg dan PB 48 cm.
Sejak lahir sampai saat ini bayi mendapat ASI eksklusif. Ibu juga meminta saran pada Anda
mengenai pemberian ASI karena 2 minggu lagi ibu akan mulai kembali bekerja.
a. Sebutkan/lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis pada pasien (bila diperlukan)
untuk mendukung perencaan asuhan nutrisinya !
a. Anam: keluhan anak saat ini (kan mau vaksin → ada bapil, demam, diare. Kalau
demam ditunda. Kalau batuk masih boleh vaksin, kalau pilek lebih baik ditunda)
Asupan makan, pola makan → ASI nya bagaimana diberikannya, ASI nya
frekuensinya berapa sering, jumlah nya berapa, pola makannya apakah nafsu minum
ASI dan Ibunya bisa tidak berikan per 2-3 jam, bayinya kuat menyusu ga,
hipotonus/letargis ga (takutnya dia HF atau PJB makanya ga kuat)
BAB dan BAK

*Riw imunisasi, riw penyakit keluarga, riw HIV, ada yang sakit gak di keluarga di
rumah (takut anaknya tertular)
*Riw kelahiran: SC ada komplikasi ga, partus normal ada komplikasi ga
*Riw tumbuh kembang anaknya: perkembangan oromotor (kemampuan makan?
Fisio oral klo ada gg?), perkembangan motoric halus & motoric kasar
*Kalau ibunya memerah ASI maka harus tanya bisa simpen ga, ada kulkas/freezer ga,
pakai alat perah manual atau otomatis
*Perubahan BB (penurunan peningkatan), faktor sosial budaya agama & klinis yg
mempengaruhi asupan (cleft palate?); muntah darah, BAB hitam, distensi kembung
begah ga bisa kentut ileus
*Riwayat ASI/MPASI, kontak TB, riwayat infeksi (diare, ISPA, campak, TB), BBL,
riwayat imunisasi.
b. PF:
Ada gangguan di mulut bayinya ga?, posisi dan perlekatan bayi waktu minum ASI,
tanda-tanda HF, TTV (suhu, nadi, laju napas), Bising usus (untuk diarenya), tanda
dehidrasi (UUB, mukosa, mata cekung, turgor, CRT)
i. Plotting Antropometri
BB/U: memotong 2 persentil mayor dalam 2 pengukuran secara berturut2 →
Weight faltering
BB/U saat ini -2 sd -3 →→ BB kurang

Saat ini sudah jarang menggunakan terminologi failure to thrive melainkan →


Weight faltering (BB/U), height faltering (TB/U)
Pada pasien ini ada gg pertumbuhan, bukan gg perkembangan (mereka beda)
FTT memotong dua garis persentil (which means dia gapake z score), jadi
gampangnya dilihat aja kalau gizinya masih baik tapi pertumbuhan BB/U nya
mendatar dibilangnya weight faltering. Tapi kalau gizinya kurang lgsg bilang aja
gizi kurang
BALABALA gang

PB/U: 0 sd -2 → perawakan normal

BB/PB: -1 sd -2 → gizi cukup

b. Lakukan 5 langkah asuhan nutrisi pediatrik pada pasien !


a. Penentuan nutrisi
i. BB/U: -2 sd -3 (BB kurang)
ii. PB/U: 0 sd -2 (perawakan normal)
iii. BB/PB: -1 sd -2 (gizi cukup)

b. Penentuan kebutuhan
BALABALA gang

i. BB ideal: 4,5 kg
ii. Usia tinggi: 4,5 MINGGU
iii. Kebutuhan kalori: 4,5 x 110 - 120 = 495-540 kal/hari

Sumber: RDA PPT dr angel

ASI itu 67 kal/100ml jadi:


450-540kal/0,67 = 671-805 mL/hari
Jika sehari minum ASI tiap 2 jam → 12 x 55-67cc
Jika sehari minum ASI tiap 3 jam → 8 x 83-100 cc

Kalau sekali netek itu bisa 10-15mt. Biasa di kasih ASI langsung aja sampai
anaknya puas.
ASI eksklusif merupakan nutrisi terbaik namun kenapa bisa weight faltering →
periksakan klinis (hipotonia, hipotiroid), posisi ibu menyusui, nutrisi ibu untuk
meningkatkan produksi, bayinya tidak bisa menghisap dengan baik (apakah dari
mulut ada masalah atau tidak, ada dekompensasi jantung → apabila tidak ada
masalah, baru dipikirkan volume ASI.

Untuk evaluasi jumlah ASI → bisa suruh ibu untuk pompa asi dulu selama 3 kali di
antara menyusui langsung terus abis pompa boleh menyusui langsung.
Pompaannya itu tadi bisa ditotal terus dihitung aja kira-kira produksi ASI nya
berapa
Kalau ternyata ASInya ga mencapai target → boleh kasih booster ASI, obat-obatan

tidak bisa menunggu lama 🙂


bisa dicoba dalam waktu singkat (Cobanya jangan terlalu lama karena anaknya
misalnya 1 minggu) → pilihan lainnya ASI donor →
kalau masih ga bisa baru susu formula (LAST OPTION)

c. Penentuan cara pemberian → oral


d. Penentuan jenis makanan → ASI dan/atau donor ASI atau kalau masih ga bisa baru
kasih sufor klo ASI masih kurang atau anaknya ga mau minum ASI
e. Pemantauan dan evaluasi
i. Efficacy: growth monitoring → penambahan BB (peningkatan BB aterm
20-30gr/hari)
ii. Acceptability: anak suka apa ga
iii. Toleransi: efek simpang makanan (mual, muntah, konstipasi, diarea)

KASUS 2
Anak lelaki usia 2,5 tahun BB 8,5 kg, TB 88 cm, dan LK 46 cm dibawa berobat ke Puskesmas
Anda dengan keluhan demam tinggi naik turun sejak 1 bulan yang lalu dan tidak mau makan
BALABALA gang

sejak 1 minggu yang lalu. Saat ini anak tampak lemas tapi masih sadar, buang air kecil
terakhir sebelum dibawa ke Puskesmas masih banyak dan kuning jernih.
Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan suhu pasien 39°C, nadi 148x/menit kuat, dan
napas 32x/menit teratur.
a. Sebutkan/lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis pada pasien (bila diperlukan) untuk
mendukung perencanaan asuhan nutrisinya!
a. Anam:
i. KU saat ini
ii. Penyebab underlying disease →
1. Gejala TBC (penurunan BB, benjolan pada leher, batuk darah, sesak?
riwayat kontak, riwayat pembesaran tulang/sendi, demam ≥3minggu,
batuk ≥2minggu
2. Keganasan → seperti leukemia (organomegali, bleeding, demam, dll)
3. PJB
4. ASS
iii. Asupan makan, pola makan, toleransi makan, perkembangan oromotor
(kemampuan makan? Fisioterapi oral klo ada gg?), perkembangan motorik halus
& motoric kasar, perubahan BB (penurunan peningkatan), faktor sosial budaya
agama & klinis yg mempengaruhi asupan (cleft palate); muntah darah, BAB hitam,
distensi kembung begah ga bisa kentut ileus
Apakah biasa minum susu? (intoleransi laktosa) → pertimbangan soya dll.
Ditanya biasa minum susunya berapa banyak? karena di fase stabilisasi itu ada
range 80-100kal/kg/d atau kalau berdasarkan RDA itu 50-75% → ini nentuin mau
kasih di awal 80 atau 100 itu ditentuin berdasarkan sebelumnya biasa minum
berapa banyak. Kalau emang biasa minumnya sudah banyak jadi bisa langsung
mulai dari 100kal (ini tuh juga biar tau kalo misalnya anaknya konsumsi nutrisinya
udh mencukupi kenapa masih bisa jelek kondisinya? bisa aja karena ada
underlying disease)
maksudny gmnn?
iv. Demam: karakteristik, sejak kapan, hilang timbul /terus menerus
v. Tanda dehidrasi: minum masih mau ga, banyak / berkurang

b. PF
i. KU, TTV
ii. Head to toe
iii. Tanda dehidrasi: CRT, mata cekung, UUB cekung, mukosa dll → turgor sulit dinilai
dalam gizi buruk.
iv. Gizbur: edema, iga gambang, baggy pants, ascites, rambut jagung
v. Antropometri
BALABALA gang

BB/U: <-3 BB sangat kurang

TB/U: 0 sd -2 normal perawakan

BB/TB: <-3 gizi buruk


BB ideal (berdasarkan usia tinggi): 12,5 kg
Usia tinggi: 2 tahun 1 bulan
b. Tentukan tatalaksana awal pada pasien!
a. Hipoglikemia: di pasien gaada hipoglikemia
i. Cek glukosa→ kalau <54mg/dl maka tatalaksana
ii. pasien sadar kasih glukosa 5 gram dalam 50 ml air jadi sukrosa 10% tapi kalau
iii. tidak sadar pakai IV D10% 5ml/kgbb bolus
iv. cek per 30 menit
b. Hipotermia: gaada hipotermia di pasien
BALABALA gang

i. Pantau suhu setiap 30 menit sampe suhu 36,5 (axilla)


ii. Hangatin klo hipotermia
iii. Pada pasien ini hipertemia → surface cooling (kompres anget), PCT 10-15
mg/kg/x bisa diberikan setiap 4-6 jam (85 mg)
c. Dehidrasi
i. Jika dehidrasi : resomal 5ml/kgbb per 30 menit selama 2 jam sambil evaluasi
tanda dehidrasi 🡪 perbaikan pindah ke maintenance 5-10ml/kgbb perjam selama
10 jam tapi jika dari awal tidak dehidrasi langsung maintenance
ii. Maintenance boleh selang seling F75 5-10ml/kgbb/jam
d. Elektrolit
i. Periksa elektrolit
ii. Cek UL
e. Cegah infeksi
i. Ceftriaxone 1x100mg/kg
ii. Ampisilin 4x50mg/kg selama 2 hari IV → amox 3x25 mg/kg selama 5 hari + genta
7,5mg/kg IV selama 7 hari
iii. Cek TCM
f. Mikronutrien
i. Asam folat 5mg hari pertama → 1mg sampai hari ke 14 atau 21
ii. Zinc 2mg/kgbb/hari sampai 14 hari
iii. Copper 0.3mg/kgbb/hari sampai 14 hari
iv. Fe 3mg/kgbb tapi baru di kasih di fase rehabilitasi setelah infeksi selesai
v. Vitamin A 200.000 IU sekali aja kecuali ada rabun senja, bitot spot di kasih 3 kali
hari ke 1,2,14
g. Makanan waktu stabilisasi → F75 sama kayak diatas
i. 80 kal x 8.5kg = 680kal-850 kal (perhari) /75x100cc = 906.6ml/hari = 75ml/2 jam
Asal dari rumus ini melalui BB ideal X RDA yang dibagi dengan 50 - 75% (untuk
mencegah refeeding syndrome)
misalnya menggunakan BB ideal x RDA: 12,5 kg x 100 = 1250 kal/hari dikalikan 50
- 75% menjadi 625 - 937,5 kal
ii. Hari kedua : 100kal x 8.5kg = 850kal/hari = 1133ml/hari = 95ml/2jam
Fase stabilisasi harus disesuaikan dengan klinis pasien (misalnya anak kembung), bisa
saja tidak langsung dinaikkan pada hari kedua.
iii. Fase transisi (Hari ketiga dan keempat) : F100 di kasih 95ml/2jam selama 2 hari
iv. Hari ke5 : 106ml/2jam 🡪 naikkin sampai 150-220kal/kgbb per hari atau di naikkin
10ml dari yang hari 3 atau 4 sampai bayi tidak bisa habisin 80%
h. Tumbuh kejar : 150-220kal/kgbb/hari
i. Evaluasi berat badan apakah sesuai target : naik 10gr/kgbb per hari atau lebih dari
≥50gr/kgbb/minggu
i. Stimulasi
j. Pantau
c. Rencanakan asuhan nutrisi pediatrik untuk minimal 3 hari ke depan perawatan!
i. Status gizi: gizi buruk dengan perawakan normal, marasmik
ii. Kebutuhan kalori (gizi buruk):
1. 80 kal x 8.5kg = 680kal/hari = 906.6ml/hari = 75ml/2 jam
2. Hari kedua : 100kal x 8.5kg = 850kal/hari = 1133ml/hari = 95ml/2jam
BALABALA gang

3. Fase transisi (Hari ketiga dan keempat) : F100 di kasih 95ml/2jam selama
2 hari
iii. Pemberian makan secara enteral NGT → karena biasa anak gibur kalo sakit → loss
of apetite makanya pake NGT, sebenernya boleh2 aja lewat mulut. Makanan biasa
per 3 jam, kecuali anak kecil biasanya per 2 jam
iv. Pilihan zat gizi: F75 di fase stabilisasi lanjut F100 di fase transisi dan rehabilitasi
v. Evaluasi: peningkatan berat badan dengan target: 10gr/kg/hari atau
≥50gr/kg/hari, monitor efek samping pemberian makan secara enteral: m/m,
diare, konstipasi, sumbatan di pipa NGT nya

KASUS 3
Bayi perempuan usia 4 bulan BB 8 kg, PB 61 cm, LK 42 cm dibawa ibunya dengan keluhan
buang air besar berdarah sejak kemarin dan muncul kemerahan di kedua pipi yang semakin
luas sejak 3 hari yang lalu.
Selama ini bayi mendapat ASI eksklusif, dan karena ibu mulai merasa ASI-nya berkurang
maka ibu mengkonsumsi susu tambahan sejak 4 hari yang lalu.
Saat lahir BB bayi 3,2 kg dan PB 49 cm.
a. Sebutkan/lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis pada pasien (bila diperlukan)
untuk mendukung perencanaan asuhan nutrisinya !
a. Anam : susu yang diganti apa, diare : frekuensi, BAB warna merah apa segar
atau hitam,bau apa dan berapa kali, riwayat alergi
Gejala lainnya: kembung, flatus, nyeri abdomen, sesak nafas, muntah,
angioedema, urticaria
Tanda2 dehidrasi: taulah
Riwayat alergi anaknya
Riwayat alergi pada keluarga: asma/rinitis/dermatitis atopik
b. PF :
i. Antropometri
BB/U : 2 s/d 0

PB/U : 0 - (-2) SD
PLOTTING SALAH → masukin di 4 minggu.
BALABALA gang

BB/PB : 2 s/d 3 SD

Kesan : Overweight dengan perawakan normal


ii. TTV; RR
iii. Tanda dehidrasi; UUB, mukosa, CRT, turgor
iv. Gejala anemia
v. Tanda alergi : rash, bengkak mata, diaper rash

1. Wajah: tampak pucat atau tidak

2. Kulit: dermatitis atopi, urtikaria, angioedema

3. Saluran napas: tanda rhinitis alergi (konka edema dan pucat)


atau asma (mengi), otitis media efusi

4. Saluran cerna: meteroismus (kembung, distended), skibala


(perut keras dan sulit buang air besar), fisura ani
vi. Bau BAB asem
vii. PF lainnya: Mulut (geographic tongue), Kulit, Abd (NT, Peningkatan
BU), diaper rash (lactose intol)
BALABALA gang

b. Rencanakan asuhan nutrisi untuk pasien ini !


● Penentuan nutrisi
- BB/U : 2 s/d 0 (BB cukup)
- PB/U : >3 SD (sangat tinggi)
- BB/PB : 2 s/d 3 SD (overweight)
● Penentuan kebutuhan
○ BB ideal: 6,2 kg
○ Usia tinggi: 3,5 bulan
○ Kebutuhan kalori: 6 x 100 = 600 kcal
○ 600/0.67 (kalori ASI) = 895 mL/hari
○ Jika dikasih per 3 jam → 8 x 112 cc / hari
○ Jika dikasih per 2 jam → 12 x 74.5 cc / hari
*tatalaksana overweight pada bayi→ kalo misal dikasih 8 x 100 dan overweight,
gapapa. tapi harus turunin minum gak? gak = jadi dipertahankan aja segitu (jangan
dinaikin biar IMTnya normal, karena anak tambah tinggi tapi BB segitu2 aja) → dapat
menggunakan BB aktual, yang penting tetap dipantau.
● Penentuan cara pemberian → oral (NGT kalo septic shock, distress nafas, anorexic,
gangguan neuro untuk menyusui dan menelan, dll)
- karena pasien dicurigai ASS → uji eliminasi dan provokasi → eliminasi diberikan
sufor terhidroksilat ekstensif (ASS RS) selama 2-4 minggu ; provokasi: diberikan susu
sapi secara bertahap → kalo ada gehala maka diagnosis ditegakkan
- Jika diagnosis ditegakkan maka pilihan utamanya yaitu ASI

● Penentuan jenis makanan


EDUKASI PASIEN
- Reassure ibunya kalo ini ASInya pasti cukup karena BB nya aja berlebih jadi cukup
dengan ASI aja
ASI (karena pasien ASS)
600/0.67 = ….

Kalau ASI tidak cukup bisa diberikan susu terhidrolisis sempurna/ekstensif atau susu
formula asam amino pada kasus yang berat. Susu formula kedelai dapat dicoba untuk
diberikan pada anak usia > 6 bulan apabila susu terhidrolisis ekstensif tidak tersedia
atau terdapat kendala biaya.

Diet eliminasi pada ibu: ibu tidak mengkonsumsi susu sapi selama 2 minggu (atau
selama 4 minggu bila disertai dengena dermatitis atopic atau colitis alergik). Apabila
termasuk ASS berat maka rujuk ke dokter anak dan eliminasi susu sapi pada diet ibu

● Pemantauan dan evaluasi


○ Efficacy: growth monitoring 🡪 penambahan BB (peningkatan BB aterm
20-30gr/hari)
○ Acceptability: anak suka apa ga
○ Toleransi: efek simpang makanan (mual, muntah, konstipasi, diarea)
BALABALA gang

KASUS 4
Anak perempuan usia 1 tahun 5 bulan BB 7,8 kg, PB 77 cm, LK 46 cm dibawa berobat ke
Anda karena berat badan tidak naik dan susah makan.
Sehari-hari pasien diberikan nasi lembek 2x sehari, selingan biskuit atau buah, serta ASIP.

a. Lakukan tahapan asuhan nutrisi yang tepat untuk pasien !
i. Penentuan nutrisi
- BB/U : -2 s/d -3 SD (BB kurang)

- PB/U: -2 s/d 0 SD (TB cukup)


BALABALA gang

- BB/PB: -2 sd -3 SD (gizi kurang)

● Penentuan kebutuhan
○ BB ideal: 9,5 kg
○ Usia tinggi: 9,5 bulan
○ Kebutuhan kalori: 9,5 x 100 = 950 kcal
BALABALA gang



● Penentuan cara pemberian → oral (NGT kalo anorexic, septic shock, distress nafas)
● Penentuan jenis makanan → ASI, MPASI
MPASI sebaiknya mengandung:
○ sumber karbohidrat (beras, ubi, kentang, singkong)
○ sumber protein (hewani): daging sapi, ayam, ikan, telur
○ sumber lemak: minyak, santan, mentega
○ sumber serat: sayur/buah
● Pemantauan dan evaluasi
○ Efficacy: growth monitoring 🡪 penambahan BB (peningkatan BB aterm
20gr/hari)
○ Acceptability: anak suka apa ga
○ Toleransi: efek simpang makanan (mual, muntah, konstipasi, diarea)

Anda mungkin juga menyukai