Anda di halaman 1dari 6

PROSES ASUHAN NUTRISI NAMA : Armani JENIS KELAMIN : Perempuan UMUR : 24 bulan

Diagnosa penyakit, a. Riwayat Penyakit riwayat personal Dahulu : Sekarang : b. Riwayat ekonomi, sosial budaya Anak ketiga dari 3 bersaudara. Ayah petani

ASSESSMENT

a. Data Antropometri PB = 70 cm BB = 7.7 kg Z Scores BB/PB = -2 SD 2 SD Penilaian : Status gizi pasien Gizi Baik b. Data Biokimia Hb = 10 mg/dl Penilaian : Pasien mengalami anemia c. Data Klinik Bengkak pada kedua tangan dan punggung kaki (oedema) Mata kiri seperti busa sabun Penilaian : Pasien mengalami gizi buruk Pasien mengalami KVA (X1B dengan bercak Bitot) d. Data Dietary/Riwayat Gizi/Makanan makan nasi 3x sehari dengan telur dadar tidak suka ikan, tempe, dan sayur asupan energi 450 kkal dan protein 9 gr

Penilaian : Pasien memiliki pola makan kurang baik dgn adanya ketidaksukaan

terhadap makanan sumber Protein dan makanan tidak bervariasi. Asupan pasien tidak mencukupi (keb kel umur 1-3 thn, 1000kal, 25 gr protein.

DIAGNOSA GIZI

- Asupan Vitamin A inadekuat berkaitan dengan kebiasaan makan yang kurang baik ditandai dengan bercak bitot pada mata. - Pasien mengalami gizi buruk berkaitan dengan ketidaksukaan terhadap makanan sumber protein ditandai dengan edema pada kedua tangan dan punggung kaki (oedema) Pasien mengalami Gizi Buruk Kondisi V (pasien sadar, tidak ada muntah/diare, tidak demam, dan tidak shock)

INTERVENSI

a. Tujuan Intervensi Pasien diberikan diet sesuai Tatalaksana anak gizi buruk yang terdiri dari Fase stabilisasi bertujuan untuk menstabilkan kondisi anak Fase transisi bertujuan untuk mempersiapkan anak mendapat energi energi dan protein yang lebih tinggi. Fase rehabilitasi bertujuan untuk memulihkan jaringan tubuh yang hilang Fase tindak lanjut salah satunya bertujuan untuk pasien bisa merubah perilaku dan kebiasaan makannya. Intervensi juga dilakukan untuk memperbaiki KVA dan anemia pada anak.

b. Prinsip dan Syarat Diet Diet yang diberikan cukup energi, protein, dan zat gizi lainnya sesuai fase penanganan. Cukup cairan dengan mempertimbangkan adanya oedema. Pasien diberikan suplementasi mikronutrien (vitamin A, B, C, Asam folat, dan besi) kondisi anak. Besi diberikan pada fase rehabilitasi/anak telah mulai makan. Pemberian cairan dan makanan secara teratur, bertahap (cair, lumat, lunak, mudah diserap), mulai dengan porsi kecil, sering, rendah Na, melalui fase stabilisasi, transisi, dan rehabilitasi, formula sebaiknya diberikan dengan gelas, tidak boleh tergesa-gesa,selalu dipantau dan dievaluasi

c. Preskripsi Diet Pasien diberikan diet sesuai Tatalaksana Gizi Buruk yang terdiri dari fase stabilisasi, transisi, rehabilitasi, dan tindak lanjut. Bentuk Makanan: Makanan lunak Rute/Cara Pemberian : Oral

d. Perhitungan Kebutuhan Gizi Kebutuhan energi Armani : 7,7 x 200 kkal/kgBB/hr = 1540 kkal

e. Implementasi Rencana V Fase stabilisasi

Hari 1 : Segera berikan glukosa atau larutan gula pasir 10% oral, 50 ml. Lanjutkan dengan pemberian Vit A 1 kapsul merah Vit B kompleks 1 tablet Vit C 2 tablet (100 mg) Asam folat 5 mg

Catat nadi, frek napas, kesadaran - 2 jam pertama Waktu F75 85 ml 30 mnt dosis 1 jam dosis 90 mnt dosis 2 jam dosis

Note: oral, catat nadi, frek napas, kesadaran, dan asupan F-75 (jangan sampai anak menjadi diare atau overload) - 10 jam berikutnya F-75 tiap 2 jam Waktu F75 85 ml 1 2 V 3 4 V

Hari 2 : F-75 tiap 3 jam (8x @125 ml) Vit A 1 kapsul merah, Vit B kompleks 1 tablet, Vit C 2 tablet mg), Asam folat 10 mg (100

Waktu F75 125 ml

1 -

2 -

3 V

4 -

5 -

6 V

Hari 3 : F-75 tiap 4 jam (6x @165 ml) Vit B kompleks 1 tablet, Vit C 2 tablet (100 mg), Asam folat 10 mg

Waktu F75 165 gr

1 -

2 -

3 -

4 V

5 -

6 -

7 -

8 V

Fase Transisi Hari 4 : F-100 tiap 4 jam (6x @165ml) Lanjutkan pemberian F-100 sesuai tabel ( min 190 ml, max 280 ml) Lanjutkan pemberian mikronutrien Vit B kompleks 1 tablet, Vit C 2 tablet (100 mg), Asam folat 10 mg

Hari 7 : F-100 max 280 ml/4 jam, Lanjutkan pemberian mikronutrien Vit B kompleks 1 tablet, Vit C 2 tablet (100 mg), Asam folat 10 mg, dst hingga hari ke 15

Fase Rehabilitasi Hari ke 15 F-100 3x 200 kkal Makanan lunak = 600 kkal = 940 kkal 1540 kkal Menu : +

Vit A 1 kapsul merah dan mikronutrien lainnya (Vit B, Vit C, As Folat)

Sirup besi 1x Sehari 1 sdt/ tablet besi 1x sehari tablet.

Fase Tindak Lanjut Pemberian konseling pada ibu tentang pemberian makan yang baik agar dapat merubah perilaku dan kebiasaan makan dan stimulasi harus tetap dilanjutkan di rumah setelah anak dipulangkan. Tingkat RT (makanan padat gizi, aneka ragam, porsi kecil dan sering, suapi balita dengan sabar, beri ASI 2thn, gunakan minyak, lemak, santan, berikan buah-buahan) Posyandu (Berikan PMT P selama 3 bln, gunkan makanan lokal, demo memasak, gunakan KMS untuk memantau BB anak setiap bulan Anjurkan kepada ibu untuk mengontrol (1 x seminggu pada bulan pertama, 1 x per 2 minggu pada bulan kedua, 1 x per bulan sampai 6 bulan atau lebih) MONITORING Lanjutkan/lengkapi imunisasi sesuai program PPI (Program Pengembangan Imunisasi) Asupan gizi dalam makanan terpenuhi.

Memonitor apakah tujuan intervensi tercapai dan mengarah pada Sign dan Shympthomps. Diantaranya memonitor perkembangan kondisi pasien : Mencatat nadi, frekuensi napas, kesadaran, asupan, apakah

formula yang diberikan habis, tidak memberikan dampak, apakah edema hilang (BB berkurang), bercak bitot hilang, apakah anemia hilang (nilai lab Hb berubah), dan Status gizi pasien berubah dan untuk jangka panjangnya apakah perilaku makan pasien berubah. EVALUASI Kegiatan evaluasi yaitu membandingkan hasil antara data tentang status gizi pasien yang terbaru dengan status sebelumya. Data monitoring diatas dibandingkan dengan tujuan intervensi atau standar rujukan untuk menentukan tindakan selanjutnya.

Padang, April 2013 Ahli Gizi

( Elsa Permata Sari AMG)

Anda mungkin juga menyukai