Anda di halaman 1dari 10

Catatan OSCE 23

1. KPSP
Pendahuluan
a. Selamat pagi ibu perkenalkan nama saya Ni Made Dyah Gayatri, dokter yang bertugas pada hari ini.
b. Ibu boleh tahu Namanya siapa, tinggalnya dimana, pekerjaan sebagai apa sehari-hari, tinggalya dimana?
c. Anaknya Namanya siapa, usianya berapa? Perempuan/laki-laki ya bu anaknya.
d. Baik pada hari ini kita akan melakukan konseling pra skrining perkembangan untuk anak ibu ya, tujuannya untuk mengetahui
sudah sejauh mana perkembangan anak ibu, apakah sudah seuai dengan usianya, atau apakah terdapat keterlambatan atau tidak.
Bagaimana bu apakah ibu bersedia?
e. Baik kalau begitu bisa kita mulai sekarang ya bu.
f. Hitung usia
g. KPSP brp bulan yang digunakan?  jika tidak tersedia kpsp sesuai usia, pilih kpsp dengan usia terdekat dan termuda
h. Lakukan KPSP
i. Interpretasi dan saran
i. Hasil pemeriksaan: Jawaban ya  9 atau 10  sesuai umur
Cara jawab ya = ….
Interpretasi: S  sesuai perkembangan usia
Cara jawab: berarti perkembangan anak ibu sudah sesuai dengan usianya ya bu
Saran
1. Puji ibu
2. Minta ibu untuk meneruskan stimulasi sesuai umur (sampai 3 bulan ke depan, misal ini 3 bulan, maka minta 3-6
bulan)
3. Jadwalkan kunjungan berikutnya  nanti kalau usia anak ibu sudah … (usia kpsp berikutnya), ibu silahkan datang
ke sini lagi untuk pemeriksaan KPSP berikutnya.
ii. Hasil pemeriksaan: jawaban ya  7 atau 8  meragukan
Cara jawab ya = ….
Interpretasi: M  meragukan
Cara jawab = jadi perkembangan anak ibu ini meragukan, sector yang mengalami keterlambatan di sini adalah sector …..
Saran:
1.
Stimulasi lebih sering pada….. (pada intruksi yang tidak)
2.
Lakukan 3x sehari selama 1 jam setiap kali melakukan stimulasi, dan lakukan ini selama 2 minggu.
3.
Ibu silahkan datang Kembali untuk melakukan pemeriksaan KPSP ulang pada anak ibu setelah Latihan selesai,
4.
Tambahan: kalau tidak berhasil, bisa dievaluasi apakah jadwal dan cara melakukan stimulasi sudah sesuai anjuran
atau belum. Jika belum, edukasi ibu untuk melakukan stimulasi sesuai jadwal dan anjuran. Latihan dapat diulangi
sekali lagi, setelah Latihan selesai lakukan kpsp ulang.
iii. Hasil pemeriksaan: jawaban 6 atau kurang  kemungkinan penyimpangan
cara jawab ya =…
interpretasi: P  kemungkinan penyimpangan
cara jawab: jadi perkembangan anak ibu sesuai hasil kpsp ini adalah kemungkinan terdapat penyimpangan, pada sector ….
Saran:
1. Selanjutnya saya akan rujuk anak ibu ke RS rujukan tumbuh kembang level 1.
2. Asuhan Nutrisi Pediatrik
Seorang anak perempuan usia 13 bulan dibawa ke IGD RSMH karena mau transfusi darah. Anak sudah terdiagnosis Thalassemia beta
mayor sejak usia 6 bulan dan rutin transfusi darah setiap bulan, saat ini BB 4,2 kg, PB 61 cm, masih minum ASI yang tidak tentu
frekuensinya dengan lama menyusu 5-10 menit/kali. Mulai usia 6 bulan diberi susu formula 5x20-30 ml dan bubur susu encer habis 2
sendok makan.
FORMULIR ASUHAN NUTRISI PEDIATRIK (ANP)

Identifikasi
Nama/jenis kelamin : anak perempuan
Usia : 13 bulan
Tanggal kunjungan :

Asesmen
 Daftar Masalah :
(Feeding problem)
 Diagnosis awal : thalassemia
 Status Antropometri
BB (kg) : 4,2 kg TB/PB (cm) : 61 cm
IMT (kg/m2) : 11,287 kg/m2 ~ 11,3 kg/m2 LILA (cm) :
BB/U : 4,2/6,3 x 100% = 66,67%

(Z<-3SD)  severely underweight


TB(PB)/U : 61/75,1 x 100% = 81,23%

(z<-3SD)  severely stunted (perawakan


pendek)
IMT/U
: 11,29/12,61 x 100% = 89,53%

(z<-3SD)  severely wasted


Usia Tinggi : 3,5 bulan
BB/TB (PB) : 4,2/6,1 x 100% = 68,85%

(z<-3SD)  gizi buruk

BB ideal : 6 kg (sesuai usia tinggi)


 Status Gizi : Gizi buruk
 Perawakan
: Perawakan sgt pendek

Kebutuhan nutrisi
 Kalori (RDA sesuai usia tinggi) : 100 kkal x 6 kg (BBI) = 600 kkal
 Karbohidrat : 60% x 600 = 360 kkal = 90 gram
 Protein : 15% x 600 = 90 kkal = 22,5 gram
 Lemak : 30% x 600 = 180 kkal = 20 gram

Rute pemberian : oral


Jenis formula/makanan ASI+MPASI (complementary food) dg tekstur makanan keluarga

Frekuensi/jadwal: 1. Terjadwal
a. makan 3x sehari  pagi, siang dan malam
b. snack 1-2x  pagi dan sore (diantara mkn pagi dan siang
serta diantara makan siang dan sore)  dapat berupa roti,
buah, atau sayur
c. karena usia masih 13 bulan, dapat diberikan ASI sesuai
permintaan anak (on demand) dengan durasi minimal 10
menit di setiap payudara.
d. lama makan maksimal 30 menit
e. diantara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih
2. Lingkungan netral
a. Tidak dipaksa meski hanya makan 1-2 suap
b. Jangan berikan makanan sebagai hadiah
c. Jangan makan sambal bermain, menonton tv atau gadget.
3. Prosedur makan
a. Porsi kecil
b. Jika 15 menit bayi menolak makan, mengemut, hentikan
pemberian makan.
c. Bayi distimulasi untuk makan sendiri.
d. Hanya membersihkan mulut setelah makan selesai.
Pemantauan: Akseptabilitas: suka atau tidak, habis atau tidak

Toleransi: adverse food reaction, alergi, dll.

Efikasi: pantau BB, TB, LiLA

Tatalaksana lain: 1. Lanjutkan transfusi darah dan kelasi besi sesuai indikasi
thalassemia
2. Tingkatkan aktivitas fisik  olahraga seperti berenang  untuk
pertumbuhan tulang
3. Pola tidur teratur  tidak begadang agar GH bekerja maksimal 
untuk pertumbuhan linier.

3. Manajemen Laktasi
Stase ibu baru melahirkan bayi berusia 12 hari dating ke klinik laktasi mengeluhkan mengalami kesulitan menyusui dan BB bayinya
tidak naik. Bayi meronta tiap ke payudara ibu. BBL 3000 gram, saat ini BB turun menjadi 2900 gram. Ibu berniat untuk memberikan
susu formula menggunakan botol. Dikasih foto bayi disusui dengan cara yang salah.
Soal
a. Mengapa bayi menolak menyusu pada payudara ibu?
Posisi menyusui yang salah dapat menyebabkan anak tidak mendapatkan ASI dalam jumlah yang cukup sehingga kemungkinan
anak tetap merasa lapar dan haus meski sudah menyusu akibatnya memicu anak malas menyusu dan menolak payudara ibu.
Selain itu, posisi yang kurang tepat dapat menyebabkan anak merasa tidak nyaman sehingga anak malas menyusu.
b. Benarkah pendapat ibu untuk mengganti ASI dengan sufor karena BB tidak naik? Mengapa?
Pendapat ibu tidak tepat, karena usia anak ibu baru 12 hari (masih kurang dari 6 bulan) maka asupan yang paling tepat diberikan
kepada anak ibu adalah ASI eksklusif tanpa dicampur makanan ataupun minuman lainnya hingga usia 6 bulan karena banyak
sekali keuntungan pemberian ASI eksklusif bagi anak ibu diantaranya:
i. ASI mengandung nutrisi yang paling sesuai untuk anak berusia kurang dari 6 bulan seperti anak ibu karena mengandung
zat-zat gizi yang berkualitas, mudah dicerna dan diserap serta mengandung enzim-enzim pencernaan. Selain itu komposisi
ASI juga dapat berubah menyesuaikan kebutuhan anak sesuai usianya.
ii. ASI mengandung imunitas alamiah sehingga dapat mencegah penyakit penyakit infeksi seperti ISPA dan diare.
iii. ASI dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit kronis seperti DM dan penyakit jantung serta kanker.
iv. Pemberian ASI tanpa sufor dapat mencegah terjadinya alergi karena sufor dapat mengaktivasi sistem yang memicu alergi.
v. ASI juga dapat mengoptimalkan TK anak ibu.
vi. ASI dapat mencegah terbentuknya karies pada gigi karena adanya kandungan selenium. Pemberian ASI tanpa sufor dapat
mencegah maloklusi karena ASI tidak perlu menggunakan dot yang dapat menyebabkan lidah mendorong ke depan.
Selain itu terdapat beberapa kerugian pemberian sufor pada anak kurang dari 6 bulan:
i. Pengenceran yang salah pada pembuatan susu formula dapat berdampak buruk pada anak. Apabila terlalu kental dapat
menyebabkan hypernatremia dan hiperkalemia yang berbahaya. Sedangkan jika terlalu encer dapat menyebabkan anak
megalami malnutrisi.
ii. Dapat terjadi kontaminasi mikroorganisme baik pada alat-alat yang digunakan seperti sendok, dan botol, ataupun air
sebagai pelarutnya.
iii. Susu sapi dapat memicu aktivasi sistem yang memicu alergi.
iv. Karena susu tidak mengandung banyak antibody seperti pada ASImaka risiko terjadinya diare kronik lebih tinggi.
v. Penggunaan sufor dengan indikasi yang salah dapat berbahaya.
Jika ingin memberikan sufor sebagai tambahan atau MPASI harus menunggu terlebih dahulu hingga anak berusia 6 bulan dengan
tetap memberikan ASI
c. Apa tanda-tanda kecukupan ASI?
i. Bayi langsung tidur  ASI memicu hormone endorphin.
ii. BAK>6x/hari, warna tidak pekat, tidak berbau tajam dan tidak terdapat kristal
iii. Bayi melepas sendiri mulutnya dari payudara ibu ketika sudah puas.
iv. BB bayi naik 0,5-1kg/bulan dalam TS 1
v. Bayi BAB 1-2x sehari dengan tinj berwarna kuning atau gelap seperti biji cabe dan berwarna lebih cerah setelah hari ke
15.
vi. Payudara terasa kendor setelah memberikan ASI yang menandakan bahwa pengosongan payudara baik dan bayi
menghisap sempurna.
d. Peragakan cara menyusui dengan benar! Jangan lupa CALM
i. Posisi
1. Badan bayi harus menempel ke badan ibu
2. Telinga dan badan bayi berada dalam 1 garis lurus.
3. Wajah bayi menghadap payudara ibu
4. Badan bayi ditopang.
ii. Perlekatan bayi
1. Chin  dagu bayi menempel di payudara ibu
2. Areola  areola/bagian kehitaman di sekitar putting sebagian besar masuk ke mulut bayi terutama bagian bawah
lebih banyak masuk.
3. Lips  bibir bayi terlipat keluar
4. Mouth  mulut bayi terbuka lebar seberti akan menelan bola, pipi bayi cembung tidak cekung, tidak terdengar
suara cup cup cup, ibu nyaman tidak merasa sakit.
e. Tambahan:
i. Nah dalam menyusui tidak perlu dijadwal ya bu, disesuaikan dengan kebutuhan bayinya saja. Dianjurkan minimal 8-10x/hari dan
diusahakan menyusuinya bergantian antara payudara kanan dan kiri (1 payudara 10 menit) sehingga pengosongan ASI lebih
maksimal akibatnya produksi ASI menjadi lebih meningkat.
ii. Manfaat ASI banyak sekali ya bu, selain keuntungan bagi anak yang sudah saya jelaskan di awal, ASI juga memiliki keuntungan bagi
ibu dan juga keluarga.
1. Ibu:
a. Karena isapan bayi pada payudara dapat merangsang lebih banyak produksi suatu hormone (oksitosin) yang dapat
membantu involusi uterus ibu pasca persalinan maka pemberian ASI dapat mempersingkat masa nifas, mencegah
terjadinya perdarahan pasca melahirkan sehingga kejadian anemia juga bisa dicegah. Selain itu, pemberian ASI juga
dapat mencegah kanker payudara bu
b. Kemudian pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan ini dapat menjadi KB alami untuk ibu karena dapat menunda
pematangan ovulasi sehingga kesuburan tertunda. Hal ini dapat membantu ibu memberikan jarak usia antara anak ibu
yang sekarang dengan yang berikutnya jadi ibu bisa lebih tenang.
c. Ini juga dapat meningkatan ikatan antara ibu dan anak ya bu karena secara psikologis ibu merasa dibutuhkan dan
diperlukan.
2. Keluarga:
a. Pemberian ASI dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga karena ASI itu gratis, kita tidak perlu beli sehingga dapat
menghemat pengeluaran. Selain itu karena pemberian ASI juga dapat mencegah kejadian kanker payudara maka
pengeluaran biaya untuk pengobatan mahal kanker payudara dapat dicegah.
b. Selain itu ASI tidak perlu alat-alat tambahan seperti dot dll sehingga tidak perlu beli, tersedia kapan saja dan dimana
saja jadi ASI ini bisa dibilang praktis dan juga ekonomis.
3. Negara:
a. Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak.
b. Mengurangi subsidi RS.
c. Mengurangi devisa untuk membeli susu formula
d. Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.
Kesemua manfaat ini dapat meringankan beban negara.
4. Anamnesis
a. Gejala motoric
i. Bisa diceritakan keluhannya?
ii. Gemetar (tremor)
iii. Sudah sejak kapan?
iv. (jika gemetar pada tangan) apakah terjadi di satu sisi/2 sisi? Kalau 2 sisi, apakah sejak awal sudah pada kedua sisi, atau dr satu sisi
dulu menjalar ke sisi lain?
v. Pada saat bergerak, apakah gemetarnya hilang?
vi. Pada saat tidur apakah gemetarnya hilang?
vii. Apakah merasa kesulitan dalam berbicara?
viii. Apakah terdapat kesulitan dalam berjalan?
ix. Apakah sering terjatuh?
x. Sudah sejak kapan? Apakah sering jatuh ini timbulnya sudah sejak awal bersamaan dengan gemetar ? atau munculnya belakangan?
b. Non motor (setiap keluhan tanyakan sejak kapan)
i. CV
1. Apakah bapak pernah mengalami pusing atau perasaan melayang pada saat bangkit dari dudu/berbaring?
2. Apakah bapak pernah terjatuh karena pingsan atau gelap?
ii. Gg mengantuk atau lelah berlebih
1. Apakah bapak sering mengalami gangguan tidru di malam hari?
2. Kalau bapak tidur sama orang lain, apakah orang tersebut sering menceritakan jika bapak sering menendang atau berteriak
saat tidur?
iii. Gg Mood
1. Apakah bapak merasa kehilangan minat atau perhatian pada hal-hal yang biasanya menarik bagi bapak?
2. Apakah bapak sering merasa sedih atau cemas, gugup, takut tanpa sebab?
iv. Halusinasi
1. Apakah bapak merasa ketakutan yang tidak jelas? (pertanyaan sama seperti di atas)
2. Apakah bapak pernah melihat sesuatu yang tidak ada atau yang tidak dapat dilihat oleh orang lain?
3. Apakah bapak pernah menceritakan sesuatu yang menurut orang lain tidak ada?
v. Atensi/memori
1. Apakah bapak merasa mengalami penurunan konsentrasi?
2. Apakah bapak merasa sering lupa?
3. Saat bapak Kembali dari luar rumah, apakah bapak sering kesulitan mencari jalan pulang?
4. Apakah bapak sekarang merasa lebih sulit dalam menghitung?
vi. GI
1. Apakah bapak sering mengalami kesulitan BAB/konstipasi?
vii. Sulit nahan BAK
1. Apakah bapak merasa kesulitan dalam menahan BAK?
viii. Anosmia
1. Apakah bapak merasa kesulitan dalam mencium bau-bauan di sekitar bapak?
ix. Gg toleransi suhu
1. Apakah bapak merasa keringat bapak berlebihan?
x. Nyeri
1. Apakah bapak pernah atau sering merasa nyeri atau pegal pada tubuh?
c. Riwayat
i. Apakah ada riwayat mengalami stroke atau TIA?
ii. Apakah ada mengonsumsi obat-obatan tertentu?
iii. Apakah ada keluarga yg mengalami hal yg sama?
d. DD
i. PD, Tremor esensial, vascular parkinsonism, drug induced parkinsonism

Anda mungkin juga menyukai