Anda di halaman 1dari 7

BAHAN SKILL LAB

MPASI (MAKANAN PENDAMPING ASI)


Blok 23 Tahun 2023

Oleh:
Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Ilmu Kesehatan Anak

A. TUJUAN
a. Mahasiswa memahami definisi dan kriteria MPASI yang benar.
b. Mahasiswa memahami asuhan nutrisi pediatrik (ANP)
c. Mahasiswa memahami pemantauan pemberian (ANP)

B. LATAR BELAKANG
Indonesia memiliki prevalensi malnutrisi akut dan kronis yaitu wasting dan stunting yang
masih di atas batas yang ditetapkan World Health Organization (WHO). Prevalensi
wasting masih di atas 5% dan stunting di atas 20%. Tingginya prevalensi tersebut
menggambarkan tingkat pelayanan Kesehatan anak terutama pelayanan gizi yang masih
belum optimal. Oleh karena itu, pemerintah bekerja keras untuk menurunkan kedua
kondisi tersebut.
Malnutrisi, dalam hal ini undernutrisi, terjadi karena standar emas makanan bayi
dan anak gagal untuk dipenuhi. Standar emas tersebut adalah pemberian ASI eksklusif
yang benar termasuk inisiasi menyusu dini (IMD), pemberian MPASI yang adekuat dan ASI
diteruskan hinggan usia anak 2 tahun atau lebih. Penelitian di 54 negara dari 5 benua pada
1000-47.000 anak menunjukkan bahwa gangguan pertumbuhan telah terjadi sejak usia 3-
4 bulan dan berlanjut ke periode MPASI (gambar 1).
Berdasarkan hal tersebut, penting untuk memberikan pengetahuan bagi
mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menjadi ujung tombak pelayanan Kesehatan
di fasilitas Kesehatan tingkat pertama (FKTP) sebagai dokter umum, untuk memahami
cara pemberian MPASI yang tepat.

C. DEFINISI
Makanan padat atau makanan cair selain ASI yang diberikan pada periode penyapihan
disaat ASI SAJA tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi untuk tumbuh kembang
optimal.

1
Gambar 1. Hasil penelitian multisenter mengenai pola pertumbuhan pada bayi dan balita.

D. SYARAT-SYARAT MPASI
Syarat pemberian MPASI adalah:
1. Tepat waktu yaitu diberikan selambat-lambatnya usia 6 bulan dan/atau bayi sudah
menunjukkan tanda-tanda siap makan (gambar 2).
2. Adekuat yaitu MPASI harus mengandung makro dan mikronutrien dengan komposisi
yang tepat.
3. Aman artinya MPASI disiapkan dan disajikan secara higienis dan terhindar dari
kontaminasi bakteri dan penurunan kualitas nutrisi.
4. Diberikan secara responsive artinya diberikan sesuai dengan tanda lapar dan kenyang
pada bayi dan anak.

E. ASUHAN NUTRISI PEDIATRIK


Merupakan rangkaian kegiatan menyusun rencana terapi nutrisi untuk anak yang terdiri
dari:
1. Asesmen. Pada Langkah awal ini, kita melakukan penilaian terhadap masalah makan,
kondisi Kesehatan dan pola makan anak. Lalu melakukan penilaian status
antropometri dan pertumbuhan anak.

2
Gambar 2. Tanda-tanda siap makan pada bayi

2. Menghitung kebutuhan nutrisi. Pada lengkah kedua ini, kita menghitung besaran
kebutuhan kalori dan komposisi makronutrien menggunakan recommended dietary
allowances (RDA) berdasarkan usia tinggi (height age) yang dikalikan dengan berat
badan (BB) ideal anak.
3. Menentukan rute pemberian makan. Rute fisiologis adalah melalui mulut atau per
oral. Rute lain adalah per enteral menggunakan selang nasogastric atau nasojejunal,
gastrostomy, dan lain-lain sesuai indikasi.
4. Memilih formula. Penentuan formula atau jenis makanan disesuaikan dengan usia
dan ketrampilan makan anak (gambar 3). Pilihan formula atau jenis makanan tersebut
adalah:
a. ASI/Pengganti ASI (PASI). PASI termasuk dalam pangan olahan untuk diet khusus
(PDK) berupa susu formula standar untuk bayi dan anak. Susu formula sudah
mengandung makronutrien dan difortifikasi dengan berbagai mikronutrien yang
lengkap sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan anak sehingga menyerupai
komposisi ASI.
b. MPASI. Terdapat 3 periode MPASI yaitu 6-8 bulan, 9-11 bulan dan 12-23 bulan.
Pada periode-periode tersebut terjadi peningkatan tekstur dan keterampilan
makan anak sesuai dengan tahap-tahap perkembangan normalnya.
c. Makanan keluarga yaitu jenis dan tekstur makanan yang sama dengan anggota
keluarga yaitu makan utama berupa nasi atau sumber karbohidrat sejenis, sumber
protein hewani (10-15%) dan protein nabati dalam bentuk utuh/potongan, lemak
dalam bentuk minyak, santan atau mentega. Serta sedikit serat untuk perkenalan.
d. Pangan untuk keperluan medis khusus (PKMK) merupakan formula untuk kondisi-
kondisi khusus seperti formula hipoalergenik untuk alergi susu sapi, formula
premature, formula untuk malabsorpsi lemak, dan oral nutrition supplement
(ONS) yang mengandung kalori >0,9 kkal/ml.

3
Gambar 3. Usia, perkembangan anak dan tahapan MPASI

5. Pemantauan. Terdiri dari akseptabilitas, toleransi dan efektifitas. Akseptabilitas


menilai apakah diet yang direncanakan bisa dihabiskan >80% dari yang direncanakan.
Toleransi menilai efek simpang makanan berupa muntah, diare atau alergi. Dan
efektifitas adalah menilai keberhasilan terapi nutrisi melalui penilaian status gizi dan
pertumbuhan saat control ulang 2 minggu kemudian.

F. FEEDING RULES
Aturan makan untuk bayi dan balita terdiri dari 3 aturan utama yaitu penjadwalan,
prosedur dan kondisi lingkungan.

1. PENJADWALAN
• Jadwal makan teratur & konsisten
• Selingan hanya yang sudah direncanakan
• Lama makan hanya 30 menit
• Hanya air putih di antara waktu makan

2. LINGKUNGAN YANG NETRAL


• Proses makan sering berantakan: sediakan alas di bawah kursi sebagai tempat
makanan jatuh/tumpah dan dibersihkan setelah semua proses Makan selesai.
• Tidak sambil bermain atau hal lain yang mengganggu proses makan (TV, games)
• Tidak menjadikan makanan sebagai hadiah

4
3. CARA PEMBERIAN
• Berikan dalam porsi kecil
• Dahulukan makanan padat, kemudian cair
• Dorong anak untuk makan sendiri
• Angkat makanan jika dalam 10-15 menit anak lebih tertarik untuk bermain
• Hentikan proses makan jika anak marah
• Bersihkan mulut dan alat makan jika proses makan sudah selesai

Contoh soal:

■ Bayi laki-laki, FM, dibawa ibunya ke posyandu untuk kontrol rutin. Bayi lahir aterm dengan
BB 3200 g dan PB 48 cm. Saat usia 2 bulan, BB bayi 4800 g dan PB 54 cm. Saat ini usia bayi
adalah 8 bulan, didapatkan BB 6800 g dan PB 67 cm. Perkembangan bayi dalam batas
normal dan bayi sudah bisa duduk sendiri.
■ Bayi mendapat ASI eksklusif dan hingga sekarang frekuensi menyusui sekitar 10-12 x/hari.
Bayi sudah tertarik pada makanan ibunya dan sudah bisa menggengam beberapa
makanan yang diberikan padanya.
■ Bayi diberikan MPASI pabrikan 2x/hari dan biskuit 1 keping/hari sebagai makanan
selingan. Bubur dibuat ibu dari 2 sendok makan bubur pabrikan lalu ditambahkan air
hingga konsistensi agak cair yg bisa diterima bayi.
■ Hal-hal apa saja yang perlu diedukasi pada ibu tersebut?

Jawaban:
1. Asesmen
• Masalah makan (feeding problem): tidak ada
• Keterampilan makan (feeding skill): sudah bisa duduk sendiri, sudah teratrik
pada makanan ibunya, dan sudah bisa makan dari sendok.
• Diet → pola makan
• Klinis → pemeriksaan fisis umum, pemeriksaan spesifik organ
• Anthropometric status → present and history of nutritional status, weight
faltering?
• Biochemical → CBC, lipid profile, protein profile, electrolytes, micronutrient
level (tidak ada data)
• Lakukan plotting dan penilaian kenaikan BB dan PB. Didapatkan: Status gizi
baik, underweight (BB kurang), normal length, terdapat weight faltering
2. Menentukan kebutuhan nutrisi
Kebutuhan kalori = RDA (kkal/kg) sesuai usia tinggi x BB ideal (kg)

5
Usia tinggi: 5-6 bulan BB ideal: 7,7 kg

Kebutuhan kalori adalah 110 kkal/kg/hari x 7,7 kg


= 847 kkal/hari atau 850 kkal/hari.
Usia 6-8 bulan maka ASI 70% (600
kkal/hari=600/0,67 kalori ASI=895 ml ASI/hari).
MPASI 30% yaitu 250 kkal/hari terdiri dari 55%
karbohidrat (137,5 kal:4=34 gram), protein 10-
15% (25-37,5 kal:4=6-10 gram) dan lemak 30% (75
kal:9=8 gram)

3. Menentukan rute pemberian nutrisi → per oral (tidak ada gangguan oromotor dan
keterampilan makan sesuai usia)
4. Menentukan jenis nutrisi: ASI dan MPASI

Sumber: Buku KIA 2020.

6
5. Pemantauan: Disarankan control ulang 2 minggu lagi. Nilai akseptabilitas,
toleransi dan target kenaikan BB adalah 168 gram (12 gram/hari).

Anda mungkin juga menyukai