Anda di halaman 1dari 7

Kutipan

Cara Penulisan secara Umum:


1. Menuliskan nama akhir penulis.
2. Menuliskan tahun terbitan acuan/wawancara.
3. Menuliskan halaman buku yang dikutip.
4. Menuliskan [...] jika ada bagian yang dihilangkan.

Kutipan Langsung Kurang dari 4 Baris


Pradopo (2000:76) menyatakan, “Karya sastra yang baik menurut sudut pandang pragmatik
adalah karya sastra yang mampu memberikan nilai-nilai positif dan mendidik untuk pembacanya.”

“Karya sastra yang baik menurut sudut pandang pragmatik adalah karya sastra yang mampu
memberikan nilai-nilai positif dan mendidik untuk pembacanya” (Pradopo, 2000:76).

Cara Penulisan:
1. Menggunakan tanda kutip.
2. Ditulis menyatu (terintegrasi) dengan teks.
3. Tak boleh ada kata yang diubah.
4. Menuliskan [sic!] jika ada kesalahan dalam kutipan asli.
Kutipan Langsung Lebih dari 4 Baris

Dalam teks dijelaskan bahwa Yasin yang ketika itu mengayuh perahunya di Sungai Musi secara
tidak sengaja bertukar pandang dengan Molek yang hendak turun ke sungai. Kutipan berikut ini
menggambarkan suasana saat Yasin bertukar pandang dengan Molek seperti yang telah dijelaskan.

Demi dilihat Yasin anak gadis itu, hatinya pun berdebar-debar lalu keluar
perkataan dari mulutnya: “Itulah anak Raden Mahmud yang gadis, yang termashur
cantiknya.”
Perawan yang baru bangun tidur itupun berdiri seketika dimuka pintu dan
memandang ke bawah dengan mata yang terkelip-kelip, ke anak air, ke Musi, dan ...
ketika itu bertemulah matanya dengan mata Yasin yang seakan-akan tengah dalam
keheranan itu (Alisyahbana, 2010:4).

Adegan pertemuan pandang tersebut juga ada dalam teks hipogram, naskah Romeo dan Julia,
hanya saja pada teks hipogram ini adegan tersebut tidak terdapat pada tahapan pengenalan. Adegan
Romeo menatap Julia di pesta Capulet sudah masuk dalam tahapan konflik, yaitu pada kernel VIII.
Dijelaskan di dalam teks bahwa Romeo tidak langsung mendekati Julia, tetapi ia bertanya dulu kepada
seorang bujang mengenai gadis yang menarik hatinya itu.

Cara Penulisan:
1. Tidak menggunakan tanda kutip (meskipun ada beberapa instansi yang juga membolehkan
pemakaian tanda kutip).
2. Kutipan ditulis terpisah dari teks: menjorok ke dalam, spasi tunggal, dan ukuran huruf lebih
kecil daripada teks.

Kutipan Tidak Langsung


Tarigan (1998:40) menyatakan bahwa bahasa adalah sebuah keterampilan, yang berarti semakin dilatih
akan semakin baik.
Karya sastra merupakan karya imajinatif, sebuah karya sastra tidak lahir atau diciptakan dalam
kekosongan budaya (Teeuw dikutip Pradopo, 1995:178).

Cara Penulisan:
1. Tidak menggunakan tanda kutip.
2. Ada kata yang boleh diubah, asalkan makna tidak berubah.
3. Ditulis terintegrasi (menyatu) dengan teks.

DAFTAR PUSTAKA

1. Daftar pustaka diletakan dibagian akhir sebuah tulisan.


2. Daftar pustaka berisi buku, makalah, artikel, atau bahan cetakan lainnya yang dikutip,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai
dengan 3 ketukan ke dalam.
4. Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi.
5. Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama keluarga penulis. (Akan tetapi,
cara mengurutkan daftar pustaka amat bergantung pada ilmu. Setiap ilmu memiliki gaya
selingkung)
6. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu
harus dicantumkan ulang.

`
1. Buku dengan satu orang pengarang
a. Nama pengarang dibalik
b. Tahun penerbit
c. Judul buku dimiringkan
d. Tempat terbit
e. Penerbit

Syani, Abdul. 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat: Suatu Interpretasi Ke Arah Realitas
Sosial. Jakarta: Pustaka Jaya.

2. Buku dengan dua orang pengarang


a. Nama pengarang pertama dibalik, tetapi nama pengarang kedua tidak dibalik
b. Tahun penerbit
c. Judul buku dimiringkan
d. Tempat terbit
e. Penerbit
Gass, Susan M. Dan Selinker Larry. 2001. Second Language Acquisition. New Jersey London:
Lawrence Erlbaum Associates.

3. Buku dengan tiga orang pengarang


a. Nama pengarang pertama dibalik, tetapi nama pengarang kedua dan ketiga tidak dibalik
b. Tahun penerbit
c. Judul buku dimiringkan
d. Tempat terbit
e. Penerbit

Dulay, Heidi, Marina Burt, dan Krashen Stephen. 1982. Langguage Two. New York:Oxford University
Press.

4. Buku dengan lebih dari tiga pengarang


a. Nama pengarang pertama dibalik dan gunakan dkk.
b. Tahun penerbit
c. Judul buku dimiringkan
d. Tempat terbit
e. Penerbit
Worsky, Peter, dkk. 1992. PengantarSosiologiSebuahPembanding. Yogyakarta: PT Tiara
WacanaYogya.

5. Artikel dalam buku yang memakai editor


a. Nama penulis artikel
b. Tahun penerbit
c. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring (bahasa Indonesia) dan cetak miring (bahasa asing)
dengan huruf kapital hanya di depan judul saja
d. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi (Ed.) bila hanya satu editor, dan bila
lebih dari satu editor (Eds.)
e. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan
dalam kurung.
f. Tempat penerbit
g. Penerbit
Ratner, Nan Bernstein, Gleason Jean Berko, dan Narasimhan Bhuvana. \1993. An Introduction
to Psycholinguistics: What do Language Users Know.Dalam Jean Berko Gleason dan
Ratner Bernstein (Ed.). Psycholinguistics (hlm 1—47) Florida:Harcourt Brace College.

6. Artikel dalam surat kabar


a. Nama penulis ditulis paling depan
b. Tanggal, bulan, dan tahun jika ada
c. Judul artikel ditulis cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata kecuali kata hubung
d. Nama majalah atau Koran ditulis huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata dan dicetak
miring.
e. Nomor halaman
Damanhuri, D.S. 18 Juni, 1996. Deregulasi dalam Kerangka Soehartonemics. Republika,
hlm.1—3.

7. Artikel dalam surat kabar tanpa pengarang


a. Nama koran
b. Tanggal, bulan, dan tahun
c. Judul ditulis dengan huruf kapital-kecil dicetak miring
d. Nomor halaman
Sriwijaya Post. 10 Juli, 2004. Cara Mudah Cepat Kaya. 10 Juli, hlm.1—3.

8. Makalah yang disajikan dalam seminar atau lokakarya


a. Nama penulis
b. Tahun
c. Judul makalah ditulis dengan cetak miring
d. Diikuti dengan pernyataan ”Makalah disampaikan dalam...”
e. Nama pertemuan,lembaga penyelenggara dan tanggal serta bulannya
Djamaris, E. 1990. Nilai Budaya dalam Sastra Minangkabau. Makalah disampaikan dalam
Seminar Hubungan Sastra dan Budaya Se-Jakarta, pada tanggal 14—17 Maret 1990 di
Jakarta.
9. Artikel dalam jurnal ilmiah atau majalah ilmiah
a. Nama penulis dibalik
b. Tahun
c. Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata
d. Nama jurnal ditulis cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf
besar kecuali kata hubung
e. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut
Gunarwan, Asim. 1997. Tindak Tutur Melarang di dalam Bahasa Indonesia di Kalangan Penutur
Jati Bahasa Jawa. Masyarakat Linguistik Indonesia, 21 (3) : 1—20.

10. Skripsi, tesis, atau disertasi


a. Nama penulis
b. Tahun
c. Judul skripsi, tesis, atau disertasi ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi,
tesis, atau desertasi tidak diterbitkan
d. Nama kota tempat perguruan tinggi
e. Nama fakultas
f. Nama perguruan tinggi

Mulyadi. 1993. Masukan dan Interaksi pada Pemerolehan Kemampuan Pragmatik Bahasa
Indonesia Siswa SLTP di Kabupaten Jombang. Disertasi. Malang: Program Pascasarjana
IKIP Malang.

11. Buku tanpa pengarang


a. Nama lembaga
b. Tahun
c. Judul karangan yang dicetak miring
d. Nama penerbit
e. Nama lembaga

Universitas Sriwijaya. 1999. Buku Pedoman Universitas Sriwijaya. Inderalaya: Percetakan dan
Penerbit Universitas Sriwijaya.

12. Artikel dalam jurnal ilmiah atau majalah ilmiah yang diambil dari internet
f. Nama penulis dibalik
g. Tahun
h. Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf besar pada setiap awal kata
i. Nama jurnal ditulis cetak miring dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf
besar kecuali kata hubung
j. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan
nomor halaman dari artikel tersebut
k. Diakhiridenganalamatsumberrujukantersebutdisertaiketerangankapandiakses di
antaratandakurung

Gunarwan, Asim. 1997. Tindak Tutur Melarang di dalam Bahasa Indonesia di Kalangan Penutur
Jati Bahasa Jawa. Masyarakat Linguistik Indonesia, 21 (3):1—
20.(http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/, diakses tanggal 4 Desember 2004 pukul 21.00
WIB).

13. Sumber Internet


a. Nama penulis
b. Tahun
c. Judul karya tersebut (dicetak miring) dengan keterangan dalam kurung (Online)
d. Diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai keterangan kapan diakses di
antaratandakurung
Aziz, E.A. 2000. Aspek-Aspek yang Terlupakan dalam Pratek Pengajaran Bahasa Asing, (Online),
(http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/, diakses tanggal 4 Desember 2004 pukul 21.00 WIB).

14. BukuTerjemahan
a. Namapenulis
b. Tahunpenerbitankaryaasli
c. Judulpenerjemahan
d. Namapenerjemahan
e. Tahunterjemahan
f. Tempatpenerbitan
g. Namapenerbitan

Brown, Gillian dan Yule George. 1996. Discourse Analysis. Terjemahan oleh L. Soetikno.
2000. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai