Kasus:

Seorang ibu membawa anak pertamanya, bayi perempuan berusia 5 bulan,

berat 6.6 kg, panjang 62 cm. Lahir cukup bulan, persalinan spontan, berat
lahir 3000 g, panjang lahir 49 cm. Saat ini ia masih menyusu eksklusif, dan
ibunya ingin menanyakan nasehat pemberian makanan untuk bayinya.
Nasehat untuk ibu tersebut sesuai dengan pola asuhan nutrisi bayi ini yaitu
sebagai berikut:
1. Menjelaskan pada ibu mengenai status gizi anak yang diukur dengan
kurva WHO Z-score weight for length untuk bayi perempuan lahir hingga 2

tahun.
Setelah diukur, didapatkan status gizi bayi ini normal, karena berdasarkan
kurva tersebut berat badan ideal bayi ini adalah 6.2 kg, sehingga:
6.6/6.2 kg x 100% = 106% (status gizi normal).
2. Menjelaskan pada ibu bahwa kebutuhan kalori pada bayi ini jika dihitung
berdasarkan Recommended Dietary Allowance (RDA):
100 x 6.6kg = 660kkal/hari
3. ASI eksklusif terus dilanjutkan hingga usia anak mencapai 6 bulan. Berikan
ASI sesering mungkin sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali per hari,
pagi, siang, dan malam. Kontrol pertumbuhan anak dengan KMS. Jika anak
terlihat haus setelah diberi ASI dan berat badannya tidak bertambah,
dapat diberikan makanan pendamping ASI. Berikan 2-3 sendok makan
MPASI 1 atau 2 kali sehari setelah anak menyusu.

4. Setelah 6 bulan hingga usia 2 tahun, tambahkan makanan pendamping

ASI seperti bubur susu, pisang, papaya lumat halus, air jeruk, air tomat
saring. Secara bertahap sesuai pertambahan umur, berikan bubur tim
lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/
wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak.
5. Ibu diajarkan cara menyusui yang benar, yaitu:
Bayi harus melekat dengan baik pada payudara ibu, tanda perlekatan
bayi yang baik:
o Lebih banyak aerola yang terlihat di atas mulut bayi
o Mulut bayi terbuka lebar
o Bibir bawah bayi membuka keluar
o Dagu bayi menyentuh payudara ibu
Cara ibu menyangga bayinya
o Bayi digendong rapat ke dada ibu
o Wajah bayi menghadap payudara
o Tubuh dan kepala bayi berada pada satu garis lurus
o Seluruh tubuh harus tersangga