Anda di halaman 1dari 9

BAHAN AJAR

PRAKTIK PEMBERIAN MPASI


PADA BAYI USIA 6-24 BULAN

DISUSUN OLEH:

ABELIA DJAFAR NURFAZRIA TANGAHU


ARNI VAN SOLANG OSPIYATI GOBEL
FERNI YULIANA AKO PRATIWI RAIS
MEILANI PRATIWI MUSA TETI MUSA
MUTIARA HUSAIN

JURUSAN KEBIDANAN
DIII-KEBIDANAN
BAB IV

PRAKTIK PEMBERIAN MPASI PADA BAYI 6-24 BULAN

I. CAPAIAN PEMBELAJARAN
Mampu Menjelaskan Tentang Pemberian MPASI Pada Bayi Usia 6-24
Bulan
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mampu Memahami Tentang Pemberian Mpasi Pada Bayi Usia 6-24
Bulan
III. MATERI
A. Cara pemberian MPASI
B. Waktu pemberian MPASI
IV. URAIAN MATERI
A. CARA PEMBERIAN MPASI
1. Setelah bayi berusia 6 bulan perkenalkan ke makanan yang
padat atau dicincang halus seperti:
a. Daging ayam yang dihaluskan.
b. Kacang-kacangan yang dihaluskan
c. Yogurt: tanpa pemanis yang biasanya disukai bayi atau
tambahkan buah segar cincang.
d. Kembang kol dengan keju.
e. Nasi
f. Ikan, buang tulang lalu cincang atau haluskan.
2. Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 sampai 9 bulan
a. Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain pemberian ASI
diteruskan
b. Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi, oleh
karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI lumat
2 kali sehari

1
3. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi
ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu
santan atau minyak kelapa atau margarin. Bahan makanan ini
dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa enak
juga mempertinggi yang larut dalam lemak. Pemberian
makanan bayi umur 9 sampai 12 bulan
a. Pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan
makanan keluarga secara bertahap. Bentuk dan
kepadatan nasi tim bayi harus diatur secara berangsur
mendekati makanan keluarga.
b. Berikan makanan selingan satu kali sehari. Pilihlah
makanan selingan yang bernilai gizi tinggi, seperti bubur
kacang hijau dan buah. Usahakan makanan selingan
dibuat sendiri agar kebersihannya terjamin.
c. Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam
makanan. Campurkanlah kedalam makanan lembek
sebagai lauk pauk dan sayuran secara bergantian.
Pengenalan berbagai bahan makanan sejak dini akan
berpengaruh baik terhadap kebiasaan makan yang sehat
di kemudian hari.
4. Pemberian makanan bayi umur 12 sampai 24 bulan
a. Pemberian ASI diteruskan.
b. Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-
kurangnya tiga kali sehari dengan porsi separuh
makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu
tetap berikan makanan selingan dua kali sehari.
c. Variasi makanan diperhatikan dengan menggunakan
padanan bahan makanan, misalnya nasi diganti tahu,
tempe, kacang hijau, telur atau ikan. Bayam dapat

2
diganti dengan daun kangkung, wortel dan tomat.
Bubur susu dapat diganti dengan bubur kacang hijau,
bubur sumsum dan biskuit.
d. Menyapih anak harus bertahap, jangan dilakukan
secara tiba- tiba. Kurangi frekuensi pemberian ASI
sedikit demi sedikit.
B. WAKTU PEMBERIAN MPASI
Waktu memulai pemberian MP-ASI anak usia 6-24 bulan
dibagi menjadi 2 kategori, yaitu sesuai dan tidak sesuai. Kategori
waktu pemberian MP- ASI yang sesuai adalah usia >6 bulan dan
kategori waktu pemberian MP-ASI tidak sesuai adalah usia <6
bulan.
Pemberian MP–ASI harus tepat dalam waktu pemberian,
tepat kandungan zat gizinya, aman dalam penyajian maupun
penyimpanan, dan tepat cara pemberian. MP-ASI mulai diberikan
kepada bayi disaat kebutuhan energi dan nutrisi tidak lagi bisa
dipenuhi melalui ASI
Makanan tambahan diberikan setelah masa ASI eksklusif
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan energi, yang tidak lagi
terpenuhi dari ASI saja. Di masa penyapihan ini bayi akan
mendapatkan ASI, buah, biskuit bayi, bubur bayi dan lebih lanjut
akan mendapat nasi tim. Prinsip pemberian makanan pada bayi
usia 0 sampai 6 bulan hingga 1 tahun adalah peralihan bertahap
dari hanya ASI hingga mencapai pola makan dewasa. Perubahan
terjadi di dalam hal tekstur (halus hingga kasar), konsistensi (lunak
hingga padat), porsi dan frekuensinya sesuai dengan kemampuan
dan perkembangan bayi. Tahapan pemberian makanan
pendamping ASI yang ideal adalah mulai usia 6 bulan.

3
Makanan tambahan harus mulai diberikan ketika bayi tidak
lagi mendapat cukup energi dan nutrisi dari ASI saja. Untuk
kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai diberikan pada usia 6
bulan keatas. Pada usia ini otot dan syaraf didalam mulut bayi
cukup berkembang untuk mengunyah, menggigit dan memamah.
Sebelum usia 6 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari
mulutnya karena mereka tidak dapat mengendalikan gerakan
lidahnya secara penuh. Pada usia 6 bulan lebih mudah untuk
memberikan bubur kental, sup kental dan makanan yang
dilumatkan, karena anak pada usia ini mempunyai kemampuan.
Ada beberapa tanda kesiapan yang menunjukkan seorang
bayi telah mampu menerima makanan pendamping pertamanya:
1. Kesiapan Fisik
a. Telah berkurang/hilangnya refleks menjulurkan lidah
b. Kemampuan motorik mulut tidak hanya mampu
menghisap, namun juga mampu menelan makanan
setengah padat
c. Dapat memindahkan makanan dalam mulut
menggunakan lidah
d. Dapat mempertahankan posisi kepala secara stabil, tanpa
bantuan
e. Dapat diposisikan duduk dan mampu mempertahankan
keseimbangan badan.
2. Kesiapan psikologis
a. Perilaku yang semula hanya bersifat refleks dan imitative
menjadi lebih independent dan mampu bereksplorasi.
b. Menunjukkan keinginan makan dengan membuka mulut,
dan menunjukkan rasa lapar dengan mencondongkan
badan ketika disodori makanan.

4
c. Sebaliknya, mampu menjauhkan badan ketika telah
merasa kenyang (Khasanah et al., 2019).

Umur Tekstur Frekuensi Jumlah


rata-rata/kali
makan
6-8 bulan Mulai dengan bubur halus, 2-3x/hari, ASI tetap Mulai dengan 2-3
lembut, cukup kental, sering diberikan. sdm/kali
dilanjutkan bertahap Tergantung nafsu ditingkatkan
menjadi lebih kasar makanannya, dapat bertahap sampai ½
diberikan 1-2x mangkok (=125 ml)
selingan

½
9-11 bulan Makanan yang dicincang 3-4x/hari, ASI tetap mangkok (125 ml)
halus atau disaring kasar, diberikan.
ditingkatkan semakin kasar Tergantung nafsu
sampai makanan bisa makannya, dapat
dipegang/diambil dengan diberikan 1-2x
tangan selingan

3
12-24 bulan Makanan keluarga, bila 3-4x, ASI tetap /4 sampai 1
perlu masih dicincang atau diberikan. mangkok (175-250
disaring kasar Tergantung nafsu ml)
makannya, dapat
diberikan 1-2x
selingan

5
V. RINGKASAN
MP-ASI adalah makanan dan minuman pendamping ASI yang
mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi berusia 6-24 bulan. Ibu
yang memperhatikan pemberian makanan pendamping ASI pada anak
berarti bahwa ibu tersebut sangat memperhatikan pertumbuhan
anaknya karena dengan memberikan makanan pendamping ASI, ibu
telah melengkapi zat gizi sesuai kebutuhan anaknya untuk
pertumbuhan dan perkembangan.
Makanan yang akan diberikan kepada bayi umur 6 bulan ke
atas harus memenuhi syarat atau ketentuan agar tidak menimbulkan
bahaya pada akhirnya. Syarat-syarat MP-ASI adalah makanan
pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang jumlah
zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak,
vitamin, mineral, dan zat-zat tambahan lainnya.
VI. TES
1. Jelaskan Cara pemberian MP-ASI?
2. Jelaskan Waktu pemberian MP-ASI?
VII. JAWABAN
1. Cara pemberian MP-ASI
a. Setelah bayi berusia 6 bulan perkenalkan ke makanan yang
padat atau dicincang halus
b. Pemberian MP-ASI pada bayi usia 6 sampai 9 bulan
a) Penyerapan vitamin A dan zat gizi lain pemberian ASI
diteruskan
b) Pada umur 6 bulan alat cerna sudah lebih berfungsi,
oleh karena itu bayi mulai diperkenalkan dengan MP-ASI
lumat 2 kali sehari

6
c. Untuk mempertinggi nilai gizi makanan, nasi tim bayi
ditambah sedikit demi sedikit dengan sumber lemak, yaitu
santan atau minyak kelapa atau margarin. Bahan makanan
ini dapat menambah kalori makanan bayi, memberikan rasa
enak juga mempertinggi yang larut dalam lemak. Pemberian
makanan bayi umur 9 sampai 12 bulan.
d. Pemberian makanan bayi umur 12 sampai 24 bulan
a) Pemberian ASI diteruskan.
b) Pemberian MP-ASI atau makanan keluarga sekurang-
kurangnya tiga kali sehari dengan porsi separuh
makanan orang dewasa setiap kali makan. Selain itu
tetap berikan makanan selingan dua kali sehari.
2. Waktu memulai pemberian MP-ASI anak usia 6-23 bulan dibagi
menjadi 2 kategori, yaitu sesuai dan tidak sesuai. Kategori waktu
pemberian MP- ASI yang sesuai adalah usia >6 bulan dan kategori
waktu pemberian MP-ASI tidak sesuai adalah usia <6 bulan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Ermayani, S. (2021). Hubungan Tingkat Pendidikan Formal Ibu Dengan


Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian MP-ASI Pada Balita Usia 6-24 Bulan.
Jurnal Kebidanan, 10(2), 78–81. https://doi.org/10.35890/jkdh.v10i2.223

Fatimah, R. (2021). Penyuluhan Pemberian Mpasi Tepat Dan Adekuat Di


Kelurahan Genteng, Kecamatan Cipaku, Bogor Tahun 2019. Promotor, 4(1),
8. https://doi.org/10.32832/pro.v4i1.5514

Lestiarini, S., & Sulistyorini, Y. (2020). Perilaku Ibu pada Pemberian Makanan
Pendamping ASI (MPASI) di Kelurahan Pegirian. Jurnal PROMKES, 8(1), 1.
https://doi.org/10.20473/jpk.v8.i1.2020.1-11

Marsia, W. F., & Ribay, A. (2023). Edukasi dan Pelatihan Pembuatan MPASI
dalam Penanganan dan Pencegahan Stunting di Desa Manuru. 3(1).

Mutmainah, A. (2022). Hal Tentang MPASI yang Mama Wajib Tahu.

Rahmiati, B. F., Anggrawan, A., Hidayah, N., Ardian, J., Jauhari, M. T., & Wijaya,
W. (2021). Workshop Menu MP-ASI untuk Menjaga Status Gizi Balita di Kota
Mataram. ADMA : Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat, 1(2),
65–70. https://doi.org/10.30812/adma.v1i2.1004

Zahro, S. K. F. P. A. K. D. A. S. N. D. A. (2022). PENERAPAN MANAJEMEN ASI


EKSKLUSIF DAN MP-ASI KEPADA MASYARAKAT KELURAHAN TEMAS KOTA
BATU.

Zogara, A. U. (2020). Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mpasi) Dan Status


Gizi Balita Di Kelurahan Tuak Daun Merah. Chmk Health Journal, 4(1), 112–
117.

Anda mungkin juga menyukai