Anda di halaman 1dari 4

Pengertian mpasi

Mpasi adalah makanan yang diberikan selain ASI ketika bayi telah berusia 6
bulan (Kemenkes RI, 2014). Dengan kata lain MPASI adalah makanan atau minuman
yang mengandung energy atau zat gizi yang diberikan kepada bayi atau anak usia 6-
24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi selain ASI yang mengandung zat gizi yang
diberikan kepada bayi selama periode penyapihan (complementary feeding) yaitu pada
saat makanan/minuman lain diberikan bersama pemberian ASI (WHO) (Penuntun Diet
Anak, 2014).

Mpasi wajib diberikan kepada bayi saat usia telah mencapai 6 bulan karena
pada usia tersebut ASI sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan sibayi. Kemenkes,
2014 menuliskan bahwa pada bayi usia 6-12 bulan maka ASI hanya mampu memenuhi
sekitar setengah dari kebutuhan energy bayi, sedangkan setengah dari kebutuhan
energi harus diberikan dari makanan pendamping ASI (MPASI). Selanjutnya pada anak
12 bulan sampai 24 bulan, ASI hanya mampu memberikan sekitar sepertiga dari
kebutuhan energi anak, sisanya harus didapat dari MPASI.
WHO merekomendasikan bahwa MPASI pada bayi dimulai pada usia 6 bulan (≥
180 hari). MPASI yang diberikan pada bayi sebelum usia 4 bulan diklasifikasikan
sebagai MPASI dini sedangkan bila diberikan setelah usia 6 bulan diklasifikasikan
sebagai MPASI terlambat (IDAI, 2015).

Tujuan pemberian mpasi


Tujuan pemberian MPASI adalah :
a. Memenuhi kebutuhan gizi bayi, karena ketika bayi telah berusia > 6 bulan (6-12
bulan) maka ASI hanya mampu memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan
enegri bayi.
b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan
dengan berbagai rasa dan tekstur yang pada akhirnya mampu menerima
makanan keluarga
c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan (keterampilan
oromotor) (Penuntun Diet Anak, 2014).
d. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi
(Nugroho, 2011).

Jenis dan bahan mpasi


MP-ASI dikategorikan menjadi 2 jenis yaitu:
1. MP-ASI yang disediakan secara khusus (buatan rumah tangga atau pabrik)
2. Makanan dimakan bayi dan cukup pabrikan yang difortifikasi sehingga mudah
dimakan bayi dan cukup memenuhi zat gizi (Penuntun Diet Anak, 2014).
Selanjutnya kemenkes RI, 2014 menuliskan bahwa MPASI dapat juga dibagi
menjadi dua jenis yaitu: (1). MPASI dari bahan makanan lokal yang dibuat sendiri, dan
(2) MPASI pabrikan yang diforitifikasi dalam bentuk bungkusan, kaleng atau botol.
Makanan bayi yang diperoleh dalam bentuk jadi secara komersial atau pabrikan
umumnya bersembur darri serealia; bubur yang terdiri atas beras, kacang hijau, dading
sapi/ayam, bayam, wortel, tomat, dan minyak nabati ; atau berupa bubur manis yang
terdiri dari campuran tepung beras atau maizena, susu, dekstrin, maltose dan gula.
Pemberian makanan bayi dari produk komersial biasanya akan lebih praktis dari
sisipersiapanya. Namun alangkah baiknya jika memberi makanan yang diolah sendiri
seharganya lebih murah (Almatsier, 2011).

Bentuk mpasi
Bentuk MPASI dapat dibagi menjadi tiga bentuk tahapan makanan yaitu :
1. Makanan lumat yaitu sayuran, daging/ikan/telur, tahu/temped an buah yang
dilumatkan /disaring, seperti tomat sering, pisang lumat halus, papaya lumat, air
jeruk manis, bubur susu dan bubur ASI
2. Makanan lembik atau dicincang yang mudah ditelan anak, seperti bubur nasi
campur, nasi tim halus, buburkacang hijau
3. Makanan keluarga seperti nasi dengan lauk pauk, sayur dan buah.

Hal –hal yang halus diperhatikan dalam pemberian mp-asi


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MP-ASI adalah:
frekuesi, jumlah, kepekatan, variasi, pemberian makanan secara aktif/responsif dan
kebersihan.
Jika bayi tepat usia 6 bulan, makan hal yang halus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Frekuasi
Berikan makan pada bayi 2-3x//hari, ASI tetap sering diberikan. Saat bayi baru
mulai belajar makan maka bayi tidak dapat langsung diberikan makan dalam
jumlah sesuai kebutuhannya. Bayi memilki perut yang kecil dan makannya
hanya sedikit saja sehingga penting untuk sering memberi mereka makan
sepanjang hari
2. Jumlah
Berikan 2 sampai 3 sendok makan (sebagai pengenal rasa).
3. Kepekatan :
bubur harus cukup kental (tidak mudah jatuh saat dituangkan dengan sendok).
4. Variasi
Mulai dengan makanan pokok (jagung, gandum, nasi,padi-padian, kentang,
ubi),pisang atau kentang yang dilumatkan. Ingat :Makanan yang paling aman
untuk bayi awal adalah yang bersumber dari beras (tepung beras).
5. Pemberian makan secara aktif/responsif
Saat mulai belajar makan, bayi mungkin perlu waktu untuk terbiasa dengan
makanan lain selain ASI, sehingga ibu harus sabar dan memberikan dorongan
kepada bayi untuk mau makan. Ingat, jangan memaksa bayi untuk makan.
Gunakan piring tersendiri untuk memberi makan bayi untuk memastikan ia
makan seluruh makanan yang diberikan.
6. Kebersihan
Saat memberikan MPASI, ibu harus memperhatikan kebersihan agar terhindar
dari penyakit terutama diare. Gunakan sendok dan cangkir bersih untuk
memberikan makanan atau cairan pada bayi, dan simpan makanan yang akan
diberikan kepada bayi ditempat yang aman dan bersih. Ibu harus mencuci
tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan/memberikan makan bayi.
Cucilah tangan ibu dan bayi sebelum makan. Untuk ibu cuci tangan dengan
sabun setelah ke toilet dan setelah membersihkan kotoran bayi.

Tabel 2.3 pedoman pemberian makan pada bayi usia 6-9 bulan

tekstur Mulai dengan bubur halus, lembut,


cukup kental dilanjutkan bertahap
menjadi lebih kasar.
Frekuensi 2-3x/hari, ASI tetap sering
diberikan. Tergantung nafsu
makannya, dapat diberikan 1-2x
selingan
Jumlah rata- Mulai dengan 2-3 sdm/kali
rata/kali makan ditingkatkan terhadap sampai ½
mangkok/ ½ gelas air mineral
kemasan atau sekitar (125 ml).
Pada usia 6-9 bulan kepasitas
lambung masih terbatas kira-kira
30 gr makanan/kg berat badan
atau sekitar 250 ml
Makanan utama MPASI saring/lumat
Makanan Buah, biscuit, bubur sum-sum
selingan

Tabel 2.4 pedoman pemberian makan pada bayi usia 9-12 bulan

Tekstur Makana yang dicincang halus atau


disaring kasar, ditingkatkan
semakin kasar sampai makanan
bisa dipegang/ diambil dengan
tangan. Saat bayi menginjak usia 9
bulan hingga 12 bulan ini khusus
untuk makanan yang manis-manis
termasuk biskuit manis masih
belum boleh diberikan.
Frekuesi 3-4x/hari, ASI tetap diberikan.
Tergantung nafsu makannya, dapat
diberikan 1-2x selingan
Jumlah rata- ½ sampai ¾ mangkok (=125-
rata/kali makan 175ml). waktu makan tidak lebih
dari 30 menit.
Pada usia 9-12 bulan kapasitas
lambung, sekitar 285 ml
Makanan utama MPASI kasar/makanan keluarga
yang dimodifikasi (lembik,berbumbu
ringan tetapi tidak pedas
Makanan Biskuit, buah, pudding, bubur
selingan sumsum, dsb.

Tabel 2.5 pedoman pemberian makan pada bayi usia 12-24 bulan

Tekstur Makanan keluarga, bila masih dicincang


atau disaring kasar atau dapat diberikan
dalam bentuk lembik/lunak. Makanan
keluarga yang diberikan berbumbu
ringan dan tidak pedas.
*pada umumnya kemampuan anak
untuk menerima makanan keluarga
akan tercapai pada 2-3 tahun.
Frekuensi 3-4x/hari, ASI tetap diberikan.
Tergantung nafsu makannya, dapat
diberikan 1-2x selingan
Jumlah rata-rata/kali ¾ sampai 1 mangkok (175-250ml).
makan waktu makan tidak lebih dari 30 menit.
Pada usia 12-24 bulan kapasitas
lambung sekitar 345 ml.
Makanan utama Makanan keluarga
Makanan selingan Berbagai buah dan kue, biskuit,
pudding, kolak atau bubur kacang hijau,
dsb.

Anda mungkin juga menyukai