Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Status gizi yang baik merupakan salah satu factor penentu keberhasilan pembangunan
kesehatan yang pada dasarnya adalah bagian yang tak terpisahkan dari pembangunan nasional
secara keseluruhan . Anak baduta merupakan kelompok rawan gizii yang sangat perlu mendapat
perhatian khusus karena dampak negative yang ditimbulkan apabila menderita kekurangan gizi .
Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 diketahui bahwa pravalensi balita kurus dan
pravalensi balita stunting masing-masing sebesar 10,2 dan 29.9 %. Selain hal tersebut data
Riskesdas tahun 2013 juga menunjukkan kurang gizi pada anak usia 5-12 tahun sebesar 11.2 %
yang disebabkan karena berbagai hal diantaranya asupan makan yang kurang . Masalah
gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia dibawah 2 tahun (baduta) merupakan
masalah yang perlu ditanggulangi dengan serius .
Usia dibawah dua tahun merupakan masa yang amat penting sekaligus mas akritis
dalam proses tumbuh kembang anak baik fisik maupun kecerdasan . Pemberian makanan
tambahan khususnya bagi kelompok rawan merupakan salah satu strategi suplementasi dalam
mengatasi masalah gizi . Berdasarkan salah satu Survei Diet Total (SDT) tahun 2014 diketahui
bahwa lebih dari separuh balita (55,7%) mempunyai asupan energy yang kurang dari angka
kecukupan energy (AKE ) yang dianjurkan .
Berdasarkan hal tersebut pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat
gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita sangat diperlukan dalam rangka pencegahan balita
pendek (stunting ) . Pemberian makanan tambahan ditunjukan untuk sasaran kelompok rawan
gizi yang meliputi balita pendek berdasarkan hasil pengukuran Panjang badan lebih kecil dari
minus dua Standar Deviasi (-2SD) .

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Sebagai acuan dalam pelaksanaan PMT pemulihan berbasis bahan makanan local bagi balita
stunting .
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang Prinsip dasar PMT Pemulihan
b. Memberikan informasi tentang peneyelengaraaan PMT Pemulihan berbasis bahan
makanan local bagi balita stunting .

C. Sasaran
1. Balita stunting (Pendek dan sangat pendek ) usia 6-24 bulan . Tenaga gizi puskesmas wajib
melakukan validasi data dan survailans gizi posyandu setiap bulan , untuk menentukan
prioritas sasaran penerima PMT Pemulihan .
Pengertian

1. Baduta sasaran adallah bayi usia 6-24 bulan.


2. Balita stunting adalah balita dengan hasil pengukuran PB/U Sangat Pendek dan Pendek
3. Makanan tambahan adalah makanan bergizi sebagai tambahan selain makanan utama bagi
kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi.
4. Makanan tambahn Pemulihan bagi baduta adalah makanan yang bergizi yang diperuntukkan
bagi balita stunting usia 6-24 bulan
5. Makanan local adalah bahan makanan atau makanan yang tersedia dan mudah diperoleh di
wilayah setempat dengan harga yang terjangkau seperti sorgum , telur puyuh , ikan , daun kelor
6. Hari Makan Anak (HMA ) adalah jumlah hari makan balita usia 6-24 bulan yang mendapat
makanan tambahan pemulihan berbasis bahan makanan/ makanan local yakni 2 kali sehari
untuk makanan utama dan 1 kali sehari untuk makanan selingan selama 90 hari makanan dari
Dak non fisik .
BAB II

PRINSIP DASAR PMT PEMULIHAN

A. Prinsip
1. PMT Pemulihan diberikan dalam bentuk makanan atau bahan makanan local dan tidak
diberikan dalam bentuk uang .
2. PMT Pemulihan dikomsumsi oleh balita yakni 2 kali sehari untuk makanan utama dan 1 kali
sehari untuk makanan selingan selama 90 hari berturut – turut dari dana Dak Non Fisik.
3. PMT Pemulihan dimasukkan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus sebagai
proses pembelajaran dan sarana komunikasi antar ibu balita.
4. PMT Pemulihan merupakan kegiatan diluar gedung puskesmas dengan pendekatan
pemberdayaan masyarakat yang dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan
sector terkait lainya .
5. PMT Pemulihan dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DPA DInas Dinas
Kesehatan Kabupaten Flores Timur dan DAK non Fisik
6. PMT Pemulihan diberikan kepada sasaran balita stunting

B. Komponen Pembiayaan

Kegiatan PMT Pemulihan dapat digunakan untuk pembelian bahan makanan dan atau
makanan local termasuk bahan bakar guna menyiapkan PMT pada saat memasak bersama.
Transport petugas puskesmas dan atau kader menggunakan dana operasional posyandu / dak
non fisik / dana desa.

c. Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan

1. Sebelum balita stunting (pendek dan sangat pendek ) diberikan selama 90 hari makan
terlebih dahulu dilakukan penimbangan berat badan (BB) dan pengukuraan panjang badan
(PB) dan TB/U merupakan data awal pemantauan .
2. PMT-P diberikan selama 90 hari makan dari sumber dana Dak non fisik
3. Tatacara pelaksanaan PMT P diberikan kepada sasaran dengan frekuensi 2 kali makanan
utama dan 1 kali makanan selingan dengan rata-rata energi yang dibutuhkan oleh anak
balita (1-5 th) per hari :
ENERGI : 1200 KKAL
PROTEIN : 35 GRAM
BAYI 6 – 11 BULAN
ENERGI : 700 S/D 800 KKAL/HARI
PROTEIN : 18 GRAM
4. Makanan Tambahan Pemulihan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal
yang tersedia yaitu : sorgum, telur puyuh / telur ayam kampung, ikan, daun kelor dan
kacang-kacangan ( makanan 4 bintang )
5. PMT Pemulihan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita
6. PMT Pemulihan terdiri dari makanan lengkap dan makanan selingan
7. Belanja bahan makanan sesuai dengan jumlah balita berdasarkan kelompok umur
8. Belanja bahan makanan kering pmt p oleh pkk desa/tpg dan bahan makanan basah oleh
kader di desa dan diutamakan bahan milik kader
9. Memantau perkembangan bb balita dan bumil kek 2 kali per bulan dilaporkan secara rutin
ke dinkes cq.bidang kesmas
10. Pemantauan akhir pasca PMT P balita dilakukan penimbangan bb dan pb.
11. Bentuk makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan
dengan pola makan sebagaimana.
PRAKTIK PEMBERIAN MP-ASI YANG DIANJURKAN
(REKOMENDASI WHO )

USIA FREKUENSI (PER BERAPA BANYAK SETIAP KALI MAKAN TEKSTUR VARIASI
HARI) (KEKENTALAN/KON
SISTENSI)

Mulai berikan 2 sampai 3 kali Mulai dengan 2-3 sendok makan. Mulai Bubur kental ASI (bayi disusui
makanan tambahan makan ditambah dengan pengenalan rasa dan secara sesering yg
ketika anak berusia ASI perlahan tingkatkan jumlahnya diinginkan
6 bulan )+makanan Pokok +
makanan hewani+
kacang-kacangan
+ Sayuran
+ Buah

Dari usia 6 sampai 9 2-3 kali makan 2-3 sendok makan penuh setiap kali Bubur kental/
bulan ditambah ASI makan. Tingkatkan secara perlahan makanan keluarga
1-2 kali makanan sampai ½ mangkok berukuran 250 ml yang dilumatkan
selingan

Dari usia 9 sampai 3-4 kali makan ½ sampai ¾ mangkuk berukuran 250 ml Makanan keluarga
12 bulan ditambahn ASI yang
1-2 kali makanan dicincang/dicacah.
selingan Makanan
dgn potongan kecil
yg dpt
dipengang.Makanan
yang diiris-iris

Dari usia 12 sampai 3-4 kali makan ¾ (tiga perempat) sampai 1 mangkuk Makanan yang
24 bulan ditambahn ASI berukuran 250 ml diiris-iri s. Makanan
1-2 kali makanan Keluarga
selingan

CATATAN Tambahkan 2-3 Sama dengan ditas menurut kelompok Sama dengan ditas
Jika anak kurang kali makanan usia menurut kelompok Sama dengan ditas
dari 24 bulan tidak ekstra 1-2 kali usia dengan
diberi ASI maknaan selingan penambahan 1-2
bias diberikan gelas susu perhari
ditambah 2 sampai
3 kali
Langkah –langkah Penyelenggaraan PMT Pemulihan sebagai berikut

A. PERSIAPAN

 Sosialisasi PMT P TERFOKUS ditingkat kabupaten kepda Para kepala puskesmas ,tenaga
gizi puskesmas dan bidan coordinator dan kemudian dilanjutkan sosialisasi PMT P
terfokus ditingkat kecamatan kepara tenaga kesehatan desa, kader dan PKK desa
tentang rencana pelaksanaan PMT Pemulihan yang mengunakan dana Dak non fisik
 Rapat koordinasi dan organisasi pelaksana untuk menentukan lokasi, jenis PMT
Pemulihan , alternative pemberian , penanggungjawab pelksana PMT Pemulihan
(menggunakan dana kegiatan lokakarya mini dari BOK )
 Validasi data survailans gizi untuk menentukan sasaran penerima PMT P
 Penentuan jumlah dan alokasi sasaran
 Perencanaan menu makanan tambahan pemulihan

B. Pelaksanaan
Penyelenggarann PMT Pemulihan LOkal perlu didukung denga penyuluhan Perilaku
Hidup bersih dan sehat oleh tenaga kesehatan dan kader kepada keluarga sasaran
Pelaksanaan PMT Pemulihan sebagai berikut
 Masak bersama setiap hari :
Makanan tambahan pemulihan disiapkan dan dimasak oleh kader , PKK desa bersama
ibu sasaran dirumah kader atau tempat lain sesuai kesepakatan
 Makanan tambahan pemulihan yang dihidangkan berupa porsi makanan utama dan
makanan selingan dan buah
 Setiap hari kader bersama ibu balita memasak makanan sesaui umur anak.
 Selama ibu memberikan makanan pada anak , kader memberikan penyuluhan tentang
makanan dan manfaatnya
 Kegiatan serupa berlangsung selama 90 hari berturut-turut dari dana non fisik
 Jika ada ibu balita dan balita sasaran tidak hadir , kader mengantar makanan tambahan
pemulihan kerumah balita .

C. Pemantauan dan Bimbingan Teknis


1. Pemantauan dilakukan setiap2 minggu selama pelaksanaan PMT Pemulihan
2. Pemantauan meliputi pelaksanaan PMT Pemulihan , pemantauan berat bdan setiap bulan
sedangkan pengukuran pnajang badan hanya pada awal dan akhir PMT Pemulihan
mengunkan formulir yang sudah disiapkan
3. Melaporkan hasil pemantauan setiap 2 minggu ke dinkes
4. Pemantauan dan bimbingan teknis dilakukan oleh kepala puskesmas , tenaga pelaksana gizi
puskesmas dan ibu kader pelaksana aPMT pemulihan dan semua pihak terkait
D. Pencatatan dan Pelaporan
Menu makanan tambahan pemulihan setiap hari, ibu melakukan pencatatan harian
sederhana mengenai daya terima makanan tambahan pemulihan yang akan dipantau oleh kader
atau bidan di desa setiap minggu .hasil pencatatan daya terima tambahan pemulihan dibahas
pada saat masak bersama

E. Keuangan
1. Penggunaan dana kegiatan PMT Pemulihan ini merupakan bagian dari dana APBD II TAhun
2019 yang dialokasikan untuk balita stunting sebesar Rp.20.000 / orang / hari harus
dipertanggungjawabkan
2. Pengajuan kebutuhan dana untuk pelaksanaan PMT Pemulihan mengikuti petunjuk
pelaksanaan / petunjuk teknis
3. Pertanggungjawaban keuangan berupa rincian pembelian bahan makanan kering , basak
ditanda terima yang sudah ditandatangani oleh orangtua sasaran penerima PMT Pemulihan
dan mengetahui kepala Puskesmas untuk diteruskan kepda Dinkes kabupaten / kota

F. Hasil kegiatan PMT Pemulihan


1. Jumlah anak yang mendapat makanan tambahan pemulihan dan hari anak mendapat
makanan tambahan pemulihan selama pelaksanaan PMT Pemulihan
2. Status gizi balita Penambahan berat badan balita dicatat setiap bulan . Perkembangan status
gizi balita dicatat pada awal dan akhir pelaksanaan PMT Pemulihan serta dilakoprkan oleh
kepala puskesmas ke dinas kesehatan . Selanjutnya dinkes melaporkan perkembangan
status gizi ke bupati flores timur

Juknis ini diharapkan dapat menjadi acuan para petugas dalam melakukan kegiatan PMT
Pemulihan bagi balita anak balita 6-24 bulan mengunakan dna anon fiisk . Setiap puskesmas
diharpakan dapat mengembangkan menu-menu PMT Pemulihan berbasis bahan makanan
local ini sesuai kondisi daerah masing-masing . Petugas gizi dapat melakukan kajian atau ui
coba bahan makanan local untuk dikembangkan sebagai bahan makanan local yang
potensial untuk dikembangkan sebagai resep unggulan untuk PMT Pemulihan bagi anak
balita .
Dengan adanya contoh resep dalam juknis ini, diharapkan semua kita dapat lebih kreatif
lagi mengembangkan menu-menu unggulan yang memenuhi syarat gizi , dengan rasa yang
disukai oleh anak , mudah diperoleh , aman untuk dikomsumsi dengan hara yang relative
terjangkau . semoga juknis ini bermanfaaat dan dapat menjadui pedoman untuk
meningkatkan ststus gizi anak balita di Kabupaten Flores Timur .
SIKLUS MENU PMT PEMULIHAN BALITA STUNTING USIA 6-11 BULAN

HARI SIANG SNACK PUKUL 15 SORE

I Bubur Sayur : Susu Sorgum : Bubur Kacang Saus Santan Wortel


Beras merah 20 gr, Sorgum 2 Sendok makan, Tp kacang hijau 25gr, santan 20gr, ikan
kelor 15gr, tempe 15gr, biscuit MP ASI 2 keping segar 25gr, wortwl 15gr
ikan segar 25gr

II Tim Saring Jus Daun kelor Bubur Maizena Saus papaya


Beras 20gr,kacang Daun kelor 25gr, gula pasir Maizena 20gr, santan 20gr, papaya 25gr,
merah 10gr, tomat 10gr, biscuit MP ASI 2 orak-arik telur 40gr
15gr, hati ayam 30gr keping

III Tim saring ikan Susu sorgum Bubur jagung


Beras 20gr, ikan segar Sorgum 2 sendok makan, Jagung manis blender 20gr, daging ayam
30gr, tempe biscuit MP ASI 2 keping 30gr, kacang hijau 10gr,wortel 15gr,
15gr,bayam 15gr santan 20gr
IV Tim saring ayam Jus Daun kelor Bubur labu
Beras 20gr,ikan segar Daun kelor 25gr, gula pasir Labu kuning 50gr, ikan segar 30gr, tahu
30gr,tempe 15gr,kelor 10gr, biscuit MP ASI 2 30gr,kelor 15gr
15gr keping
V Tim saring tahu Susu sorgum Bubur kentang guri
Beras 20gr, tahu Sorgum 2 sendok makan, Kentang 30gr. Wortel 15gr, ayam 25gr,
20gr,kelor 15gr, ikan biscuit MP ASI 2 kepng santan 20gr
segar 25gr
VI Tim Saring Jus Daun kelor Bubur kacang hijau saus wortel
Beras 20gr,kacang Daun kelor 25gr, gula pasir Tepung kacang hijau 25gr,ikan segar
merah 10gr, tomat 10gr, biscuit MP ASI 2 25gr,wortel 20gr, santan 20gr
15gr, hati ayam 30gr keping
VII Tim saring Susu sorgum Bubur sehat
Beras 20gr, abon ikan Sorgum 2 sendok makan, Beras 20gr, telur puyuh 30gr, tahu 25gr,
25gr, tempe 15gr, kelor biscuit MP ASI 2 keping kelor 15gr, ikan segar 25gr
15gr

UMUR ENRGI PROTEIN LEMAK


0-5 bulan 550 12 31
6-11 bulan 725 18 36
1-3 tahun 1125 26 44
SIKLUS MENU PMT PEMULIHAN BALITA STUNTING USIA 13-24 BULAN

HARI SIANG SNACK PUKUL 15 SORE

I Nasi Tim : Susu Sorgum : Nasi Tim


Beras merah 35 gr, Sorgum 2 Sendok makan, biscuit MP Beras 35gr, ikan segar 35gr, wortel
kelor 25 gr, tempe ASI 2 keping 20gr
25gr, ikan segar 30gr
II Nasi Tim Jus Daun kelor Nasi Tim
Beras 35 gr,kacang Daun kelor 25gr, gula pasir 10gr, Beras 35 gr, Ikan segar 35 gr, tahu
merah 15 gr, tomat 20 biscuit MP ASI 2 keping 35 gr, kelor 20 gr
gr, hati ayam 50gr
III Nasi Tim Susu sorgum Nasi Tim
Beras 35 gr, ikan segar Sorgum 2 sendok makan, biscuit MP Beras 35 gr, daging ayam 35gr,
35gr, tempe ASI 2 keping Tempe 25 gr,wortel 25gr
25gr,bayam 20 gr
IV Nasi Tim Jus Daun kelor Nasi Tim
Beras 35 gr,ikan segar Daun kelor 25gr, gula pasir 10gr, Beras 35 gr, ikan segar 35gr, Sop
35gr,tempe 25gr,kelor biscuit MP ASI 2 keping Labu 25 gr, kacang merah 15 gr
25gr
V Nasi Tim Susu sorgum Nasi Tim
Beras 35 gr, tahu Sorgum 2 sendok makan, biscuit MP Beras 35 gr. Tempe 25 gr, ayam 35
25gr,kelor 25gr, ikan ASI 2 kepng gr, wortel 25 gr
segar 35gr
VI Nasi Tim Jus Daun kelor Nasi Tim
Beras 35 gr,Ikan segar Daun kelor 25gr, gula pasir 10gr, Beras 35 gr, gulai kacang hijau 25 gr,
35 gr, tempe 25 gr, biscuit MP ASI 2 keping santan 20 gr, telur puyuh 50 gr
bayam 25 gr
VII Nasi Tim Susu sorgum Nasi Tim
Beras 35gr, abon ikan Sorgum 2 sendok makan, biscuit MP Beras 35 gr, tim ikan bb bawang 35
35gr, tempe 25gr, kelor ASI 2 keping gr, tempe 25 gr, kelor 25 gr
25gr
UMUR ENRGI PROTEIN LEMAK
0-5 bulan 550 12 31
6-11 bulan 725 18 36
1-3 tahun 1125 26 44
DAFTAR BAHAN MAKANAN

No BAHAN MAKANAN BERAT ( Gr ) URT


1 Beras 50 ½ gelas
2 Mie Basah 100 1 gelas
3 Mie Kering 100 2 gelas
4 Jagung segar 100 ½ gelas
5 Ikan Segar 40 1/3 ekor sedang
6 Ayam 50 1 ptg sedang
7 Cumi – cumi 50 1 ekor sedang
8 Telur Ayam 55 1 butir
9 Telur Puyuh 10 1 butir
10 Hati Ayam 50 1 potong besar
11 Bakso 100 6 Bj sedang
12 Kacang Hijau 20 2 Sdm
13 Tempe kedelai 50 2 ptg sedang
14 Tahu 50 1 Ptg Kecil
15 Sayur Hijau 75 – 100 1 mangkuk sedang
GEROBAK CINTA (PMT BALITA )
No. Dokumen :
SPO No. Revisi :
Tglterbit :
Halaman :

PUSKESMAS Martinus Sanga Samon


WAIWERANG NIP.197205251993031009

1. Pengertian Suatu upaya untuk memberikan makanan tambahan untuk baduta dengan
status gizi pendek , sangat pendek (stunting ) , selama 90 hari makan dari
dana BOK
2. Tujuan Meningkatkan status Gizi sasaran

3. Kebijakan SK Bupati mengenai kebijakan pembtukan tim stunting

4. Prosedur 1. TPG melakukan entri data survelains gizi setiap bulan dengan
menggunakan aplikasi e-PPGBM
2. Melakukan identifikasi data baduta pendek ,sangat pendek
3. Menentukan porsi dan bentuk makanan berdsarkan sasaran umur 6-
11 bulan, 12-23 bulan dan balita
4. Pembelian bahan makanan sesuai dengan jumlah sasaran
5. Pembelian bahan makanan sesuai dengan jumlah sasaran
6. Sebelum pemberian makanan tambahan baduta dan balita terlebih
dahulu dilakukan penimbangan berat badan dan panjang /tinggi
badan untuk dijadikan data awal pemantauan
7. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) diberikan
selama 90 hari makan untuk baduta
8. Pelaksanaan PMT-P diberikan kepada sasaran dengan frekuensi
makan 2 kali makanan lengkap (siang dan sore ) dan 1 kali makanan
selingan (jam 15.00) dengan kalori yang diberikan dalam sehari
energi sebesar 700-800 kkal ,protein 18 gram untuk sasaran
kelompok umur 6-11 bulan ,sedangkan untuk sasaran kelompok umur
12-23 bulan dan balita energi diberikan energi sebesar 1200 kkal dan
protein 35 gram .
9. Pemantauan perkembangan akhir dari PMT-P selain pemantauan
perkembangan berat badan juga dilakukan pemantauan
perkembangan panjang badan/tinggi badan
10. Melakukana kajian tentang pelaksanaan dan hasil pemberian PMT-P
5. bagan alir
Melakukan identifikasi
Petugas gizi
data baduta pendek ,sgt
mengumpulkan
pendek, kurus dan sgt
data melalui e-
kurus
PPGBM

Pembelian bahan Menentukan porsi


makanan sesuai jumlah makanan dan bentuk
sasaaran makanan

Pembelian bahan Melakukan pengukuran


makanan kering oleh BB dan PB sebagai data
TPG awal

Pemberian PMT-P
Pemantauan Pemberian
selama 90 hari baduta
PMT-P berat badan
secara berkala

Pemantauan akhir dari Melakukan kajian


PMT-PP BB/TB pelaksanaan dan hsil
pemberian PMT-P

6. Unit terkait 1. Dinas Kesehatan


2. Puskesmas setempat
3. Kaderposyandu

Anda mungkin juga menyukai