Anda di halaman 1dari 6

Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

MENANGIS

Tujuan

Pada akhir sesi ini, para peserta akan mampu:


- membuat daftar alasan bayi menangis;
- membantu keluarga yang bayinya sering menangis untuk
melanjutkan kegiatan menyusui eksklusif dan tidak
memulai pemberian makanan pendamping yang tidak
perlu.

Pendahuluan

Pada beberapa bulan pertama, alasan umum kenapa ibu berfikir bahwa dia tidak mempunyai
cukup ASI, itu karena dia, atau keluarganya berfikir bahwa bayinya ”terlalu sering
menangis”.

Banyak ibu mulai memberikan makanan pendamping yang tidak perlu karena tangisan
bayinya . Makanan pendamping seringkali tidak membuat tangis bayi berkurang. Kadang
bayi malah menangis lebih sering. Bayi yang sering menangis dapat mengganggu hubungan
antara dirinya dengan ibunya, dan dapat menyebabkan ketegangan di antara anggota
keluarga yang lain.

Cara penting untuk menolong ibu menyusui adalah memberinya konseling tentang tangisan
bayinya.

ALASAN BAYI MENANGIS

Ketidaknyamanan (kotor, panas, dingin)


Kelelahan (terlalu banyak pengunjung)
Penyakit atau nyeri (pola tangisan yang berubah)
Kelaparan (1) (tidak mendapat cukup ASI)
Keparan (2) (percepatan pertumbuhan)
Makanan ibu (makanan apa saja, kadang susu
sapi)
Obat yang dikonsumsi ibu (kafein, rokok, obat-obatan lain)
Terlalu banyak ASI
Reflux ASI kembali lagi ke oesophagus

Kolik
Bayi yang ‘banyak kebutuhan’

1
Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

Alasan Bayi Menangis

 Kelaparan karena tidak mendapat ASI dengan mudah


Bayi yang tidak melekat dengan baik pada payudara, dan kesulitan mendapat ASI, dapat
menyebabkan menyusu sangat sering, dan mengisap lebih lama pada masing-masing
payudara.Bayi mungkin mendapat ASI yang tibutuhkannya dapat tumbuh dengan
baik,tetapi dia tidak merasa puas.

 Kelaparan karena percepatan atau lompatan pertumbuhan:


Bayi tampak amat lapar selama beberapa hari, mungkin karena ia sedang tumbuh lebih
cepat daripada sebelumnya. Ia amat sering minta disusui. Ini lazim terjadi di sekitar usia
2 minggu, 6 minggu dan 3 bulan, namun dapat terjadi di waktu-waktu lainnya. Ketika
bayi sering menyusu selama beberapa hari, pasokan ASI meningkat, dan ia tidak sering
menyusu lagi.

 Makanan ibu:
Kadang ibu memperhatikan bayinya gelisah saat ibu mengkonsumsi makanan tertentu.
Ini karena bahan dari makanan tersebut masuk ke dalam ASI-nya. Ini dapat terjadi pada
makanan apapun, dan tidak ada makanan khusus yang harus dihindari, kecuali ibu
melihat ada masalah.
Bayi bisa alergi terhadap protein dalam beberapa makanan pada menu ibunya. Susu
sapi, kedelai, telur, dan kacang, semuanya dapat menyebabkan masalah alergi. Bayi
mungkin saja alergi terhadap protein susu sapi setelah satu-dua kali pemberian susu
formula sebelum kegiatan menyusui dimulai.

 Obat-obatan yang dikonsumsi ibu:


Kafein dalam kopi, teh dan kola, dapat masuk ke dalam ASI dan membuat bayi gelisah.
Jika ibu merokok, atau mengkonsumsi obat lainnya, bayinya akan lebih sering menangis
dibandingkan bayi lain. Bila ada orang lain yang merokok di keluarga, hal itu juga dapat
mempengaruhi bayi.

 Terlalu banyak ASI:


Bayi mungkin menangis saat mendapat terlalu banyak ASI dalam waktu yang singkat.
Dia mungkin mengangkat kakinya seperti mempunyai rasa sakit pada perutnya.
Mungkin ia mengeluarkan kotoran lembek kehijauan dan pertambahan berat badannya
kurang; atau mungkin ia tumbuh dengan baik namun sering menangis dan sering minta
menyusu. Meskipun ibunya memiliki cukup ASI, tetapi bayi mungkin mendapat terlalu
banyak ASI awal dan tidak mendapat ASI Akhir. (lihat informasi lebih lanjut pada sesi
16 menolak menyusu)

 Reflux:
Beberapa bayi sering menangis karena gastro-oesophageal reflux. Reflux terjadi saat
ASI dan asam dari perut kembali menuju oesophagus, yang membuatnya sakit. Bayi
mungkin memuntahkan ASI (muntahan kecil). Reflux lebih umum pada bayi-bayi yang
pernah diberi minum menggunakan selang. Bayi mungkin menangis khususnya saat
bayi berbaring terlentang, karena ASI lebih mudah mengalir kembali. Bayi lebih jarang
menangis saat digendong dalam posisi tegak, sehingga ASI tidak mengalir kembali
dengan mudah. Tanda-tandanya meningkat seiring dengan pertumbuhan bayi (lihat juga
informasi lebih lanjut di sesi 16 menolak menyusu)

2
Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

 Kolik:
Beberapa bayi sering menangis tanpa satu pun sebab di atas. Kadang tangisannya
memiliki pola yang jelas. Bayi terus menangis pada waktu-waktu tertentu dalam sehari,
seringkali di petang hari. Ia mungkin menarik kakinya ke atas seolah sakit perut.
Mungkin ia tampak ingin menyusu, tapi sangat sulit untuk menenangkannya. Bayi yang
menangis seperti ini mungkin memiliki usus yang sangat aktif, atau masuk angin, tetapi
penyebabnya tidak jelas. Ini disebut ’kolik’. Bayi kolik biasanya tumbuh dengan baik,
dan tangisannya biasanya berkurang setelah bayi berusia 3 bulan.

 Bayi yang ‘banyak kebutuhan’:


Beberapa bayi lebih sering menangis dibandingkan bayi lainnya, dan mereka perlu
didekap dan digendong lebih sering. Dimasyarakat yang para ibunya menggendong bayi
ke mana-mana, masalah menangis kurang lazim dibandingkan dengan masyarakat yang
para ibunya senang meletakkan dan meninggalkan bayinya, atau dibandingkan dengan
masyarakat yang para ibunya menidurkan bayi di tempat tidur terpisah.
_____________________________________________________________

CARA MENOLONG KELUARGA YANG BAYINYA SERING MENANGIS

 Cari penyebabnya

Dengarkan dan pelajari


Bantu ibu mengungkapkan perasaannya. Berempatilah terhadap perasaannya.
- Ia mungkin merasa bersalah dan merasa dirinya ibu yang buruk. Ia mungkin merasa
marah pada bayinya.
- Orang lain mungkin membuatnya merasa bersalah, atau mereka membuatnya merasa
bahwa bayinya jahat, nakal atau tidak disiplin
- Orang lain mungkin menyarankan memberi bayi makanan pendamping atau empeng.

Catat riwayatnya:
- Cari tahu pemberian makanan dan perilaku bayi
- Cari tahu menu makanan ibu, dan apakah ia banyak minum kopi, atau merokok, atau
mengkonsumsi obat.
- Cari tahu tekanan yang ibu terima dari keluarga atau orang lain.

Nilailah kegiatan menyusui:


- Periksa posisi menyusu bayi, dan lamanya setiap kali menyusu.
- Bayi yang tidak melekat dengan baik –pada payudara- dapat menangis, karena tidak
mendapat ASI dengan mudah.

Periksa bayi:
- Pastikan ia tidak sedang sakit atau kesakitan. Periksa pertumbuhannya.
- Apabila bayi sedang sakit atau kesakitan, rawatlah atau beri rujukan yang tepat.

 Bangunlah kepercayaan diri dan beri dukungan:

Terima
- Terima pendapat ibu tentang penyebab masalahnya.
- Terima perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya.

Pujilah apa yang dilakukan ibu dan bayi dengan benar


- Jelaskan bahwa bayinya tumbuh sehat, bayinya tidak sakit.
- ASI memenuhi semua kebutuhan bayinya - tidak ada yang salah dengan ASI, maupun
dengan ibu.

3
Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

- Bayinya baik-baik saja - tidak nakal, atau perlu disiplin.

Berilah informasi yang relevan


- Terangkan bahwa bayinya mungkin mempunyai kolik, atau ’berkebutuhan khusus’.
- Bayinya sangat memerlukan kenyamanan. Dia tidak sakit, tapi mungkin merasa
kesakitan.
- Tangisan akan berkurang saat bayi berusia 3-4 bulan.
- Obat untuk kolik sekarang tidak dianjurkan. Obat itu bisa membahayakan.
- Makanan pendamping tidak diperlukan, dan seringkali tidak membantu. Bayi yang
diberi makanan pendamping juga bisa kolik. Mereka mungkin mengalami intoleransi
atau alergi susu sapi dan makin parah.
- Menyusu payudara untuk kenyamanan adalah tindakan yang aman, tapi memberi susu
botol dan empeng tidak aman.

Ajukan satu atau dua saran


Apa yang kita usulkan tergantung pada apa yang telah diketahui tentang penyebab tangisan
tersebut. Penyebab umum mungkin berbeda di berbagai negara.

- Mungkin akan membantu bila ibu mengurangi kopi dan teh, serta minuman lain yang
mengandung kafein, seperti kola. Bila ia merokok, usulkan agar ia menguranginya, dan
agar ia merokok setelah menyusui, bukan sebelum atau selama menyusui.
Mintalah anggota keluarga lainnya untuk tidak merokok dalam ruangan yang sama dengan
bayi.

- Mungkin akan membantu bila ibu tidak lagi mengkonsumsi susu sapi dan olahan lain dari
susu atau makanan lain yang bisa menimbulkan alergi (kedelai, kacang, telur).
Ibu sebaiknya berhenti mengkonsumsi makanan tersebut selama satu minggu. Jika
tangisan bayi berkurang, ibu sebaiknya terus menghindarkan makanan tersebut. Jika bayi
tetap menangis sesering sebelumnya, maka makanan tersebut bukanlah penyebab
tangisan. Ibu boleh mengkonsumsinya kembali.
Jangan usulkan ibu untuk berhenti mengkonsumsi makanan tersebut jika menu
makanannya kurang baik. Pastikan ia bisa mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan
energi dan protein, misalnya polong-polongan.

- Jika ibu kelebihan pasokan ASI:


Usulkan agar ibu membiarkan bayinya menyusu hanya dari satu payudara tiap kali
menyusu.
Biarkan bayi terus menyusu pada payudara tersebut sampai selesai.
Jelaskan bahwa jika bayinya tetap menyusu pada payudara yang pertama lebih lama, ia
akan memperoleh lebih banyak susu akhir yang kaya-lemak, (lihat juga Sesi 16, ’Menolak
menyusu’.)
Gunakan hanya satu payudara setiap menyusui pada waktu tertentu, -4, 6 atau 8 jam,
tergantung seberapa besar masalahnya, kemudian pada waktu lainnya, gunakan hanya
payudara yang lainnya.

- Jika bayi mungkin kena Reflux, usulkan untuk menyusui bayinya dalam posisi tegak,
dapat membantu juga apabila dia tidur bersandar dan tidak berbaring datar.

Beri bantuan praktis


- Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara, meningkatkan pelekatan mungkin
dapat merubah perilaku bayi.
- Jelaskan bahwa cara terbaik untuk menenangkan bayi menangis adalah mendekapnya
erat-erat, dengan gerakan dan tekanan lembut pada perutnya. Tawarkan untuk
menunjukkan kepada ibu cara mendekap dan menggendong bayinya.

4
Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

- Terkadang lebih mudah bila orang lain dan bukan ibu yang menggendong bayi,
sehingga bayi tidak bisa mencium bau ASI.
- Tunjukkan pada ibu cara mengeluarkan angin dari perut bayi. Ibu sebaiknya
menggendong bayi tegak lurus, misalnya dalam posisi duduk, atau tegak lurus pada
bahunya. (Ini TIDAK perlu dilakukan rutin – hanya bila bayi kolik)
- Apabila bayi kurang dari 1 bulan, ibu dapat mencoba menggendong dan menyusui
bayinya dengan posisi berbaring bersandar (reclining/leaning back) dengan kontak
kulit ibu dengan kulit bayi (sesi 10 memposisikan bayi pada payudara)

Tawarkan untuk mendiskusikan situasi ibu dengan keluarganya, untuk menyampaikan


kebutuhan bayi dan kebutuhan ibu terhadap dukungan.

Penting sekali untuk mencoba membantu mengurangi ketegangan di keluarga, sehingga ibu
tidak memulai pemberian makanan pendamping yang tidak perlu.
__________________________________________________________________

Cara memegang dan menggendong bayi kolik


Seringkali bayi merasa nyaman dengan adanya kedekatan, gerakan lembut, dan tekanan
lembut pada perutnya. Ada beberapa cara untuk memberikan kenyamanan ini.

 gendong boneka di sepanjang lengan bawah, tekan punggungnya


dengan tangan yang satu lagi. Gerakkan perlahan-lahan maju dan
mundur (Gambar 11a).

 Duduk dan baringkan boneka dengan wajah menghadap ke pangkuan. Gosok punggung
boneka perlahan-lahan.

 Duduk dan dekaplah boneka dalam posisi duduk di pangkuan, dengan punggung
menempel di dada.
Pegang boneka di seputar perut, tekan perutnya dengan lembut (Gambar 11 b).

5
Clinical Skill IV Konseling Menyusui : Bayi Rewel

CARA MENOLONG BAYI YANG SERING MENANGIS

 Carilah penyebabnya

Dengarkan dan pelajari Bantu ibu mengungkapkan perasaan (bersalah,


marah). Berempatilah
Catat riwayatnya Cari tahu pemberian makan dan perilaku bayi
Cari tahu menu makanan ibu, kopi, rokok, obat-obatan
Tekanan dari keluarga atau orang lain
Nilailah kegiatan menyusui Posisi pada payudara, lama menyusu
Periksa bayi Penyakit atau kesakitan (rawat atau beri rujukan yang
tepat).
Periksa pertumbuhan

 Bangunlah kepercayaan diri dan berilah dukungan

Terima Pendapat ibu tentang penyebab tangisan


Perasaan ibu tentang bayi dan perilakunya

Beri pujian Bayinya tumbuh dengan baik, tidak sakit


(yang sesuai) ASI mencukupi semua kebutuhan bayinya
Bayinya baik-baik saja, tidak nakal.

Berilah informasi re!evan Bayi sangat memerlukan kenyamanan


Tangisan akan berkurang saat bayi usia 3-4 bulan.
Obat untuk kolik tidak dianjurkan.
Makanan pendamping tak perlu atau membantu.
bayi yang diberi makan buatan juga bisa kolik
Menenangkan bayi dengan menyusuinya adalah
tindakan aman botol dan dot tidak aman

Berilah saran Mengurangi kopi dan teh


(yang sesuai) Merokok setelah, bukan sebelum atau selama
menyusui
Berhentilah mengkonsumsi susu, telur, kedelai,
kacang tanah
(uji coba 1 minggu, jika menu makanan ibu
memadai)
Berikan hanya satu payudara setiap kali menyusui,
atau jadwalkan untuk menyusui pada salah satu
payudara, atau jadwalkan menyusui dengan posisi
tegak.

Berilah bantuan praktis Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara
Tunjukkan kepada ibu dan yang lainnya cara
mendekap dan menggendong bayi erat-erat, gerakan
lembut, tekanan lembut pada perut.
Tawarkan mendiskusikan situasi dengan keluarga

Anda mungkin juga menyukai