Anda di halaman 1dari 12

Menu

Search

CHILDREN ALLERGY CENTER


INFORMASI DAN EDUKASI ALERGI PADA ANAK : Atasi alergi bukan dengan obat tapi identifikasi dan hindari
penyebabnya.

Bayi Rewel Minta Minum ASI Terus, Belum Tentu Haus. Sering Terjadi
Pada Bayi Alergi dan Hipersensitifitas Saluran Cerna
Bayi Rewel Minta Minum ASI Terus, Belum Tentu Haus.
Terjadi Pada Bayi Alergi dan Hipersensitifitas Saluran Cerna
Seorang ibu muda tampak sering kewalahan ketika bayinya menangis terus padahal baru saja minum ASI
cukup lama dan cukup banyak sehingga saat bayi menangis dalam waktu dekat produksi ASI habis..
Melihat tangisan yang cukup keras dan sering tersebut si ibu panik dan beranggapan bahwa ASInya
kurang. Maka terpikirlah untuk memberi susu formula, apalagi nenek si bayi terus mendesak memberi
susu formula karena kasihan cucunya menangis terus. Ternyata banyak kasus seperti itu terjadi. Orangtua
sulit membedakan antara haus dan rasa tidak nyaman pada bayi. Penderita alergi dan hipersensitifitas
pada bayi sering terjadi bayi rewel atau merasa tidak nyaman pada saluran cernanya sehingga sering
menangis. Keadaan inisering dianggap minta minum atau kehausan. Keadaan ini oleh orang awam sering
disebut sebagai bayi bau tangan. Hal ini sering merngacaukan program ASI ekslusif karena Ibu tidak
percaya diri dan menganggap ASInya tidak banyak.
Sudah cukupkah jumlah ASI untuk anak saya? Masalah ini mungkin merupakan pertanyaan yang paling
sering ditanyakan ibu menyusui saat konsultasi ke dokter. Pertanyaan ini wajar terjadi, karena ternyata
banyak bayi yang tetap saja minta minum meskipun minum ASI sudah lama dan cukup sering.
Kekawatiran ASI kurang atau Fobia ASI kurang adalah perasaan yang tidak benar pada ibu yang
menganggap bahwa produksi ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi. Keadaan ini terjadi karena adanya gejala
gejala tertentu pada bayi yang masih dianggap haus padahal bayi sudah minum banyak. Gejala ini cukup
menyesatkan dan dianggap bahwa bayi masih kurang minum sehingga pemberian susu formula
ditambahkan. Pada akhirnya hal inilah yang seringkali menggagalkan program ASI eksklusif.
Gejala Haus Palsu

Beberapa gejala pada bayi yang timbul bukan karena rasa haus dan lapar dapat disebut gejala palsu.
Gejala ini seringkali timbul karena ada yang dirasakan tidak nyaman pada tubuh bayi. Gejala yang
timbul biasanya tampak bayi bila minum susu terburu-buru, tidak sabar, seringkali minta minum
(kurang dari 11/2 jam) atau sering ngempeng.
Keadaan Gejala Haus Palsu ini seringkali mengakibatkan kegagalan program ASI eksklusif. Ibu
sering merasa letih dan kurang tidur karena tampak bayi sering minta minum dan hanya terus
ngempeng (tidak menyedot) puting susu. Akhirnya karena kondisi tersebut keputusan pemberian
susu formula dilakukan.
Ketidaknyamanan pada bayi ini seringkali terjadi karena rasa sakit atau gangguan pada saluran cerna
bayi. Keadaan ini sering terjadi karena imaturitas saluran cerna pada bayi masih belum sempurna.
Biasanya dengan pertambahan usia terutama di atas usia 3 bulan gangguan ini akan membaik.
Gangguan tersebut sering terjadi pada penderita dengan bakat alergi.
Gangguan pada saluran cerna dapat dianggap sebagai penyebab bila terjadi gejala bayi sering muntah
atau gumoh, kembung, hiccup (cegukan), buang angin keras dan sering, sering rewel gelisah (kolik)
terutama malam hari, BAB > 4 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Sering ngeden. Kadang disertai hernia
Umbilikalis (benjolan pada pusar/bodong) bahkan juga hernia scrotalis, inguinalis karena sering
ngeden.
Gangguan saluran cerna karena alergi ini biasanya semakin meningkat saat malam hari. Pola diurnal
malam hari ini juga terjadi pada gangguan alergi lainnya seperti napas grok-grok, batuk, asma, hidung
buntu dan sebagainya. Pola ini juga berkaitan mengapa bayi sering rewel malam hari dan mengapa
bayi lebih sering minta minum malam hari. Gangguan saluran cerna ini disertai lidah timbul putih
seperti jamur dan bibir kering. Gangguan saluran cerna tersebut seringkali disertai gangguan hidung
dan kulit. (lihat lampiran 1.Tampilan klinis yang sering dikaitkan dengan alergi pada bayi). Meskipun
sangat jarang sebagai penyebab tetapi popok basah, kedinginan atau udara panas bisa
mengakibatkan gejala haus palsu ini timbul.
Selain Gejala Haus Palsu juga didapatkan Tanda Haus Palsu. Tanda Haus Palsu, adalah gerakan
dan tanda pada bayi yang sebenarnya tidak berhubungan dengan rasa haus pada bayi tetapi dianggap
bayi kurang minum. Tanda tersebut diantaranya adalah Reflek sucking (bila disentuh pipi mulut
mengikuti tangan seperti ingin dihisap) yang berlebihan, lidah sering menjulur-julur, memasukkan
tangan ke mulut, timbul gerakan mengecap pada mulut bayi dan sebagainya. Tanda tersebut bukan
merupakan rasa haus, dapat dilihat setelah minum banyak tanda tersebut masih sering dilakukan oleh
bayi.
Pada keadaan Gejala Haus Palsu dan Tanda Haus Palsu biasanya bayi mengalami overfeeding.
Overfeeding adalah bayi mendapatkan jumlah ASI melebihi kebutuhan normal nutrisi pada bayi,
sehingga berat badan bayi tampak meningkat pesat. Biasanya berat badan bayi bertambah melebihi
750 gram dalam 2 minggu atau lebih dari 1 kg dalam sebulan.
ASI eksklusif memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
WHO, British Nutrition Foundation, ESPGAN (European Society for Pediatric Gastroenterology and
Nutrition), WHO (World Health Organization) dan FAO (Food Agriculture Organization)
merekomendasikan pemberian ASI selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Selama itu bayi
tidak perlu mendapatkan makanan dan minuman apa pun selain ASI. Secara alamiah, ASI diproduksi
dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan bayi. Informasi mengenai jumlah kebutuhan ASI
diperoleh melalui mekanisme pengosongan tempat penyimpanan ASI yang berada di bawah areola
(bagian payudara yang berwarna gelap). Sistem produksi ASI sedemikian teratur dan sudah
dipersiapkan sejak ibu dinyatakan hamil. Jadi sangat kecil kemungkinan jumlah produksi ASI tidak
sesuai dengan kebutuhan bayi.
Dalam berbagai penelitian menunjukkan bahwa ternyata ASI sudah bisa mengenyangkan dan
memenuhi nutrisi bayi. Kandungan ASI terdiri dari dua jenis air susu, yaitu foremilk dan hindmilk.
Foremilk adalah ASI yang diproduksi pada proses awal menyusui, diproduksi dalam jumlah banyak dan

mengandung protein dan laktosa, tapi kadar lemaknya rendah hanya 1-2 gram/dl atau sama dengan 12 gram per 100 ml. Kadar air dalam foremilk cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan cairan
bayi. Jadi ia tidak akan merasa haus meski tidak diberi air minum.
Hindmilk adalah air susu yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Kadar lemaknya cukup tinggi 3
kali dibandingkan foremilk tapi jumlahnya lebih sedikit. Karena itu, warna jenis susu ibu ini lebih putih
dibandingkan foremilk. Tingginya jumlah lemak dalam hindmilk akan memenuhi kebutuhan kalori dan
rasa kenyang pada bayi.
Tanda ASI sudah cukup
Tanda pasti bahwa ASI memadai dapat terlihat pada penambahan berat badan bayi yang baik. Dalam
keadaan normal usia 0 5 hari biasanya berat badan bayi akan menurun. Setelah usia 10 hari bayi
akan kembali seperti saat lahir. Setelah itu setiap 2 minggu dalam bulan pertama sebaiknya bayi
ditimbang, dalam keadaan ASI cukup bila berat badan naik 500 gram dalam 2 minggu atau 1 kg
dalam sebulan.
Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI cukup memadai. Diantaranya adalah waktu menyusui
tidak terlalu lama atau tidak lebih dari 30 menit. Dalam waktu tersebut bayi sudah dapat mengisap
foremilk dan hindmilk yang diproduksi.
Bayi yang mendapatkan ASI memadai umumnya lebih tenang, tidak rewel dan dapat tidur pulas. Bayi
yang mendapatkan ASI eksklusif dalam jumlah memadai biasanya tidak terlalu sering menyusui.
Umumnya jarak menyusui sekitar 2 3 jam, pada bayi tertentu yang mempunyai kemampuan minum
yang tidak banyak biasanya interval tersebut menjadi lebih sering sekitar 11/2 2 jam.
Bila kurang dalam waktu 11/2 jam sudah minta minum maka mungkin saja bayi bukan karena haus.
Bila digendong dan diayun bayi bisa tampak tenang maka ASI sudah cukup.
Pada bayi tertentu yang mempunyai resiko gagal tumbuh (failure to thrive) biasanya pertambahan
berat badan 400 gram dalam 2 minggu. Pada kasus ini belum berarti menunjukkan ASI kurang. Bayi
beresiko gagal tumbuh biasanya terjadi pada bayi dengan gangguan saluran cerna (penyakit celiac dll),
dan sebagian kecil disebabkan karena gangguan metabolisme, endokrin, hormonal dan sebagainya.
Ciri khas bayi seperti ini adalah bila minum tidak lama dan lebih sering. Biasanya tampak gangguan
saluran cerna seperti sulit BAB, berak hijau dan anak sangat aktif bergerak.
Penanganan
Bila didapatkan tanda dan gejala haus palsu tersebut, maka harus dipastikan bahwa keadaan itu
bukan karena haus. Bila setelah minum banyak kurang dari 11/2 jam kemudian bayi menangis coba
gendong bayi dan timang-timang dulu. Bila tangisan berkurang maka memang bayi memang bukan
hendak minum. Jika masih rewel maka harus dicermati apakah produksi ASI memang kurang. Bila
dianggap produksi ASI tidak memadai perlu dilakukan pendekatan untuk mencari penyebabnya, kalau
perlu dikonsultasikan ke dokter.
Imaturitas saluran cerna biasanya akan bertahap membaik di atas usia 3 6 bulan. Sebelum dalam
keadaan membaik gejala alergi yang mungkin dianggap sebagai penyebab harus diminimalkan.
Penyebab alergi makanan yang sering terjadi adalah pengaruh diet yang dikonsumsi ibu. Beberapa
jenis makanan yang dikonsumsi ibu dapat mempengatuhi bayi. Pada beberapa bayi, penghindaran
makanan tertentu pada diet ibu seperti kacang-kacangan, ikan laut dan buah-buahan tertentu ternyata
dapat meminimalkan keluhan. Penghindaran makanan yang bergizi tersebut harus diganti makanan
lainnya seperti kacang kedelai, ikan air tawar, ikan salmon, apel, pepaya, wortel dan sebagainya
sehingga kualiotas ASI tidak terganggu.
Pemantauan akan lebih baik kalau ibu juga mengalami gejala alergi pada kulit dan saluran cerna. Bila
ibu mengalami gangguan pada kulit berupa jerawat, kulit timbul bintik atau gatal di tangan, kaki atau
sekitar mulut. Dan, disertai gangguan saluran cerna seperti nyeri perut, mual, kosntipasi atau diare
maka bayi yang disusui juga akan terjadi peningkatan gangguan

Bayi Rewel seperti Minta Minum ASI Terus, tersebut disertai beberapa tanda, gejala atau komplikasi
alergi dan hipersensitifitas makanan (terutama gangguan saluran cerna) tersebut maka sangat mungkin
itu disebabkan karena alergi atau hipersenitifitas makanan. Penyebab lain
yangmemperberatGangguanBayi Rewel seperti Minta Minum ASI Terus adalah saat anak terkena infeksi
seperti demam, batuk, pilek atau muntah dan infeksi saluran napas (dengan gejala napas bertambah bunyi,
terdapat batuk sekali-sekali, hidung mampet).
GANGGUAN FUNGSI SALURAN CERNA PADA BAYI ATAU KETIDAKMATANGAN SALURAN CERNA BAYI
(IMATURITAS), PENYEBAB TANDA HAUS PALSU ATAU BAYI SERING MINYA MINUM TERUS PADAHAL
BELUM TENTU KARENA HAUS. GANGGUAN IMATURITAS SALURAN CERNA BAYI INI SERING DIKAITKAN
DENGAN GEJALA ALERGI DAN HIPERSENSITIFITAS MAKANAN PADA BAYI
TAMPILAN KLINIS YANG SERINGMENYERTAI GANGGUAN ALERGI DAN HIPERSENSITIFITAS PADA BAYI
GANGGUAN SALURAN CERNA : Sering muntah/gumoh, kembung,cegukan, sering buang angin,
sering ngeden /mulet, sering REWEL / GELISAH/COLIK terutama malam hari), Sering buang air besar
(> 3 kali perhari), tidak BAB tiap hari, BERAK DARAH. Hernia Umbilikalis (pusar menonjol), Scrotalis,
inguinalis (benjolan di selangkangan, daerah buah zakar atau pusar atau turun berok) karena sering
ngeden sehingga tekanan di dalam perut meningkat. Lidah sering timbul putih (seperti jamur). Bibir
tampak kering atau bibir bagian tengah berwarna lebih gelap (biru).
Kulit sensitif, sering timbul bintik atau bisul kemerahan terutama di pipi, telinga dan daerah yang
tertutup popok. Kerak di daerah rambut.Timbul bekas hitam seperti tergigit nyamuk. Mata, telinga dan
daerah sekitar rambut sering gatal, disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang. Kotoran telinga
berlebihan kadang sedikit berbau.
Hipereaktifitas Bronkus : Napas grok-grok, kadang disertai batuk sesekali terutama malam dan pagi
hari siang hari hilang. Bayi seperti ini beresiko sering batuk atau bila batuk sering lama (>7hari) dan
dahak berlebihan )
Sesak bayi baru lahir disertai kelenjar thimus membesar (TRDN/TTNB) sering dianggap tertelan air
ketuban atau paru-paru belum matang padahal biasanya ketidak matangan paru hanya terjadi saat
usia kehamilan di bawah 35 minggu. BILA BERAT SEPERTI PARU-PARU TIDAK MENGEMBANG (LIKE
RDS/HMD ) Bayi usia cukup bulan (9 bulan) secara teori tidak mungkin terjadi paru2 yang belum
mengembang. Paru tidak mengembang hanya terjadi pada bayi usia kehamilan < 35 minggu) Bayi
seperti ini menurut penelitian beresiko asthma (sering batuk/bila batuk sering dahak berlebihan
)sebelum usia prasekolah.
Sering bersin, pilek, kotoran hidung banyak, kepala sering miring ke salah satu sisi (Sehingga beresiko
kepala peyang) karena hidung buntu, atau minum dominan hanya satu sisi bagian payudara. Karena
hidung buntu dan bernapas dengan mulut waktu minum ASI sering tersedak
Mata sering berair atau sering timbul kotoran mata (belekan) salah satu sisi/kedua sisi.
Sering berkeringat (berlebihan)
Karena minum yang berlebihan atau sering minta minum berakibat berat badan lebih dan kegemukan
(umur <1tahun). Sebaliknya terjadi berat badan turun setelah usia 4-6 bulan, karena makan dan minum
berkurang
Kepala, telapak tangan atau telapak kaki sering teraba sumer/hangat.
Mempengaruhi gangguan hormonal : keputihan/keluar darah dari vagina, timbul bintil merah bernanah,
pembesaran payudara, rambut rontok, timbul banyak bintil kemerahan dengan cairan putih (eritema
toksikum) atau papula warna putih
GANGGUAN PERILAKU YANG SERINGMENYERTAI PENDERITA ALERGI PADA BAYI
GANGGUAN NEURO ANATOMIS : Mudah kaget bila ada suara yang mengganggu. Gerakan tangan,
kaki dan bibir sering gemetar. Kaki sering dijulurkan lurus dan kaku. Breath Holding spell : bila
menangis napas berhenti beberapa detik kadang disertai sikter bibir biru dan tangan kaku. Mata sering
juling (strabismus). Kejang tanpa disertai ganggguan EEG (EEG normal)

GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN Usia <> 6 bulan bila digendong sering minta turun atau sering
bergerak/sering menggerakkan kepala dan badan atas ke belakang, memukul dan membentur
benturkan kepala. Kadang timbul kepala sering bergoyang atau mengeleng-gelengkan kepala. Sering
kebentur kepala atau jatuh dari tempat tidur.
GANGGUAN TIDUR (biasanya MALAM-PAGI) gelisah,bolak-balik ujung ke ujung; bila tidur posisi
nungging atau tengkurap; berbicara, tertawa, berteriak dalam tidur; sulit tidur atau mata sering
terbuka pada malam hari tetapi siang hari tidur terus; usia lebih 9 bulan malam sering terbangun atau
tba-tiba duduk dan tidur lagi,
AGRESIF MENINGKAT, pada usia lebih 6 bulan sering memukul muka atau menarik rambut orang yang
menggendong. Sering menggigit, menjilat tangan atau punggung orang yang menggendong. Sering
menggigit putting susu ibu bagi bayi yang minum ASI, Setelah usia 4 bulan sering secara berlebihan
memasukkan sesuatu ke mulut. Tampak anak sering memasukkan ke dua tangan atau kaki ke dalam
mulut.
GANGGUAN KONSENTRASI : cepat bosan thd sesuatu aktifitas bermain, bila diberi cerita bergambar
sering tidak bisa lama memperhatikan
EMOSI MENINGKAT, sering menangis, berteriak dan bila minta minum susu sering terburu-buru tidak
sabaran.
GANGGUAN MOTORIK DAN KOORDINASI : Pada POLA PERKEMBANGAN NORMAL adalah BOLAKBALIK, DUDUK, MERANGKAK, BERDIRI DAN BERJALAN sesuai usia. Pada gangguan keterlambatan
motorik biasanya bolak balik pada usia lebih 5 bulan, usia 6 8 bulan tidak duduk dan merangkak,
setelah usia 8 bulan langsung berdiri dan berjalan.
KETERLAMBATAN BICARA: Tidak mengeluarkan kata umur 15 bulan
IMPULSIF : banyak tersenyum dan tertawa berlebihan seperti orang dewasa, lebih dominan berteriak
daripada mengoceh
Jangka panjang akan memperberat gangguan perilaku tertentu bila anak mengalami bakat genetik
seperti ADHD (hiperaktif) dan AUTISME (hiperaktif, keterlambatan bicara, gangguan sosialisasi).
TETAPI ALERGI BUKAN PENYEBAB AUTISM ATAU ADHD.

Proovided by

drWidodo judarwantoSpA, pediatrician


Childrens Allergy CenterOnline
Picky Eaters Clinic, Klinik Kesulitan makan Pada Anak
Office : JL Taman Bendungan Asahan 5 Jakarta Pusat Phone : (021) 70081995 5703646email :
judarwanto@gmail.com, www.childrenallergyclinic.wordpress.com/
Information on this web site is provided for informational purposes only and is not a substitute for
professional medical advice. You should not use the information on this web site for diagnosing or treating
a medical or health condition. You should carefully read all product packaging. If you have or suspect you
have a medical problem, promptly contact your professional healthcare provider.

Copyright 2010, Children Allergy CenterInformation Education Network. All rights reserved
About these ads

Share this:

Reddit

Like
Be the first to like this.

Related

Berak darah Pada Bayi usia 0


- 12 bulan disebabkan AlergiHipersensitif Makanan
In "alergi kehamilan-bayi"

Kenali Tanda dan gejala


Alergi Pada Bayi
In "alergi kehamilan-bayi"

AS, DIET IBU DAN ALERGI


In "alergi kehamilan-bayi"

2 Replies

October 3, 2010

Previous

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *

Name

*
Email

Next

*
Website

Comment

Post Comment

Notify me of new comments via email.

Pingback: Kumpulan Artikel Alergi Pada Anak CLINIC FOR CHILDREN

Pingback: Kontroversi Alergi : Benarkah Aku Tidak Alergi Makanan ? CLINIC FOR CHILDREN

Top Posts
Bayi Rewel Minta Minum ASI Terus, Belum Tentu Haus. Sering Terjadi Pada Bayi Alergi dan Hipersensitifitas
Saluran Cerna
Berak darah Pada Bayi usia 0 - 12 bulan disebabkan Alergi-Hipersensitif Makanan
Susu Formula Khusus Alergi Yang Beredar di Indonesia
Biduran, Giduan, Urtikaria Bukan Sekedar Alergi Makanan Biasa
Dermatitis Atopik Pada Anak
Infeksi Atau Alergi ? : Infeksi Memicu Gejala Alergi, Sebaliknya Alergi Mudah Terkena Infeksi
TBC ("Flek") Asma atau Batuk Alergi ?

Pencegahan Alergi Sejak Dini : Kenali Tanda dan gejala Alergi Pada Bayi
PEMILIHAN DAN JENIS SUSU ALERGI
Operasi Amandel (Tonsilektomi) : Kapan Harus Dilakukan dan Bahaya Komplikasi Operasi

Recent Posts
References and Bibliography ofAsthma
References and Bibliography of FoodAllergy
Focus in Patophysiology of FoodAllergy
Focus in Pathophysiology ofAsthma
Prevalence and Incidence of Food Allergy 1980 2010
Google
Asthma Prevalence and Statistics1980-2010
Guidelines and Position StatementAllergy
Recommendations for appropriate sublingual immunotherapy clinicaltrials
Allergy and Immunology BooksReview
Worldwide AllergyMeetingsCongress
Maternal consumption of peanut during pregnancy is associated with peanut sensitization in atopicinfants.
Children with allergic and nonallergic rhinitis have a similar risk ofasthma.
Food Allergy andStuttering
Challenge Tes (Eliminasi Provokasi Makanan) : Diagnosis Pasti Alergi Makanan dan Hipersensitifitas Makanan

link

Indonesian Articles
Allergy-Adolescent-Man-Old Man
Allergy-Cough-Asthma-Tuberculosis
Komplikasi
Kontroversi
Obat-Terapi
Pencegahan
Penyebab-Pencetus
Perjalanan Alamiah Alergi (Allergy March)
PROFESIONAL : Imunologi Dasar

PROFESIONAL : Imunologi Klinis


PROFESIONAL : Prevalensi Alergi
Resep Makanan Alergi
Tanda-Gejala Alergi
Tes Alergi-Diagnosis

Search Articles
Search

Point Of Interest
.Online Consultation
Abstract-Journal Watch
Allergy Quiz
Basic Immunology
Causes-Etiologies
Children Allergy Club
Diagnosis-Assessment
Disease-Condition
Meetings-Congress
Parenting Resources
Photo-Images-Atlas
Prevention
Professional Resources
Research
Tools-Devices
Treatment-Management

Allergy Target Organ


Allergy Hormone-Obesity
Allergy Mouth-Tooth
Allergy Pregnancy-Newborn-Infant
Allergy Skin-Dermatitis
Allergy-Behaviour (Gangguan Perilaku)
Allergy-Brain-Central Nerve System
Allergy-Cough-Asthma-Tuberculosis
Allergy-Cow milk
Allergy-Drug
Allergy-Ear-Nose-Throath
Allergy-Eyes
Allergy-Food
Allergy-Heart-Blood Vessels
Allergy-Muscle-Bone
Allergy-Other Organ-Body
Allergy-Sleep Problems
Allergy-Stomach-Gastrointestinal

Healthy Sites Recommendation


Children Autism Clinic

Children Celiac Clinic


Children Speech Clinic
Children Speech Clinic
Clinic for Children
Clinical Pediatric Allergy
Clinical Pediatric Asthma
Clinical Pediatric Food Allergy
Clinical Pediatric Online
Picky Eaters Clinic Klinik Khusus Kesulitan Makan Pada Anak

Support For Children


Fight Against Aids, Save Indonesian Children
Indonesian Breastfeeding Network
Poems and Songs For Children
Save Indonesian Child From Pedophilia and sexual Abuse
Save Our Children
Save Our Children from Smoke

Media Internal
Koran Anak Indonesia
Koran Demokrasi Indonesia
Koran Indonesa Sehat

Special Links
American Academy of Allergy, Asthma and Immunology
World Allergy Organization

Join with My Twitter


@mnc news channel 84 indovision. MOM&KIDDIE ON TV. Minggu 22 November 2015. 09.30 - 10.00. Topic: Picky
Eaters.... fb.me/23yhxHDMC 1dayago

View Full Site


Blog at WordPress.com.

Anda mungkin juga menyukai