Anda di halaman 1dari 4

gumoh (regurgitasi) pada bayi

GUMOH (Regurgitasi)
1. Pengertian
Defenisi gumoh (regurgitasi) :
1.1.Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa
paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes R.I, 1999).
1.2.Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah
minum susu botol/ menyusui dan dalam jumlah sedikit. (Depkes R.I, 1994).
1.3.Gumoh (regurgitasi) merupakan proses keluarnya cairan putih seperti susu dari mulut bayi tanpa
paksaan (Tidak disertai kontraksi otot perut),beberapa saat setelah minum susu yang biasanya
disertai dengan sendawa. Biasanya bersifat sementara dan tidak mengganggu pertumbuhan
bayi. Yang frekuensi nya kurang dari 10 cc.

Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada bayi dengan usia dibawah
6 bulan. Seiring dengan bertambahnya usia, yaitu sampai usia diatas 6 bulan, maka regurgitas
semakin jarang dialami oleh anak.

2. Etiologi
2.1.Posisi saat menyusui yang tidak tepat
2.2.Anak sudah kenyang tetapi tetap diberi minum karena orang tuanya khawatir anaknya
kekurangan makan
2.3.Terburu-buru/tergesa-gesa,saat menyusui.

2.4.Posisi botol susu yang tidak tepat pada anak yang menyusu, susu formula.
2.5.Saat minum susu ada udara yang ikut tertelan.
2.6.pemakaian gurita pada bayi
2.7.karena ia ditidurkan telentang setelah disusui
2.8.Karna tidak disendawakan setelah menyusui
2.9.Bayi yang gagal menelan, karena otot-otot penghubung mulut dan kerongkongan belum matang,
biasanya terjadi pada bayi prematur.

Gumoh menjadi abnormal bila jumlahnya banyak dan pertambahan berat badan tidak
mencukupi.
3. Patofisiologi
Biasanya bayi mengalami gumoh setelah diberi makan. Selain karena pemakaian gurita
dan posisi saat menyusui, juga karena ia ditidurkan telentang setelah diberi makan. Cairan yang
masuk di tubuh bayi akan mencari posisi yang paling rendah. Bila ada makanan yang masuk ke
Esofagus atau saluran sebelum ke lambung, maka ada refleks yang bisa menyebabkan bayi
gumoh. Lambung yang penuh juga bisa membuat bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang
terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya bayi tidak hanya
mengalami gumoh tapi juga bisa muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri. Misalnya
bayi umur sebulan, ada yang sehari bisa minum 100 cc, tapi ada juga yang 120 cc.

4. Tanda dan Gejala


4.1. Mengeluarkan kembali susu saat diberikan minum.
4.2. Gumoh yang normal terjadi kurang dari empat kali sehari.
4.3.Tidak sampai mengganggu pertumbuhan berat badan bayi.
4.4.Bayi tidak menolak minum.
4.5.frekuensi nya kurang dari 10 cc.
5. Pencegahan
5.1.Perbaiki teknik menyusui yang benar.
5.2. Berikan ASI saja sampai 6 bulan (ASI eksklusif). Pemberian makanan tambahan dibawah 6
bulan memperbesar resiko alergi, diare, obesitas serta mulut dan lidah bayi masih dirancang
untuk menghisap, bukan menelan makanan.
5.3.Beri bayi ASI sedikit-sedikit tetapi sering (minimal 2 jam sekali), jangan langsung banyak.
5.4.Jangan memakaikan gurita, atau memakai gurita tertalu ketat.
5.5. Tinggikan posisi kepala dan dada bayi saat tidur.
5.6. Jangan mengajak bayi banyak bergerak sesaat setelah menyusu.
5.7. Jika gumoh di sebabkan oleh kelainan atau cacat bawaan segera bawa ke petugas medis agar
mendapat penanganan yang tepat sedini mungkin.
5.8.Apabila menggunakan botol, perbaiki cara minumnya. Posisi botol susu diatur sedemikian rupa
sehingga susu menutupi seluruh permukaan botol dan dot harus masuk seluruhnya ke dalam
mulut bayi.

5.9. Sendawakan bayi sesaat setelah minum. Bayi yang selesai minum jangan langsung ditidurkan,
tetapi perlu disendawakan dahulu terlebih dahulu. Sendawa dapat dilakukan dengan cara:
5.9.1. Bayi digendong agak tinggi (posisi berdiri) dengan kepala bersandar dipundak ibu. Kemudian,
punggung bayi ditepuk perlahan-lahan sampai terdengar suara bersendawa.
5.9.2. Menelungkupkan bayi di pangkuan ibu, lalu usap/tepuk punggung bayi sampai terdengar suara
bersendawa.
6. Penatalaksanaan
6.1. Bersikaplah tenang.
6.2. Segera miringkan badan bayi agar cairan tidak masuk ke paru-paru (jangan mengangkat bayi
yang sedang gumoh, karena beresiko cairan masuk ke paru-paru).
6.3. Bersihkan segera sisa gumoh dengan tissue atau lap basah hingga bersih,pastikan lipatan leher
bersih agar tidak menjadi sarang kuman dan jamur.
6.4. Jika gumoh keluar lewat hidung, cukup bersihkan dengan cotton bud, jangan menyedot dengan
mulut karena akan menyakiti bayi dan rentan menularkan virus.
6.5. Tunggu beberapa saat jika ingin memberi ASI lagi.

7. Asuhan Bidan
7.1. Memberitahukan bahwa gumoh adalah hal yang harus mendapat perawatan yang baik.
7.2. Menginformasikan pada ibu bahwa gumoh disebabkan posisi saat menyusui yang tidak tepat atau
posisi botol yang salah
7.3. Memberitahu ibu untuk memperbaiki cara minumnya, posisi saat memberikan susu dari botol dan
sendawakan bayi sesaat setelah minum ASI
8. perbedaan gumoh dan muntah
Ciri-ciri Gumoh Muntah
Volume
Sedikit kurang dari 10 Banyak lebih dari 10 cc. Berupa ASI atau
cairan/makanan
cc. Berupa ASI yang susu formula dan makanan (pada bayi
yang
sudah ditelan bayi. diatas 6 bulan)
dimuntahkan
Mengalir biasa dari  Menyembur dari perut bayi.
mulut bayi. Tidak Disertai kontraksi otot perut
Cara keluar
disertai kontraksi otot  Kadang juga keluar lewat lubang
perut. hidung bayi.
Kebanyakan terjadi
pada bayi berumur
Tidak terjadi pada bayi baru lahir. Tapi bisa
beberapa minggu, 1-4
Umur bayi terjadi pada bayi berumur 2 bulan dan
bulan atau 6 bulan dan
dapat berlangsung sepanjang usia
akan hilang dengan
sendirinya
Proses alami dan wajar
Bisa menjadi pertanda adanya gangguan
untuk mengeluarkan
Arti kesehatan bayi atau gangguan fungsi pada
udara yang tertelan bayi
organ pencernaan bayi
saat minum ASI
 Bayi terlalu
banyak ASI
 Ada kelainan pada sistem
 Saat makan atau pencernaan bayi, misalnya kelainan katup
minum, udara ikut pemisah lambung dan usus 12 jari. Cairan
tertelan muntah biasanya berwarna hijau
Penyebab  Bayi gagal  Ada infeksi atau luka, misal infeksi
menelan karena otot tenggorokan yang memicu muntah. Kadang
penghubung mulut dan disertai bercak darah
kerongkongan belum
matang. Banyak terjadi
pada bayi prematur
Disendawakan setelah
Cara mengatasi Ditangani dokter sesuai penyebabnya
bayi menyusui

Anda mungkin juga menyukai