Tanya
Dokter, bayi saya baru berumur satu bulan. Dia seringkali gumoh. Bagaimana sebaiknya saya
mengatasi bayi yang
sering gumoh ini? Sebaiknya dibiarkan atau anak ditahan? Karena kalau bayi saya gumoh,
saya tegakkan bayi saya biar
tidak keluar gumoh/muntahnya. Terima kasih jawabannya dok.
Ny Artiana, Batam Centre
Jawab
Ibu, terima kasih atas pertanyaannya. Pertama-tama harus dibedakan antara gumoh dan
muntah. Definisi: Gumoh terjadi karena
refleks bayi yang belum sempurna, sedangkan muntah adalah pengeluaran isi lambung yang
disertai kontraksi lambung.
Keduanya dapat terjadi karena bayi terlalu banyak minum.
Cara mengatasinya: adalah dengan menyendawakan bayi, yaitu dengan menepuk-nepuk
punggung bayi dalam keadaan
tegak, agar udara yang tertelan dapat dikeluarkan sehingga tidak mendorong keluar susu yang
telah diberikan.
Untuk mencegah berulangnya gumoh:, bayi dapat ditidurkan dalam posisi miring ke kanan.
Bila mendapati bayi gumoh
atau muntah, posisikan bayi miring untuk mencegah muntahan/susu yang keluar tidak tertelan
ke dalam saluran
pernafasan.
Diambil dari batampos.co.id
ada yang punya tips yang lain? yang traditional juga boleh?
Gumoh setelah diberi ASI wajar terjadi pada bayi, jadi Ibu tak perlu khawatir. Jika Ibu masih
ragu dan ada pertanyaan, konsultasikan dengan tim ahli kami atau tanyakan pada sesama
Ibu di forum kami.
Umumnya bayi akan memuntahkan susu atau 'gumoh' disertai dengan sendawa setelah diberi
ASI. Kebiasaan gumoh pada bayi tidak sama antara satu bayi dengan bayi lainnya. Ada bayi
yang gumoh lebih banyak dibandingkan bayi lainnya. Hal tersebut normal terjadi. Bila bayi
Ibu gumoh cukup banyak, ada kemungkinan ia ingin diberi ASI lebih sering.
Bayi cenderung terus gumoh sampai usia 6 bulan. Setelah usia ini, bayi Ibu mungkin tidak
akan gumoh lagi dan mulai bisa mendapatkan makanan pendamping ASI, sampai bisa makan
makanan yang lebih padat.
Bagaimana cara agar bayi saya tidak banyak gumoh setelah diberi ASI?
Sendawakan si kecil
Tegakkan posisi si kecil sekitar 20 menit setelah ia diberi ASI.
Pemberian ASI sedikit tetapi lebih sering.
Kenali penyebabnya. Penyebab terjadinya gumoh pada bayi memang bisa bermacam-
macam. Di antaranya adalah:
Volume lambung bayi masih kecil, sementara susu yang ditelan bayi melebihi
kapasitas lambung. Ini penyebab paling umum. Masalahnya makin menjadi karena
bayi senang menggeliat. Padahal, gerakan ini membuat tekanan dalam perut tinggi,
sehingga jadi gumoh. Sebenarnya, gumoh masih normal sepanjang jumlah cairan
yang keluar dan masuk seimbang.
Klep penutup lambung bayi belum sempurna. Dari mulut, susu akan masuk ke
saluran pencernaan atas, baru kemudian ke lambung. Nah, di antara kedua organ
tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum
sepenuhnya berfungsi sempurna. Akibatnya, kalau ia langsung ditidurkan setelah
disusui, dan juga menggeliat, susu akan keluar dari mulut. Untuk mengurangi gumoh,
berikan susu sedikit demi sedikit.
Menangis berlebihan. Tangis seperti ini membuat udara yang tertelan juga
berlebihan, sebagian isi perut bayi akan keluar. Memang, bisa jadi bayi Anda
menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna. Kalau sudah begini,
jangan teruskan pemberian ASI. Bisa-bisa, susu malah masuk ke dalam saluran napas
dan menyumbatnya.
Cegah dan atasi. Sebetulnya, gampang kok membuat bayi tidak gumoh.
Posisi menyusu musti pas. Pastikan seluruh bibirnya menutup puting susu serta daerah
berwarna hitam di sekitarnya (aerola). Dengan begitu, kemungkinan udara yang
masuk dan tertelan selama menyusu bisa diperkecil.
Kalau gumoh berlebihan, tengkurapkan bayi. Udara yang terperangkap di lambung
akan lebih mudah keluar. Juga, masuknya cairan ke paru-paru bisa dicegah.
Jangan langsung banyak minum. Lebih baik, bayi minum sedikit-sedikit,
disendawakan, lalu minum lagi. Dengan cara ini, udara tidak sempat “mampir” ke
lambung.
Bila bayi gumoh terus secara berlebihan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk
dicarikan penyebabnya. Bisa jadi, bayi menderita alergi.