Anda di halaman 1dari 3

Teknik Sendawa

Sendawa merupakan upaya alami untuk mengosongkan lambung dari


udara berlebihan. Udara ini umumnya turut tertelan masuk bersamaan dengan ASI
saat bayi menyusu. Makin banyak udara yang masuk makin kembunglah perut
bayi. Si kecil pun jadi rewel, bahkan muntah karena udara dan makanan sudah
banyak bercampur di dalam lambung.
Itulah perlunya menyendawakan si kecil seusai menyusu. Bahkan untuk
bayi yang pencernaannya kurang bagus, sendawakan kembali seusai 10-20 menit
atau setengah jam kemudian. Umumnya menyendawakan bayi perlu dilakukan
hingga usia 9 bulan. Di atas 9 bulan, kebanyakan bayi sudah bisa bersendawa
sendiri. Posisi badannya sudah banyak bergerak dan berubah. Jadi, misalnya, dia
tidur tengkurap, maka perut tertekan oleh berat badannya sehingga angin dari
perut kemudian turun ke dubur dan keluarlah udaranya dengan cara kentut. Hal
lain yang perlu diperhatikan, lakukan teknik menyusui dengan benar. Sebab,
posisi menyusui yang kurang tepat akan membuat volume udara bertambah
banyak.
Jika bayi tidak sendawa, maka bayi merasa tidak nyaman dan
menyebabkannya rewel. Bukan tak mungkin bayi akan sering menangis. Selain
itu, tidak bersendawa juga bisa membuat bayi muntah. Celakanya, muntahan bayi
bisa memasuki hidung dan paru-paru. Akibatnya, bayi bisa tersedak. Muntah juga
menyebabkan asupan ASI ke dalam lambung keluar kembali. Tidak hanya itu.
Lambung yang penuh udara akan menurunkan nafsu makan.
Kapan Bayi Perlu Disendawakan:
1. Setiap saat setelah selesai menyusui. Setelah si kecil merasa cukup
kenyang menyusui, perlahan sendawakanlah.
2. Jika si kecil mulai terlihat tidak nyaman atau rewel saat disusui,
berhentilah untuk sejenak (sekitar 10-20 menit). Lalu, cobalah untuk
menyendawakannya terlebih dulu.
3. Jika anda memberikan susu botol, sebaiknya bayi disendawakan setiap
60-90 ml. Tetapi, jika si kecil disusui dengan ASI sebaiknya ia disendawakan

setiap kali akan berganti posisi/peralihan dari satu payudara ke payudara


lainnya.
4. Adakalanya bayi terbangun dalam tidurnya karena kembung.
Sendawankanlah si kecil agar ia dapat kembali melanjutkan tidurnya dengan
nyaman.
5. Jika bayi minum tergesa-gesa.Tunggulah sampai ia mulai slowdown,
lalu perlahan sendawakan si kecil. Setelah itu, Anda mulai dapat menyusui
lagi.
Cara Membuat Bayi bersendawa :
1. Menaruh di Pundak (over your shoulder).
Inilah posisi favorit dan mudah menyendawakan. Caranya, bayi
digendong di pundak dengan wajah menghadap ke belakang. Pegang bagian
pantatnya dengan satu tangan, sedangkan tangan lain memegang leher dan
menepuk-nepuk punggungnya. Tidak lebih dari tiga menit, mulut bayi akan
mengeluarkan bunyi khas sendawa.
Agar berhasil sebaiknya:
a. Usahakan tubuh bayi dalam posisi tegak lurus/vertikal. Dagu menyandar ke
bahu, bahu lurus ke bawah, lalu leher disangga tangan.
b. Posisi dagu diusahakan lebih tinggi dari bahu. Mulut dan hidung tidak
tertutup. Jika posisi ini diabaikan, sangat mungkin bayi sulit sendawa, bahkan
bisa menyebabkannya muntah.
c. Tepuklah di bagian punggung secara perlahan tapi kuat. Jangan terlalu
lemah tapi tidak usah terlalu keras. Jangan menepuk di atas pantat atau di
pundaknya karena percuma. Tepuklah di bagian tengah, di bawah iga kiri.
d. Goyangkan tubuh bayi, bukan kakinya saat menyendawakan. Mirip
menggoyangkan botol. Menggoyangkan sembarangan bisa membuat bayi
sulit sendawa.
e. Pegang selalu leher bayi. Jika tidak, bayi bisa mengalami risiko cidera.
2. Posisi Setengah Duduk di Pangkuan (sitting on your lap).
Kelemahan posisi ini, bayi umumnya agak lama bersendawa karena
posisinya tidak tegak. Melakukannya pun tidak mudah. Posisi bayi setengah

duduk. Dada dan kepala menjorok ke depan. Sangga leher lalu tepuk-tepuk
bagian lambungnya. Si kecil pun akan sendawa. Hindari memangku bayi
dengan posisi mendatar, karena menyebabkannya muntah.
3. Posisi Telungkup (lying face down on your lap)
Telungkupkan bayi di pangkuan. Tepuk-tepuklah bagian punggungnya.
Usahakan posisi dada lebih tinggi dari perutnya. Cara ini bisa dilakukan di
boks atau ranjang si kecil. Selain membuat udara di perut keluar, posisi ini
bisa membuat bayi lebih relaks.
4. Metode Tick Tock
a. Pegang bayi di bawah ketiaknya. Menahan/ menyangga pada bagian
kepala dan leher bayi dengan jari .
b. Biarkan kaki bayi menjuntai/mengayun-ayun dengan bebas.
c. Pegang bayi sehingga menghadap sejajar dengan wajah ibu.
d. Miringkan bayi anda dari samping ke samping dengan hati-hati/pelanpelan.
e. Buat suasana menyenangkan bagi bayi, misalnya dengan bersenandung :
tick tock -tick tock
f. Gerakan metode tick tock ini akan membuat udara dari lambung bayi akan
keluar melalui sendawa
g. Saat bayi tampak akan bersendawa, pindahkan dari dari hadapan muka
anda, terutama jika sendawa bayi disertai dengan air ludah.

Anda mungkin juga menyukai