Anda di halaman 1dari 4

BAB Bayi ASI Eksklusif Dari Bayi Baru Lahir

Sampai Bayi 6 Bulan


KESEHATAN BAYI JUNI 12, 2017

Kadang suka pusing juga kalau si kecil BAB nya suka telat apalagi kalau warnanya item
banget, kadang encer..

Bikin pusing deh, campur kasian ndak tega.. bunda juga?

Supaya kita tidak salah tindakan coba deh dibaca, kalaupun belum kejadian minimal
buat jaga-jaga supaya kita bisa melakukan tindakan yang tepat jika si kecil BAB yang
tidak wajar.

Bayi dengan diet ASI eksklusif memiliki keunikan pada pola BAB-nya. Mereka tidak perlu
BAB setiap hari seperti anak yang sudah lebih besar. Rata-rata bayi dengan ASI eksklusif
BAB setiap 35 hari sekali. Beberapa bayi bahkan bisa BAB 810 hari sekali. Pola BAB
yang demikian tidak terdapat pada bayi dengan susu formula. Bayi dengan susu formula
diharapkan BAB setiap hari sekali.

Mengapa bayi ASI jarang BAB, sedangkan bayi sufor BAB setiap hari?

Perbedaan ini terjadi karena komposisi susu formula lebih sulit diserap oleh usus bayi
dan meninggalkan banyak sisa. Pola BAB yang jarang ini tidak perlu dicemaskan selama
bayi tampak nyaman, tidak kesakitan, dan tinja yang dikeluarkan tidak keras
konsistensinya.

Terkadang bayi bila belum BAB terlihat mengejan dan buang gas berulang, namun hal
ini pun masih dianggap normal karena mengejan adalah bagian dari proses
penyesuaian bayi terhadap fungsi saluran cerna.

Sedangkan bayi ASI lebih jarang BAB karena pergerakan ususnya lebih lambat. Hal ini
terjadi karena ASI sangat mudah dicerna sehingga hampir seluruhnya diserap tubuh dan
hanya meninggalkan sedikit sisa. Tinja baru akan dikeluarkan bila terkumpul cukup
banyak di muara usus besar sehingga terjadi rangsang untuk BAB.

Sampai berapa hari batas wajar bayi ASI tidak BAB?


Bayi ASI bisa tidak BAB sampai 14 hari. Namun sebaiknya segera bawa bayi ke dokter
untuk diperiksakan apabila bayi belum BAB selama 10 hari. Bila bayi tampak tidak
nyaman, gelisah, perut teraba keras, dan tampak kembung, sebaiknya juga segera
diperiksakan ke dokter. Mengejan yang diiringi tangis juga membutuhkan pemeriksaan
lebih lanjut karena kondisi ini bisa menjadi tanda sembelit.

Narasumber: Dr. Rini Purwanti, Sp.A dari RS Evasari Awal Bros Hospital Group

Tanda Kecukupan ASI


ASI saya cukup gak ya. Kekhawatiran seperti ini seringkali dialami oleh para ibu
menyusui. Apalagi jika sang bayi sering menangis, mudah terbangun, atau suka
menghisap/mengenyot tangannya.

Sebenarnya adakah tanda-tanda yang dapat menunjukkan bahwa bayi mendapatkan


cukup ASI (Air Susu Ibu)? Dalam jangka panjang indikasi atau tanda kecukupan yang
paling utama adalah peningkatan berat badan.

Ada juga tiga tanda sederhana yang dapat diperhatikan ibu, yakni dengan mengamati
cara bayi menyusu, buang air kecil (BAK), dan buang air besar (BAB).

Tulisan ini membahas BAB bayi yang hanya mendapat ASI atau yang lebih dikenal
dengan istilah ASI eksklusif (ASIX).

Baca juga: Pengaruh Konsumsi Makanan Pedas Saat Menyusui

Tiga Hari Pertama


Beberapa hari pertama setelah kelahirannya bayi mengeluarkan mekonium, yakni bahan
lengket berwarna hijau pekat mendekati hitam yang terkumpul di dalam usus bayi
selama berada di kandungan.

Pada hari ketiga, bayi yang mendapatkan lebih banyak ASI akan buang air besar lebih
mudah. Biasanya bayi sudah mengeluarkan seluruh mekonium dan bentuk tinja bayi
berubah di hari keempat.

Bulan Pertama
Tinja bayi yang wajar berwarna kuning, sedikit berbau, memiliki bentuk lunak agak cair
dan berbij-biji. Bentuk tinja juga dapat sedikit berbeda, misalnya berwarna lebih hijau
atau kuning pekat, berlendir atau berbuih. Perbedaan warna ini tidak menunjukkan
masalah apapun. Bayi ASIX yang semakin mudah buang air besar di hari ketiga
kehidupannya berarti dalam keadaan yang baik.
Bayi yang sehat dan mendapat cukup asupan ASI akan buang air kecil lebih dari enam
kali dalam sehari. Walaupun begitu, segera periksakan bayi kepada tenaga atau fasilitas
kesehatan jika ia mengalami salah satu dari tanda-tanda di bawah.

Bayi masih mengeluarkan mekonium pada usia 4 atau 5 hari


Bayi usia 5-21 hari tidak buang air besar dalam 24 jam

Tinja bayi berwarna coklat, jarang buang air besar, atau tinja sedikit

Selain mengamati asupan bayi, memantau frekuensi buang air besar dan jumlah tinja
merupakan cara untuk menilai bilamana bayi mendapatkan cukup ASI.

Jumlah tinja bayi seharusnya meningkat setidaknya pada hari kelima dengan frekuensi
buang air besar 2-3 kali setiap hari. Bahkan beberapa bayi buang air besar setiap selesai
menyusu dan ini bukan berarti bayi menderita diare.

Diare adalah kondisi perubahan frekuensi buang air besar secara mendadak dengan
jumlah tinja lebih banyak dan dalam bentuk yang sangat cair. Terus berikan ASI dan
perbanyak asupannya untuk mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan pada bayi.
Perhatikan tanda-tanda dehidrasi berikut ini:

Mata kering, bayi menangis tanpa mengeluarkan air mata atau hanya sedikit;
Kulit, mulut dan bibir lebih kering;

Air seni berwarna gelap, keluar sedikit atau tidak keluar sama sekali;

Mata tampak cekung atau terbenam;

Sangat lemas dan kesadaran menurun;

Selalu merasa haus atau malah menolak minum;

Ubun-ubun terlihat cekung;

Ketika kulit dicubit dengan dua jari kulit sulit kembali ke bentuk asal.

Segera hubungi tenaga atau fasilitas kesehatan bila menemukan tanda dehidrasi, diare
yang disertai dengan darah, kejang, nafas cepat dan dangkal, muntah terus-menerus,
panas tinggi di atas 38,5C yang tidak berkurang dalam 2 hari, diare berlangsung lebih
dari 14 hari, atau bayi tampak kesakitan atau kolik. Bayi yang kesakitan akan menangis
kuat sambil menekuk kaki, gelisah serta berkeringat.
Usia 2-6 Bulan
Frekuensi buang air besar setiap bayi berbeda-beda. Secara umum frekuensi buang air
besar bayi akan semakin berkurang seiring pertambahan usianya karena usus telah
berkembang lebih sempurna dan dapat menyerap ASI lebih baik. Memasuki bulan
kedua.

Beberapa bayi ASIX mendadak mengubah frekuensi buang air besar mereka dari sering
menjadi sekali dalam tiga hari. Bahkan ada bayi yang tidak buang air besar selama 20
hari atau lebih.

Selama bayi sehat dan bentuk tinja wajar maka hal tidak menjadi masalah. Memang bayi
ASIX lebih jarang mengalami sembelit atau konstipasi karena nutrisi ASI mudah dicerna
dan diserap oleh tubuh serta mengandung zat laksatif yang dapat mengencerkan tinja.

Anda mungkin juga menyukai