Anda di halaman 1dari 35

Mengenal Pola BAB Pada Bayi

Bayi baru lahir hingga bulan-bulan awal kelahirannya, mempunyai pola BAB yang berbeda
dengan anak atau orang dewasa
11 Desember 2012 21 Komentar Bayi & Anak

Bayi baru lahir hingga bulan-bulan awal kelahirannya, mempunyai pola


BAB yang berbeda dengan anak atau orang dewasa. Jika bayi BAB lebih dari sekali setiap
hari atau bahkan tidak BAB seharian penuh, jangan langsung khawatir. Pola buang air besar
pada bayi memang masih berubah-ubah. Lalu bagaimana mengetahui pola buang air besar
pada bayi yang masih tergolong normal?

Umumnya Pola Buang Air Besar pada bayi tergantung dari usianya. Untuk bayi yang baru
lahir, normalnya ia akan buang air besar sampai sebanyak 4 kali setiap hari. Hal ini akan
berlangsung sampai ia berusia 7 hari. Jika bayi masih dalam periode ASI eksklusif, artinya
belum memperoleh asupan selain ASI, maka masih tergolong normal jika ia tidak BAB
hingga 1 minggu. Bahkan terkadang setelah 1 minggu pun fesesnya sama sekali tidak
keras. Hal ini disebabkan oleh ASI yang masih sangat mudah dicerna oleh tubuh bayi yang
berarti sebagian besar ASI diserap dengan baik oleh tubuhnya.

Bayi BAB setiap selesai meminum susu adalah hal yang biasa pada bayi yang baru lahir dan
menyusu ASI. Apabila bayi buang air besar hampir setiap kali dia menyusu selama beberapa
minggu pertama, hal ini pertanda baik berarti dia mendapatkan susu yang cukup banyak.

Kebiasaan BAB ini akan berkurang saat bayi berusia antara 3 dan 6 minggu, tetapi pada
beberapa bayi pola BAB setiap setelah minum susu akan terus berlanjut. Tidak perlu terlalu
khawatir jika melihat bayi yang sepertinya berjuang keras, bahkan terkadang sampai
memerah ketika sedang BAB, padahal terkadang fesesnya encer dan tidak keras. Si kecil
masih belajar, bahkan melakukan BAB pun adalah hal yang baru baginya. Jadi, reaksi-reaksi
seperti ini masih tergolong normal.

Perlu diperhatikan bahwa tidak setiap anak memiliki pola yang persis sama. Namun perlu
diwaspadai jika bayi atau anak tidak BAB hingga 2 minggu atau lebih, karena mungkin
mengalami sembelit.

Kapan saatnya menghubungi dokter? Jika bayi mengalami kondisi seperti berikut ini, maka
segera konsultasi ke dokter:

1. Feses/kotoran yang keras


2. Demam
3. Terdapat darah pada kotorannya
4. Berat badannya sulit naik
5. Gagal BAB untuk pertama kalinya dalam 24 jam setelah kelahiran
http://www.klinikbunda.com/wp-content/uploads/2012/10/Bayi-Sembelit.jpg

TAG:

BAB
bayi
buang air besar
pola BAB bayi

Tweet This
Share on FB
+1 This
Digg it
LinkedIn
Pinterest It

Artikel Terkait:

Sakit Perut Pada Bayi

25 Februari 2009

Belajar Dari Pola Asuh di Negara Lain

19 Januari 2012

Mengatasi Ruam Popok Pada Bayi

12 Januari 2012

Jika Bayi Anda Sembelit Atau Konstipasi

25 Juni 2012

21 Komentar

shallu 18-02-2014 21:01:09

Mau tanya,, bayi qu 4 bln, BAB ny jarang. Hari ini dah 5 hari tak BAB, apa ad mslh pd
pencernaan ny

Balas
fanny 12-02-2014 09:07:51

Bun, mau tanya. Anak saya usia 1 th 8 bln. Setiap kali habis makan selang 10-15 menit pasti
anak saya langsung BAB. Apakah itu bermasalah? Soalnya berat badan anak saya jadi sulit
untuk bertambah

Balas
admin 18-03-2014 11:14:33

Selamat siang bunda fanny.


Anak yang setiap kali selesai makan langsung BAB dapat disebabkan karena adanya masalah
pencernaan, porsi makan yang diberikan pada anak terlalu banyak dan lain sebagainya.
Silahkan bunda membaca mengatasi anak tiap habis makan langsung BAB untuk lebih
jelasnya. Terima kasih.

Yuaniar 05-02-2014 16:17:00

Bun mw tanya dongg,baby ak baru berusia 10hri. BAB berwarna hitam dan tidak
encer,bisa katakan keras dan sangat berbau. Normal kah bun?

Balas
admin 12-03-2014 09:50:29

Selamat pagi Bunda.


Pada bayi usia 0-6 bulan saluran pencernaannya masih imatur atau masih belum siap untuk
mencerna minuman atau makanan selain ASI (susu formula, red). Sehingga bisa menjadikan
BAB menjadi keras. Untuk lebih jelasnya silahkan bunda membaca BAB hitam dan keras
pada bayi.

dwi 03-02-2014 21:15:58


Maaf mau tanya,anak sy usia 4,5 bln,BB nya 8 kg,uda 3 kali berturut2 pola BAB terakhirnya
tidak teratur.bhkn bs sampe 14 hari baru BAB.apakah normal?tp BABnya yg sblmnya
walopun smp 14 hari konsistensinya lembek,perutnya jg tdk distensi dan anaknya tdk demam
ato rewel.hal tsb normal ato tdk??dan mohon infomasi terkait megacolon pada
bayi,bagaimana mengenali ciri konstipasi pada penyakit megacolon,dgn konstipasi krn sebab
lain?tks

Balas
admin 12-03-2014 10:09:37

Selamat pagi bunda.


Sembelit pada anak dapat disebabkan karena pola makan, kurangnya komsumsi makanan
yang mengandung serat. Silahkan bunda membaca BAB tidak lancar dan megacolon pada
bayi untuk jawaban lebih lengkapnya.pada bayi

yanti 27-12-2013 19:33:09

tanya dok!! Bayi qu usia 2bulan lebih,a berapa hari ini BAB . Encer dok
bahkan sampe keluar dari pempers ?? saya tanya kan gimana cara mengatasi
?? Oh bayi saya minun ASi juga sufor dok.

Balas
Putri 27-12-2013 08:20:05

Bayi saya baru berusia 5 hari, sejak kemarin belum BAB (tapi frekuensi BAK normal) suhu
badan juga lumayan tinggi 37 derajat celcius.. :( DSA anak saya lagi cuti hingga tahun baru..
apa yang harus saya lakukan ya? oya, bayi saya full ASI dan gak pernah sufor dari lahir..
mohon pencerahannya min..

Balas
anhy 03-12-2013 09:35:01

Mau tanya donk, bayi saya baru 2 bulan BABnya encer agak berlendir juga kayak ada
biji2nya, dia sering kembung,kentut dan terlalu sering BAB , kalau kentut sering keluar
kayak kecirit gitu dan baux krg sedap, seakan-akan g tuntas tuntas kalau BAB, apakah bayi
saya diare? tp berat badannya terus naik terakhir sy timbang bbx blom msk 2bln 4,2kg bayi
saya sufor.

Balas
admin 12-03-2014 09:15:24

Selamat pagi bunda.


Pada prinsipnya feses atau kotoran merupakan limbah yang dikeluarkan oleh tubuh dari
proses pencernaan makanan. Kondisi feses atau kotoran secara normal dipengaruhi oleh
asupan nutrisi dan kondisi kesehatan sistem pencernaan pada tubuh. Untuk lebih lengkapnya
silahkan baca BAB bayi berlendir.

tiar 25-10-2013 18:59:56


saya mau tanya bayi saya usia 5minggu sudah 5 hari gak bab..trus klo kentut bau sekali
seperti bau feses.apakah itu normal atau bayi saya fesesnya tertahan.mohon jawabannya.
terima kasih.

Balas
admin 2 26-10-2013 08:23:02

Terimakasih Bunda Tiar sudah mengunjungi www.pondokibu.com


Untuk kondisi BAB bayi Bunda selama tidak ada keluhan lain, masih bisa dikatakan normal,
karena ketika usia si kecil beranjak 1 bulan, maka frekeuensi BAB-nya biasanya kurang dari
4 kali setiap harinya, bahkan bisa hanya 1 kali dalam seminggu. Semua ini masih tergolong
normal, tandanya nutrisi ASI terserap optimal.

yunar 04-10-2013 13:49:41

Saya mau tanya,bayi saya berusia 06 hari tapi dua hari belakangan ini di vagina bayi saya ada
kaya darah meskipun tidak begitu banyak.kira2 penyakit apa yang diderita oleh bayi saya dan
mohon solusinya.

Balas
lala 02-10-2013 16:50:38

dear admin..
anak saya 9 bulan, minum Sufor + MpASI bubur saring (blm tumbuh gigi) yg saya ingin
tanyakan kok setiap kali habis makan anak saya pasti BAB yah? Bab sehari 3-4 kali. tapi
tekstur babnya normal spt pasta ( tidak cair ataupun keras) normal ga sih kalau tiap makan
anak bab? saya takut makanan yg dia makan tidak terserap. mohon jawabannya..
terimakasih

Balas
lisa 26-09-2013 14:18:06

Mau tanya donk bayi saya usianya hampir 2 bln jarang sekali buang air besar. Saat ini sudah
7hr blm BAB sehingga membuat saya bingung dan khawatir,. Bayi saya minum ASI dan
SUFOR jg tetapi lebih bnyak ASI yang saya berikan daripada SUFOR. Mohon bantuannya
terimakasih.

Balas
admin 27-09-2013 09:00:45

Terimakasih Bunda Lisa telah mengunjungi www.pondokibu.com

Menanggapi pertanyaan bunda, memang frekuensi buang air besar setiap bayi berbeda-beda.
Secara umum frekuensi buang air besar bayi akan semakin berkurang seiring pertambahan
usianya karena usus telah berkembang lebih sempurna dan dapat menyerap ASI lebih baik.
Memasuki bulan kedua, beberapa bayi ASIx (bayi baru lahir) mendadak mengubah frekuensi
buang air besar mereka dari sering menjadi sekali dalam tiga hari. Bahkan ada bayi yang
tidak buang air besar selama 20 hari atau lebih.
Selama bayi sehat dan bentuk tinja wajar maka hal tidak menjadi masalah. Memang bayi
ASIX lebih jarang mengalami sembelit atau konstipasi karena nutrisi ASI mudah dicerna dan
diserap oleh tubuh serta mengandung zat laksatif yang dapat mengencerkan tinja.

Jadi jangan cemas Bunda, tetap berikan ASI untuk menunjang kesehatan buah hati tercinta :)

linda 21-05-2013 13:46:11

mau tanya donk, bayi saya baru 3 bulan BABnya masih encer agak berlendir juga kayak ada
biji2nya, dia sering kembung,kentut dan terlalu sering BAB, kalau kentut sering keluar kayak
kecirit gitu, seakan-akan g tuntas tuntas kalau BAB, apakah bayi saya diare? tp berat
badannya terus naik sekarang sudah 8,1kg bayi saya ASIeksklusif,apa yang terjadi pada anak
kok tidak seperti anak lain???

Balas
etty 14-09-2013 07:55:47

bayi saya juga begitu mbak linda.. persis seperti yang di alami bayi mbak saya juga bngung
mbak.. apa yang salah ya>>?

Firha 03-04-2013 06:41:39

Buncer mau tanya donk anak q jio bru 4 bln sudah 4 hari ini jio blm BAB juga apakah msh
normal atau hrus di bwa ke dokter??? Tlng ya buncer

Balas
admin 21-04-2013 06:21:07

apakah bayinya firha masih asi eksklusif. kl msh asi eksklusif umum terjadi bayi tidak bab
berhari2. tetapi tetap saja lakukan stimulasi dengan memijat lembut perutnya membnetuk
huruf u terbalik agar aliran ke usus besar lancar. smg bermanfaat. tq

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

anya:
Anak saya sering cegukan, terutama setelah menyusu. Normalkah hal ini? Bagaimana cara
mengatasinya?

Jawab:
Bayi, khususnya bayi baru lahir sampai usia 3 bulan, memang sering cegukan (hiccups). Dan, kondisi
ini normal-normal saja terjadi. Jadi, Anda jangan langsung panik dan khawatir.

Diperkirakan, cegukan terjadi akibat belum matangnya fungsi saraf yang mengatur diafragma si kecil,
yakni sekat antara rongga dada dan perut. Sejalan dengan bertambahnya usia, bayi akan semakin
jarang mengalami cegukan.

Apa yang bisa Anda lakukan? Mudah kok. Peluk dan dekaplah setiap kali bayi Anda cegukan.
Biasanya, dalam waktu beberapa menit, 'serangan' cegukan akan mereda.
Konsultan: dr. Purnamawati S. Pujiarto, Sp. AK,MMPed

Baca juga: Memahami Arti Tangisan Bayi

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Memahami Arti Tangisan Bayi

Menangis adalah cara bayi menyampaikan maksud dan keinginannya. Tangisan yang lembut
dan pelan, bisa jadi adalah cara mereka untuk bilang, Mama, aku ingin sesuatu
sedangkan tangisan yang lebih keras adalah cara mereka mengatakan Aku mau itu sekarang
juga!

Harvey Karp MD, penulis buku The Happiest Baby on the Block membagi gaya
berkomunikasi para bayi dalam tiga tingkatan yaitu rengekan, tangisan dan jeritan. Ketiga
gaya itu berhubungan juga dengan karakter si bayi. Ada yang anteng, dan hanya sedikit
merengek bila ingin sesuatu, ada juga yang langsung menjerit keras-keras.

Alifa Nikorobin Azis, tujuh bulan, putri dari Margie Listi di Cipete, Jakarta Selatan, adalah
tipe happy-go-lucky baby. Dia hanya akan merengek sedikit bila ada yang salah, cerita
Margie tentang anak perempuannya.

Menangkap keinginan bayi dengan pribadi easy going seperti Niko sesungguhnya lebih
mudah. Umumnya mereka hanya merengek sedikit ketika ingin sesuatu, misalnya ketika
lapar, dan baru akan menangis bila tak ada yang merespon keinginannya. Hal ini dibenarkan
oleh Margi yang merasa mudah sekali mengatasi kerewelan Niko. Bila saya tinggal terlalu
lama di boksnya, Niko akan mengeluarkan suara rengekan. Untuk membujuknya, saya
tinggal memutar mainan yang digantung di atas boksnya, maka Niko akan tenang kembali.

Sebaliknya, bayi dengan pribadi yang fussy, lebih sulit ditebak apa maunya. Mereka akan
langsung menjerit keras bila sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi. Raffa anak saya
rupanya termasuk jenis seperti ini. Dia akan langsung menjerit keras bila merasakan sesuatu.
Entah itu sekedar merasa lapar, bosan atau karena suatu hal yang lebih serius menimpanya.

Membujuknya pun tidak bisa dengan satu jurus. Bila suatu hari kerewelannya bisa
ditaklukkan dengan diajak bertepuk tangan, lain waktu metode itu belum tentu ampuh. Saat
dia berusia sembilan bulan, saya menyaingi tangisannya yang keras dengan bernyanyi atau
menunjukkan kepadanya apa yang menurut saya menarik. Biasanya konsentrasinya akan
terpecah dan dia pun melupakan tangisannya. Tapi lain waktu, saya harus siap dengan gaya
yang berbeda karena bisa jadi, gaya mengecoh saya tadi sudah dianggapnya basi.

Menebak dan mengamati


Memang sulit menebak dengan pasti kenapa bayi kita jadi rewel. Seringkali tangisan mereka
memang bukan sekedar pemberitahuan Aku lapar atau Aku ngantuk. Bisa saja itu terjadi
karena sebab lain.
Ghaza, sekarang 2,5 tahun, putra dari Esya di Pancoran Jakarta Selatan, pernah memasuki
masa-masa rewel bila hendak dipakaikan popok di usia sekitar sembilan bulan. Tadinya Esya
sang ibu menganggap Ghaza tidak betah pakai popok. Namun setelah diamati, akhirnya
ketahuan kalau ketidaksenangan Ghaza memakai popok adalah karena kebetulan dia juga
sedang ingin pup. Setelah itu, saya tak lagi memaksa setiap kali dia berontak untuk pakai
popok. Saya akan menunggu sebentar sampai dia pup, cerita Esya.

Grace Vita di Depok, ibu dari Tobias Kusuma Wibowo, 3,8 tahun, dan Erin Nika
Wibowo, empat bulan, juga mengaku mengandalkan pengamatan dalam menangani kedua
buah hatinya. "Suatu kali di taman bermain, tak seperti biasa, Tobi menangis tiada henti.
Saya tahu, pasti ada yang salah dengan anak ini. Ketika saya dekati dan saya tanya, ternyata
penyebabnya karena dia ingin pipis tapi malu mengatakan hal itu pada guru barunya.

Mempelajari kebiasaan anak akan membuat Anda lebih mudah menebak apa yang dia
inginkan. Itu penting karena kebiasaan yang berubah seringkali juga dapat menjadi penyebab
kerewelannya. Karlina Dwiyana di Pondok Labu, suatu hari harus pulang terlambat karena
lembur dan mendapati Dachrie suaminya, kelabakan mengatasi putri mereka Tara
Humayra, 10 bulan. Tara rewel dan menangis. Berbagai cara yang dilakukan Dachrie tidak
bisa membuat Mayra menjadi tenang. Rupanya Mayra nggak suka tidur hanya berdua
ayahnya, karena biasanya kami memang tidur bertiga, tutur Karlina. Setelah berada di
tengah-tengah kami berdua, barulah Mayra menjadi tenang.

Kebingungan juga pernah dialami Dyan Anggraini dari Mampang ketika putranya, Raihan,
kini 10 bulan, baru berusia dua bulan. Dyan melahirkan Raihan di tempat ibunya di
Kuningan, Jawa Barat. Ketika masa cutinya hampir berakhir, Dyan membawa kembali
bayinya ke Jakarta dan sejak itulah, setiap malam mulai pukul sepuluh Raihan selalu
menangis. Dia selalu minta digendong dan tak mau ditaruh. Tangisannya baru berhenti
menjelang subuh, mungkin karena sudah lelah menangis semalaman, kisah Dyan.

Sebagai ibu baru, tentu saja Dyan khawatir setengah mati. Apa yang salah dengan Raihan,
apakah dia sakit? Karena tampaknya Raihan biasa-biasa saja di siang hari. Tapi ketika dibawa
ke dokter anak dan dicek, ternyata Raihan memang tidak kenapa-kenapa. Jadi, ketika sang
dokter tahu bahwa Raihan baru saja menghuni rumah baru, dia berujar, Mungkin itu
penyesuaian dia dengan lingkungan barunya. Dan memang, setelah berlangsung selama dua
minggu, Raihan berhenti menangis begitu saja. Wah, saya lega sekali. Dia berhenti
menangis tepat ketika saya harus ngantor lagi. Pengertian sekali dia ya, kata Dian sambil
tertawa.

Tantangan Baru
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bayi Anda dalam berkomunikasi juga akan
bertambah. Begitu pula kemampuan Anda memahami apa yang diinginkannya. Tanpa
disadari, bayi Anda yang tadinya hanya bisa ah-uh-ah-uh sudah akan berdiri di hadapan
Anda, dan dengan wajah cemberut protes berulangkali, Kenapa nggak boleh? Atau, dia
akan berteriak lantang, Pokoknya aku mau itu! saat menginginkan sesuatu.

Bila masa itu tiba, cobalah untuk menarik napas dalam-dalam, dan berpikir positif. Fase yang
berbeda telah siap menanti Anda. Itu berarti penanganan yang berbeda pula! Jadi, berdoalah
agar kesabaran Anda kian bertambah dan bukannya makin berkurang.

Agar si kecil memahami Anda


Jangan dikira hanya Anda yang berjuang untuk mengerti apa keinginan si kecil. Mereka juga
berusaha mengerti Anda lho. Agar cinta dan kenyamanan yang Anda tawarkan dapat mereka
terima dengan baik, berkomunikasilah dengan cara ini:

Sentuhan. Membalut dengan bedong, memeluk, atau mengayun dia akan


memberikan rasa aman.

Aroma. Bayi mengenali kita lewat aroma tubuh. Karena itu dekaplah mereka sesering
mungkin. Aroma tubuh Anda akan membuat dia merasa nyaman.

Suara. Meninabobokan anak atau berbicara dengan nada tertentu dapat membuat
bayi Anda tenang. Coba saja perhatikan, apakah bayi Anda tersenyum saat Anda
bersenandung? Kalau ya, berarti Anda punya satu jurus ampuh yang bisa dipakai
sewaktu-waktu.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

info penting untuk bayi...


Saat menggendong dan mengangkat bayi hal yang paling menjadi perhatian adalah kepala
kepalanya karena sangat lunglai alias belum
bertenaga. Kapan bayi bisa mengontrol kepalanya sendiri?

Setiap bayi yang baru lahir belum memiliki kontrol yang bagus dengan kepalanya, karena
berat kepala lebih besar dari berat badannya. Hal ini juga karena otot lehernya masih cukup
lemah sehingga belum bisa menopang kepala.

Namun nantinya ia akan mampu mengembangkan keterampilan penting ini, karena


mengontrol kepala merupakan landasan dasar dari semua gerakan seperti duduk dan berjalan.
Seperti dikutip dari Babycenter,
Rabu (6/10/2010) bayi mungkin akan mampu mengangkat kepala ketika
berusia sekitar 1 bulan dan mampu menahan kepala saat duduk sekitar usia
4 bulan. Otot leher dan kontrol kepala akan semakin kuat dan mantap
saat bayi berusia 6 bulan.

Berikut perkembangan bayi dalam mengontrol kepalanya:

Bayi baru lahir


Saat baru lahir, bayi akan sepenuhnya bergantung pada orang lain terutama ibunya untuk
menopang kepala dan leher. Kondisi ini akan berlangsung setidaknya pada bulan pertama
atau lebih. Hal ini bisa membantu meningkatkan intensitas kontak mata dan ikatan antara
bayi dan orangtua, terutama saat dalam buaian.

Usia 1-2 bulan


Pada akhir bulan pertama, bayi sudah bisa mengangkat kepalanya sebentar serta memutar ke
sisi kanan dan kiri ketika sedang berbaring. Sekitar usia 6-8 minggu, ia sudah cukup kuat
untuk mengangkat kepala dan ketika digendong di bahu sudah bisa menahan kepalanya
meskipun dengan gemetar dan tidak lama. Sehingga ibu atau pengasuh masih harus
membantu menopangnya.

Usia 3-4 bulan


Bayi akan dapat mengangkat kepala hingga 45 derajat saat tengkurap dan bisa dilakukan
berulang-ulang kali. Otot lehernya pun sudah berkembang dan mulai cukup kuat untuk
menopang kepala, namun orangtua harus tetap memberikan perhatian karena bayi belum
sepenuhnya bisa mengontrol kepala sendiri.

Usia 5-6 bulan


Saat usia 5 bulan bayi sudah menunjukkan otot lehernya yang semakin kuat. Dan saat berusia
6 bulan, bayi dapat menahan kepalanya dengan mantap dan tegak serta akan lentur ke depan
saat orang lain membantunya menarik ke posisi duduk.

Setelah bayi bisa mengontrol kepalanya dengan baik dan kuat, maka ia akan melanjutkannya
ke posisi duduk, berguling dan
merangkak. Pengendalian terhadap posisi kepala juga diperlukan untuk menelan makanan
padat dan duduk di kursi yang lebih tinggi.

Komentar
6 Komentar

Fitria Nurul Imsani - 9 December 2010, 17:43:03 PM

Tiap bayi beda pertumbuhannya bunda! smg pertumbuhannya sesuatu yg mbuat kita sng ya
bunda!

AGUNG JAMHURI - 9 December 2010, 16:06:07 PM

tnks bun bngt bun infonya

EVA HERLIYANTI - 9 December 2010, 15:51:25 PM

Makasih infonya bunda ^_^


Fitri Nurlela - 9 December 2010, 15:32:56 PM

Makasih bunda infonya.............

Betty Mamanya Reyssa - 9 December 2010, 15:09:06 PM

mkasih infonya...
anakq baru 1 stgah bulan ni bun..udah mulai ngangkat kepalanya :)

Trijana Wati - 9 December 2010, 15:01:26 PM

thx infona ut pembelajaran ke depan

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

ADUH, KOK, MUNTAH TERUS


December 25, 2012 | uminyaazmi

Hampir setiap bayi pernah muntah dan bisa terjadi di usia berapa saja. Muntah seperti apa
yang harus diwaspadai?

Para ibu, apakah Anda masih memakaikan gurita pada si kecil? Bila ya, sebaiknya segeralah
hentikan. Sebab, seperti dituturkan dr. Kishore R.J., SpA dari RSIA Hermina Podomoro,
pemakaian gurita dapat menyebabkan bayi muntah.
Lo, apa hubungannya? Pemakaian gurita membuat lambung si bayi tertekan. Bila dalam
keadaan seperti itu si bayi dipaksakan minum, maka cairannya akan tertekan. Muntahlah
dia, jelas Kishore.

Hal lain yang paling sering bikin bayi muntah ialah posisi menyusui. Sering ibu menyusui
sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan
tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tapi ke saluran nafas. Bayi pun muntah. Karena
itu, Kishore mengingatkan, Kalau menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih
tinggi dari kaki sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke
bawah.

Untuk bayi yang menyusu dari botol, pemakaian bentuk dot juga berpengaruh pada muntah.
Jika si bayi suka dot besar lalu diberi dot kecil, ia akan malas mengisap karena lama.
Akibatnya susu tetap keluar dari dot dan memenuhi mulut si bayi. Hal ini bisa membuat bayi
tersedak yang lalu muntah. Sebaliknya bayi yang suka dot kecil diberi dot besar akan refleks
muntah karena ada benda asing.

GUMOH

Muntah yang sering terjadi dan biasa dialami pada bayi ialah muntah yang disebut gumoh.
Hal ini disebabkan fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada
dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus,
masih belum sempurna. Itu sebabnya ada makanan yang masih tetap di lambung, tidak
keluar-keluar karena peristaltiknya tidak bagus. Akibatnya, terjadilah muntah atau gumoh.

Biasanya bayi mengalami gumoh setelah diberi makan. Selain karena pemakaian gurita dan
posisi saat menyusui, juga karena ia ditidurkan telentang setelah diberi makan. Cairan yang
masuk di tubuh bayi akan mencari posisi yang paling rendah. Nah, bila ada makanan yang
masuk ke oserfagus atau saluran sebelum ke lambung, maka ada refleks yang bisa
menyebabkan bayi muntah, terang Kishore.

Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu
belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi
punya kapasitasnya sendiri. Misalnya bayi umur sebulan, ada yang sehari bisa minum 100 cc,
tapi ada juga yang 120 cc. Nah, si ibu harus tahu kapasitas bayinya. Jangan karena bayi
tetangganya minum 150 cc lantas si ibu memaksakan bayinya juga harus minum 150 cc,
padahal kapasitasnya cuma 120. Jelas si bayi muntah.

BISA MASUK PARU-PARU

Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Tapi tak usah
cemas. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang
berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari
hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut, maka
cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.

Yang perlu dikhawatirkan, seperti dituturkan Kishore, bila si bayi tersedak dan muntahnya
masuk ke saluran pernafasan alias paru-paru. Nah, itu yang bahaya, tukasnya. Lebih bahaya
lagi jika si bayi tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam
dan akan merusak paru-paru. Jika ini yang terjadi, tak ada pilihan lain kecuali membawanya
ke dokter.

Untuk mencegah kemungkinan tersedak, Kishore menganjurkan agar setiap kali bayi muntah
selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika sebelum si bayi muntah (saat
menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera dimiringkan atau ditengkurapkan atau
diberdirikan sambil ditepuk-tepuk punggungnya.

Adakalanya ibu yang kasihan melihat bayinya muntah lalu diberi minum lagi. Menurut
Kishore, boleh-boleh saja, Asal proses muntahnya sudah dibersihkan sehingga tak ada lagi
sisa muntah. Kalau muntahnya masih ada terus diberi minum lagi, si bayi bisa kelepekan
sehingga masuk ke saluran nafas.

Soal sampai kapan si bayi berhenti muntah dalam arti gumoh, menurut lulusan FK
Universitas Airlangga Surabaya yang mengambil spesialisasinya di FKUI ini, tak sama pada
setiap bayi. Tapi pada umumnya, setelah si bayi mulai bisa duduk dan berdiri, biasanya
frekuensi muntahnya berkurang banyak karena cairan turun ke bawah menjadi lebih
gampang.

Muntah Yang Harus Diwaspadai

Ada beberapa bentuk muntah pada bayi yang harus diwaspadai para ibu, yakni:

Muntah sehabis diberi makan atau disusui bila muntahnya berwarna hijau tua.

Hal ini menunjukkan ada kelainan pada saluran pencernaan si bayi, yakni ada sumbatan di
bawah usus halus. Warna hijau tua pada muntah merupakan cairan dari empedu yang keluar.
Kadang kalau ada sumbatan, meskipun si bayi tidak makan, ia bisa muntah karena cairan
empedu keluar dan enzim-enzim lain tak bisa lewat.

Ada dua macam sumbatan, yang penuh dan parsial (sebagian). Sumbatannya bisa di mana
saja. Bisa di antara oserfagus dan lambung atau antara lambung dan usus. Karena ada
sumbatan yang parsial, kadang kelainan ini tak bisa diketahui secara pasti penyebabnya
sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Misalnya dengan rontgen atau USG dicari
penyebabnya lalu dihilangkan. Bila perlu dilakukan operasi jika sumbatannya akibat tumor
atau kelainan bawaan. Tapi kasus seperti ini jarang terjadi.

Bentuk muntahannya menyemprot seperti air mancur.

Makan atau tidak makan, si bayi mengelurkan muntah yang menyemprot seperti air mancur.
Ini harus segera diperiksakan ke dokter. Karena muntah yang demikian menunjukkan ada
kelainan pada susunan saraf pusat di otak si bayi. Biasanya terjadi jika si bayi habis terjatuh.

Muntah karena keracunan.

Anda mungkin bingung. Bayi, kok, bisa keracunan makanan? Memang seharusnya tidak
boleh terjadi keracunan makanan pada bayi mengingat bayi hanya makan makanan rumah.
Tapi hal itu bisa saja terjadi, tutur Kishore. Misalnya, pengasuh tak mencuci tangannya
dengan bersih sebelum membuatkan makanan bayi. Atau botol susunya tidak disterilkan. Hal
ini selain menyebabkan keracunan, juga bisa membuat infeksi pada saluran pencernaan.
Gejala awal keracunan adalah muntah-muntah yang lalu diikuti diare. Tapi kalau infeksi pada
saluran pencernaan, diare lebih dulu yang terjadi. Baru setelah itu ada gangguan
keseimbangan elektrolit yang menyebabkan muntah. Bentuk muntahnya sama, berupa cairan.
Bayi harus diberi banyak cairan setiap kali habis muntah dan diare. Cairan apa saja. Entah itu
air tajin, larutan gula garam, teh manis pakai gula, maupun jus buah (asal jangan yang asam).

Dibanding diare, menurut Kishore, muntah lebih berbahaya. Karena muntah berarti tak ada
cairan yang masuk, yang bisa menyebabkan kekurangan cairan atau dehidrasi. Tapi kalau
diare dan si bayi masih mau minum, tak masalah sebetulnya, selama yang diminum dan
dikeluarkan proporsinya sama.

Bayi yang mengalami dehidrasi dapat dilihat dari mulutnya yang mengering, mata cekung,
hampir tak ada air mata, bila ditekan kulitnya tak kembali ke bentuk semula (tidak elastis
sebagaimana kulit normal). Mungkin kalau bayi lebih gampang terlihat dari berat badannya.
Kalau turun berarti ada tanda-tanda dehidrasi, tutur Kishore. Jika berat badan si bayi turun
lebih besar atau sama dengan 5-10 persen dari berat badannya, maka si bayi harus diinfus.

Muntah darah.

Ada kemungkinan bayi muntah disertai darah. Jika hanya berupa bercak, berarti ada streching
(luka di tenggorokan) akibat muntah. Jika muntahnya berwarna merah dan byor-byoran, bisa
dicurigai ada pembuluh darah yang pecah. Jika darahnya berwarna hitam, berarti ada darah di
lambung. Kadang si bayi mimisan dan darahnya tertelan sampai ke lambung. Hal ini
menimbulkan rasa tak enak, sehingga si bayi refleks untuk muntah, terang Kishore.

Pemeriksaan ke dokter dilakukan tergantung pada jenis dan banyaknya darah. Pendarahan
yang banyak sangat berbahaya karena menurunkan kadar hemoglobin sehingga bayi
kekurangan cairan dalam pembuluh darah.

MEMBERSIHKAN MUNTAH

Langsung bersihkan bekas muntah dengan lap basah atau kering agar tak sempat berkontak
terlalu lama dengan kulit si bayi. Kalau tidak, kulit akan memerah atau terjadi iritasi, yang
berarti harus dilakukan pengobatan khusus.

Untuk membersihkan bekas muntah pada perabot atau lantai maupun pakaian yang terkena
muntah, gunakan campuran air dan soda kue. Selain dapat menghilangkan noda yang
menetap, juga akan menghilangkan baunya.

Mencegah Muntah

Masih ada beberapa hal lagi yang perlu diperhatikan para ibu untuk mencegah kemungkinan
bayi muntah, yakni:

1. Jangan memberi minum susu selagi bayi menangis. Berhentilah menyusui untuk
menenangkannya.
2. Tegakkan bayi setegak mungkin selama dan beberapa waktu setelah minum susu.
3. Pastikan dot botol tak terlalu besar atau terlalu kecil, dan botol dimiringkan
sedemikian rupa sehingga susu, bukan udara, yang memenuhi bagian dotnya.
4. Jangan mengangkat-angkat si bayi selama atau sesudah ia minum. Jika mungkin
letakkan dan ikat sebentar si bayi pada kursi bayi atau kereta dorongnya.
5. Jangan lupa membuat bayi bersendawa.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
zzzzzzzz

Perilaku Bayi Baru Lahir

Istri Saya setiap hari bingung, Pa, kok anak kita melihat ke atas terus, jangan-jangan entar
juling. begitu katanya, panik. Ya memang buah hati kami hampir berusia 2 bulan. Ia sering
tersenyum sendiri, kadang tertawa, berteriak, gumoh, kaget, bersin, menggeliat, seperti bayi
pada umumnya. Saya sendiri tidak panik karena menurut saya itu adalah keadaan normal
dari tingkah laku bayi yang baru lahir. Nah berikut ini saya posting artikel dari tabloid
nakita.
Kita tak perlu takut atau khawatir dengan perilaku si kecil yang baru lahir. Selama tak
berlebihan, berarti wajar.
Jadi, normal saja, ya, Bu-Pak, kalau bayi baru lahir suka terkaget-kaget selagi tidur atau
tersedak kala menyusu, misal. Namun tentunya, perilaku-perilaku tersebut akan berbeda
antara bayi yang lahir normal dan sehat dengan bayi yang tak sehat atau tak normal.
Yang jelas, kata dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA. dari Subbagian Neonatologi, Ilmu
Kesehatan Anak FKUI, Jakarta, sejauh perilaku bayi masih dalam batas normal atau terjadi
hanya sekali-kali saja, tak masalah. Tapi jika ada perilaku yang berlebihan atau keseringan
dan terus-terusan, harus diwaspadai. Mungkin saja ada sesuatu pada diri si bayi. Sebaiknya
segera dibawa ke dokter untuk penanganan selanjutnya. Apalagi usia bayi masih sangat
rentan, tuturnya. Nah, berikut ini beberapa perilaku bayi baru lahir yang bisa diamati.
* Menangis
Begitu lahir, bayi harus menangis. Ini merupakan reaksi pertama yang bisa dilakukan.
Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi. Paru-paru akan membuka dan mengisap
oksigen. Selain itu, menangis juga sebagai reaksi dari perubahan yang dialami si bayi. Ketika
di kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan; ia merasa terlindungi. Suasana di
rahim pun gelap. Sementara begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan ada cahaya
terang. Perubahan ini disikapinya dengan menangis.
Itu sebab, jika setelah lahir bayi tak menangis, berarti tak normal. Biasanya, ia mengalami
asfiksia, yaitu kurang masukan oksigen ke dalam tubuhnya.
Bahayanya, otak pun akan kekurangan oksigen hingga dapat merusak otak. Kejadian ini
biasanya berkaitan dengan keadaan sejak di kandungan. Maka itu, bila ada sesuatu dengan
kandungan ibu yang bermasalah, harus segera mendapat penanganan yang adekuat dan benar
dari ahlinya. Ini untuk menghindari, salah satunya kejadian bayi tak menangis.
Ketika bayi menangis, anggota geraknya pun ikut aktif. Tangisan bayi yang sehat bila
suaranya keras, bukan merintih atau melengking. Jika suara tangisannya
merintih/melengking, pertanda ada sesuatu pada si bayi atau ia sakit.
Menangis pada bayi juga merupakan ungkapan ekspresinya. Bayi akan menangis lantaran
minta perhatian, lapar, basah popoknya karena BAB/BAK, atau lainnya. Jadi, bayi menangis
tak selalu berarti lapar.
* Kaget
Bayi akan bereaksi seperti kaget. Ini merupakan refleks naluriah. Sejauh refleks ini tak
berlebihan terjadinya, tak masalah. Bila ia kaget, biasanya tubuhnya bergerak semua.
Gerakannya itu harus simetris semua, tak hanya sebagian tubuhnya saja yang bergerak. Kalau
tidak, harus dicurigai ada sesuatu di otaknya. Segera periksakan ke dokter.
Gerak refleks ini bisa karena ia melihat cahaya yang menyilaukan atau lantaran ia sudah bisa
mendengar suara/bunyi yang mengagetkannya. Itu sebab, jika bayi sedang tidur, biasanya
orang di sekitarnya diminta untuk tak terlalu berisik.
Refleks ini masih boleh ada sampai usia 5 bulan. Jika setelah itu masih tetap ada, berarti tak
normal, ada sesuatu pada diri si bayi hingga mesti dicari penyebabnya. Kemungkinan ada
kerusakan di otaknya.
* Bersin
Jika sesekali atau tak berlebihan, wajar saja. Sebenarnya, bersin pertanda ia ingin
mengeluarkan sesuatu/kotoran dari hidungnya. Lagi pula hidung bayi itu sensitif; dengan
bersin, lubang hidungnya dibersihkan. Jadi, bersin merupakan reaksi bayi untuk pertahanan
tubuhnya. Selain itu, bersin bisa juga karena ia terekspos udara dingin.
Jadi, bersin tak selalu berarti bayi akan flu. Tapi jika keseringan, misal, tiap jam bersin,
memang bisa jadi pertanda si bayi sakit. Mungkin ketularan pilek dari ibunya.
Karena itu, untuk menghindarinya dari sakit, jangan sering-sering menciumi si bayi. Bila di
rumah ada orang dewasa yang sedang sakit, sebaiknya tak mencium bayi dan harus
menggunakan masker.
* Mengisap
Refleks ini merupakan refleks paling primitif untuk mempertahankan hidup. Lapar atau tidak,
bila kita taruh jari di mulutnya, ia akan mencari dan membuka mulutnya dan jari tersebut
akan diisapnya. Kemampuan inilah yang membuatnya bisa menyusu dan mendapatkan
makanan.
Bila usia kehamilan ibu 34 minggu ke atas dan bayi dilahirkan di usia itu, sudah ada refleks
mengisapnya. Jika refleks ini tak ada, berarti si bayi sakit, apakah infeksi atau sakit berat
lainnya, semisal ada kerusakan otak hingga pusat yang mengatur refleksnya tak berfungsi.
Refleks mengisap akan terus ada sampai dewasa. Maka itu, adakalanya anak usia setahun pun
masih suka mengisap ibu jarinya.
* Tersedak
Normalnya di tenggorokan ada jalan napas dan jalan makanan atau kerongkongan. Jika bayi
sedang minum/makan, jalan napasnya akan menutup. Pada bayi normal, lahir cukup bulan,
dan sehat, ia punya refleks otomatis seperti itu. Jadi, bila kebanyakan minum, ia akan
berhenti dulu, tak akan gelagapan tersedak sampai masuk ke paru-paru. Bayi bisa mengatur
seberapa banyak harus mengisapnya. Jadi, jarang bayi tersedak.
Jika hanya sekali-kali tersedaknya tak apa-apa, asalkan jangan sampai masuk ke jalan napas
dan menyebabkannya biru. Bila sampai tersedak pun ia punya refleks untuk membatukkan.
Kecuali jika bayi dicekoki, kebanyakan bisa tersedak.
Pada bayi yang menyusu ASI, tak mungkin tersedak karena bayi mengisap dan memompa
ASI sesuai isapannya. Tersedak justru lebih sering terjadi pada bayi yang minum susu botol.
Terutama karena posisi dalam memberikan susu botol yang mungkin tak benar/tak hati-hati.
Selain itu, susu akan menetes terus dari dotnya hingga bayi sulit mengatur isapannya.
Akibatnya, jika kebanyakan netesnya, ia jadi gelagapan. Maka itu, dalam menyusui bayi,
mata ibu tak boleh ke mana-mana, harus memperhatikan dengan baik apakah si bayi
mengisapnya dengan enak atau tidak. Bila si bayi tersedak, hentikan dulu menyusunya, lalu
angkat dan sendawakan.
Ada kelainan pada bayi yang membuatnya sering tersedak, misal, refleks isapnya tak ada
karena ia sakit berat dan badannya lemah. Sebab, refleks tersebut akan timbul jika si bayi
sehat. Karena refleksnya itu tak ada lalu dipaksa, hingga membuatnya tersedak. Seharusnya
bayi-bayi seperti ini dipasangkan selang dari mulut ke lambungnya.
Bayi juga bisa tersedak karena kelainan anatomis, misal, fistula esophagus (ada lubang antara
jalan napas dan jalan makan). Jadi, makanan/minuman yang masuk, sebagian masuk ke paru-
paru hingga membuatnya tersedak. Kelainan ini harus diperbaiki dengan operasi.
* Mengeluarkan air liur
Air liur diproduksi terus dan harus ditelan. Jika air liur keluar dari mulutnya hanya sekali-
kali/tak berlebihan, itu normal. Nanti juga lama-lama hilang sendiri sejalan pertambahan
usianya. Tapi, jika air liur sudah terlalu banyak dan berlebihan, berarti ada penyakit. Misal,
ada atresia esophagus (buntunya saluran kerongkongan), hingga bayi tak bisa menelan dan
produksi air liurnya berlebihan. Mengatasinya, dengan operasi. Biasanya kelainan ini harus
dicurigai ada pada bayi bila ibunya dalam kehamilan mengalami polihidramnion atau air
ketuban banyak atau yang orang bilang dengan hamil kembar air.
* Buang air besar dan buang air kecil
Sebenarnya, bayi di kandungan sudah makan dan ususnya sudah bisa membentuk yang
namanya kotoran. Itu sebab, umumnya bayi baru lahir dalam waktu 24 jam sudah BAB dan
BAK. Jika dalam waktu 48 jam tidak BAB/BAK, berarti ada yang tak beres.
Kalau tidak BAB, mungkin ada sumbatan di jalan ususnya hingga kotoran tak bisa keluar.
Bisa karena memang jalannya buntu atau karena kotoran yang sudah terbentuk di kandungan
begitu keras (mekonium plak). Untuk mengeluarkannya, kotoran ini harus distimulasi dan ini
dilakukan di RS.
Pada tiga hari pertama, kotoran bayi masih berwarna hitam kehijauan. Tapi lama-lama
warnanya berubah jadi kuning. Pada bayi yang mendapatkan ASI, frekuensi BAB-nya lebih
sering. Dalam sehari bisa sampai 10 kali, tapi hanya sedikit-sedikit. Jadi, kita tak perlu
bingung dan menganggapnya diare. Yang penting bukan frekuensinya, tapi konsistensinya.
Jika konsistensinya berupa cairan dan jumlahnya banyak, berarti diare.
Kalau tidak BAK, biasanya karena bayi sakit berat (syok) hingga aliran darah ke ginjal
kurang. Dalam keadaan syok, aliran darahnya diutamakan ke otak dan jantung hingga aliran
darah yang ke ginjal kurang. Bayi akan lebih sering BAK jika ia memang banyak minum.
Atau, bisa juga karena udara dingin membuatnya lebih sering BAK. Bisa 10-12 kali ganti
popok dalam sehari. Jika sudah BAK, otomatis cairan tubuhnya berkurang dan bayi pun akan
minta minum kembali. Jadi berikan saja, tak perlu pakai jam-jaman.

Thread lain yang berhubungan:

cara buat ngurangin air liur berlebih??


Alhamdulillahhh...............tidak hentinya bersyukur
Sulit BAB dan sering kentut,normalkah?
Perkembangan Janin 18 Minggu
bayi umur 10hari udah ga mau dibedong?!?!

#2
13 October 2012, 10:26
Join Date: Feb 2012
boyy
Posts: 289

* Tangan dan kaki lebih sering menekuk


Ketika ditaruh dalam posisi telentang, biasanya tubuhnya tak lurus sama sekali, tapi menekuk
di siku tangan dan lututnya. Tubuhnya pun lebih banyak bergerak. Posisi anggota gerak bayi
normal ini, namanya fleksi. Mungkin posisi secara fisiologis ini seperti kala di kandungan,
bayi dalam keadaan meringkuk.
Jadi, posisinya ini tak perlu dikhawatirkan, apalagi sampai membedongnya kuat-kuat dengan
tujuan agar tubuhnya jadi lurus. Biarkan saja. Sebetulnya, bedong digunakan hanya agar bayi
tak kedinginan.
Namun bila tubuhnya menekuk berlebihan, dalam arti menekuk sekali dan tampak kaku atau
tak relaks, namanya spastis. Ini berarti ada saraf yang tak beres. Umumnya, setelah usia 5-6
bulan posisinya mulai tidur lurus. Tapi jika dari awal sudah lurus dan kaku, namanya
ekstensi. Kemungkinan ada sesuatu di otaknya.
* Melihat ke atas
Bayi baru lahir cuma bisa membedakan terang dan gelap, ada sinar atau tidak. Fungsi
penglihatannya belum sempurna. Jadi, jika bayi tampak seolah sering melihat ke atas,
sebenarnya bukanlah demikian. Itu hanya reaksi karena ada sinar yang membuatnya silau dan
matanya tampak bergerak-gerak. Mungkin karena ia melihat bayangan saja atau sesuatu
seperti bayangan yang bergerak. Usia 2 bulan penglihatannya masih kabur dan buram, ia tahu
hanya ada bayangan. Setelah 4 bulan, barulah penglihatannya lebih jelas.
* Perut sering tampak bergerak
Pernapasan bayi masih dominan dengan menggunakan otot perut. Itu sebab, otot perutnya
akan bergerak. Setelah 6 bulan, pernapasannya berganti dengan otot dada. Maka itu, para ibu
jangan memakaikan gurita/bedong pada bayinya. Sebab, pemakaian gurita/bedong tak hanya
mengekang pergerakan dinding perut, tapi juga gerakan usus untuk mencerna makanan pun
akan terganggu. Bahkan, makanan yang masuk bisa keluar alias muntah lagi. Bila khawatir si
kecil kedinginan, sebaiknya jangan dibedong kuat-kuat, gunakan saja celana, popok dan kaos
singlet. Biarkan bayi bernapas lega.
* Gumoh/muntah
Tak apa-apa bayi gumoh. Itu bagian dari refleksnya. Apalagi jarak antara kerongkongan dan
jalan nasofaring ini pendek, hingga mudah terjadi gumoh. Gumoh pertanda bayi kebanyakan
minum atau sudah kenyang. Lambung bayi itu kecil, jika makanan/minumannya terlalu
banyak akan membuatnya gumoh.
Bila gumoh terus-terusan, kita tak boleh berpikir terlalu jelek seperti halnya muntah.
Mungkin saja karena kita mencekoki si bayi susu terus. Apalagi kadang bila bayi menangis,
umumnya ibu akan menjejalkan mulut si bayi dengan susu. Padahal, mungkin saja si bayi tak
lapar, tapi pipis atau hanya ingin digendong. Tak apa-apa juga bila gumoh keluar lewat
hidung, selama bayi tak tampak biru. Jika sampai biru dan tersedak, artinya sudah masuk ke
jalan napas.
Kita harus bisa membedakan antara gumoh dan muntah. Gumoh keluar begitu saja dari mulut
dan sedikit. Sedangkan muntah, ada tekanan negatif dari perut mendorong diafragma. Jika
muntahnya hanya sekali, mungkin bisa dipikirkan kekenyangan. Tapi jika muntahnya lebih
dari 3 kali atau setiap minum muntah, mungkin ada obstruksi/sumbatan, baik di sekitar
lambung atau lebih ke bagian bawahnya. Jika demikian, harus dibawa ke dokter. Kalau
ternyata ada obstruksi, harus dilakukan operasi.
* Tidur
Dalam sehari, bayi baru lahir bisa tidur sampai 18 jam. Bangunnya hanya untuk minum, lalu
tidur lagi. Secara perlahan, makin usia bertambah, waktu tidurnya akan berkurang atau makin
sedikit.
Bayi kalau perutnya kenyang, badan kering dan hangat, ia akan tidur. Kalau tidak, ia gelisah.
Ada juga bayi-bayi yang susah tidurnya, berarti termasuk bayi rewel atau ada sesuatu yang
dirasanya atau sakit. Lebih ekstremnya, jika bayi banyak tak tidurnya alias melotot terus, ia
akan sangat aktif, bertemperamen tinggi, seperti mengamuk, dan sebagainya. Biasanya bayi
seperti ini karena ada keracunan dari sang ibu, misal, ibunya pecandu narkoba. Harus
ditangani dokter untuk pengobatannya.
Saat ditidurkan, sebaiknya bayi tak ditaruh telentang tapi menyamping agar jika muntah tak
akan ditelannya. Bayi bisa memilih sendiri posisi tidurnya yang dirasakannya nyaman.
* Menguap
Normal, jika bayi sesekali menguap, bisa berarti ia mengantuk. Tapi, jika sebentar-sebentar
menguap atau sering, bisa termasuk dalam salah satu sindrom keracunan obat-obatan, misal,
dari ibu yang pecandu narkotika. Harus ditangani dokter untuk pengobatannya.
* Menggeliat
Menggeliat berarti menggerakkan otot-ototnya. Normal, kok, karena ia belum bisa tengkurap
atau membalikkan badannya, maka gerakannya hanya sebatas menggeliat.
Bayi memang harus banyak bergerak. Di kandungan saja, bayi banyak menendang-nendang.
Hanya, seberapa banyak/aktifnya bergerak, sangat individual sifatnya, entah bayi laki atau
perempuan. Justru kalau bayi diam saja, harus dicurigai, berarti ada sesuatu atau sakit.
* Tersenyum
Orang tua dulu mengatakan, jika bayi tersenyum berarti sedang tersenyum dengan
saudaranya atau malaikat. Sebenarnya, senyumnya itu tak berarti apa-apa. Apalagi bayi
belum bisa melihat dengan jelas, masih berupa bayangan saja. Bayi tersenyum sekadar
reaksinya menggerakkan otot-otot wajahnya.
Sumber: tabloid-nakita

#3
14 October 2012, 06:06
Join Date: Aug 2012
Posts: 708
anie cintyana

wahh tx bgt info na pk boyy,,,bs lbh tw nnt klo dah nglhirin baby,,,sdkit crta ni y pk boyy
setahun yg lalu kk ipar qu nglhirin babyboy,,dah brojol tp baby na g nangis,ibu panik n sgera
baby dbwa ke RS,stlh dprksa baby na g nangis disebabkn krn baby menelan air ketuban
ibu,,seminggu dirawat di RS n brada di enkubator,skrg baby dah sthun tmbuh jd ank yg pntar
tp akhr" ni srg skt"n kt ortu krn kpndaian baby yg mlai mningkat.yg mw aq tnykn ni y pk
boyy pa bner y kt dok baby wktu lhiran g nangis tu krn baby na meminum air ketuban ibu to
krn hal yg lain,,mhon pncrahan na y pk boyy

ya ALLAH anugrahkanlah kpd kami buah hati yg tlaH lamA kami nantikan

#4
14 October 2012, 08:11
boyy Join Date: Feb 2012
Posts: 289

Originally Posted by anie cintyana


wahh tx bgt info na pk boyy,,,bs lbh tw nnt klo dah nglhirin baby,,,sdkit crta ni y pk boyy
setahun yg lalu kk ipar qu nglhirin babyboy,,dah brojol tp baby na g nangis,ibu panik n
sgera baby dbwa ke RS,stlh dprksa baby na g nangis disebabkn krn baby menelan air
ketuban ibu,,seminggu dirawat di RS n brada di enkubator,skrg baby dah sthun tmbuh jd
ank yg pntar tp akhr" ni srg skt"n kt ortu krn kpndaian baby yg mlai mningkat.yg mw aq
tnykn ni y pk boyy pa bner y kt dok baby wktu lhiran g nangis tu krn baby na meminum air
ketuban ibu to krn hal yg lain,,mhon pncrahan na y pk boyy

klo itu g jg gak tau bun. kita hanya bisa meminta nasehat dokter aja n ikutin sarannya

#5
14 October 2012, 10:33
Join Date: Apr 2012
baliyuna Location: N-A
Posts: 4,524

sunduuul nice infoo

#6
16 October 2012, 09:35
Join Date: Jan 2012
Location: lumajang
faulina Posts: 88

tambah info lagi dong,pak boy....


tentang bayii...heee...

#7
16 July 2013, 21:07
Join Date: May 2013
Location: dirumah sendiri
ummi khanza
Posts: 387
Terima Kasih - I nfonya

#8
17 July 2013, 00:24
Join Date: Apr 2013
Location: Pondok Kelapa Jakarta Timur
WardahAchmad Posts: 522

Sundul... Anakku lagi sering2 nya BAB.. Ternyata memang seperti itu yaaa...

Cantik jiwamu, cantik parasmu saat kau tersenyum..


Doa kami menyertai setiap nafasmu bidadari kecilku..

"Amtaza Izzatunnisa Achmad"

#9
17 July 2013, 00:41
Join Date: Dec 2010
Location: pemalang, jawa tengah
nabilmom Posts: 1,363

Originally Posted by WardahAchmad


Sundul... Anakku lagi sering2 nya BAB.. Ternyata memang seperti itu yaaa...
memang gityu buk, kalo baby baru lahir memang pup terus....kadang malahan ada yg seperti
biji cabe pupnya. amtaza pupnya sehari berapa kali?

#10
17 July 2013, 03:28
Join Date: Apr 2013
Location: Pondok Kelapa Jakarta Timur
WardahAchmad Posts: 522

Bunda nabil : seringnya abis nyusu bund lsg BAB...aku tanya ke SPA nya selama minum ASI
gpp pup terus.. Kecuali sufor berarti ada ketidak cocokan.. Tapi tetep aja aku khawatir.. Apa
dia ga cocok sma ASInya ..padahal aku ga makan pedes trus aku ga masuk angin juga bund...

Cantik jiwamu, cantik parasmu saat kau tersenyum..


Doa kami menyertai setiap nafasmu bidadari kecilku..

"Amtaza Izzatunnisa Achmad"

#11
5 August 2013, 19:23
Join Date: Jun 2013
Location: pasuruan
liasukoco Posts: 26

Bayiq sering bgt tersedak wktu minum ASI, g tega bgt liatnya..
Kdg jg smpe muntah. Klw lg liat dd kuntah rawanya mw nysyuin lg suka takut2

#12
7 August 2013, 17:40
Join Date: Jul 2013
Mamafide Location: Pamulang
Posts: 26

Wah bermanfaat sekali ,,,, bayiku waktu bersin mamaku bilang wahhhh jangan sering kena
dingin nanti sakit karena dengar bersin bayiku padahal normal ya utk membersihkan hidung
ya dari kotoran Thanks info ya

#13
9 August 2013, 19:10
Join Date: Sep 2011
Posts: 57
Dysha

nice info..
thx pak boy :-)
#14
27 August 2013, 09:32
Join Date: Aug 2013
hanidah nidah Location: Makassar , SULSEL
Posts: 123

sangat bermamfaat bun infox apalgi q skrg UK 34w2d,doain ya bun persalinanku nnt lancar
Dan mudah serta mom and baby selamat ya
aamiin

#15
22 December 2013, 17:01
Join Date: Apr 2013
Posts: 103
fithroh

BebyQ umur10 hari suka bgt bersin pak,,,,,bersinya 3x trs stiap bersin,,,,,gk pp tu pak?????

Sumber: http://ibuhamil.com/ngobrol-apa-saja/12718-perilaku-bayi-baru-
lahir.html#ixzz3DSZSp7T0
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Kok Bayi saya setiap selesai makan selalu


BAB? Pengaruh ga' ya dengan berat
badannya.?
Ikuti secara umum
Ikuti secara pribadi

anakku sekarang usia 8 bulan, BBnya 8 kg. sudah diberi makanan pendamping 3 kali sehari.
3 bulan belakangan ini BB nya selalu monoton, dan tidak ada pertambahan, malah cenderung
turun. setiap selesai makan selalu BAB, gitu juga selesai minum susu selalu buang air kecil.
apakah hal demikian yang mengakibatkan BB anak saya tidak bergerak naik.padahal
makanannya cukup nutrisi.
Jawaban Terbaik

prim9 Dijawab 6 tahun yang lalu


usia 8 bulan dengan BB 8 kg adalah ideal. kenaikan BB dari bulan ke 6 sampai ke 9 rata-rata
300 sampai 400 gr per bulan. malah ada yang kurang dari itu, karena bayinya aktif.
frekuensi BAK sehari minimal 6 x. jadi, semakin sering sebenarnya baik. asal bayi juga
mendapatkan asupan cairan yang memadai dari ASI atau susu formula, jus buah atau sayur,
dan air putih (sehari 100-200 ml).
Mengenai BAB, biasanya anak yang sudah mulai makan makanan padat BAB 1-3 x sehari.
jadi, jika anak anda makan3x dan BAB 3x, itu masih normal.
untuk usia 8 bulan dgn BB 8 kg, anak membutuhkan sekitar 800 kkal dalam makanannya.
jadi, perhatikan pemberian nutrisinya agar memenuhi kebutuhan kalori hariannya. jadi, energi
dan lemak cadangan dalam tubuh tidak habis.
contoh makanan untuk 8 bulan:
bubur nasi (dari 2 sdm beras) dan bayam (20 gr) plus hati ayam (25 gr) mengandung sekitar
200 kkal.
berikan juga makanan selingan berupa biskuit, puding, atau buah. jika anak tidak ada riwayat
alergi, berikan 1 butir kuning telur sehari. bisa diberikan dalam bentuk rebusan, campuran
bubur, atau ketika membuat fla puding.
jangan kuatir, parents... anak anda baik2 saja. happy parenting!


Komentar

Jawaban Lainnya (7)

Berperingkat Tertinggi

Marten G Dijawab 6 tahun yang lalu

Coba check makanan pendamping yang diberikan bisa jadi tidak cocok atau
nutrisinya tidak cocok serta perhatikan kasar atau halusnya makanan pendamping
tersebut.
Jika anak biasanya makan dengan makanan yang halus begitu diberi yang agak kasar
akan berakibat BAB karena pencernaannya terganggu demikian juga dengan susunya
bisa juga tidak cocok.
Sebaiknya jika ingin mengganti makanan/susu diberikan perbandingan sedikit demi
sedikit antara makana/susu lama dengan yang baru.
selamat mencoba.........

Sumber:

Pengalaman pada anak sendiri,sekarang saya punya 4 anak


o 0

o
o Komentar

moses Dijawab 6 tahun yang lalu

Dulu anak saya juga gitu. Kata dokter BAB yang keluar sesudah anak makan itu
adalah makanan sebelumnya (sudah dicerna selama 6 jam) jadi bukan makanan yang
baru masuk. Harusnya nggak papa..

Mungkin anak ibu aktif ya, sehingga BB nya monoton karena kalorinya banyak
terpakai.

Cek dari BB nya saja, kalau BB nya masih dalam garis normal, ibu nggak usah kuatir.
BB gak harus terus naik. Turunpun kalau angkanya masih dalam batas normal untuk
anak seusianya, it's oke. Anak saya juga gitu, berapa tahun angka BB nya tetap saja di
garis normal 'paling bawah', tapi tiba saatnya , ketika tubuhnya akan 'tumbuh', tiba2
BB nya sudah melonjak 4 kg....itupun secara fisik nggak keliatan.

Jangan kuatir, selama makanannya bergizi dan minum cukup, anak ibu baik2 saja
menurut saya.

o 0

o
o Komentar

apple Dijawab 6 tahun yang lalu

anak 8 bln BB nya 8 kg normal kok, biasanya anak dari umur 7 bln ke atas bb nya sdh
gak naik banyak, 1 bln paling banyak naiknya gak sampai 1/2 kg.

mengenai BAB, saya perlu tanya, yang ibu maksud "setiap" kali mkn, trus bab ya???
kalo iya berarti sebaiknya konsultasi ke dokter, atau ada bagusnya menu mknan bayi 3
hari 1 menu, jadi misalnya dlm 3 hr ini bayi mkn pakai menu A trus bab melulu, coba
diganti dengan menu B selama 3 hari juga, liat apakah anak anda ada bab lagi? dan
yang penting manunya cukup 1 macam aja dulu, biar kita bisa tau anaknya alergi /
tidak cocok sama menu apa,

semoga bermanfaat...........
o 0

o
o Komentar

sunset Dijawab 6 tahun yang lalu

ngak apa2 mbak.... anak yang gemuk atau selalu naik berat badan belum tentu sehat,
yg penting dia aktif, kalau pasif perlu dibawa ke dokter

Sumber:

Dr. Harnadi

o 0

o
o Komentar

MedTech Dijawab 6 tahun yang lalu

Mending ke Dokter dulu, Bu. Siapa tau ada alergi ama makanan tambahannya. Jadi
perutnya mules (kayak kalo kita makan ga cocok trus mules) trus BAB. Jadi makanan
tidak tercerna oleh si Bayi. Makanya berat badan tidak nambah-nambah. Mungkin
nanti harus ganti merek makanannya, atau rasa nya yang ganti. Jd saran saya ke
dokter dulu aja.

o 0

o
o Komentar

Astu Dijawab 6 tahun yang lalu

bersyukur!berarti bayimu metabolismenya lancar dan bagus..


o 0

o
o Komentar

always lucky Dijawab 6 tahun yang lalu

ya iyalah mba. tapi kata saya sih gpp. sehat malahan


adik ipar saya dan anaknya begitu sehat sehat saja, tapi memang badanna gak gemuk
tapi gak sakit. kuat seperti biasa.
tapi kalo takut konsultasikan aja ke dokter. kata saya sih itu pencernaannya bagus

o 0

o
o Komentar

Kok Bayi saya setiap selesai makan selalu BAB? Pengaruh ga' ya dengan berat
badannya.?
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Yang baru punya bayi info penting nih..

Menjaga kebersihan tubuh bayi adalah salah satu bentuk perhatian dan kasih sayang ibu pada
buah hatinya. Berikut ini 4 perawatan tubuh yang penting pada bayi baru lahir.

1. KULIT
Bayi memiliki kulit yang sensitif. Rangsangan ringan sekalipun dapat menimbulkan
kemerahan dan gatal pada kulitnya. Namun, tak perlu khawatir karena hal ini bisa ditangani.
Pastinya, jaga kebersihan kulit bayi dengan memandikannya dua kali sehari, pagi dan sore.
Bagaimana cara memandikannya, lihat h. 1012.

Jika bayi mengalami biang keringat atau keringet buntet, segera atasi. Umumnya, biang
keringat muncul di sekitar leher, dada, bawah lengan, dan lipatan-lipatan kulit lainnya serta di
daerah popok. Penyebab kemunculannya ialah tingginya kelembapan kulit akibat
tersumbatnya kelenjar keringat.

Untuk mengatasinya, bawa bayi keluar dari tempat yang panas dan lembap agar bayi tetap
sejuk dan kering atau mandikan. Bila mungkin, tidurkan di kamar ber-AC. Bila si kecil
mengalami biang keringat yang parah, konsultasikan ke dokter. Dokter mungkin akan
memberikan resep krim atau salep untuk mengobati biang keringatnya.
2. TELINGA
Bersihkan bagian luar telinga dengan lap pembersih atau kapas bertangkai (cotton bud).
Jangan masukkan cotton bud, pembersih telinga, jari atau apa pun ke dalam lubang telinga.
Telinga pada dasarnya memiliki daya untuk membersihkannya sendiri, sementara usaha
untuk mengeluarkan kotoran telinga justru hanya akan mendorongnya lebih masuk lagi.

3. KUKU
Memotong kuku sangat penting bagi bayi. Kuku bayi yang panjang akan berbahaya bagi
dirinya. Ia akan menggores tubuhnya sendiri atau wajahnya. Cara memtotong kuku yang
aman adalah saat bayi sedang tidur. Gunakan gunting atau pemotong kuku khusus dan
berhati-hatilah agar jangan sampai melukai bayi.

4. TALI PUSAT
Sisa tali pusat akan menjadi hitam beberapa hari setelah lahir. Ia akan lepas sekitar 14
minggu setelah lahir. Kita dapat mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi dengan
membuatnya kering dan berkontak dengan udara. Berikut caranya:

* Ketika memasang popok, lipatlah bagian depannya di bawah pusar agar urine tidak
mengenai bagian tersebut dan udara dapat masuk. Lipat baju ke arah atas.
* Jangan memandikan bayi dengan berendam di ember dan jangan membasahi pusar ketika
membasuh bayi dengan lap basah sampai sisa tali pusat terlepas.
* Usap sisa tali pusat dengan alkohol (pada kapas steril) agar tetap bersih dan mempercepat
pengeringan.
* Bila area di sekitar pusat berwarna merah dan bernanah, segera hubungi dokter.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Mengenali Tangisan Bayi

Jangan kelewat panik jika bayi kerap menangis di minggu-minggu pertama kehidupannya.
Menangis adalah sarana baginya untuk berkomunikasi. Dengan mengamati perilakunya,
Anda sebenarnya bisa memahami makna tangisan si kecil, sekaligus bagaimana
menanganinya.

#1. Lapar. Bayi yang menangis karena lapar sangat mudah ditebak. Ia akan menangis
sebentar lalu menangis lagi dengan berulang dan sama waktunya. Saat Anda menggendong
dan mengusapkan jari ke mulutnya, ia memberi reaksi ingin mengisap. Segera susui sampai
ia merasa kenyang.

#2. Buang air. Popok yang basah bisa membuat bayi merasa tidak nyaman. Ia biasanya
menangis perlahan dan akan semakin keras jika tidak segera diganti popoknya. Ganti
secepatnya dengan popok yang bersih, bukan hanya untuk kenyamanan tapi juga
kesehatannya.

#3. Kepanasan atau kedinginan. Bayi yang baru lahir senang dibungkus (dibedong) karena
memberinya rasa nyaman dan hangat. Tapi ada kalanya ia merasa tak nyaman jika pakaian
yang membungkusnya terlalu tebal dan tidak menyerap keringat sehingga ia menangis.

#4. Kolik. Jika bayi Anda menangis tanpa henti dalam waktu lama di sore hingga malam
hari, bisa jadi ia mengalami kolik yang biasanya muncul sebelum bayi berusia 2 minggu
dimana sekitar 10% bayi mengalaminya. Penyebabnya beragam, kemungkinan karena
masalah di saluran pencernaan yang belum sempurna atau kembung di perut akibat gas yang
berlebihan. Tetap susui ia dan tenangkan tangisannya dengan membawanya keluar kamar
atau menimang-nimang di teras untuk sekedar mengganti suasana.

#5. Sakit. Jeritan tangis yang melengking dan berkepanjangan (tidak mau berhenti meski
Anda susui atau timang-timang), disertai gerakan seperti menggeliat-geliat menandakan ada
yang salah pada dirinya. Coba raba bagian demi bagian tubuhnya, jika saat Anda pegang dan
gerakkan ia menangis, bisa jadi bagian tubuh itu yang sakit. Segera hubungi dokter Anda.

Menyusui dengan Sempurna

Sistim kekebalan bayi di tahun pertama belum sempurna. ASI memberi komposisi nutrisi
yang paling sempurna untuk pertumbuhannya, mencegah penyakit hingga kematian bayi.

#6. Saat yang tepat. Bayi baru lahir harus sesegera mungkin disusui. Sesaat setelah
melahirkan, payudara Anda akan menghasilkan kolstrum yang sangat berguna untuk daya
tahan tubuhnya. Idealnya, dalam hingga 1 jam setelah Anda melahirkan, bayi harus
disusui. Bicarakan pada dokter dan pihak rumah sakit untuk membantu Anda melakukan
inisiasi dini ASI (menyusui bayi begitu ia lahir sebelum bayi maupun ibu dipindahkan ke
kamar perawatan) di ruang persalinan.

#7. Jadwal menyusu. Jangan memberi jadwal untuk bayi menyusu. Yang benar adalah
memberinya ASI kapan saja ia inginkan. Namun, bayi baru lahir juga kerap tidur sangat lelap
dan panjang. Perlu Anda ingat bahwa ia tetap membutuhkan ASI untuk pertumbuhannya.
Bangunkan bayi setiap 1,5 2 jam dan coba susui.

#8. Teknik menyusui. Mulut bayi harus terbuka lebar dan mencakupi sebagian besar areola,
bukan sekedar menggantung di puting. Bibir atas dan bawah membuka ke luar, dagu
menempel pada payudara dan pipi tampak penuh. Susui bayi lebih sering di malam hari
karena itu saat hormon prolaktin (hormon penghasil ASI) lebih banyak diproduksi, sehingga
ASI lebih banyak dihasilkan.

#9. Menyusui dengan kedua payudara. Di dalam ASI ada zat inhibitor yang bisa mencegah
sel-sel penghasil susu bekerja. Fungsinya untuk mencegah pembengkakan payudara atau bila
ibu kehilangan bayi (meninggal). Bila payudara dikosongkan, zat inhibitor akan keluar
bersama ASI sehingga sel-sel penghasil susu akan kembali bekerja. Karena itu agar bisa terus
menghasilkan ASI, susui bayi setidaknya selama 15 menit pada satu sisi payudara sampai
kosong sebelum Anda menggantinya pada sisi payudara yang lain.

Menggendong & Menggangkat Bayi

Menggendong bayi memberi rasa aman dan membentuk ikatan emosional antara Anda dan
bayi, tapi menggendong bayi tidak bisa dilakukan sembarangan, ada teknik yang harus
dipelajari.

#10. Mengangkat bayi. Selipkan satu lengan di bawah kepala dan lengan lainnya
menyangga pantat. Angkat dengan perlahan dan lembut lalu dekatkan ke dada. Pastikan
bahwa posisi kepalanya lebih tinggi dibanding bagian tubuh bawah. Sanggalah lehernya
dengan benar karana otot-otot leher bayi belum bisa menyangga kepalanya dengan baik.
#11. Menggendong di lengan. Ini adalah posisi yang paling umum dilakukan untuk
menggendong bayi yang baru lahir. Posisi kepala bayi berada di atas siku lengan dan lengan
satunya menopang seluruh tubuh.

#12. Mendekap bayi. Bayi merasa nyaman jika mendengar detak jantung orang yang
mendekapnya. Posisikan bayi berdiri dengan wajah menghadap ke dada Anda. Gunakan satu
tangan untuk menahan pantat dan tangan lain untuk menahan lehernya.

Membersihkan & Memandikan Bayi

Sebenarnya, tidak sulit memandikan dan membersihkan bayi, bahkan bisa menjadi aktivitas
yang mengasyikkan bagi ibu dan bayi.

#13. Tali pusar. Tali pusar harus tetap kering agar terhindar dari infeksi. Setiap mengganti
popok, bersihkan tali pusar dengan membungkusnya (jangan terlalu ketat) menggunakan kain
kasa steril yang sudah dibasahi alkohol 70% secara hati-hati. Bila pangkal tali pusarnya
bernanah atau mengeluarkan darah, segera konsultasikan dengan dokter.

#14. Mata. Basahi kapas dengan air hangat yang steril, lalu bersihkan sekeliling mata bayi.
Usap bagian dalam ke bagian luar sudut mata. Gunakan kapas baru untuk membersihkan
mata lainnya.

#15. Telinga. Jangan mengorek, menarik atau mengulas bagian dalam telinga bayi. Ini bukan
hanya bisa melukai gendang telinganya tapi juga bisa mendorong kotoran telinga lebih dalam
dan menyebabkan infeksi. Cukup bersihkan bagian luar dan pintu masuk lubang telinga
dengan kapas yang telah dibasahi.

#16. Kelamin bayi laki-laki. Tarik dengan sangat lembut dan perlahan kulit penis sehingga
tutup kepala penis tersingkap dan kotoran mudah dibersihkan dengan menggunakan kapas
basah. Kotoran yang tidak dibersihkan, mudah menimbulkan infeksi atau sumbatan saluran
kemih.

#17. Kelamin bayi perempuan. Pegang dua pergelangan kakinya dengan satu tangan dan
angkat perlahan hingga kelaminnya terlihat. Dengan kapas, usap bagian bibir luar kelamin.
Ingat! Usaplah bibir kelamin ke arah anus dan bukan sebaliknya. Salah mengusap sering
mengakibatkan kotoran masuk ke kelamin dan menimbulkan infeksi.

#18. Peralatan mandi. Pilih sabun mandi yang tidak mengiritasi kulit, berbau lembut, tidak
berwarna dan memiliki pH 5-7. Gunakan sampo khusus bayi yang tidak pedih di mata dan
rendah kandungan alkoholnya. Jangan membubuhkan bedak pada kelamin bayi karena bisa
menimbulkan infeksi. Cukup pada daerah lipatan seperti paha, ketiak dan punggung, serta
pastikan dalam keadaan kering untuk mencegah timbulnya iritasi.

#19. Memandikan bayi. Untuk bayi baru lahir, sabuni dulu seluruh tubuhnya dengan waslap
secara perlahan baru kemudian memberi sampo pada kepalanya agar ia tidak cepat
kedinginan. Setelah itu, baru rendam tubuhnya di bak mandi bayi dan bilas hingga bersih.
Saat memegang, pastikan satu tangan menyangga penuh leher hingga bagian lengan bayi
untuk mencegahnya tercebur. Segera keringkan dengan handuk yang lembut, bukan dengan
mengusap-usap melainkan dengan menekan handuk perlahan.
Mengatasi Keadaan Darurat

Keadaan darurat bisa menimpa kapan saja. Yang penting Anda tetap tenang dan memiliki
langkah pencegahan yang tepat.

#20. Demam. Bayi demam jika suhu tubuhnya di atas 37,7 C. Beri asetaminofen untuk bayi
(yang sudah Anda konsultasikan dengan dokter) dan tunggu 30 45 menit untuk melihat
apakah obatnya bekerja. Longgarkan pakaiannya dan tempelkan spons berisi air bukan pada
dahi melainkan di ketiak, kaki dan badannya. Susui sesering dan sebanyak mungkin, jika
dalam 24 jam tidak kunjung reda, bawa ke dokter.

#21. Batuk. Susui bayi agar lendir kental di saluran napasnya mencair. Beri minyak telon
hangat ke dada dan leher untuk melegakan pernapasan. Singkirkan perangsang batuk seperti
bau obat nyamuk atau matikan AC. Untuk bayi dibawah usia 3 bulan, jangan memberinya
obat batuk apapun kecuali atas petunjuk dokter.

#22. Diare. Pada bulan-bulan pertama, bayi bisa buang air besar hingga 8 sampai 10 kali
dalam satu hari karena tubuhnya sedang beradaptasi dan pencernaannya belum sempurna.
Tapi jika BABnya lebih banyak dari biasa dengan warna dan bau yang tidak normal, terus
berikan ASI agar bayi tidak dehidrasi dan segera hubungi dokter anak.

#23. Jatuh. Perlahan, periksa seluruh tubuh bayi untuk melihat apakah ada perubahan warna
kulit, pembengkakan, atau gangguan fungsi anggota badan. Gerakkan semua anggota badan
secara pelan dan perhatikan reaksinya. Jika bayi tidak sadarkan diri, segera bawa ke UGD.

#24. Tersedak. Telungkupkan tubuh bayi dan tepuk-tepuk pundaknya agar benda asing yang
berada di saluran pernapasannya keluar. Segera bawa ke UGD jika ia kesulitan bernapas.

Kemampuan Bayi

Meski ia baru lahir ke dunia, jangan kira ia tidak bisa mengerti dan memahami Anda. Dengan
caranya yang sederhana, ia mampu mengamati, menyerap dan melihat dunia.

#25. Pendengaran. Bahkan saat di kandungan, bayi sudah bisa mendengar suara yang ada di
luar rahim. Saat dilahirkan, ia akan mengenali suara-suara yang sering ia dengar, yaitu suara
Anda, ibunya. Jika bayi sulit tidur, coba setel radio, kipas angin atau bahkan penyedot debu.
Suara bising yang teratur ini justru akan mengingatkannya dengan suara menderu perlahan di
dalam kandungan, dan ia justru menjadi lebih tenang.

#26. Penglihatan. Bayi baru lahir hanya bisa melihat dengan jarak pandang sekitar 30cm.
Tapi ini sudah cukup untuk ia mengamati wajah ibu dengan jelas saat Anda menyusuinya.
Karena ia belum bisa memfokuskan penglihatannya, jangan menggantung mainan di atas
kepalanya, setidaknya hingga ia berusia 2 bulan.

#27. Indera perasa. Janin ikut merasakan apa yang Anda minum dan makan melalui cairan
ketuban. Bahkan setelah ia lahir, ia bisa merasakan berbagai rasa makanan melalui ASI yang
Anda berikan. Sebaiknya, Anda hanya memberinya ASI atau susu formula sampai ia berusia
6 bulan sebelum memperkenalkannya dengan makanan padat.
#28. Indera peraba. Ini adalah indera yang paling kuat untuk membentuk ikatan emosional
Anda dengan bayi. Sering-seringlah memeluk dan menggendongnya. Jangan takut, ia tidak
akan bau tangan dan selalu minta digendong, karena penelitian terbaru menunjukkan
bahwa bayi yang sering dibelai dan dipeluk justru tidak serewel bayi yang jarang dipeluk.

#29. Penciuman. Tahukah Anda bahwa indera penciuman bayi lebih baik dari penciuman
Anda? Bahkan sebelum ia berusia genap satu minggu, ia sudah bisa mengenalia aroma unik
yang dikeluarkan ASI.

#30. Bermain. Meski ia belum bisa berbicara, sering-seringlah mengajaknya berbicara dan
tataplah matanya. Ceritakan kisah lucu dan menyanyilah dengan riang. Bayi paling senang
mendengar suara-suara lucu yang Anda keluarkan saat berbicara dengannya. Berinteraksi
dengan bayi akan membantu mengoptimalkan kecerdasan dan merupakan langkah awal untuk
pembentukan pribadinya.

Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Tisu Basah Sebabkan Reaksi Alergi pada


Bayi
Tisu basah yang mengandung pengawet bisa menyebabkan reaksi alergi pada bayi Anda. Cek
apakah tisu bayi Anda menggunakan methylisothiazolinone. Itulah hasil penelitian Dr. Mary
Wu Chang. Ada enam kasus yang diteliti Dr. Chang, associate clinical professor dermatologi
dan pediatrik University of Connecticut (UC) School of Medicine di Farmington, Amerika
Serikat. Kasus-kasus itu melibatkan anak-anak usia 3-8 bulan yang tidak memakai popok.
Ruam sebagai reaksi alergi yang muncul sangat beragam, mulai dari bentuk kerak, bengkak,
lepuh, dan bentol berisi air, di area mulut, dagu, tangan dan atau pantat.

Sebenarnya pemakaian bahan pengawet untuk tisu basah bayi bukan hal baru. Pengawet
dibutuhkan untuk mencegah kontaminasi jamur dan bakteri. Dan selama ini, kata Dr. Chang,
yang digunakan adalah kombinasi pengawet, yakni methylisothiazolinone dan
methylchloroisothiazolinone.

Kombinasi ini diketahui memicu reaksi alergi kulit sehingga tidak lagi dipakai. Kemudian,
produsen beralih kepada ppengawet tunggal, yakni methylisothiazolinone, yang diharapkan
tidak begitu memicu alergi. Masalahnya, formula baru ini memakai pengawet tunggal
tersebut dengan konsentrasi lebih tinggi. Formula baru ini malah memunculkan reaksi alergi.

Mengingat popularitas tisu basah, untuk keperluan bayi dan orang dewasa, Dr. Chang
menduga akan semakin banyak orang menderita alergi terhadap pengawet itu. Ia pun
mengingatkan orang tua, "harus belajar membaca label dan mewaspadai pengawet ini."

Hasil penelitian Dr. Chang yang dibantu Radhika Nakrani ini dimuat dalam jurnal Pediatric
online paa 13 Januari. Beberapa produsen tisu basah yang memakai methylisothiazolinone,
menyatakan bahwa mereka menyadari masalah ini. Dan mulai awal 2014 ini, mereka akan
memproduksi tisu bebas methylisothiazolinone.

Yang terpenting, studi itu juga menyatakan, ruam akan menghilang dalam hitungan hari
segera setelah orang tua menghentikan penggunaan tisu basah. Padahal sebelumnya ruam itu
terus muncul selama beberapa minggu bahkan bulan.

Previous article
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz

Berkomunikasi dengan Bayi

Studi menunjukkan bahwa orang tua yang senang mengobrol dengan bayinya akan
membesarkan anak yang lebih pintar. Cobalah hal-hal berikut untuk mengembangkan
kemampuan linguistiknya. Oleh Sharlene Johnson

Setelah berbulan-bulan menyimak celoteh khas bayi dari mulut mungilnya, adalah sebuah
momen yang mengharukan mendengarkan ia mengucapkan kata pertamanyapadahal cuma
bilang Papa, Mama atau baba. Ini adalah proses yang alami dari tumbuh kembangnya.
Mengobrol dengan bayi sejak ia lahir bukan saja membantunya untuk belajar bicara lebih
dini, tapi juga memungkinkannya menguasai kosakata yang lebih besar. Kemampuan anak
untuk memproses kata-kata sama seperti kemampuan lainnyasemakin banyak berlatih
mendengar banyak kata, semakin mahirlah ia dalam mengucapkannya. Demikian dikatakan
oleh Anne Fernald, Ph.D., kepala Studi Anak Stanford Universitys Center, Stanford,
California.

Faktanya, para ahli percaya bahwa berbincang dengan anak adalah cara paling efektif untuk
membekalinya agar selangkah lebih maju dari teman sebayanya. Sebuah riset yang dilakukan
oleh Betty Hart, PhD dan Todd Risley PhD, yang diterbitkan dalam buku Meaningful
Differences in the Everyday Experience of Young American Children, menemukan bahwa
bayi yang lahir dalam keluarga yang senang merumpi ternyata mencapai IQ yang lebih tinggi
pada usia 3 tahun dan mampu meraih nilai-nilai pelajaran yang lebih baik ketika kelak
berusia 9 tahun, daripada bayi yang lahir di keluarga yang tidak begitu aktif berbincang.
Gunakan tip-tip berikut untuk bisa menjalin komunikasi dengan bayi Anda.

Mulailah Lebih Awal

Mengobrol dengan bayi baru lahir mungkin kelihatannya tidak berguna, tapi telinga bayi dan
bagian dari otaknya yang bertugas merespons suara telah berkembang dengan baik semenjak
lahir. Merujuk pada sebuah studi yang diterbitkan Pediatrics, semakin banyak kata yang
mereka dengar selama di unit intensif bayi, semakin banyak mereka merespons dengan suara
yang mereka buat sendiri. Disarankan supaya berbincang dengan bayi prematur agar bisa
mendukung perkembangan kemampuan bicaranya. Cara ini bisa sama bermanfaatnya bagi
anak mana pun: Bicaralah sesering mungkin kepada buah hati Anda. Mereka menyerap
lebih banyak daripada yang Anda duga, jelas Melinda Caskey, MD, asisten profesor anak di
Brown University.

Cari Minatnya

Ketika Anda berhadapan dengan rutinitas menyuapi, mengganti popok dan mengeloni secara
rutin dan terus-menerus, akan lebih mudah untuk memulai percakapan ringan tentang hal-hal
rutin (Waktunya tidur, Sayang). Bukan itu saja, topik lain juga bisa mendukung
kemampuan bahasanya. Ikuti arah pandangnya untuk mencari tahu apa yang menarik
minatnya, dan tanggapilah objek kesukaannya itu, saran Kathryn Hirsh-Pasek, Ph.D., kepala
Temple University Infant and Child Laboratory, di Ambler, Pennsylvania. Ketika bayi
memerhatikan cahaya atau memandangi stroberi di piring Anda, berilah ia info tambahan
mengenainya. Misalnya apa namanya, seberapa ukurannya, warna dan bagaimana rasanya.
Anda juga bisa mengajaknya mengobrol ketika melakukan sesuatu untuknya (Bunda ambil
mainannya supaya nggak jatuh, ya) dan gunakanlah kata-kata beritme mudah seperti mimi
susu.

Bacakan Buku

Pada bulan-bulan awal, membacakan cerita bukan berarti harus benar-benar membacakannya
dari buku. Ini lebih tentang bercengkerama bersama buah hati, berbincang tentang gambar-
gambar lucu yang Anda berdua sukaiAnda tidak harus terpaku pada cerita sebenarnya yang
tertera di buku. Menyentuh dan meraba buku adalah bagus bagi bayi berusia 6 bulan ke
bawah, ketika indra menjadi alat utama, dan gambar dalam buku tanpa tulisan dapat
memberikan kebebasan untuk mengarang dongeng versi Anda sendiri, ujar Amanda J.
Moreno, Ph.D., direktur asosiasi Marsico Institute for Early Learning and Literacy di
University of Denver. Entah Anda memilih buku bergambar sederhana atau cerita favorit
lainnya, membacakan cerita bagi bayi Anda akan menginspirasinya untuk penggunaan
kosakata yang lebih kaya dan menciptakan tema-tema menyenangkan yang bahkan tidak
terpikirkan oleh Anda sebelumnya.

Buatlah Dialog

Dengan cepat bayi Anda akan segera merespons, maka beri ia kesempatan untuk menanggapi
obrolan Anda. (Tuh lihat guguknya. Walaupun kemudian ia merespons dengan Uh gu
baah! katakan Iya tuh guguknya lagi makan ya) Pastikan untuk selalu menjawabnya
bahkan ketika ia hanya bergumam. Ini akan mengajarkan padanya bahwa Anda berdua
sedang bercakap-cakap dan Anda peduli dengan apa yang ia katakan, jelas Dr. Hirsh-Pasek.
Dalam usia-usia ini, tidak masalah bagaimana cara Anda merespons. Anda dapat
berkomentar ketika buah hati sedang menunjuk sesuatu, katakan sesuatu yang umum (Ih,
manis sekali sih, senyum kamu.), atau bahkan menjawab dengan sesuatu yang sama sekali
jauh dari topik (Makan siang pakai kacang hijau mau, nggak, Nak?).

Matikan TV

Mungkin Anda menduga bahwa kemampuan bahasa bayi dapat diperolehnya dari mana saja,
tapi yang ia dapatkan dari televisi ternyata justru kurang baik baginya. Periset dari University
of Washington, di Seattle, menemukan bahwa bayi berusia 8-16 bulan ternyata hanya belajar
6-8 lebih sedikit kosakata setiap jamnya dari menonton DVD anak. Mengapa lebih sedikit?
Timbal-balik dari interaksi sosial adalah sesuatu yang paling penting bagi perkembangan
bicaranya. Bagaimanapun tokoh kartun kan tidak dapat merespons bayi Anda, tetapi lain
halnya ketika Anda yang menjawabnya dengan senyuman dan menimpali celotehannya. Ia
akan merasa sedang melakukan hal yang benar dan itu akan membuatnya lebih bersemangat
untuk terus mencoba. Begitu banyak data yang menunjukkan bahwa semakin banyak
komunikasi nyata yang dimiliki seorang bayi, maka semakin majulah perkembangan
kemampuan berbicaranya, kata Dr. Hirsh-Pasek.

Anda mungkin juga menyukai