Simpan
Si Kecil mengalami sembelit? Untuk itu, Moms perlu mengetahui cara mengatasi BAB
keras pada anak 2 tahun.
Buang air besar keras pada anak umumnya terjadi bersamaan dengan sembelit , yaitu
kondisi dimana frekuensi buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Menurut keterangan John Hopkins Medicine, buang air besar keras pada anak terjadi
karena kontraksi usus yang terlalu lemah dan lambat sehingga usus menyerap terlalu
banyak air.
Kondisi tersebut paling sering terjadi karena pola makan anak yang kurang serat, kurang
cairan, dan terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan.
Berita baiknya, buang air besar keras pada anak sebenarnya bisa dicegah dan diatasi
dengan mudah di rumah.
Yuk Moms, kita lihat bagaimana cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun berikut ini.
Baca Juga: Konstipasi pada Anak: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Anak Susah BAB
Dalam jurnal Oman Medical Journal , sembelit merupakan buang air besar yang jarang,
disertai rasa sakit.
Ini adalah salah satu masalah paling umum yang dihadapi orang tua dan penyedia layanan
kesehatan.
Sebagian besar anak-anak terutama dari kelompok usia yang lebih muda, dirujuk ke
spesialis karena sembelit.
Inkontinensia tinja hampir selalu dikaitkan dengan sembelit, yang menyebabkan
hilangnya harga diri pada anak-anak.
Karena itu, Moms perlu tahu seperti cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun berikut
ini.
Mengonsumsi makanan kaya serat dan menambah asupan cairan adalah salah satu cara
mengatasi buang air besar keras pada anak yang alami dan efektif.
ADVERTISEMENT
Seperti dijelaskan dalam situs National Institutes of Diabetes and Digestive and Kidney
Disease , asupan ideal serat untuk anak adalah sekitar 14-30.8 gram serat setiap harinya.
Contoh makanan kaya serat yang baik dikonsumsi saat Si Kecil sedang sembelit di
antaranya adalah:
Gandum utuh: Pasta dan roti gandum, beras merah, atau oatmeal.
Legume: Kacang merah, kacang kedelai, atau kacang polong.
Buah: Apel dengan kulit, jeruk, pir, mangga , dan berbagai jenis berry.
Sayuran: Wortel, brokoli, atau sawi hijau.
Kacang-kacangan: Almond, kacang tanah, atau kacang kenari.
Pastikan Si Kecil juga banyak minum air putih atau mengonsumsi makanan berkadar air
tinggi supaya feses mudah dikeluarkan ya, Moms.
Mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak serat dapat membantu
pergerakan usus.
Jika sereal beras adalah bagian dari makanan anak, gantilah dengan sereal barley.
Moms juga bisa memberikan jus buah sebagai cara mengatasi BAB keras pada anak 2
tahun, karena ini akan meredakan sembelit.
Berikan sayuran seperti kacang-kacangan , bayam, ubi jalar, dan brokoli, serta buah-
buahan seperti jeruk dan aprikot dalam makanan anak untuk mencegah sembelit.
Moms bisa berikan Si Kecil asupan probiotik dari greek yogurt, roti sourdough, kefir,
kacang polong, atau miso.
Namun, pastikan semuanya tidak mengandung terlalu tambahan banyak gula ya, Moms.
3. Menggunakan Laksatif
Bila semua cara di atas sudah dilakukan, tetapi Si Kecil masih sulit buang air besar
karena feses yang keras, Moms bisa coba berikan laksatif atau pencahar sebagai cara
mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Menurut situs Kids Health, laksatif bisa bekerja dalam tiga cara, yaitu melembutkan feses
agar mudah dikeluarkan, merangsang perut agar mudah mendorong feses keluar, atau
mengosongkan seluruh isi perut.
Laksatif untuk mengatasi buang air besar keras yang bisa Moms berikan pada Si Kecil
ada beberapa jenis, yaitu:
Pastikan Si Kecil menggosok gigi setelah makan atau minum laksatifnya. Kemudian
untuk penggunaan macrogol juga sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan
dokter ya, Moms.
Mengutip Parenting First Cry , jus lemon berfungsi sebagai obat yang bagus untuk
sembelit pada bayi dan balita.
Ini dikarenakan lemon mengandung vitamin C yang tinggi, yang membantu menarik air
ke dalam usus.
Saat kandungan air meningkat di usus, ini membantu melunakkan tinja dan merangsang
buang air besar. Cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun ini juga bisa dilakukan.
Campur jus setengah lemon dalam segelas air hangat , tambahkan madu ke dalamnya dan
berikan kepada Si Kecil. Idealnya, sebaiknya dikonsumsi pagi hari dengan perut kosong.
Meminumnya di pagi hari akan merangsang anak buang air besar dan membantu
meringankan sembelit.
Selain jus lemon, Moms juga bisa memberikan jus apel kepada jika ia menderita sembelit.
5. Minum Air
Ini mungkin tampak tidak masuk akal, tetapi terkadang orang tua gagal melacak apakah
anak-anak mereka cukup minum air atau tidak.
Minum air sebagai cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Air sangat penting untuk memastikan pencernaan dan aliran makanan melalui saluran
usus.
Minum air yang cukup juga mencegah kotoran menjadi kering. Jadi pastikan anak tetap
terhidrasi.
Baca Juga: 10 Jenis Kain untuk Gamis dan Tips Memilih, Dijamin Nyaman!
Madu membantu memperkuat sistem kekebalan dan juga membantu sistem pencernaan.
Ini bisa menjadi cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Tambahkan 1-2 sendok madu ke segelas susu dan berikan kepada anak saat perut kosong.
Rebus beberapa biji rami dalam air selama beberapa waktu, lalu saring dan berikan air
tersebut kepada anak.
Untuk itu, membuat anak sibuk dan melakukan aktivitas fisik setiap hari akan
merangsang buang air besar.
Pastikan anak bermain di luar ruangan setidaknya selama satu jam setiap hari, sebagai
cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
TELUSUR IKLAN
Untuk meredakan sembelit, Moms juga bisa memandikan Si Kecil dengan air hangat.
Tambahkan beberapa sendok soda kue ke dalam air mandinya dan biarkan anak bersantai
di dalamnya selama sepuluh hingga lima belas menit.
Ini adalah gerakan tak disengaja di saluran pencernaan yang terjadi secara bergelombang
dan membantu mendorong makanan ke depan.
Ini membantu mengatur ulang gerakan usus ke rutinitas biasa dan menjadi cara mengatasi
BAB keras pada anak 2 tahun.
Baca Juga: Cara Menghias Makanan 4 Sehat 5 Sempurna, Anak Pasti Suka!
Campuran pisang dan air panas adalah obat yang cukup populer untuk sembelit dan cara
mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun.
Menggabungkan pisang dengan air panas, dan mengonsumsinya di pagi hari, diketahui
dapat membantu pencernaan, yang pada akhirnya membantu meredakan masalah sembelit
pada Si Kecil.
Mengutip Mayo Clinic , jika anak tidak mendapatkan banyak serat dalam makanannya,
menambahkan suplemen serat yang dijual bebas, seperti Metamucil atau Citrucel.
Namun, anak perlu minum setidaknya sekitar 1 liter air setiap hari agar produk ini bekerja
dengan baik.
Tanyakan kepada dokter anak untuk mengetahui dosis yang tepat untuk usia dan berat
badan anak.
Supositoria gliserin dapat digunakan untuk melunakkan tinja pada anak yang tidak dapat
menelan pil.
Bicarakan dengan dokter anak tentang cara yang benar untuk menggunakan produk ini.
Jika masalah tinja keras berlanjut atau menjadi lebih serius, cara mengatasi BAB keras
pada anak 2 tahun sebaiknya konsultasikan ke dokter anak.
Dokter dapat memberikan evaluasi lebih lanjut dan memberikan saran atau pengobatan
yang sesuai.
Kadang-kadang seorang anak mungkin mengalami sembelit yang parah sehingga dia perlu
dirawat di rumah sakit untuk waktu yang singkat.
Perawatan di rumah sakit untuk sembelit biasanya Si Kecil diberikan enema yang lebih
kuat untuk membersihkan usus (disimpaksi) sebagai cara mengatasi BAB keras pada anak
2 tahun.
Mengutip Live Well , untuk bayi dan anak kecil, memijat perut dan melakukan gerakan
bersepeda kaki adalah cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun yang bisa dilakukan.
Moms juga dapat memijat anus Si Kecil dengan jari, atau memasukkan kapas dengan
lembut untuk membantu merangsang buang air besar.
Tindakan ini aman dan tidak terlalu traumatis bagi bayi atau orang tua.
Baca Juga: 14 Jenis Tarian Tradisional Jawa Tengah untuk Edukasi Anak
Setelah mengetahui cara mengatasi BAB keras pada anak 2 tahun, Moms juga perlu
mengetahui pemicunya.
Mengutip Healthy Children , sembelit sering terjadi karena berbagai alasan, yaitu pola
makan, penyakit, menahan BAB, dan faktor lainnya.
1. Pola Makan
Perubahan pola makan, atau kekurangan serat atau cairan dalam pola makan anak, dapat
menyebabkan sembelit.
2. Penyakit Tertentu
Jika anak sakit dan kehilangan nafsu makan, perubahan pola makan dapat merusak
sistemnya dan menyebabkannya sembelit.
Sembelit mungkin merupakan efek samping dari beberapa obat. Sembelit dapat terjadi
akibat kondisi medis tertentu, seperti hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif).
Ia mungkin menahan diri untuk menghindari rasa sakit akibat buang air besar yang keras.
Selain itu, dia mungkin berurusan dengan masalah tentang kemandirian dan kontrol,
kondisi ini umum terjadi antara usia 2 dan 5 tahun.
Si Kecil mungkin juga menahan diri karena dia tidak ingin berhenti bermain, atau anak
mungkin menahan diri ketika dia jauh dari rumah atau di sekolah, karena malu atau tidak
nyaman menggunakan toilet umum.