Anda di halaman 1dari 1

OZANA Untuk Diare Pada Anak

Oleh : dr. Ni Wayan Ayu Yuliantari, S.Ked

Diare merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak, dimana yang paling rentan
pada anak usia balita. Diare lebih sering ditemukan pada anak yang tinggal lingkungan yang kurang
bersih dan populasi padat. Diare pada anak adalah suatu keadaan dimana anak mengalami Buang Air
Besar lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi tinja yang cair atau lembek dibandingkan
dengan biasanya. Diare dapat disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, alergi susu formula, keracunan
makanan dan lain-lain. Penularan diare dapat melalui makanan maupun minuman yang telah
terkontaminasi, mainan anak yang terkontaminasi, sumber air yang tercemar dan peralatan makanan
dan minuman yang tidak bersih.
Untuk menangani diare pada anak kita mengenal Lima Langkah Tuntaskan Diare atau Lintas
Diare. Untuk memudahkan mengingat Lintas Diare, kita dapat membuat singkatan menjadi “OZANA”
yang terdiri dari Oralit, Zinc, ASI atau makanan, Nasihat pada keluarga, dan Antibiotik secara selektif.
Oralit segera diberikan jika anak mengalami diare dan diberikan sampai diare berhenti. Oralit
berguna untuk mengganti cairan dan elektrolit yang terbuang dari dalam tubuh saat diare. Oralit
merupakan campuran elektrolit dan glukosa. Cara pemberian oralit yaitu satu bungkus oralit
dicampurkan dengan satu gelas air matang (200 cc). Untuk anak kurang dari 1 tahun diberikan 50 – 100
cc setiap diare dan anak di atas 1 tahun diberikan 100 – 200 cc setiap diare.
Zinc merupakan salah satu zat mikro yang penting untuk kesehatan dan pertumbuhan anak.
Jumlah zinc dalam tubuh akan menurun saat anak mengalami diare, sehingga dibutuhkan asupan zinc
tambahan. Zinc juga mempercepat penyembuhan diare dan mencegah diare dalam 2 sampai 3 bulan ke
depan. Zinc diberikan selama 10 hari dan harus tetap dilanjutkan walaupun diare telah berhenti.
ASI atau makanan harus tetap diberikan selama diare. ASI dapat mencegah diare dan
meningkatkan kekebalan tubuh anak. Anak yang mengalami diare harus diberikan makanan seperti
biasa dengan frekuensi yang lebih sering. Tidak ada batasan makanan untuk anak, karena semakin
banyak anak makan akan mempercepat penyembuhan dan mencegah malnutrisi.
Nasihat diberikan pada keluarga mengenai cara pemberian oralit, zinc, ASI atau makanan dan
tanda-tanda anak harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan. Jika terdapat tanda-tanda bahaya seperti
frekuensi diare anak bertambah sering, diare disertai darah, mata tampak cekung, muntah berulang-
ulang, makan dan minum sedikit, anak sangat tampak haus, bibir kering, frekuensi Buang Air Kecil
berkurang, dan kekenyalan kulit berkurang segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk
mendapatkan pertolongan.
Antibiotik tidak selalu diberikan pada anak yang mengalami diare. Antibiotik hanya diberikan
jika ada indikasi dan hanya boleh diberikan oleh dokter. Karena untuk memberikan antibiotik harus
menggunakan dosis yang disesuaikan dengan berat badan anak dan jika antibiotik tidak dihabiskan
sesuai dengan dosisnya akan mengakibatkan resistensi kuman terhadap antibiotik.
Jadi jika anak mengalami diare hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan cairan
dengan cara diminum untuk menggantikan cairan yang terbuang saat diare dan mencegah terjadinya
dehidrasi, lalu kita ingat dengan “OZANA”. Dan apabila terdapat tanda-tanda bahaya pada anak segera
anak dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga medis.

Anda mungkin juga menyukai