Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

KSM : ANAK
No. Dokumentasi : No. Revisi :

00
RSUD
Ditetapkan
PANDAN Tanggal Terbit Direktur RSUD Pandan

Januari 2019
dr. Sri Indra Susilo
NIP.196602002 200212 1 004
DIARE AKUT
JUDUL
ICD : A.09
1. Definisi Diare Akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan
konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu.
2. Anamnesis  Lama berlangsungnya diare, frekuensi diare sehari, warna feses,
adalah lendir atau lendir darah dalam feses.
 Adakah muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun,
kapan buang air kecil terakhir, demam, sesak napas, kejang, perut
kembung.
 Jumlah cairan yang masuk selama diare.
 Jenis makanan dan minuman yang dimakan/minum selama diare.
 Apakah komsumsi makanan minuman yang tidak biasa
 Penderita diare disekitarnya dan sumber air minum
3. Pemeriksaan  Keadaan umum, tanda vital dan kesadaran :
Fisik Tanda Utama :
Keadaan umum Gelisah/rewel, lemah/legargi/coma, tampak rasa
haus, turgor kulit abdomen kurang atau buruk.
Tanda Tambahan :
Mukosa bibir, mulut dan lidah, mata dan UUB cekung, keluar air
mata.
 Tanda gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit : seperti
napas cepat dan dalam (napas kusmaull)/(asidosis metabolik),
kembung (hipokalemia), kejang (hipo atau hipernatremia)
 Berat Badan
4. Kriteria Kriteria Klinis
Diagnosis Penilaian derajat dehidrasi dilakukan sesuai dengan kriteria berikut :
a. Diare akut tanpa dehidrasi : (kehilangan cairan tubuh < 5 % BB)
 Tidak ditemukan tanda utama maupun tambahan
 Keadaan umum baik sadar,
 UUB tak cekung, mata tidak cekung, air mata ada, mukosa
mulut dan bibir basah
 Turgor baik atau cukup, bising usus normal
 Akral hangat.
b. Diare Akut dengan dehidrasi ringan /sedang : (kehilangan cairan
5 – 10 % BB)
 Terdapat 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan
 Keadaan umum gelisah atau cengeng.
 Turgor kurang, akral masih hangat.
 UUB sedikit cekung, mata sedikit cekung, air mata kurang,
mukosa mulut dan bibir sedikit kering
c. Diare Akut dengan dehidrasi berat : ( kehilangan cairan > 10 %
BB)
 Terdapat 2 tanda utama ditambah 2 atau lebih tanda tambahan.
 Keadaan Umum lemah, letargi atau koma,
 UUB sangat cekung, mata sangat cekung, mukosa mulut dan
bibir kering.
 Turgor sangat kurang akral dingin.
 Pasien harus rawat inap
5. Diagnosis Diare akut dengan atau tanpa dehidrasi
6. Diagnosis  Keracunan makanan
Banding  Disentri Baksiler
 Disentri amuba
7. Pemeriksaan  Darah Rutin
Penunjang  KGDR
 Pemeriksaan Feses Rutin
 Analisis Elektrolit
 Analisis Gas Darah bila ada dehidrasi berat dengan asidosis
8. Terapi 1. Cairan : Rehidrasi menggunakan Oralit osmolalitas rendah
a. Tanpa dehidrasi
Cairan rehidrasi oralit dengan menggunakan ORALIT diberikan
5 – 10 ml/kg BB setiap diare cair atau berdasarkan usia :
 Umur < 1 tahun : ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret (50-
100 ml)
 Umur 1-5 tahun : ½ - 1 gelas setiap kali anak mencret (100-
200 ml)
 Umur diatas 5 tahun : 1 – 1 ½ gelas setiap kali anak mencret
(semaunya), dapat diberikan cairan rumah tangga sesuai
kemauana anak. ASI harus terus diberikan.
Pasien dapat dirawat dirumah, kecuali apabila terdapat komplikasi
lain (tidak dapat minum, muntah terus menerus, diare frekuen dan
profus)
b. Dehidrasi ringan – sedang
Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/kg BB dan
selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa
dehidrasi.
c. Diare dengan dehidrasi berat
Beri cairan intravena segera
Cairan RL atau Nacl 0,9 % (bila RL tidak tersedia) 100 mg/kg BB,
dibagi sebagai berikut :
Umur Pemberian pertama Rumatan
Bayi < 1 tahun 30 mg/kg dalam 1 70 mg/kg dalam 5
jam jam
Anak 1 – 5 tahun 30 menit 2 ½ jam

 Diulang lagi bila denyut nadi masih lemah atau tidak teraba
 Nilai kembali tiap 15 – 30 menit, bila nadi belum teraba, beri
tetesan lebih cepat
 Juga beri oralit (5 mg /kg/jam) bila penderita bisa minum :
biasanya setelah 3 – 4 jam (bayi) atau 1- 2 jam (anak)
2. Zinc diberikan selama 10 hari berturut – turut
Beri Zinc 10 hari berturut-turut walaupun diare sudah berhenti.
Dapat diberikan dengan cara dikunyah atau dilarutkan dalam 1
sendok air matang atau ASI.
 Umur < 6 bulan diberi 10 mg ( ½ tablet) perhari
 Umur > 6 tahun diberi 20 mg ( 1 tablet ) per hari
3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
Beri makan sesuai anak dengan menu yang sama pada waktu anak
sehat
 Tambahkan 1-2 sendok teh minyak sayur setiap porsi makan
 Beri makanan kaya Kalium seperti sari buah segar, pisang, air
kelapa hijau.
 Beri makan lebih sering dari biasanya dengan porsi lebih kecil
(setiap 3 – 4 jam).
 Setiap diare berhenti, beri makanan yang sama dan makanan
tamaban selama 2 minggu
4. Lactobaccilus
5. Antibiotik Selektif
 Metronidazole 10 mg /kg (bila ada indikasi)
 Injeksi cefotaxime/ceftriaxone 1 gr/12 jam
 Injeksi ranitidine (bila ada indikasi)
9. Edukasi  Hygiene lingkungan : jamban yang bersih, selalu memasak makanan
dan minuman
 Hygiene pribadi : cuci tangan sebelum makan atau memberikan
makanan.
 ASI tetap diberikan, makanan sapihan, imunisasi rotavirus bila ada
dan masih dalam usia < 6 bulan, imunisasi campak
10. Prognosis Baik jika tidak dalam dehidrasi berat dan buruk jika terlambat
mendapatkan pengobatan di fasilitas kesehatan.
11. Indikator
Keberhasilan Keadaan membaik
Pengobatan
12. Kepustakaan 1. Buku saku Petugas Kesehatan ,Lima Langkah Tuntaskan Diare,
Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2011
2. Modul Pelatihan Diare IDAI 2008
3. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit, Pedoman Bagi RS
rujukan Tingkat pertama di Kabupaten/kota 2009

Diketahui Oleh, Yang membuat,


Ketua Komite Medik

dr. H.S.Arif Simatupang, Sp.S dr. Fadli Syaputra Sp.A

Anda mungkin juga menyukai