Anda di halaman 1dari 6

FORMULIR TELAAH KRITIS: PENELITIAN CROSS SECTIONAL

Nama : Rio Aditya Pratama


NIM

: 11/312451/KU/14365

No

Pertanyaan Skrining

1.

Ya

Tidak

Tidak Dapat
Disimpulkan

Apakah penelitian tersebut


membahas
suatu
permasalahan secara jelas
dan terfokus ?
Pertanyaan penelitian dapat
difokuskan pada:

Populasi penelitian
Permasalahan
khusus
seperti
factor
risiko,
perilaku preventif atau
outcome kesehatan
2.
Apakah metode penelitian yan
digunakan sudah tepat untuk
menjawab
pertanyaan
penelitian ?
Faktor yang dipertimbangkan
Apakah metode
cross
sectional sesuai untuk
topic penelitian ini ?
Dapatkah
metode
ini
menjawab
pertanyaan
penelitian
yang
dimaksud ?
Apakah telaah kritis atas penelitian ini layak dilanjutkan ? Ya / Tidak

Justifikasi Jawaban

Populasi pada penelitian ini adalah remaja berusia 12


17 tahun yang berada pada Pulau Balearic. Populasi
ditentukan melalui beberapa tahap: simple random
sampling dan stratified random. Total subjek 1500,
dengan tidak terlalu djelaskan kriteria inklusi
sedangkan kriteria eksklusi yaitu DM tipe 2, hamil,
penggunaan alcohol dan obat obatan dan

Ya, menurut Bouist (2011) cross sectional study dapat


dilakukan untuk mengukur suatu sikap atau
kebiasaaan terhadap suatu hal misalnya terhadap
tembakau. Dalam penelitian ini yang tujuannya yaitu
menilai hubungan antara suatu sikap yaitu body image
dengan pola makan pada remaja normal, overweight
dan obesitas.

Nilai
(0-10)

3.

4.

5.

Apakah pemilihan sampel


dilakukan dengan tepat ?
apakah ada potensi bias
seleksi
yang
akan
mempengaruhi
generalisasi
penelitian ?
Faktor yang dipertimbangkan:
Apakah
sampel
yang
terpilih
telah
mewakili
keseluruhan populasi ?
Apakah semua orang yang
seharusnya direkrut telah
dipilih sebagai sampel
penelitian ?
Apakah pengukuran dalam
penelitian dilakukan dengan
akurat untuk menghindari
bias ?
Penilian dilakukan terhadap
potensi bias pengukuran atau
misklasifikasi. Misalnya:
Apakah
pengukuran
menggunakan
metode
subjektif/objektif ?
Apakah
alat
pengukur/metode
sudah
divalidasi ?
Apakah metode pengumpulan
data sudah tepat ?
Faktor yang dipertimbangkan:
Apakah
setting

Dalam penelitian ini telah menggunakan simpel


random sampling sehingga setiap elemen mempunyai
peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sampel.
Selain iu juga digunakan metode sampling lain yaitu
stratified random sampling, sehingga diharapkan
sampel yang terpilih telah mewakili populasi yang ada.

Dalam penelitian ini pengukuran dilakukan dengan


menggunakan metode objektif, dimana pengukuran
dilakukan dengan diobservasi atau dengan cara diukir
Contohnya:
Tinggi badan diukur langsung dengan menggunakan
mobile anthropometer (Kawe 44444, Asperg,
Germany)
Dalam penelitian ini alat ukur seperti mobile
anthropometer, timbangan digital, skinfold caliper tidak
disebutkan apakah telah divalidasi atau belum. Tapi
dalam penilain dietary dengan menggunakan FFQ
sudah digunakan FFQ yang telah divalidasi

Dalam penelitian ini tidak terlalu dibahas mengenai


tempat dan waktu dilakukannya pengukuran terhadap
responden. Namun untuk pengumpulan data berupa
dietary assessment dijelaskan bahwa pengumpulan

pengumpulan data jelas


dan tepat ?
Apakah
metode
pengumpulan data dan
alat bantunya akurat ?
Apakah metode dan alat
bantu yang digunakan
dijelaskan dengan baik ?

6.

Apakah
jumlah
sampel
memadai untuk menghindari
the play of chance ?
Factor yang dipertimbangkan
Apakah hasil cukup presisi
untuk
penarikan
kesimpulan ?
Apakah ada perhitungan
power: penelitian untuk
menentukan sampel yang

data dilakukan pada bulan Mei September (Warm


season) dan November (Cold season) dan dilakukan di
rumah responden
Alat bantu yang digunakan sudah akurat melihat dalam
setiap pengukuran yang dilakukan menggunakan alat
ukur yang memang benar untuk mengukur data yang
dimaksud.
Contoh:
Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan
digital dengan ketelitian 100 g (Tefal. Sc 9210, Rumilly,
France)
Menurut Riskesdas 2007, dalam pengukuran berat
dapat digunakan alat ukur berupa timbangan digital
Metode dan alat bantu yang digunakan dijelaskan
dengan baik, contohnya yaitu berat badan yang diukur
dengan menggunakan timbangan digital dengan
ketelitian 100 g (Tefal. Sc 9210, Rumilly, France),
responden diukur dengan keadaan telanjang kaki dan
pakaian yang minimal (hanya menggunakan pakaian
dalam),
Menurut Akobeng (2005), dalam menentukan the
power of study, salah satu factornya yaitu jumlah
sampel. Jumlah sampel yang besar dapat mendeteksi
perbedaan yang bermakna dari outcome antar
variable.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan
sudah cukup besar yaitu 1231, namun perhitungan
dalam penentuan jumlah sampel tidak dilakukan dalam
penelitian ini. Hanya mengungkapkan jumlah sampel
yang ingin digunakan yaitu 1500

7.

8.

9.

tepat ?
Bagaimana hasil penelitian
ditampilkan dan apa hasil
utama
dari
penelitian
tersebut ?
Simpulkan
hasil
utama
penelitian
dalam
satu
pernyataan singkat.
Pertimbangkan
Akurasi
ukuran
epidemiologi
yang
digunakan
Akurasi presentasi hasil
Kebermaknaan/signifikansi
hasil yang ditemukan
Apakah data telah dianalisis
secara teliti ?
Pertimbangkan:
Apakah
pembahasan
memadai ?
Apakah
data
yang
ditampilkan
memadai
untuk
penarikan
kesimpulan ?

Apakah
ada
pernyataan
kesimpulan yang jelas ?
Pertimbangkan:
Apakah hasil dinyatakan

Hasil utama penelitian:


Remaja overfat yang berharap untuk lebih kurus
menunjukkan signifikansi (P<0.001) yang lebih rendah
EI (nilai harapan) nya dibanding remaja overfat yang
puas terhadap bentuk badan mereka dan remaja nonoverfat, serta remaja overfat yang berharap untuk lebih
kurus menunjukkan signifikansi (P<0.001) yang lebih
rendah dari asupan energy dari asam lemak jenuh
daripada lemak normal
Akuransi ukuran epidemiologi yang digunakan
menggunakan ANOVA yang dinyatakan dalam X2
Kebermanaan hasil yang ditemukan yaitu P<0.001
Hal ini menunjukkan bahwa hasil menunjukkan
perbedaan yang bermakna

Dalam penelitian ini, data yang disajikan dalam tabel


sudah dapat digunakan untuk pembahasan dan penarikan
kesimpulan, misalnya
Pada tabel 3 yang menunjukkan konsumsi makanan
berdasarkan
komposisi
badan
yang
dikonsumsi
berdasarkan body image.
Seperti tujuan yang diungkapkan dalam penelitiain ini yaitu
untuk menilai hubungan antara body image dengan pola
makan pada remaja normal, overweight dan obesitas.
Maka dengan data yang terdapat pada tabel 3 tersebut
dapat dilakukan pembasan mengenai body image dan
pola makan sehingga dapat pula ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian dinyatakan secara eksplisit
Diantaranya banyak remaja pria yang kelebihan lemak
merasa puas dengan body image mereka sementara
pada remaja putri dikabarkan berharap untuk memiliki

10.

11.

secara eksplisit ?
Apakah ada bahasan yang
memadai
baik
yang
mendukung
ataupun
kontradiktif
terhadap
temuan utama ?
Apakah
peneliti
membahasa
kredibilitas
data yang diperoleh ?
Apakah temuan sesuai
dengan tujuan penelitian ?

Apakah
hasil
penelitian
aplikatif untuk permasalahan
di Indonesia ?
Pertimbangkan:
Generalisasi
subjek
penelitian terhadap situasi
di Indonesia ?
Kondisi dan situasi di
Indonesia

Apakah hasil penelitian ini


bermakna ? apakah hasil
penelitian
ini
dapat
digeneralisasi pada lokasi
lain ?
Pertimbangkan
aspek
kebermaknaan terhadap:

badan yang lebih kurus.


Pola makan dan konsumsi makan sesuai dengan
ketidakpuasan terhadap kondisi badan dan status
lemak yang berlebih pada remaja
Namun dalam pengambilan kesimpulan tersebut tidak
dijelaskan mengenai kesesuaian antara pola makan
dan konsumsi makan dengan ketidakpuasan terhadap
kondisi badan dan status lemak yang berlebih pada
remaja. Sehingga hubungan antar factor yang diteliti
tidak dapat dipahami
Dalam penelitian ini tidak dijelaskan lebih lanjut
mengenai kredibilitas data
Generalisasi akan sulit dilakukan mengingat subjek
dalam penelitian ini yaitu remaja yang ada di Negara
Spanyol akan berbeda kriterianya dengan remaja yang
ada di Indonesia. Namun dilihat dari alat bantu yang
digunakan untuk memperoleh data, ex: timbangan
digital, skinfold caliper yang juga sering digunakan di
Negara Indonesia maka penelitian ini akan bisa
digeneralisasi namun dengan mengganti subjek
penelitian
Selain itu mengingat penelitian ini dilaksanakan di luar
negeri, maka penelitian ini akan sulit untuk
diaplikasikan dalam kondisi di Indonesia saat ini
Karena fokusnya yang terbatas pada unit-unit yang sedikit
jumlahnya, misalnya hanya pada remaja yang berusia 12
17 tahun, penelitian ini terbatas sifat representatifnya.
Studi yang demikian itu tidak memungkinkan generalisasi
kepada populasinya,

Teori yang sudah ada


Kebijakan/program
kesehatan
Kebutuhan
riset
mendatang

Anda mungkin juga menyukai